(Minghui.org) - Salam hormat kepada Shifu, salam kepada rekan-rekan praktisi.

Pada kesempatan ini saya hendak berbagi pengalaman pribadi saya, yang menuntun saya menekuni jalur pembuktian kebenaran Dafa dan penyelamatan makhluk hidup melalui Pameran Seni ‘Sejati-Baik-Sabar.’

Pelukis Aliran Abstrak Yang Memperoleh Fa
Saya sebelumnya adalah seorang pengamat seni dan pelukis otodidak dari aliran realis, surealis, semi abstrak hingga yang terakhir mengikuti aliran lukisan abstrak.

Saya terbiasa melukis dengan mengendurkan kesadaran utama, sehingga banyak makhluk lainnya yang menggerakkan kesadaran serta kuas saya dan secara otomatis hasilnya semakin abstrak, semakin tidak beraturan; walaupun di satu sisi banyak pengagumnya. Seorang guru kebatinan pernah mengatakan bahwa di belakang tubuh saya ada dewa. Ada pula orang yang melihat ‘sesuatu yang bergerak-gerak’ pada lukisan saya, sehingga menjadi ketakutan.

Setelah memperoleh Dafa, saya banyak mendapatkan manfaat yang tak ternilai bagi kesehatan jiwa raga serta memahami prinsip-prinsip alam semesta yang tidak akan diperoleh oleh manusia biasa. Kemudian saya menyadari bahwa perjalanan seni lukis saya dilihat dari prinsip Fa Shifu, cara melukis dan hasil lukisan saya betul-betul telah menyimpang dari prinsip alam semesta ‘Sejati-Baik-Sabar.’

Suatu hari, ketika saya hendak melukis lagi seperti sediakala, saya merasa “kemampuan saya” untuk melukis dengan melepas kendali kesadaran utama, telah hilang. Guru telah memurnikan kembali jiwa saya dan menuntun saya kembali ke jalan lurus, dan saya sadar apa yang selama ini saya kejar sebagai seorang seniman: ketenaran nama dan kepentingan pribadi telah membuat saya lupa diri, kehilangan arah dan terjerumus ke dunia yang penuh ilusi. Semua mentalitas demikian harus dilepas, kalau tidak saya akan selalu menumpuk karma yang bergunung-gunung, disamping itu perbuatan saya (melalui karya-karya lukisan saya) juga akan mencelakakan dan merusak moral orang-orang yang mengagumi karya-karya saya.

Saat itu saya hanya berpikir: Saya sangat beruntung telah memperoleh Dafa, karena Dafa adalah yang paling berharga, lebih berharga dari pada jiwa saya.

+++++

Beberapa Pengalaman Klarifikasi Fakta
Pada sebuah persiapan pawai di masa awal penyebaran Falun Gong di Jakarta, saya ditugaskan untuk membuat spanduk-spanduk pawai. Saat itu medan lingkungan persiapan pawai tidak baik atau kurang lurus, banyak praktisi yang merasa ragu. Saat itu saya belum pernah membuat spanduk, sehingga timbul perasaan bingung. Keangkuhan diri juga mengganggu: seorang pelukis yang pernah menjual karya-karyanya ke ibu-ibu/istri menteri negara dan beberapa orang terkenal lainnya, sekarang mengapa hanya menorehkan kuasnya untuk membuat spanduk pawai saja tidak mampu. Tapi saya cepat sadar bahwa pikiran buruk itu harus disingkirkan dan pikiran lurus harus diperkuat, saya harus melakukan porsi yang menjadi tanggung jawab saya dengan baik; akhirnya pembuatan spanduk lancar dan pawainya juga sukses

Begitu pula ketika saya turut membagikan Koran Dajiyuan dalam skala besar, di benak sempat timbul keluhan, pikiran yang mempertanyakan pekerjaan yang sesungguhnya mulia ini. Tentu saja, sejalan dengan pikiran yang tidak lurus, hasil yang diperoleh juga tidak baik. Banyak orang menolak koran dari tangan saya. Setelah saya meluruskan diri, saya merasakan perubahan pada sikap orang-orang, mereka sambil tersenyum menerima koran-koran yang saya sebarkan.

