Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pesiar sambil Mengklarifikasi Fakta Kebenaran

21 Nov. 2008 |   Oleh: praktisi Bali

(Minghui.org) Berikut ini saya ingin berbagi pengalaman Xiulian selama beberapa bulan terakhir ini dengan rekan-rekan praktisi.

Saya bekerja di sebuah kapal pesiar yang bisa memuat 1200 penumpang dengan 525 awak kapal. Selama musim panas, kapal berlayar di Alaska selama seminggu, dimulai dari Vancouver dan berakhir di Vancouver juga. Selepas liburan musim panas di Alaska, kapal melakukan perjalanannya selama 35 hari yang dimulai dari Kanada, kemudian menuju San Diego, Hawai dan Kepulauan Tahiti (French Polynesia). Mengingat mengunjungi berbagai tempat dengan bahasa yang berbeda, saya harus menyiapkan brosur-brosur dengan beberapa bahasa. Tentu saja, bagi awak kapal dari Indonesia, saya sudah membagikan ke kamar mereka. Sebagian besar mereka sudah mengetahui kebenaran Falun Dafa dan kejahatan PKC. Disamping itu, secara periodik saya mengirim berita Erabaru dan newsletter Kebijakanjernih.net pada “crew bulettin board.” Terutama berita yang menyangkut sepak terjang PKC menganiaya orang-orang baik. Bagi awak kapal dari Eropa dan Amerika, mereka bisa membaca brosur Falun Dafa yang saya pasang di buletin board dan juga bisa melihat kami berlatih ketika mereka lalu lalang di pagi atau malam hari. Disamping itu, saya juga mengklarifikasi fakta dengan bahasa Tagalog bagi awak kapal yang berasal dari Pilipina. Secara umum, awak kapal menanggapi dengan positif. Bahkan istri dari manager hotel sempat ikut berlatih.

Vancouver

Hari ini merupakan akhir kunjungan kapal di Kanada setelah melewati liburan musim panas. Biasanya, setiap minggu saya pergi ke Kedutaan Besar China untuk bergabung dengan praktisi setempat untuk memancarkan pikiran lurus dan memberi semangat terhadap protes yang berlangsung 24 jam sehari. Mereka bergantian menjaga stan kecil yang didirikan di depan kedutaan besar tersebut. Mereka melakukan tiga hal selama 24 jam. Hari ini adalah hari protes ke-2589, tujuh tahun lebih.

Sepertinya Guru sudah mengatur untukku. Selama ini, saya tidak pernah mendapat jadwal kerja seperti hari ini. Saya telah memesan materi Dafa untuk keperluan klarifikasi. Karena saya punya pikiran untuk melakukan beberapa hal pada hari ini, maka perlu waktu kurang lebih 2-3 jam. Pertama, pergi ke tempat latihan untuk membawa spanduk dan klarifikasi; kedua, pergi ke Kedutaan Besar China untuk bergabung dengan praktisi-praktisi lain dan memancarkan pikiran lurus, dimana jarak masing-masing tempat cukup jauh. Kekuatan lama juga membuat rencana, cuaca menjadi tidak bersahabat, turun gerimis dan dingin. Kemudian jalur bus juga berubah tidak seperti biasanya. Tetapi, dengan kepercayaan pada Fa, semua bisa dilewati. Akan ada banyak dewa-dewa memberi jalan keluar asal pikiran saya lurus.

Karena materi Dafa adalah swakelola, saya memberi sedikit donasi kepada pembina di sini. Agar di kemudian hari materi-materi ini selalu tersedia.
Ada 12 orang sedang memancarkan pikiran lurus. Kemudian kami berkenalan dan latihan bersama. Benar-benar tempat yang cocok untuk klarifikasi. Berikut ini adalah pengalaman khusus yang saya alami di sana. Saya didatangi oleh seorang polisi. Saya memperkenalkan diri, kemudian menceritakan tentang Falun Dafa. Ternyata dia adalah petugas yang secara rutin mengunjungi tempat protes di depan Kedutaan Besar China. Dia menanyakan nama saya, kemudian seorang praktisi Kanada mendekati kami dan menanyakan apa maksud polisi mencatat nama saya. Polisi itu mengatakan bahwa dia ingin tahu kalau yang melakukan protes ini adalah benar dari Falun Gong, bukan orang luar. Kemudian polisi ini mengatakan bahwa dia rutin ke mari selama 2-3 tahun lebih.

