Dari Konferensi Berbagi Pengalaman Melalui Internet Ke-5 untuk Para Praktisi di China

Oleh: praktisi dari Provinsi Hebei

(Minghui.org) Salam kepada Guru yang terhormat, salam kepada rekan-rekan praktisi!

Ketika saya mengambil pena untuk menulis artikel ini, saya merasakan segala macam emosi bergelora di dalam diri. Merefleksikan kultivasi selama sepuluh tahun terakhir, saya secara seksama telah dibimbing oleh Guru di dalam setiap langkah. Sepanjang perjalanan, saya pernah berhenti, tersandung dan terjatuh dari waktu ke waktu. Setiap kali, karena belas kasih Guru, saya dapat melangkah maju kembali. Mengingat hal ini, air mata saya mengalir.

Saya memperoleh Fa pada akhir 1998. Setelah PKC mulai menganiaya Falun Gong, saya pergi ke Beijing dua kali untuk memohon keadilan bagi Falun Gong. Setelah kembali, saya ditangkap dan dimasukkan ke pusat indoktrinasi partai komunis. Isteri saya, seperti anggota keluarga praktisi yang lainnya, menghadapi banyak tekanan, dan ini berpengaruh pada kondisi mental dan fisiknya. Ketika dibebaskan setelah "dirubah" di pusat pencucian otak, saya sepenuhnya telah kehilangan lingkungan belajar Fa dan berlatih di rumah. Saya dilanda rasa takut, perasaan hati yang berlawanan, kebudayaan PKC, dan dihujani dengan propaganda. Isteri saya mengawasi saya setiap hari. Dia merobek-robek buku-buku dari perpustakaan yang ada hubungannya dengan kebudayaan prasejarah. Dia tidak mau berurusan dengan apa pun yang terkait dengan Falun Gong.

Malu karena telah "dirubah", saya mencoba untuk mencari jalan keluar. Karena saya tidak banyak mengingat Fa, saya selalu menggunakan mentalitas manusia biasa untuk memecahkan masalah yang sulit dan ini justru telah mempersulit persoalan. Setiap upaya malah memperburuk suasana. Pada waktu itu, bagi saya kelihatannya rintangan ini setinggi gunung. Saya tidak dapat memahami mengapa semua sedemikian berat, kemudian saya teringat pada Fa Guru, "Di antara Qi dengan Qi tidak ada efek mengikat" (Zhuan Falun). Secara fundamental saya belum melepas dari cara berpikir manusia biasa. Bagaimana mungkin seorang manusia yang mengikuti prinsip alam semesta lama melampaui dewa?

Kadang-kadang saya tanpa sadar berjalan di jalur yang diatur oleh kekuatan lama. Sebagai contoh, saya memaksa diri untuk bersikap toleran kepada istri, dan memenuhi segala kebutuhannya tanpa syarat. Saya menjadi patuh kepadanya, apakah dalam hal penting atau sepele, di dalam atau di luar rumah, dan bahkan berbagai hal yang sungguh tidak masuk akal. Saya mencoba untuk menggerakkan hatinya dengan memberikan segala sesuatu yang orang biasa ingin miliki. Namun, sebagai hasilnya, ruang kebebasan saya menjadi sangat terhimpit, dan saya merasa sedemikian sesak nafas yang membuat saya hampir gila. Saya tidak dapat memecahkannya, dan juga tidak mampu menanggungnya lagi. Saya merasa kultivasi terlalu sulit. Sebenarnya, itu bukanlah bentuk kultivasi yang diatur oleh Guru. Saya sempat berpikir lebih dari satu kali bahwa di kehidupan mendatang, saya lebih baik menjadi sebuah batu daripada seorang manusia.

Ketika menyadari bahwa jalur ini tidak mempunyai jalan keluar, berkat bantuan seorang teman praktisi, saya beralih ke jalan lain. Saya mulai memperjuangkan hak sebagai manusia, sebagai seorang laki-laki dan sebagai suami melalui cara-cara manusia biasa. Orang-orang jaman modern melakukan segala sesuatu yang tidak baik seperti berjudi atau bahkan pergi ke tempat-tempat pelacuran. Mengapa saya tidak bisa berlatih dan mengkultivasi diri saya untuk menjadi orang yang lebih baik? Saya berbalik dari seorang yang penurut, untuk merebut kembali hak-hak saya. Sebagai hasilnya, berbagai konflik muncul di rumah. Saya bertahan dan tidak pernah menyerah, bahkan tidak mundur ketika melibatkan kontak fisik. Ini sesungguhnya memerangi kejahatan dengan kejahatan. Kadang-kadang, saya menuruti sifat keiblisan saya yang telah lama dikekang. Beberapa tahun telah lewat. Lingkungan saya belum mengalami perbaikan mendasar. Saya hanya memenangkan hak untuk belajar Fa atau pun berlatih selagi dia tidak ada. Dia sungguh tidak senang, dan saya juga merasa lelah.

