Pengalaman Sebuah Keluarga Praktisi Dafa di Provinsi Hebei

(Minghui.org) Banyak orang di keluarga saya yang berkultivasi; ibu saya, ayah, tiga saudari, kemenakan laki-laki dan saya. Kami semua mulai berlatih Falun Dafa sebelum 20 Juli 1999. Kami semua rajin dan meningkat bersama dalam jalur membantu Guru dalam Pelurusan Fa. Disini, saya telah menuliskan pengalaman kami dan ingin berbagi kepada semua orang.

Pada awalnya, kami hanya tahu bahwa Falun Dafa adalah baik dan ingin mempelajarinya. Bagaimanapun, karma pikiran kami sangat kuat. Untuk melenyapkan karma pikiran ini, saya mulai menghafal Fa dan membacanya dengan keras. Dalam perbuatan apapun, saya tetap melafal Fa, bahkan sewaktu berjalan. Dengan cara ini, saya tidak pernah membiarkan pikiran saya kosong. Segera setelah itu, saya tidak mengalami gangguan apapun saat belajar Fa dan berlatih. Adalah benar bahwa, “Yang dapat tetap tabah, karma dapat terhapus.” (Ceramah VI, Zhuan Falun). Jadi sejak saat itu saya menghafal Fa lebih banyak. Apapun yang mengganggu saya, segera setelah saya mulai membaca, segalanya lenyap. Saya sangat beruntung telah mendapatkan Fa. Ketika saya pergi keluar bersama rekan-rekan praktisi untuk menyebarkan Fa atau berlatih, saya tetap gembira walaupun betapa lelah ataupun sukarnya hal itu. Saya terlihat lebih muda dan nampak seolah-olah saya mempunyai energi yang tidak terbatas. Anggota keluarga saya juga sangat rajin. Kami belajar, berdiskusi, dan berlatih bersama dan selalu mencari ke dalam diri kami sendiri. Setiap orang menjadi sangat gembira sejak berkultivasi.

Meskipun demikian, kejahatan memulai penganiayaan di tahun 1999 dan kami kehilangan lingkungan belajar dan berlatih bersama. Ibu saya, saudari-saudari dan saya pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Gong dan Guru. Ketika kami kembali, ayah dan kakak tertua saya khawatir kami akan dianiaya dan melarang kami berhubungan dengan rekan-rekan praktisi. Apapun yang mereka katakan, kami tetap melakukan apa yang harus dilakukan. Pada saat itu, kami menyadari betapa seriusnya kultivasi itu. Kami menjadi lebih rajin dan belajar kapanpun kami mempunyai waktu. Kami bangun pukul 2 pagi untuk berlatih.

Ketika saya pergi memohon untuk ketiga kalinya, saya ditangkap dan secara tidak sah dijatuhi hukuman tiga tahun di kamp kerja paksa. Saya kehilangan pekerjaan dan tunangan meninggalkan saya. Tidak ada sesuatu apapun dari hal ini yang mengurangi tekad saya untuk berkultivasi. Bagaimanapun, karena saya tidak tahu bagaimana menangani masalah saat itu, saya berkultivasi di dalam jebakan yang diatur oleh kekuatan lama. Pada saat itu, saya memperlakukan polisi dan siapapun yang menganiaya kami sebagai musuh. Melalui belajar Fa, saya mulai memahami bahwa orang-orang itu, yang ikut serta dalam penganiayaan adalah yang paling menyedihkan. Mereka digunakan oleh kejahatan untuk menganiaya para praktisi Dafa dan untuk melakukan kejahatan. Jika kita tidak mempunyai belas kasih pada mereka dan mengklarifikasi fakta kebenaran kepada mereka, maka mereka akan disingkirkan.

Ketika polisi mencoba untuk mencegah kami berlatih ataupun mereka memukul praktisi, saya yang pertama kali berdiri untuk memprotes. Saya menolak memakai pakaian tahanan, bekerja, berbaris, ataupun melakukan permintaan mereka. Polisi menganggap saya sebagai duri di sisi mereka. Tanpa memperdulikan apa yang terjadi, mereka berkata bahwa saya adalah pimpinannya dan menganiaya saya lebih kejam daripada yang lain. Untuk “mengubah” saya, mereka memindahkan saya ke enam tempat yang berbeda dan lima kamp kerja paksa. Tubuh saya menderita beberapa luka. Saya mendapat dua retakan di kaki kanan.