San Diego, California

Saya bertemu dengan empat ibu-ibu yang membagikan buletin kerohanian Kristen, dalam beberapa bahasa. Saya mengambilnya untuk saya taruh di tempat bacaan karyawan. Kemudian giliran saya memberi mereka brosur dan menjelaskan tentang Falun Dafa. Mereka kaget setelah saya menjelaskan bahwa rakyat China ditindas dan dianiaya di negaranya karena berlatih Falun Dafa. Tidak banyak yang bisa saya lakukan di San Diego karena waktu yang sangat terbatas. Namun, di pagi hari saya bertugas mengantar tamu-tamu yang memerlukan kursi roda, dan saya mengklarifikasi fakta kepada mereka semua.

Saya harus membeli kertas untuk membuat brosur dalam bahasa Inggris, Perancis dan Spanyol, masing-masing satu rim. Saya tidak punya kontak person yang bisa saya hubungi dalam waktu yang singkat untuk mendapatkan materi klarifikasi. Satu-satunya cara adalah membuatnya sendiri. Waktu sangat terbatas. Tempat yang kami kunjungi hanya sekali. Tidak tahu kapan lagi akan pergi ke tempat itu, tidak tahu apakah di sana ada praktisi atau tidak, apakah akan bertemu dengan orang-orang yang seharusnya mendapat berita kebenaran tentang Dafa. Saya hanya merasa bertanggung jawab terhadap mereka. Saya harus melakukan apa yang bisa saya lakukan agar orang-orang mendengar tentang Fa dan mengetahui kekejian kejahatan menganiaya pengikut Dafa.

Kepulauan Hawai

Tempat tujuan berikutnya adalah Hawai. Perlu lima hari di laut untuk tiba di Hawai dari San Diego. Saya memiliki jadwal latihan setiap pagi kalau kapal berada di laut, berlatih selang seling antara gerakan dan meditasi setiap hari selama satu jam. Karena ini Xiulian, tentu ada sandungan-sandungan yang saya harus lewati. Yang paling sering saya gagal adalah memancarkan pikiran lurus jam 3 pagi (jam 18.00 waktu Beijing). Dengan mengerahkan berbagai macam cara, saya hanya bisa menunda tidur agar bisa melakukan dengan pikiran lurus, jika tidak akan mengantuk atau ketiduran.

Kami mengunjungi lima tempat di Hawai. Hari pertama adalah Kota Hilo di Big Island. Waktu untuk keluar sangat terbatas dan hanya bertemu sedikit orang untuk diklarifikasi fakta.

Hari kedua adalah Honolulu, pulau Oahu. Di sini, saya agak banyak waktu; pada pagi hari, saya melakukan latihan sendirian di taman dengan memasang spanduk Falun Dafa dan setelah itu menyebarkan brosur. Siangnya, saya pergi ke mall untuk klarifikasi fakta kepada sopir taksi keturunan China asli, yang telah menetap di Hawai selama lebih dari 10 tahun. Begitu saya mengucapkan Falun Gong, dia tidak senang mendengarnya, dia bicara lebih banyak dari pada saya, mengatakan Falun Gong berpolitik dan lain-lain. Saya menjelaskan sebisanya yang dapat dia terima, setelah dia tidak menggebu lagi. Dia tahu kalau saya punya DVD 9 Komentar, dia mengatakan tahu banyak dan tidak mau menerima brosur dan DVD. Terakhir, saya bilang silahkan baca lebih lanjut tentang kebenaran di dalam brosur. Saya letakkan brosur di dashboard taksi, setelah membayar.

Hari ketiga, kami berada di Lahaina, Pulau Maui. Bertemu dengan teman-teman Indonesia dari kapal lain. Mereka tertarik pada Falun Gong dan kami belajar gerakan di taman yang ramai, setelah itu saya melanjutkan dengan menyebarkan brosur.