Selama beberapa tahun ini, saya tidak henti-hentinya mengklarifiksi fakta tentang Dafa kepadanya, tetapi cara saya kurang baik. Sehingga setiap kali tidak berjalan seperti yang diharapkan. Setiap kali harus berakhir dengan perselisihan, dan kadang-kadang dia bahkan mengatakan sesuatu yang tidak baik tentang Dafa. Kadang-kadang saya memperingatkannya dengan keras, "Kamu harus mempertanggungjawabkan segala hal yang engkau katakan. Kamu akan mendapatkan balasan karma." Dia menjawab dengan sengit, "Itu adalah kesalahanmu. Jika kamu tidak menyebut-nyebut Falun Gong, saya tidak akan berkata hal yang tidak baik tentang itu." Kondisi menjadi sangat rumit, tetapi saya pikir bahwa apa yang saya lakukan adalah benar. Jika saya gagal mengklarifikasi fakta tentang Dafa kepadanya, dia akan tersisihkan. Setelah kegagalan demi kegagalan dan banyak perselisihan yang menyakitkan, saya menyadari bahwa emosi manusia telah berperan di dalam upaya-upaya saya.

"Mengapa  ia  tidak membolehkan  anda  naik? Karena  Xinxing anda belum  meningkat.  Pada  setiap  tingkat  selalu  punya  kriteria  yang berbeda, bila ingin menaikkan tingkat, anda  harus menyingkirkan pikiran buruk dan mengeluarkan benda kotor yang ada pada anda, berasimilasi dengan tuntutan kriteria pada tingkat tersebut, dengan begini anda baru dapat naik." (Ceramah Satu, Zhuan Falun).

Saya berhenti mengklarifikasi fakta kepadanya dengan suatu tujuan, dan saya mencoba mengkultivasi diri sendiri di dalam segala hal yang saya lakukan.

"Antarmanusia  tetap  dalam  hubungan yang  normal,  tentu  saja  Xinxing  sangat  tinggi,  mentalitas  sangat tulus, meningkatkan Xinxing sendiri, menaikkan tingkatan sendiri, tidak melakukan perbuatan buruk  dan  melakukan  perbuatan  baik, berpenampilan seperti ini semata. Ada yang berpenampilan seolah-olah  mentalnya  sudah  tidak  normal,  seperti  sudah  tidak  menaruh harapan  terhadap  dunia  fana,  berbicara juga  tidak dapat  dipahami orang. Orang lain akan mengatakan, orang yang belajar Falun Dafa ini mengapa berubah jadi demikian, seperti punya masalah mental." (Ceramah 8, Zhuan Falun).

Setelah saya melepaskan berbagai keterikatan hati dan bersikap lebih baik, suasana rumah menjadi jauh lebih tenang. Secara berangsur-angsur dia mulai mendiskusikan beberapa masalah dengan saya secara tenang. Dia menghindar berbicara tentang Falun Gong, dan saya tidak memaksanya. Namun beberapa pandangan dan ulasan saya membuatnya menatap diri saya sebagai sosok baru.

Di dalam kehidupan sehari-hari, saya juga berkelakuan sesuai dengan prinsip Dafa. Ibu saya menderita penyakit serius dan sulit untuk menggerakkan badan. Ayah sudah lama terbaring sakit di tempat tidur. Saya mengabdikan banyak tenaga untuk mengurus mereka. Para tetangga memuji tindakan saya. Ketika isteri mengeluh, saya meyakinkannya dengan lemah-lembut sesuai prinsip-prinsip yang saya pelajari dari Dafa. belakangan saya mendengar ketika dia bercakap-cakap dengan orang lain, dia selalu memuji rasa bakti saya terhadap orang tua. Itu merupakan suatu kejutan besar bagi saya. Semua orang masing-masing mempunyai sisi yang mengerti. Siapa yang tidak suka dengan orang baik? Teman-temannya semua mengetahui bahwa saya adalah seorang praktisi Falun Gong. Bukankah itu telah membuktikan kemuliaan Dafa? Belakangan dia juga bersikap baik pada kedua orangtua saya. Dia menjelaskan bahwa dia tidak ingin menatap ke belakang di masa depan dan menyesali segala perbuatannya.

