Penganiayaan yang Berhubungan Dengan Kematian 11 Praktisi Falun Gong Diverifikasi di Bulan Agustus 2007

(Minghui.org) Koresponden Clearwisdom Li Ming melaporkan: Saluran sipil pada bulan Agustus 2007 telah memverifikasi 11 praktisi Falun Gong lainnya di Daratan Tiongkok meninggal akibat penganiayaan antara bulan Maret dan Agustus 2007. Diantara mereka, satu orang meninggal pada bulan Maret dan JUni; lima di bulan Juli dan empat di bulan Agustus. Lima (45%) orang adalah wanita. Selain dari dua korban, yang umurnya perlu diverifikasi, tujuh diantaranya berumur diatas 50 tahun (64%).

Menurut laporan informasi pada website Clearwisdom, antara Januari dan Agustus 2007, paling sedikit ada 75 praktisi Falun Gong yang meninggal akibat penganiayaan di Tiongkok. Sejak 20 Juli 1999, dimana Partai Komunis China (PKC) memulai penganiayaan terhadap Falun Gong, sebanyak 3.083 kematian telah diverifikasi oleh sumber yang dapat dipercaya di Tiongkok. Sumber itu mampu menembus blokade internet Komunis dan menyampaikan informasi ini kepada website Clearwisdom

Dua kematian dilaporkan pada masing-masing Provinsi Liaoning, Hebei dan Hubei; satu kematian pada masing-masing Provinsi Heilongjiang, Jilin, Sichuan, Gansu dan Anhui.

Peningkatan Penganiayaan terhadap Falun Gong sebelum Pertandingan Olimpiade Beijing 2008, Hu Yanrong dari Kota Liaoyuan, Provinsi Liaoning, Disiksa sampai Mati

Menurut laporan media pada bulan Maret 2007, Menteri Keamanan Publik Zhou Yongkang mengeluarkan perintah untuk melancarkan suatu babak lain dalam meningkatkan penganiayaan diikuti oleh penangkapan skala besar terhadap praktisi Falun Gong. Pada tahun 2005, Wakil Menteri Keamanan Publik, Liu Jing telah diberi tahun untuk memberantas Falun Gong sebelum Pertandingan Olimpiade Beijing 2008. Dia telah mengeluarkan perintah kepada kantor kepolisian di seluruh negeri, menuntut upaya terencana untuk mencapai tujuan ini.

Pada pukul 10 malam tanggal 1 Agustus 2007, ketika kepala polisi Li Zhenghua dari Kantor Polisi Kotapraja Beilu di Kota Lingyuan memerintahkan para petugas untuk menggunakan tongkat kayu dan tongkat listrik, pengungkit, dan alat-alat lainnya untuk menerobos ke rumah praktisi Guo Fengxian. Mereka menutup jalan masuk untuk menahan sejumlah praktisi yang ada di dalam. Kemudian, Wakil Kepala Li Xuebing dari Kantor Polisi Kota Lingyuan, kepala kantor polisi Kotapraja Wafangdian, dan kepala polisi dari Kantor Polisi Kotapraja Songlingzi membawa masuk tujuh kendaraan polisi dan lusinan petugas polisi untuk menangkap lebih dari 40 praktisi.

Hu Yangrong (wanita) berumur 42 tahun dan melompat keluar dari kendaraan polisi, terluka parah di kepala sehingga kehilangan kesadarannya. Dia dibawa ke Rumah Sakit Biro Administrasi Penjara Lingyuan. Meskipun dirinya di dalam bahaya, polisi tidak memberi tahu keluarganya dan memutuskan dia perlu menjalani operasi kepala di rumah sakit itu. Keesokan harinya (2 Agustus), mereka memberi tahu keluarganya. Dia meninggal empat hari kemudian pada pukul 2 malam tanggal 5 Agustus 2007, tanpa mendapatkan kesadaran kembali setelah operasi itu.


 Foto Hu Yanrong

Setelah Hu meninggal, Yang Minghui, Kepala Kantor Polisi Kota Lingyuan dan Zhang Minghua, Wakil Kepala Kantor Polisi Kota Chaoyang, beserta petugas pemerintah Kota Beilu menyatakan bahwa dia adalah seorang pimpinan praktisi Falun Gong yang akan ditahan selama 15 tahun lebih di penjara jika dia selamat. Oleh karena itu, mereka menyatakan bahwa anggota keluarganya harus bertanggung jawab untuk segala pengeluaran medis sebesar lebih dari 20.000 yuan. Organisasi pemerintah seperti Komisi Politik di Kota Lingyuan, Biro Keamanan Publik di Kota Lingyuan, Kantor Polisi Desa Beilu, pemerintahan setempat di Desa Beilu dan Tempat Kediaman Komite Desa Boluoshu saling bersekongkol. Mereka mengawasi dan mengancam keluarga Hu dan mengkremasi tubuhnya tanggal 12 Agustus tanpa persetujuan keluarganya.


