Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Beberapa Pengalaman dan Pemahaman mengenai Mencari ke Dalam

18 Mei 2008

Pengalaman Praktisi

Beberapa Pengalaman dan Pemahaman mengenai Mencari ke Dalam

(Minghui.org) Baru-baru ini, setelah membaca artikel yang ditulis oleh praktisi lainnya mengenai mencari ke dalam diri sendiri, saya telah mendapat banyak pencapaian. Dengan ini saya menulis beberapa pengalaman pribadi saya untuk dibagikan.

Setiap orang dan semua hal sekitar saya bisa menjadi cermin bagi saya
Menjadi seorang kultivator, saya tahu segala sesuatunya tidak ada yang kebetulan dan segala sesuatunya pasti ada alasannya. Tetapi, beberapa dari kita baru mengingat ini ketika secara langsung menyentuh kepentingan kita sendiri. Ini membuktikan bahwa kita masih memahami Fa pada tingkat permukaan.

Misalnya, jika seorang praktisi mempunyai pikiran lurus yang kuat, pengaruh buruk tidak akan masuk ke dalam lingkungannya. Dia tidak akan bisa melihat bahkan tidak akan tersentuh olehnya. Jika dia bisa melihat atau mendengar atau merasakan, ini berarti dia memiliki sebuah kebocoran, yang juga berarti saatnya dia melihat ke dalam diri sendiri.

Suatu hari setelah pulang kerja, saya pergi ke rumah orang tua saya. Ipar saya (bukan praktisi) ada di sana juga. Dia bilang ke saya, “Saya pergi ke kamar mandi di restoran cepat saji KFC. Seorang pegawai berkelakuan kasar dan menyuruh saya menunggu. Dia bilang bahwa dia bisa terlambat pergi rapat dan akan didenda jika terlambat. Saya juga dalam keadaan terburu-buru, jadi saya kira, kenapa saya harus mempersilahkannya dulu?” dari perspektif Fa, pikiran semacam ini adalah egois dan tidak baik sama sekali. Tapi kenapa dia memberitahu saya? Saya bertanya kepada diri saya sendiri, saya menyadari bahwa saya juga memiliki pikiran yang egois. Tiba-tiba, ibu mertua saya mengalami demam dan mudah lelah ketika menjaga anak saya. Kemudian, saya tidak ada keinginan pulang ke rumah lebih awal setiap hari untuk membiarkannya istirahat. Bahkan, saya menikmati waktu untuk melakukan apapun yang saya sukai, ketika belajar Fa dan berbagi pengalaman dengan para praktisi. Ini sepertinya saya rajin, namun kenyataannya, saya sangat egois.

Contoh lainnya. Suatu hari saya membawa anak perempuan saya ke taman. Dia terus bertanya kepada saya, “Mengapa kita tidak pernah ke sana?” bilaman saya mengatakan tujuan kami berikutnya. Saya beritahu dia bahwa setiap langkah kita akan secepatnya membawa kita ke sana, dan hanya itu caranya kita bisa pergi ke sana. Namun, dia tetap tidak berhenti bertanya. Tiba-tiba, saya menyadari, mungkin, Guru memberi sebuah isyarat kepada saya. Setelah mencari ke dalam, saya menemukan ketika melakukan tiga hal, saya mempunyai pengejaran terhadap hasil. Selama orang-orang mau keluar dari keanggotaan PKC (Partai Komunis China), saya merasa gembira, sepertinya saya telah menuntaskan sebuah tugas. Jadi, pikiran lurus saya hilang, dan saya tidak melihat masalah itu dari pandangan orang lain. Saya dapat mengklarifikasi fakta kepada mereka lebih lanjut. Dengan pikiran ini, putriku menghentikan pertanyaannya.

Kemudian saya dibingungkan oleh beberapa kejadian sekarang ini, seperti Pertandingan Olimpiade dan masalah Tibet. Karena hal tersebut, saya mulai asyik membaca berita tersebut. Internet berjalan dengan baik ketika saya mencari website Minghui (website Clearwisdom.net versi Mandarin) dengan software yang membantu saya menembus blokade internet, akan tetapi, ketika saya menggunakannya untuk mencari berita di website Dajiyuan (Epochtime.com versi Mandarin), ternyat tidak berhasil. Saya tidak tahu penyebabnya, saya terus memancarkan pikiran lurus untuk membersihkan medan, namun tidak terlalu efektif. Setelah itu, kolega-kolega saya di kantor semakin tertarik dengan topik itu. Pandangan dia merupakan refleksi propaganda PKC. Saya berusaha untuk mengklarifikasi fakta kepada mereka. Setelah menyadari bahwa saya semakin emosional yang dipicu oleh kolega saya, saya mulai waspada: mentalitas seorang praktisi seharusnya tenang dan belas kasih; saya harus memposisinya diri dengan baik. Mengapa saya tidak bisa tenang dan belas kasih? Setelah mencari ke dalam, saya menemukan bahwa saya mulai terpengaruh oleh masalah manusia biasa. Guru telah memberitahu kita, “… jangan sekali-kali hati kalian bagaikan daun di atas air….(“Tentang Novel Bencana Cakrawala”). Tapi saya tidak memperhatikan hal ini sebelumnya.

Melihat kembali beberapa tahun berkultivasi, saya mempelajari semua hal yang saya lihat, dengar, dan rasakan, mempunyai pengaruh langsung pada pikiran saya. Sepertinya apa yang ada dipikiran saya selalu terefleksi oleh orang lain agar saya bisa melihatnya. Jika saya bisa menyadari ini lebih awal dan selalu mencari alasan dibalik semua ini, jika pikiran saya lurus, kultivasi saya akan meningkat dengan cepat. Pada saat yang bersamaan, waktu saya yang berharga tidak terbuang sia-sia.

Hidup di dunia ini berarti perjalanan untuk mengklarifikasi fakta kepada orang-orang
Hidup di dunia ini, kita dengan mudah mengembangkan keterikatan manusia biasa. Tentu saja, ada banyak jenis keterikatan. Kita bisa dengan mudah larut dalam keterikatan kecil. Suatu hari saya minta suami saya untuk membeli bubuk kopi dan kacang kedelai. Saya terikat dengan kopi dan bubuk kacang kedelai untuk dibuat susu kedelai sebagai makan siang untuk menghemat waktu. Akan tetapi, dia membeli makanan gandum instan dan beberapa minuman yang tidak saya sukai. Saya merasa tidak tenang bahkan mengetahui dia salah. Ketika saya membersihkan pikiran ini, saya bertanya kepada diri sendiri, “Jika saya tidak di rumah, tapi keluar mengklarifikasi fakta, akankah saya masih terganggu oleh masalah ini? Akankah saya masih memilih-milih seperti ini?” Tentu tidak. Saya seharusnya lebih memahami orang lain karena saya mungkin tidak bertemu orang-orang itu lagi. Namun situasi yang sesungguhnya adalah sekarang saya mempunyai keluarga ini di dunia manusia ini, bukanlah keluarga saya sesungguhnya. Kita masih “melakukan perjalanan.” Mengapa saya tidak menganggap diri sendiri sebagai seorang petualang? Ketika saya menganggapnya seperti itu, saya akan menghargai semua orang dan segalanya serta memperlakukan mereka dengan belas kasih. Masalah saya adalah saya telah menganggap diri sendiri sebuah “pribadi” dan memandang masalah di dunia manusia ini terlalu serius. Akibatnya, saya tidak bisa menampilkan sisi dewa saya.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2008/4/24/177096.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/5/18/97428.html