Hari berikutnya kami berada di Kona, Pulau Hawai. Saya berjalan menyusuri pertokoan membagikan brosur, juga masuk pasar kecil yang menjual berbagai macam buah-buahan lokal dan juga cindramata. Waktu yang tepat bagi pedagang dalam kesepian mendapat bahan bacaan tentang kebenaran Falun Dafa.

Hari kelima, kapal berada di Nawili-wili, Pulau Kauai. Saya naik bus antar jemput supermarket Walmart. Saya pergi ke sana untuk menemui siapa saja yang bisa saya klarifikasi dan memberikan informasi tentang Falun Dafa kepada para penjaga stan, kasir dan juga mereka yang akan keluar dari supermarket serta yang masih berada di tempat parkir.

Dari ke lima tempat yang saya kunjungi, hampir semua orang dengan tulus menerima brosur klarifikasi. Kecuali seorang sopir taksi di Honolulu. Dia masih diselimuti oleh kabut kebohongan PKC. Tetapi, saya telah melakukan untuknya, tentu saja bagian dia yang mengerti tahu harus memilih kebenaran atau kejahatan.

Tahiti, Kepulauan Polinesia

Setelah tiga hari di laut, akhirnya kami sampai di Pulau Raiatea. Tahiti berada di kepulauan pasifik yang berbahasa Perancis. Saya sudah menyiapkan materi klarifikasi seperti brosur, DVD dan booklet berbahasa Mandarin serta brosur berbahasa Perancis.

Saya agak tercengang setelah melihat sebuah bangunan bertingkat dua seperti aula dan halamannya cupkup luas dan bertembok. Bangunan ini tidak dipakai. Ada tulisan mandarin padanya. Ini mengindikasikan ada komunitas Tionghoa di kota kecil yang terpencil. Hanya ada beberapa puluh toko.
Keindahan alam Tahiti menarik kunjungan banyak wisatawan. Saya sempat terhenyuh oleh tiga orang Tionghoa (manula) yang dengan sangat ramah menerima tiga materi (brosur Perancis, booklet Mandarin dan DVD 9 Komentar). Sayang sekali, saya kehabisan materi untuk penduduk lokal. Saya hanya mencetak sekitar 50 lembar brosur.

Esoknya, kami berada di Bora Bora, Kepulauan Polinesia. Pulau ini terkenal keindahan alam, pantai, dan laut yang berwarna-warni. Tanahnya subur, berwarna hijau dengan berbagai pepohonan tropis. Saya terfokus mengenai bagaimana cara yang efektif menyebarkan kebenaran tentang Falun Dafa kepada masyarakat di sini. Dengan pengalaman menyebarkan brosur dari rumah ke rumah di Bali, saya menerapkannya di sini. Penduduknya sangat sedikit yang bisa berbahasa Inggris. Bahasa Perancis saya juga sekedar untuk bertegur sapa. Namun demikian, apa itu Falun dafa, bagaimana keadaannya di China, semuanya dijelaskan di dalam brosur. Saya hanya punya hati untuk membantu Guru menjelaskan kebenaran kepada orang-orang. Di sini, setiap rumah ada dua atau tiga anjing, jadi setiap kali masuk rumah yang mereka urus pertama adalah menjaga anjingnya agar tidak mengganggu. Ternyata tidak semua penduduknya polos dan sederhana pikirannya.

Ada seseorang di sebuah rumah yang bagus melihat saya datang langsung membuat tanda berhenti dengan isyarat tangannya ke atas. Rupanya dia punya anjing galak yang dirantai untuk menjaga rumahnya. Setelah bertemu dan memberi salam serta mengatakan maksud saya memberinya informasi tentang Falun Dafa, dia menolak dan pergi. Ini kegagalan saya hari ini. Tetapi, begitu saya ke jalan raya, ada yang memutar mobilnya untuk berbalik arah. Dia dan istrinya dengan ramah menerima brosur Falun Dafa. Hari ini saya kekurangan brosur lagi padahal saya membawa lebih dari 100 brosur. Sisa waktu saya gunakan untuk belajar Fa di pantai.

