(Minghui.org) Catatan editor: Di dalam dua budaya Barat dan China, prinsip hukum karma, memegang tanggung jawab terhadap perbuatan sendiri, secara luas diterima. Asas pokok pengajaran Falun Gong adalah karakteristik alam semesta, Sejati-Baik-Sabar. Alam semesta akan memberi pahala untuk tindakan yang selaras dengan prinsip ini, sementara melakukan berbagai hal seperti pemukulan, penyiksaan dan pembunuhan akan mendapat balasan karma. Dengan kata lain, kebajikan akan dibalas dengan kebaikan, sedang kejahatan akan mendapat balasannya. Artikel seperti ini dimaksudkan sebagai suatu peringatan yang belas kasih dari prinsip ini kepada mereka yang akan melakukan pelanggaran. Sementara banyak dari mereka yang menganiaya Falun Gong hanyalah "mengikuti perintah," hukum universal menyatakan bahwa mereka juga harus bertanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka, dan hanya dengan memperbaiki kesalahan mereka,  mereka mungkin dapat terhindar dari hukuman.

Menurut artikel media lokal di Provinsi Heilongjiang, Han Xudong, 37 tahun, kepala divisi "bintang tujuh" di Departement Kepolisian Baoshan di Kota Shuangyashan, meninggal dunia karena kecelakaan mobil tanggal 17 Agustus  2008. Rezim komunis menghormati dia dengan memberinya gelar "martir."

Enam hari sebelum kematiannya pada tanggal 11 Agustus 2008, atasan Han Xudong dari Kantor Polisi Xinankuang, Hu Laowu dan empat agen mata-mata, termasuk Sun Zhifeng dan Zhao Kui, berangkat ke rumah praktisi Falun Gong, Dai Xiaoling (wanita). Dia merupakan satu-satunya orang yang berada di rumah ketika mereka tiba. Dua jam dan empat puluh lima menit kemudian, dia jatuh dari jendela rumahnya di lantai tiga. (Tidak ada informasi yang diungkapkan tentang apa yang terjadi selama waktu itu.) Dia segera dikirim ke rumah sakit Honglong. Tandatangan anggota keluarga diperlukan sebelum operasi dilakukan, tetapi keluarganya tidak tampak. Seorang polisi berteriak, "Dia adalah seorang Falun Gong!" Semua orang ketakutan akan kebijakan Partai Komunis "bersalah karena keterkaitan," maka tidak seorang pun melakukan sesuatu dalam kurun waktu lebih dari tiga jam. Dia meninggal pada malam itu.

Saudara laki-laki dan perempuan Dai Xiaoling datang mengunjunginya pada tengah malam dan mendapati rumahnya berantakan. Apa yang telah polisi lakukan selama dua jam empat puluh lima menit itu? Seorang saksi mata mengucapkan kata-kata terakhir Dai, "Mereka memaksaku" dan "Saya ingin melihat suamiku."

Seorang wanita paruh baya tetangga Dai menangis ketika dia diberi kabar tentang kematian Dai dan berkata, "Semoga polisi itu menerima balasannya!"

Beberapa hari setelah kematiannya, 71 orang tetangganya keluar menjadi sukarelawan untuk bertindak sebagai saksi mata jika keluarganya ingin mengajukan penuntutan perkara terhadap polisi. Akan tetapi, pejabat-pejabat pengadilan menolak untuk memeriksa kasus apapun dari keluarga Dai.

Jasad Dai kini berada di ruang pendingin krematorium Hongxinglong. Polisi mengirim agen-agennya untuk mengawasi jasad Dai dan berulang-kali memaksa keluarganya untuk menyetujui dilakukannya kremasi, tetapi keluarganya dengan tegas menolak. Buntutnya, Li Yanchun, Wakil Walikota Kota Shuangyashan, sampai datang ke Xinankuang untuk bernegosiasi.

Pejabat yang bertanggungjawab atas penganiayaan Dai Xiaoling:

Xu Xingting: Kepala Departemen Kepolisian Baoshan
Liu Kuibin: Wakil Kepala Departemen Kepolisian Baoshan
Hu Laowu: Kepala Pos Polisi Xinan

Seksi Keamanan Departemen Kepolisian Baoshan:
Zhao Kui: 86-454-4321636 (Kantor), 86-13846904609 (HP)
Liu Shifeng: 86-454-4321636 (Kantor)
Guan: 86-454-4321636 (Kantor)
Sun Zhifeng: Petugas di Kantor Polisi Xinan

English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/10/22/101645.html
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/9/28/186730.html