Hal tadi bukanlah yang paling menyakitkan. Hal yang paling menyakitkan adalah kami tidak mendapatkan ceramah Guru. Ketika saya berada di Kamp Kerja Paksa Shijiazhuang, Guru muncul dalam mimpi dan saya menangis padanya: “Saya juga ingin membaca ceramah Guru.” Guru berkata pada saya: “Kamu akan mempunyai kesempatan.” Saya terbagun sambil menangis dan menyadari bahwa jika bukan karena perlindungan belas kasih Guru, akan sangat sulit bagi saya untuk melalui semua hal ini. Kemudian, saya menyadari bahwa menderita akibat penganiayaan itu sendiri adalah sungguh memalukan. Saya seharusnya tidak lagi menjadi seorang pahlawan di mata manusia biasa, namun menjadi seorang pengikut Guru yang sejati.

Setelah keluar dari sarang kejahatan, saya secara menyeluruh mempelajari ceramah Guru selama tiga tahun terakhir. Saya memancarkan pikiran lurus pada pukul 12 sebelum tidur. Saya menulis surat untuk mengklarifikasi fakta kebenaran kepada kamp kerja paksa, penjara, pusat penahanan, kantor polisi, pusat pencucian otak dan lainnya, yang menganiaya para praktisi Falun Dafa. Kemanapun saya pergi, sewaktu mencari pekerjaan, di jalanan, di pusat perbelanjaan, saya selalu mengklarifikasi fakta kebenaran kepada orang-orang. Saya tidak takut kesengsaraan dan sepanjang saya ada di tempat itu, saya akan mengklarifikasi fakta kebenaran.

Ibu saya juga melakukan dengan sangat baik. Pada waktu saya di penjara, anggota keluarga yang tidak berlatih menyalahkan ibu saya karena membiarkan saya berlatih Falun Gong. Kerabat saya secara sepihak menentangnya dan orang lain juga mengkritiknya. Namun ibu saya tidak goyah dibawah tekanan ini. Dia bertindak seperti biasa dan melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Dia bahkan melakukan lebih baik daripada kebanyakan orang-orang yang lebih muda. Dia bahkan lebih banyak mendistribusikan materi klarifikasi fakta kebenaran daripada orang lain dan dia mengklarifikasi fakta kebenaran kepada siapapun yang dijumpai. Ayah tidak rajin didalam latihannya dan jarang belajar Fa. Karena saya telah dianiaya, dia tidak mampu menyingkirkan keterikatan akan perasaannya pada saya dan menangis sepanjang waktu. Karena dia takut penganiayaan lebih lanjut terhadap anggota keluarga yang lainnya, dia tidak memperbolehkan ibu keluar untuk mendistribusikan materi. Dia merubah kunci pintu. Bagaimanapun, ibu secara diam-diam membuat kunci duplikat dan pergi keluar saat ayah tidur. Berapa kalipun ayah mengganti kunci, ibu saya selalu membuat kunci duplikat. Dia mengirimkan materi klarifikasi fakta kebenaran, menulis poster-poster dan menggantungkan spanduk-spanduk. Pada saat itu, dia berumur 70 tahun, bagaimanapun, banyak orang yang lebih muda tidak dapat menandinginya dalam melakukan tiga hal. Suatu malam saat udara sangat dingin, ibu saya keluar untuk mengirimkan beberapa materi. Lem jadi membeku dan oleh karena itu sulit menempel materi klarifikasi fakta.Tangannya juga sangat dingin, jadi ibu meminta bantuan Guru. Ketika dia mencoba lagi, lemnya tidak lagi membeku dan tangannya juga tidak dingin lagi.