Hu meninggal dunia sebagai korban ketidakadilan

Suami Hu menangis dengan pilu sewaktu penguburan. Dua anaknya juga menangis keras sehingga susah berdiri dan memerlukan bantuan orang. Setiap orang yang hadir menangis. Lebih dari 200 teman, kerabat, dan orang-orang dari desa yang sama, yang menghadiri pemakaman, menyaksikan tragedi ini. Orang-orang berkeluh kesah: seorang wanita desa yang baik hati dianiaya dan meninggal dengan cara seperti ini. Satu keluarga yang berbahagia telah dihancurkan lagi.

Pada awal tahun 1999, Hu mulai berlatih Falun Dafa. Sebelum itu, dia tidak sehat dan pemarah. Setelah berkultivasi, dia mulai menghargai ayah mertua dan suaminya dan mengurus anaknya dengan baik. Dia membawa keharmonisan dalam keluarga. Dia mempunyai dua anak di rumah, putrinya bersekolah di SMA dan putranya di SMP. Suaminya bekerja di luar kota sepanjang tahun. Dia mengerjakan semua pekerjaan di ladang dan di rumah. Ketika dia meninggal, dia meninggalkan dua anak yang masih muda dan kedua mertuanya.

Hu Yangrong, ayahnya Hu Dianxin, ibunya Cui Yuzhi dan kerabatnya telah mengalami penganiayaan sejak 20 Juli 1999 hanya karena mengikuti prinsip “Sejati-Baik-Sabar”. Kantor Polisi Beilu (Ju Wenxiang adalah mantan Kepala) menangkap, mendenda, dan sangat sering mengganggu orang tua Hu, Hu Dianxin dan Cui Yuzhi. Hu Dianxin meninggal akibat penganiayaan pada tahun 2001.

Saudari Hu Yanrong dan ipar perempuannya masih ditahan di Pusat Penahanan No. 2 Kota Lingyuan. Song Jiulin, Sekertaris Komite PKC, mengadakan pertemuan dengan para kepala penguasa, kantor pengadilan dan kantor polisi menuntut penahanan yang cepat dan serius terhadap 40 praktisi ini.

Penganiayaan dan Penyiksaan terhadap Praktisi Zhang Yanrong dari Provinsi Gansu

Zhang Yanrong, 48 tahun, adalah seorang petani dari Kabupaten Yongchang, Provinsi Gansu. Dia secara tidak sah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara dan disiksa kejam saat ditahan di Penjara Lanzhou, Penjara Wuwei, dan Penjara Jiuquan, secara berturut-turut. Saat berada diambang kematian, dia dibebaskan untuk dirawat di rumah. Akhirnya dia meninggal tanggal 15 Agustus 2007, saat berumur 48 tahun. Istrinya Wang Zefang dijatuhi hukuman delapan tahun penjara dan sekarang dianiaya di Penjara Wanita Lanzhou.

Pada tahun 1997, seluruh keluarga Zhang memulai latihan Falun Gong dan sehingga mereka sehat secara fisik dan mental. Ketika faksi Jiang mulai menganiaya Falun Gong, Zhang ditangkap dan ditahan di sebuah pusat rehabilitasi obat selama dua bulan.

Setelah dibebaskan, dia pergi ke Beijing bersama keponakannya untuk memohon bagi Falun Gong. Zhang ditangkap di Beijing dan dikembalikan ke Kabupaten Yongchang. Liu Fahai, dan kemudian kepala kantor polisi kabupaten berkata dengan kasar, “Saya akan mencerai-beraikan dan menghancurkan seluruh keluarga kamu!” Dia menangkap seluruh keluarga Zhang dan menyita traktor Zhang. Kolam ikan seharga 20.000 yuan hancur karena tidak ada yang mengurus. Istri Zhang secara tidak sah ditangkap. Bahkan putranya yang bukan praktisi menerima sebuah peringatan keras.

Zhang harus bekerja selama dua tahun di Kamp Kerja Paksa Pingantai dimana dia disiksa dengan serius. Dia dibebaskan pada bulan Februari 2002. Pada tanggal 7 Maret 2002, Zhang dan istrinya ditangkap oleh petugas dari Kantor Polisi Kabupaten Yongchang, termasuk Li Guoyu, Peng Weiping, Zhu Shengnian dan lain-lain.

Pada tanggal 14 Mei 2005, pengadilan dan kantor polisi di Kabupaten Yongchang mengadakan sebuah rapat di sebuah gedung olah raga. Lebih dari 30 praktisi diborgol dan menggantung papan yang memfitnah Dafa di leher mereka di depan dada. Wakil kepala kantor polisi, Peng Weiping, membacakan putusan, dan kemudian polisi mengawal mereka untuk diarak di sepanjang jalan untuk mempermalukan mereka. Saat itu, empat praktisi, Zhang Yanrong, Hu Shungxue, Qin Dexin, dan Fan Yongcheng dijatuhi hukuman 12 tahun penjara.

Istri Zhang juga dijatuhi hukuman delapan tahun penjara. Saat kedua orang tua dikirim ke penjara, putranya tidak dapat masuk sekolah lagi. Satu keluarga bahagia lainnya dihancurkan akibat penganiayaan ini.