Pada saat persiapan pameran lukisan keliling di Sumatera yang serba mendadak, 3 hari sebelum pergi ke Sumatera, kami baru memesan 36 lukisan dan juga 36 bingkainya di tempat yang berbeda. Pemilik galeri bingkai kami desak untuk menyelesaikan 36 bingkai dalam waktu 3 hari. Pemilik galeri bingkai bertanya pada saya: “Kapan rencana pamerannya?” dan saya jawab, “Empat hari lagi dan hari ketiga, kami sudah harus berangkat ke Sumatera.” Saat itu kebetulan kami punya liburan hanya 2 minggu sementara harus mengadakan pameran di 4 kota di Sumatera yang jaraknya lumayan jauh, yaitu: Jambi, Pekan Baru, Palembang dan Lampung. Pemilik galeri tersebut sangat heran mendengar rencana kami dan berkata: “Berani sekali menjalani pameran di 4 kota dan juga lukisannya belum selesai dibingkai,” Saya menjawab: “Kami bermodalkan keyakinan yang kuat bahwa pameran kami pasti terlaksana.” Dan akhirnya pesanan lukisan, bingkai, dan pameran di empat kota Sumatera terlaksana sesuai dengan rencana.

Walaupun banyak rintangan dan cobaan besar yang kami hadapi dalam melaksanakan pameran keliling di Sumatera, hal-hal tersebut tidak menggoyahkan tekad para praktisi yang turut serta, karena hal-hal tersebut kami anggap sebagai hal yang kecil, sehingga semua ujian dapat dilewati dengan baik. Dan saya senantiasa mengingat Fa Shifu yang saya pahami sebagai berikut: “. .jika masalah kecil kita anggap besar, maka masalahnya jadilah besar; jika masalah besar kita anggap kecil, maka masalahnya jadilah kecil.”

Dari peristiwa ini saya semakin memahami artikel Shifu tanggal 01 September 2004 - “Lepaskan Hati Manusia, Selamatkan Manusia di Dunia”:

“Apa pun yang kita lakukan janganlah menggunakan hati manusia, karena dengan hati manusia tidak akan bisa menyelamatkan manusia, Sang Sadar-lah yang bisa menyelamatkan manusia, karena Sang Sadar tidak memiliki hati manusia.”

+++++

Pemahaman Baru Mengenai Pameran Lukisan ‘Sejati-Baik-Sabar’
Dari sejarah yang telah lampau – melalui banyak belajar Fa, saya menyadari bahwa apa pun yang diciptakan dan terjadi di alam semesta ini merupakan persiapan bagi datangnya pelurusan Fa. Terbentuknya Triloka, dinasti demi dinasti yang silih berganti, datangnya para Sang Sadar seperti Yesus, Sakyamuni; termasuk dalam skala yang lebih kecil, apa yang telah saya jalani dan pelajari terutama di bidang seni lukis, tentu juga dipersiapkan untuk pelurusan Fa. Banyaknya rintangan dan cobaan hidup telah menempa diri dan membuat saya semakin matang serta semakin memahami kebenaran Fa Shifu maupun makna pelurusan Fa ini. Namun meskipun menyadari, tetapi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan secara konkret di bidang seni lukis ini.

Sejak menjadi praktisi, saya jarang sekali berhubungan dengan kalangan seniman dan pengamat seni, tidak seperti sebelumnya, benak saya dipenuhi dengan hal-hal yang berhubungan dengan seni modern. Setelah banyak belajar Fa, pandangan hidup banyak berubah, apa yang saya temui dan apa yang saya kerjakan selalu dihubungkan dengan Fa Shifu sehingga apa yang saya kerjakan setiap harinya selalu berhubungan dengan tiga hal yaitu: belajar Fa, memancarkan pikiran lurus, dan klarifikasi fakta.

Ketika “Ceramah Fa di Lokakarya Kreasi Seni Lukis 2003” dipublikasikan, saya merasa inilah jalur yang telah Shifu atur untuk saya. Menyadari sepenuhnya semua pengalaman hidup saya yang penuh pengembaraan, pengejaran ketenaran, jatuh bangun di bidang seni lukis adalah dipersiapkan untuk hari ini – saat datangnya Shifu meluruskan Fa. Semua ini memberikan saya suatu pemahaman dan tanggung jawab yang mendalam akan pentingnya kembali meluruskan kesenian umat manusia melalui Pameran Seni Lukis Keliling ‘Sejati-Baik-Sabar.’

Shifu berkata dalam Ceramah Fa di Lokakarya Kreasi Seni Lukis tersebut:

“Moralitas manusia akan sedikit terjadi perubahan dalam periode yang berbeda. Moralitas manusia mempengaruhi kesenian manusia, dan kesenian sebaliknya juga mempengaruhi manusia. Anda sekalian telah melihat, kesenian dewasa ini, ada banyak merupakan sesuatu yang dihasilkan di bawah kendali kesadaran modern, sedangkan manusia modern sudah jauh melampaui lingkup dan standar moralitas yang seharusnya dimiliki oleh umat manusia, dengan demikian apa yang disebut kesenian yang dihasilkan itu sudah bukan lagi kebudayaan.”