Kakak kedua saya seorang guru. Dia seringkali mengklarifikasi fakta kebenaran kepada murid-muridnya, orang tua mereka dan rekan-rekan sejawat. Dia juga pergi keluar untuk berbicara pada orang-orang dan penampilannya benar-benar selalu menonjol. Semua muridnya mematut diri mereka sesuai dengan prinsip “Sejati, Baik dan Sabar.” Suatu ketika, saudari saya memberikan ujian tertulis pada murid-muridnya. Delapan puluh persen muridnya menulis Falun Gong adalah baik. Suatu ketika, saudari saya ditangkap polisi saat dia melindungi seorang rekan praktisi. Ketika dia dibebaskan, murid-muridnya baru saja menyelesaikan ujian mereka. Hasil ujiannya merupakan angka yang tertinggi di kotapraja itu. Rekan-rekan kerja, orang tua murid dan kepala sekolah semua terkejut bahwa angka murid-muridnya sebaik ini saat guru mereka pergi selama setengah bulan. Dafa benar-benar ajaib. Ketika murid-murid ini lulus, mereka berkata pada saudari saya: “Guru, jangan khawatir. Kami akan selalu mencoba untuk menjadi orang baik.” Tahun ini pada Hari Guru, mereka menulis di papan tulis kelas: “Selamat Hari Guru kepada guru kami! Kepada guru kami yang berlatih Falun Gong.”

Kemenakan laki-laki saya juga belajar dan berlatih Falun Gong dengan rajin. Kapanpun gurunya berkata sesuatu yang buruk mengenai Falun Gong, dia akan segera berdiri, menghentikan dan mengklarifikasi fakta kebenaran kepada guru dan para murid. Dia juga mengambil kesempatan dalam menulis sebuah tugas sekolah untuk membuktikan kebenaran Dafa, menceritakan bahwa Dafa mengajarkan orang-orang untuk menjadi baik dan bagaimana praktisi Dafa menderita penganiayaan kejahatan.

Dua orang saudari saya yang lain juga berprosfesi guru. Mereka mengajarkan murid-muridnya fakta sebenarnya mengenai sejarah kejahatan Partai Komunis China. Mereka memperkenalkan kebudayaan yang diturunkan dewa kepada mereka untuk melindungi masyarakat dari racun Partai Komunis China.

Dua saudari saya ditangkap dua kali oleh polisi saat mereka mencoba mencari apartemen untuk seorang rekan praktisi. Para petugas dari dua tempat mencoba mencari rekan praktisi itu dan mengganggu keluarga saya. Mereka mengawasi para praktisi di keluarga saya dan mencegah kami mengklarifikasi fakta. Keterikatan saya akan rasa takut muncul ke permukaan dan saya takut diawasi. Jadi saya bangun pukul 3 pagi untuk mendistribusikan materi klarifikasi fakta kebenaran. Tanpa melenyapkan ketakutan saya, sangat sulit untuk berlatih. Semakin takut diawasi, semakin saya diawasi. Guru berkata: “Bila sudah tidak ada lagi rasa takut, maka faktor yang membuat anda takut juga sudah tidak eksis lagi.” (“Menyingkirkan Keterikatan Terakhir” dalam Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju II) Untuk melenyapkan ketakutan, saya melafal Fa dan memperkuat pikiran lurus saya. Berangsur-angsur, pikiran lurus saya semakin kuat dan saya melakukan semakin baik saat mengklarifikasi fakta kebenaran dan mempromosikan “tiga pemunduran” dari PKC. Kapanpun saya membeli barang, saya menggunakan uang yang ada informasi klarifikasi fakta kebenaran di dalamnya. Kadang-kadang saya pergi keluar kota untuk membagikan materi klarifikasi fakta kebenaran.

Diatas adalah cerita mengenai bagaimana keluarga saya saling membantu dalam belajar dan berlatih Fa. Kami akan semakin rajin dan berjalan di jalur kami. Meskipun masih mempunyai beberapa keterikatan, kami mempunyai keyakinan bahwa kami dapat menyingkirkannya, benar-benar lebur di dalam Fa dan melakukan tiga hal dengan baik dan secara menyeluruh melenyapkan penganiayaan yang tidak berperi kemanusiaan ini.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2007/12/30/169295.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/1/20/93451.html