Selama beberapa tahun ini, Zhang Yanrong pertama-tama dikirim ke Penjara Dashaping dan kemudian dipindahkan ke Penjara Wuwei. Pada tanggal 21 November 2005, saat Komisi PBB Anti Penganiayaan, Novak berkunjung ke Tiongkok, Novak adalah pejabat pertama dari divisi itu yang mengunjungi Tiongkok dan melakukan 12 hari kunjungan setempat. Rejim China Komunis memainkan taktik tipuannya dan secara rahasia memindahkan lebih dari 20 praktisi ke Penjara Jiuquan. Setelah praktisi keluar dari mobil van, mereka dibawa ke tempat yang sudah diatur sebelumnya. Mereka seringkali dihina secara fisik dan mental di penjara. Adalah biasa melihat wajah mereka berdarah, atau memar disekujur tubuh mereka.

Praktisi Zhang Yanrong sedang berada diambang kematian dan oleh karena itu dibebaskan untuk menerima perawatan medis. Dia meninggal pada tanggal 15 Agustus 2007.

Wang Yongjun dari Provinsi Jilin Meninggal Akibat Penganiayaan
Praktisi Falun Gong Wang Yongjun (pria) tinggal di Kota Sonjianghe, Kabupaten Fusong, Provinsi Jilin. Sebelum berlatih Falun Gong, dia sering memukul istri dan anak-anaknya, dia juga pemabuk dan perokok. Kadang-kadang, dia membuat masalah besar. Dia juga menderita banyak penyakit, seperti diabetes, radang sendi dan radang tenggorokan. Setelah mulai berlatih Falun Gong, dia meningkat. Dia jujur dalam berbisnis dengan orang lain. Kadang-kadang, dia bahkan diminta sedikit uang. Banyak penduduk setempat tahu bahwa dia adalah seorang yang baik. Penyakitnya juga lenyap karena berlatih Falun Gong.

Bagaimanapun, polisi dari Kabupaten Fusong telah menangkap dan menyiksa Wang Yongjun empat kali sejak dimulainya penganiayaan PKC terhadap Falun Gong di bulan Juli 1999.

Pada tanggal 16 September 1999, petugas polisi setempat menangkapnya, dan membebaskannya pada tanggal 2 Oktober 1999 setelah Zhang Aimin, Kepala Seksi Politik dan Keamanan, memeras 760 yuan darinya, Zhang Aimin telah ikut serta dalam penganiayaan terhadap lebih dari 150 praktisi. Dia tidak memberikan kwitansi apapun terhadap denda ilegal yang diambil dari praktisi.

Pada tanggal 14 Agustus 2000, polisi setempat menangkap lagi dan membebaskannya tanggal 9 September 2000. Ketika dia berada didalam tahanan polisi, Wakil Kepala Seksi Politik dan Keamanan Liu Xincai menyiksa Wang Yongjun dengan memborgol di belakang punggungnya, dan menyetrum dengan tongkat listrik, sehingga menyebabkan rasa sakit yang hebat.

Pada tanggal 8 Januari 2001, polisi setempat menangkap Wang Yongjun untuk ketiga kalinya dan membebaskannya tanggal 5 Maret 2001. Ketika ditahan, penjaga mendorong pada narapidana untuk memukulnya, dan akibatnya dia mendapat tiga retakan di tulang rusuk. Dia harus membayar sejumlah besar uang untuk perawatan medis. Petugas Liu Xincai sekali lagi menyiksa dirinya dengan memborgol lengannya dibelakang punggungnya dengan sebuah botol diantaranya yang menyebabkan rasa sakit yang lebih besar dan menyetrumnya dengan tongkat listrik. Kondisinya menjadi kritis akibat setruman itu.

Pada tanggal 9 April 2004, dengan dipimpin oleh Kepala Kantor Polisi Distrik Songjianghe, Cheng Rongjian, sekelompok petugas menangkap Wang untuk keempat kalinya dan menerobos rumahnya.

Dia menjadi sangat lemah setelah dianiaya berulang kali oleh anggota Partai Komunis jahat dan diganggu oleh petugas polisi dari Kantor Donglin di Kota Songjianghe. Dia meninggal tanggal 2 Juli 2007.

* * *
Selama delapan tahun ini, PKC telah menganiaya dan menyiksa praktisi Falun Gong secara kejam, orang-orang baik yang mengikuti prinsip “Sejati-Baik-Sabar”. Melalui usaha terus-menerus dari praktisi Falun Gong dalam mengklarifikasi fakta dan menyebarkan secara luas Sembilan Komentar mengenai Partai Komunis, semakin banyak orang dapat mengenali kejahatan PKC dan mulai berdiri di sisi keadilan. Penganiayaan terhadap Falun Gong akan berakhir. Rejim Jiang dan para pengikutnya yang berpartisipasi dalam penganiayaan itu akan mendapatkan hukuman keras dari hukum langit beserta hukum di dunia manusia.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2007/9/7/162231.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2007/9/21/89733.html