Dalam ceramah yang sama, Shifu mengutarakan:

“Jika manusia memandang sesuatu yang buruk sebagai yang indah, maka moralitas manusia telah punah.”

Dari kutipan Ceramah Shifu tersebut saya memahami melalui kesenian kita dapat meningkatkan moralitas umat manusia, sementara perkembangan kesenian dipengaruhi oleh para seniman. Saya berpikir merupakan tanggung jawab para praktisi yang berkecimpung ataupun yang memiliki minat dalam bidang seni untuk mengubah pola pikir para seniman agar kembali memahami apa itu seni budaya manusia yang sesungguhnya dan ortodoks.

Baru-baru ini, Himpunan Dafa di seluruh dunia antara lain diminta agar mendorong Pameran Seni Lukis Keliling ‘Sejati-Baik-Sabar’ di negaranya masing-masing, dimana rekan-rekan praktisi kemudian memberikan kepercayaan kepada saya untuk menjadi koordinator pameran seni lukis. Dan saya berpikir penunjukan sebagai koordinator, bukanlah suatu kebetulan.

Ketentuan baru dari Artists Center menekankan agar pameran seni lukis ini dilaksanakan secara lebih serius, profesional dan penuh tanggung jawab, tidak seperti pameran lukisan sebelum-sebelumnya, yang terutama lebih menekankan pada klarifikasi fakta, tetapi sekarang sungguh-sungguh bertujuan untuk meluruskan kesenian umat manusia serta meluruskan moralitas manusia melalui seni lukis.

Setelah memperoleh pemahaman baru ini, saya mulai lagi berhubungan dengan kalangan seniman dan pengamat seni dengan tujuan untuk memperkenalkan kesenian ortodoks kepada mereka, karena para seniman inilah yang memegang peran dalam membentuk kesenian umat manusia; agar mereka mengetahui apa itu kesenian yang berkualitas tinggi, kembali melukis dengan menggunakan jiwa yang tulus murni dan moralitas tinggi.

Dari pengalaman berdiskusi dengan seniman-seniman, banyak dari mereka beranggapan apa yang kami jelaskan belum pernah mereka dapatkan melalui studi formal ataupun non-formal.

Pada kesempatan yang baik ini, di saat rekan-rekan berkumpul dalam jumlah besar, saya hendak menggugah kepedulian rekan-rekan sekalian untuk turut berpartisipasi mensukseskan kegiatan ini, karena hal ini sangat penting dan juga para pelukisnya dibimbing langsung oleh Shifu kita yang belas kasih. Mengutip kembali kata-kata Shifu dalam Ceramah Fa di Lokakarya Kreasi Seni Lukis 2003:

“Mengapa kita hari ini mengadakan pertemuan ini? Saya beri tahu anda semua, hal apa pun yang dilakukan pengikut Dafa pada hari ini dalam sejarah, semuanya adalah sangat penting. Kemarin saya masih mengatakan, bahwa pengikut Dafa melakukan apa saja, masyarakat manusia yang tidak lama kemudian juga akan ikut melakukan. Saat kini di masa pelurusan Fa, segala sesuatu di atas dunia sedang bergerak dalam kisaran Dafa, ini adalah pasti, karena Triloka diciptakan demi pelurusan Fa.”

Lebih lanjut dikatakan dalam ceramah yang sama:

“Ketika moralitas masyarakat manusia merosot hingga tahap yang demikian, konsep manusia juga telah terjadi perubahan yang demikian. Maka setelah mengalami perubahan dan berkembang hingga tahap begini, ingin agar manusia sendiri melangkah kembali semula adalah tidak mungkin. Orang apa pun, teori apa pun, cara apa pun juga tidak dapat membuat manusia kembali lagi, hanya Dafa yang mampu mengatasi. Kalian adalah datang mengikuti saya menolong semua mahluk, bersamaan pula, di dalam makna kita menolong semua makhluk juga mengandung penolongan terhadap moralitas manusia serta manusia yang tertolong itu kelak akan bagaimana eksis, bagaimana hidup dan hidup di bawah kondisi bagaimana. Dapat juga dikatakan, pengikut Dafa tidak hanya menolong semua makhluk, juga sedang membuka sebuah jalan hidup manusia yang sebenarnya bagi semua makhluk di masa mendatang. Semua ini adalah yang sedang dilakukan oleh pengikut Dafa di dalam membuktikan kebenaran Fa.”

Demikian sekelumit pengalaman dan pemahaman saya. Terima kasih kepada Shifu atas penyelamatannya dan salam gigih maju kepada rekan-rekan praktisi.

Heshi
Bachtijar - Juli 2008