Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Yan Guangbi Meninggal Setelah Kehilangan Penglihatannya Karena Penganiayaan di Kota Chongqing

24 Okt. 2009 |   Pensiunan guru yang dipekerjakan oleh SD Mitingzi di Distrik Jiangbei

Nama / Jenis Kelamin / Usia: Yan Guangbi, Perempuan, 50-an
Alamat: Perumahan Keluarga di SMU 18 - Kota Chongqing
Pekerjaan:
Meninggal: 3 Oktober 2009
Tanggal Penahanan Baru-Baru ini: 29 April 2009
Tempat Penahanan Baru-Baru ini: Kamp Kerja Wanita Shabao Kota Chongqing
Kota: Chongqing
Penganiayaan yang diderita: Kerja paksa, Pemukulan, Dikurung dalam sel isolasi, Penyiksaan, Penggeledahan Rumah, Interogasi, Penahanan

(Minghui.org) (Oleh koresponden dari Chongqing) Yan Guangbi adalah seorang praktisi di Chongqing. Suaminya adalah seorang praktisi yang dipekerjakan oleh SMU 18 Kota Chongqing, yang meliputi SMP dan SMA. Setelah penindasan dimulai pada 20 Juli 1999 mereka berdua tetap teguh dengan keyakinannya, akibatnya ditangkap dan ditahan beberapa kali. Ms. Yan ditahan beberapa kali dan dipaksa menjalani pencucian otak tiga kali. Dia harus meninggalkan rumah selama lebih dari satu tahun untuk menghindari penahanan. Karena diperlakukan kejam selama sesi cuci otak di Kamp Kerja Paksa Wanita Kota Chongqing, ia kehilangan penglihatan pada kedua matanya. Suaminya, Mr. Chen Changjun, dijatuhi hukuman kerja paksa dua kali. Akibat penyiksaan, ia harus menggunakan tongkat penyangga setelah dibebaskan.

Pada Tanggal 1 Mei 2000, saat hari liburan, Ms. Yan dan suaminya pergi ke Beijing untuk memohon hak untuk berlatih,  mereka ditangkap dan ditahan oleh polisi Beijing. SD Mitingzi tempat dia bekerja memotong gajinya untuk membiayai orang menjemputnya. Kepala Keamanan Sekolah Menengah  18 Kota Chongqing, Zhang Zurong, menghabiskan hampir 3.000 yuan untuk menjemput Mr. Chen, dan biaya tersebut dipotong dari gaji Ms.Yan. Ms. Yan meninggalkan rumah selama lebih dari satu tahun untuk menghindari penahanan sementara Mr. Chen ditahan di Pusat Penahanan Distrik Jiangbei. Sejak saat itu, petugas keamanan Sekolah Menengah 18 mulai  memantau semua praktisi Falun Dafa yang tinggal di perrumahan keluarga atau yang bekerja di sekolah. Orang-orang ini akan mengikuti praktisi kemana pun mereka pergi, terutama pada saat "hari-hari sensitif.”

Mr. Chen dihukum di Kamp Kerja Paksa Xishanping, di mana dia mengalami berbagai penyiksaan. Pada awal Mei 2001, praktisi yang ditahan melakukan latihan bersama, sementara administrasi penjara tengah mengumpulkan para tahanan. Sipir Tian Xiaohai memimpin lebih dari selusin petugas untuk memukuli para praktisi dengan tongkat listrik dan tongkat polisi. Lebih dari 30 praktisi terluka parah.

Pada bulan Februari 2004, administrasi Sekolah Menengah 18 menemukan Mr. Chen telah memfotokopi 5 brosur klarifikasi fakta. Hal ini dilaporkan ke Departemen Kepolisian Distrik Jiangbei. Polisi menggeledah rumahnya, Mr. Chen ditangkap dan dibawa ke Pos Polisi Komunitas Guanyinqiao serta menahannya selama 15 hari di Pusat Penahanan Distrik Jiangbei. Pada hari ke-16, sekolah memaksa Mr. Chen untuk mengikuti sesi cuci otak di Pusat Cuci Otak Jingkou, Kota Chongqing selama empat bulan. Sekolah membayar 4.500 yuan setiap bulan ke fasilitas cuci otak tersebut.