Tempat pelabuhan berikutnya adalah Papeete, ibu kota Tahiti. Pada hari yang bersamaan, terdapat kapal berbendera China dengan tiga parabola di atas kapal. Itu adalah kapal latih untuk pendidikan akademi angkatan laut (ini menurut penuturan salah seorang petugas pemandu kapal/pitot). Bagi saya, ini adalah kesempatan bertemu dengan para pemuda China untuk diklarifikasi fakta kebenaran. Singkat kata saya sudah siap dengan segala keperluan untuk keluar membuktikan kebenaran Fa. Saya mendekati kapal tetapi tidak bisa masuk ke area kapal berlabuh. Hanya berjarak puluhan meter. Hari itu, saya sudah selesai mencetak satu rim brosur berbahasa Perancis. Karena saya hanya bisa berbahasa Perancis untuk bertegur sapa, saya hanya membagikan brosur kepada setiap orang yang saya temui. Ada banyak yang menanyakan dimana dan kapan latihan. Waah, saya jadi kurang enak mengatakan kalau ini hanya taraf pengenalan. Saya katakan agar mencari informasi lebih lanjut di internet.

Kemudian saya bertemu beberapa kadet kapal laut China di pertokoan. Saya menyapa mereka dan memberi hormat, kemudian memberikan booklet berbahasa Mandarin. Wajah mereka langsung berubah ketakutan dan mengembalikan semua materi dan buru-buru pergi. Lalu, di pasar saya bertemu lagi dua orang kadet lainnya. Saya melakukan hal yang sama. Reaksi serupa terjadi bahkan seorang memberitahu temannya agar tidak menghiraukan saya. Ini bisa terbaca dari bahasa tubuhnya. Sungguh terbalik dengan orang-orang lokal yang dengan senyum ramahnya menerima dan berterima kasih setelah mendapat brosur dan langsung membacanya. Karena kekurangan brosur, saya kembali ke kapal untuk mengambil brosur tambahan. Saya hanya punya waktu hari ini untuk mengunjungi tempat ini, orang-orang harus mendengar tentang Dafa.

Malamnya, saya masih punya waktu dua jam sebelum kapal berangkat. Saya berencana ingin melakukan latihan di taman agar orang-orang bisa melihat Falun Gong seperti apa. Saya memasang spanduk kecil dan lalu mulai berlatih. Banyak awak kapal dan penduduk lokal serta turis yang bersantai menyaksikan pemandangan tersebut. Kemudian, saya menyebarkan brosur lagi kepada para pedagang makanan di warung mobil. Saya kembali bertemu dengan lima Perwira Instruktur kapal angkatan laut China yang sedang menikmati makan malam. Saya memancarkan pikiran lurus sebelum menemui mereka. Setelah memberi salam, saya memperkenalkan diri kemudian karena kendala bahasa saya hanya bisa menyampaikan maksud saya dalam bahasa Inggris. Kemudian saya memberikan mereka setiap orang satu brosur Mandarin. Lagi-lagi, begitu melihat kata-kata Falun Gong semua berubah menjadi tegang dan mengumpulkan semua brosur lalu ditaruh di ujung meja. Saya berterima kasih dan mengatakan Falun Dafa Hao (baik) kepada mereka. Suasana yang sangat berbeda ketika saya memberikan brosur kepada pelayan dan pedagang makanan. Kami berbincang dengan penuh keramahan layaknya orang normal. Sungguh sangat menyedihkan menghadapi mereka yang telah dicuci otak oleh PKC. Pandangan mereka sungguh gelap terhadap dunia luar. Tetapi saya telah memekikkan Falun Dafa Hao di depan mereka yang notabene adalah pejabat negara Tiongkok. Bisa jadi mereka kaget kok Falun Gong ada dimana-mana.

Saya masih dalam perjalanan menuju ke tempat-tempat lain di Amerika Latin, seperti Mexico, Guatemala, Costarica, Panama dan Colombia. Sebulan kemudian akan menuju Kepulauan Bahama, Peru, Equador dan juga ke Pulau Grand Cayman. Tentu saja saya akan terus memberitakan kebenaran tentang Falun Dafa kepada orang-orang yang saya jumpai.


Heshi