Dalam beberapa tahun, keterlibatan Sun dalam penganiayaan praktisi mengarah pada promosi jabatan ke Komite Olah Raga di Kabupaten Yinan. Namun tak lama setelah itu, ia terjerat oleh beberapa penyakit serius, seperti tekanan darah tinggi dan suhu badan yang secara konstan lebih dari 104 ºF (40 ºC). Ia kemudian menjadi lumpuh dan akhirnya terbaring koma di Rumah Sakit Kabupaten. Ada bongkahan besar es yang menutupi badannya untuk menurunkan demam tinggi dan tabung oksigen untuk membantu pernapasannya. Ia akhirnya meninggal dalam kondisi merana pada 12 Agustus 2009.
(Minghui.org) Catatan redaksi: Baik dalam
kebudayaan Barat maupun China, prinsip pembalasan karma secara luas
telah diterima, yaitu seseorang pasti harus bertanggung jawab atas
perbuatannya sendiri. Ajaran pokok dari Falun Gong adalah
karakteristik alam semesta, Sejati-Baik-Sabar. Alam semesta akan
memberikan karunia atas segala perbuatan yang harmonis dengan
prinsipnya, namun memukul, menyiksa, membunuh orang akan mendapat
balasan karma. Dengan kata lain, berbuat baik mendapat balasan
baik, sedang berbuat jahat akan mendapat balasan karma. Artikel
seperti ini bertujuan secara belas kasih mengingatkan orang-orang
yang berbuat jahat. Sementara banyak dari mereka yang menganiaya
Falun Gong hanya "mengikuti perintah," prinsip hukum alam
menghendaki bahwa mereka juga harus bertanggung jawab atas
perbuatannya, dan hanya dengan menghentikan perbuatan jahat mungkin
mereka akan lolos dari hukuman langit.
Sun Chunwang, pria usia 40
tahunan, dulu bekerja pada Kotapraja Dazhuang di Kabupaten Yinan,
Provinsi Shandong, dan belakangan telah dipromosikan ke Komite Olah
Raga di pemerintah Kabupaten Yinan. Sejak 20 Juli 1999, Sun mulai
menuruti perintah Partai Komunis China untuk menganiaya para
praktisi Falun Gong. Pada waktu itu Sun menjabat sebagai Wakil
Eksekutif Kotapraja Dazhuang, ia mengeluarkan perintah jahat untuk
menganiaya para praktisi Falun Dafa. Tidak hanya memukul dan
mencaci, tapi ia juga melucuti pakaian praktisi-praktisi perempuan
atau menggunakan tongkat listrik menyetrum alat kelamin
praktisi-praktisi pria. Para praktisi Falun Gong berulang kali
mencoba mencegahnya menganiaya orang-orang yang mengikuti
Sejati-Baik-Sabar. Namun demikian, tak peduli apa nasihat praktisi,
ia tak pernah mendengarkannya.
Kami berharap kisah ini akan membangkitkan nurani orang-orang --
terutama para polisi, jaksa, dan anggota legislatif — agar segera
menghentikan penganiayaan Falun Gong.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/9/12/208197.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/9/29/111166.html