Ada sebuah artikel pada situs Minghui.net yang sangat mengesankan saya. Di dalam artikel itu dikatakan bahwa propaganda PKC bersandar pada sebuah alasan utama bahwa para praktisi adalah irasional dan menyimpang. Jika kita menampakkan kecenderungan seperti itu di dalam hidup kita, kita tengah menyediakan kejahatan suatu kesempatan. Jika kita tampil dengan pikiran sehat, positif, dan sikap yang santun, orang-orang akan menghormati kita. Kemudian kebenaran tentang Dafa akan lebih mudah mengalir ke dalam hati orang-orang yang memiliki takdir pertemuan.

Perubahan pada isteri saya juga membuktikan kekuatan Dafa di dalam meluruskan pikiran orang-orang. Hanya dengan mengikuti jalan yang lurus, kekuatan Dafa dapat termanifestasi dengan baik. Kadang-kadang perubahannya melampaui harapan saya. Sebagai contoh, sekali ketika saya lupa mengunci laci yang di dalamnya berisikan materi-materi klarifikasi fakta. Ketika pulang kerja dan tiba di rumah, saya berpikir bahwa dia akan marah. Tetapi dia hanya berkata, "Ingat untuk menguncinya lain kali." Sesungguhnya itu adalah hal yang logis di dalam Fa karena kejahatan yang ada di belakangnya tidak mempunyai alasan untuk mengganggu. Ada banyak isyarat yang sungguh nyata dan pengaturan seksama Guru di dalam segala hal yang telah terjadi. Sekarang, baik dia dan anak kami kedua-duanya telah keluar dari Liga Pemuda dan Pelopor Muda Komunis. Setelah melepaskan kendali dari roh jahat PKC, dia menjadi jauh lebih riang. Dia bahkan menebalkan bantal yang biasa saya gunakan untuk melakukan latihan meditasi. Ketika saya mengklarifikasi fakta tentang Dafa kepada orang-orang dan mengeluarkan CD di depannya, dia tidak berkata apa pun.

Melalui belajar Fa yang intensif dan peningkatan xinxing saya, lingkungan rumah saya meningkat secara dramatis. Ayah saya telah mundur dari PKC. Ibu saya pernah menjadi kader senior PKC yang telah teracuni dan terkelabui sangat dalam oleh PKC. Pada akhirnya, ibu juga keluar dari PKC dan mulai berlatih Falun Gong, kemudian dia membantu saudara perempuan dan ipar laki-laki saya untuk keluar dari PKC dan Liga Pemuda Komunis. Saat ini, dia terus membaca satu bab Zhuan Falun setiap harinya. Xinxing dan kesehatannya meningkat pesat. Kami sering berbagi pengalaman dalam hal belajar Fa dan kultivasi xinxing. Kadang-kadang dia menggunakan uangnya sendiri untuk membuat materi-materi klarifikasi fakta. Asalkan perilaku kita sesuai dengan prinsip-prinsip alam semesta, tidak ada kesengsaraan yang tidak bisa kita atasi, dan tidak ada pikiran yang kita tidak bisa luruskan.

Sekarang, saya menghadiri kelompok belajar Fa dua kali seminggu. Di rumah, saya belajar Fa, melakukan latihan, memancarkan pikiran lurus dan membuat CD klarifikasi fakta. Isteri diam-diam telah menerimanya. Mengingat kembali sajak "Tersesat dalam sengsara menyalahkan langit biru " ("Siapa Berani Merelakan Hati Manusia Biasa", Hong Yin) dua tahun yang lalu, saya merasa seperti berada di dunia lain. "Lenyapkan sifat hati manusia, kejahatan dengan sendirinya pasti kalah" ("Jangan Bersedih", Hong Yin). Saya mengucapkan terima kasih yang teramat dalam kepada Guru yang terhormat.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2008/11/19/189935.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/12/9/102873.html