Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Sun Chunwang Jatuh Sakit Dan Meninggal Setelah Menyiksa Para Praktisi Secara Kejam

10 Okt. 2009

Dalam beberapa tahun, keterlibatan Sun dalam penganiayaan praktisi mengarah pada promosi jabatan ke Komite Olah Raga di Kabupaten Yinan. Namun tak lama setelah itu, ia terjerat oleh beberapa penyakit serius, seperti tekanan darah tinggi dan suhu badan yang secara konstan lebih dari 104 ºF (40 ºC). Ia kemudian menjadi lumpuh dan akhirnya terbaring koma di Rumah Sakit Kabupaten. Ada bongkahan besar es yang menutupi badannya untuk menurunkan demam tinggi dan tabung oksigen untuk membantu pernapasannya. Ia akhirnya meninggal dalam kondisi merana pada 12 Agustus 2009.

(Minghui.org) Catatan redaksi: Baik dalam kebudayaan Barat maupun China, prinsip pembalasan karma secara luas telah diterima, yaitu seseorang pasti harus bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Ajaran pokok dari Falun Gong adalah karakteristik alam semesta, Sejati-Baik-Sabar. Alam semesta akan memberikan karunia atas segala perbuatan yang harmonis dengan prinsipnya, namun memukul, menyiksa, membunuh orang akan mendapat balasan karma. Dengan kata lain, berbuat baik mendapat balasan baik, sedang berbuat jahat akan mendapat balasan karma. Artikel seperti ini bertujuan secara belas kasih mengingatkan orang-orang yang berbuat jahat. Sementara banyak dari mereka yang menganiaya Falun Gong hanya "mengikuti perintah," prinsip hukum alam menghendaki bahwa mereka juga harus bertanggung jawab atas perbuatannya, dan hanya dengan menghentikan perbuatan jahat mungkin mereka akan lolos dari hukuman langit.

Sun Chunwang, pria usia 40 tahunan, dulu bekerja pada Kotapraja Dazhuang di Kabupaten Yinan, Provinsi Shandong, dan belakangan telah dipromosikan ke Komite Olah Raga di pemerintah Kabupaten Yinan. Sejak 20 Juli 1999, Sun mulai menuruti perintah Partai Komunis China untuk menganiaya para praktisi Falun Gong. Pada waktu itu Sun menjabat sebagai Wakil Eksekutif Kotapraja Dazhuang, ia mengeluarkan perintah jahat untuk menganiaya para praktisi Falun Dafa. Tidak hanya memukul dan mencaci, tapi ia juga melucuti pakaian praktisi-praktisi perempuan atau menggunakan tongkat listrik menyetrum alat kelamin praktisi-praktisi pria. Para praktisi Falun Gong berulang kali mencoba mencegahnya menganiaya orang-orang yang mengikuti Sejati-Baik-Sabar. Namun demikian, tak peduli apa nasihat praktisi, ia tak pernah mendengarkannya.



Kami berharap kisah ini akan membangkitkan nurani orang-orang -- terutama para polisi, jaksa, dan anggota legislatif — agar segera menghentikan penganiayaan Falun Gong.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/9/12/208197.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/9/29/111166.html