Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Para Praktisi Dipaksa Minum Obat-Obatan, Dipaksa Menghadapi Kerumunan Nyamuk Pada Penjara Wanita No. 2 Provinsi Yunan

14 Feb. 2008 |   Dari seorang praktisi Dafa di Provinsi Yunan

Para Praktisi Dipaksa Minum Obat-Obatan, Dipaksa Menghadapi Kerumunan Nyamuk Pada Penjara Wanita No. 2 Provinsi Yunan

(Minghui.org) Seorang praktisi Falun Dafa yang baru saja dibebaskan dari Penjara Wanita No. 2 di Provinsi Yunan mengungkapkan bahwa para sipir penjara memaksa setiap praktisi Falun Dafa yang ditahan untuk melepaskan keyakinannya dengan berbagai upaya “tranformasi.” Semua praktisi dipaksa untuk memeriksakan tekanan darah mereka. Sesudah itu, mereka diberitahu bahwa mereka menderita tekanan darah tinggi dan diharuskan minum obat-obatan dan menerima suntikan. Obat-obatan perusak syaraf yang diberikan secara paksa dalam waktu yang lama.

Suatu hari seorang penjaga memberi tahu praktisi untuk minum “obat." Praktisi itu menjawab bahwa dia tidak sakit dan tidak perlu minum obat. Penjaga itu memerintahkan napi lain untuk memaksa dia minum obat. Ketika napi itu mengatakan bahwa praktisi menolak, penjaga berkata: "Anda harus menemukan suatu cara untuk memaksa dia agar minum obat itu. Napi itu mendorong praktisi itu sampai jatuh dan melumpuhkan kepala, tangan, dan kakinya. Seorang napi lain menekan dada praktisi dengan lututnya, membuka mulut praktisi dengan paksa agar mau menelan obat itu. Praktisi itu hampir saja pingsan.

Seorang praktisi mendengar praktisi lain di sel tahanan sebelah berkata, "Saya tidak sakit dan saya tidak akan menelan obat, Falun Dafa baik." Suara gaduh segera terdengar dari sel itu diikuti dengan suara bantingan pintu yang cukup keras. Setelah beberapa saat, seorang napi yang terlibat dalam keributan itu bergumam: "Seorang yang dipukuli sampai mati di penjara bernasib lebih buruk daripada seekor lalat.”

Suatu hari seorang praktisi sedang duduk bermeditasi. Seorang napi melaporkannya kepada penjaga. Penjaga itu memborgol tangan praktisi dan menyetrum dagu dan bahunya dengan tongkat listrik. Praktisi kemudian dikurung di sel kecil (1) selama lebih dari sebulan.

Penjara Wanita No. 2 itu terletak dekat daerah pegunungan berhutan yang merupakan sarang nyamuk. Kebanyakan napi diizinkan menggunakan kelambu selagi mereka tidur. Akan tetapi para praktisi Falun Gong dikecualikan. Pada suatu malam, seorang praktisi tidak tahan akan nyamuk-nyamuk itu dan menarik sedikit pojokan kelambu seorang napi untuk menutupi wajahnya. Dia pun ditahan di sel kecil lebih dari sebulan. Seorang praktisi lanjut usia telah digigiti oleh nyamuk sangat parah, luka gigitan
memenuhi seluruh mukanya. Nona Shen Yueping seorang praktisi dari Kota Yuxi menderita bengkak di sekujur tubuhnya karena siksaan terhadap dirinya. Banyak praktisi lainnya dianiaya hingga tubuh mereka membengkak.

Ketika para napi di Penjara Wanita No. 2 merasa tidak senang, mereka meluapkan amarah ke arah para praktisi. Para praktisi sering dipukuli secara fisik dan dicaci oleh para napi tanpa alasan yang jelas.
Suatu hari seorang napi mencabuti rambut praktisi segenggam penuh. Para napi lain yang melihat kejadian ini tertawa histeris.

Catatan:

(1) Sel kecil – Praktisi Dafa dikurung sendirian di sel yang sangat kecil. Para sipir memborgol tangan praktisi di belakang punggung dalam posisi ketat sehingga praktisi tidak dapat bergerak maupun berbaring. Sel kecil itu sangat pengap dan tidak ada sinar yang masuk. Ember yang ada pada sel itu difungsikan sebagai kamar kecil. Hanya separuh jatah makanan dari yang biasa dihidangkan setiap hari. Sepanjang malam tikus-tikus berlarian ke sana ke mari. Bau busuk di sel kecil itu sangat keras sehingga sulit bernapas.

Chinese http://minghui.ca/mh/articles/2008/2/1/171478.html
English http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/2/14/94338.html