Pada 15 maret 2005, Ms. Yan dan suaminya menjelaskan fakta tentang Falun Gong di rukun tetangga Gailan. Sekretaris PKC pada Sekolah Menengah ke-18, Xiong Kerong, dan kepala sekolah, Ma Peigao, mempekerjakan mata-mata yang mengumpulkan informasi dan melaporkan hal tersebut ke polisi. Para petugas menangkap pasangan itu dan menahan mereka di Pusat Penahanan Distrik Jiangbei selama satu bulan. Lebih dari selusin petugas menggeledah rumah mereka. Ms. Yan dibebaskan pada tanggal 14 April 2005, tapi Mr. Chen diam-diam dibawa ke Kamp Kerja Paksa Xishanping selama dua tahun. Ia dipindahkan ke bangsal dengan pengawasan ketat pada bulan Mei 2005 dan disiksa hingga hampir tidak bisa berjalan dan berbicara. Dia kehilangan berat sedikitnya 11 kilogram dalam bulan pertama. Seorang  penjaga memukulinya dengan tongkat besi di tengah malam. Meskipun korban mengerang kesakitan, para penjaga yang sedang bertugas tidak menghentikan kebrutalan rekannya, tetapi malah berusaha untuk membungkam jeritan Mr. Chen. Sakit perut Mr. Chen kambuh, tetapi dia tidak diizinkan untuk menerima perawatan. Dia harus menanggung penyiksaan yang tidak manusiawi disertai sakit perut yang semakin parah. Di Bangsal Ketujuh, Tian Xin dari Seksi Kedua, di bawah pemimpin Bangsal Ketujuh, Lei Jinke, mengurung Mr. Chen dan praktisi lainnya dalam sel kecil untuk jangka panjang. Narapidana lainnya mengawasi mereka 24 jam sehari dan memberi mereka sangat sedikit makanan, hanya cukup untuk tetap bertahan hidup. Mereka semua menjadi sangat kurus.

Tanggal 1 Juni 2007, sekitar pukul 8:30 pagi, praktisi Yan dan suaminya sedang berjalan di dekat Stasiun Kereta Jianxin. Seseorang berteriak, "Yan Guangbi!" Tujuh sampai delapan petugas mendatangi pasangan itu dan menangkapnya, menggeledah rumahnya, tetapi tidak menemukan apa pun. Mereka mengajak Ms. Yan ke Pusat Cuci Otak Desa Lushan yang terletak di Distrik Yubei, kemudian ia dipindahkan ke Pusat Penahanan Distrik Jiangbei pada 13 Juni 2007. Mereka menciduk Mr. Chen ke penjara Departemen Kepolisian Distrik Jiangbei tetapi segera melepaskannya.

Pada tanggal 21 April 2008, jam 5:00 sore, polisi menyerbu ke rumah Ms. Yan, menahan, dan membawanya ke kamp kerja paksa. Dia menderita uremia akibat penganiayaan kejam dan akhirnya dipulangkan. Dengan kedua matanya yang telah buta, ia masih diawasi ketat di rumahnya.

Pada tanggal 25 April 2009, Ms. Yan pergi ke Kota Chengdu dengan suaminya untuk menghadiri sidang adiknya, Mr. Chen Changyuan, yang diadili karena berlatih Falun Gong. Keesokan harinya, Sekretaris PKC pada Sekolah Menengah ke-18, Xiong Kerong, memperdaya putrinya, Chen Yan, untuk pergi ke rumah orangtuanya dan membuka pintu. Ketika mereka menemukan orangtuanya tidak ada, mereka memerintahkan Ms. Chen untuk memanggil semua sanak keluarga untuk menanyakan  keberadaannya.

Ketika pasangan itu tiba di Pengadilan Zona Industri Teknologi Tinggi Kota Chengdu, pada tanggal 29 April 2009, aparat PKC telah menunggu, dan segera mengepung mereka. Mereka tidak diijinkan untuk duduk selama sidang, kemudian ditahan di  Kantor Urusan Himbauan. Mereka dikawal kembali ke Kota Chongqing segera setelah sidang berakhir.

Ms. Yan dijatuhi hukuman kerja paksa lagi dan dibawa ke Kamp Kerja Paksa Wanita Shabao Chongqing. Dia dibebaskan untuk perawatan medis dan kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan darurat. Polisi masih memantaunya secara ketat ketika ia di rumah sakit. Dia meninggal pada pagi hari tanggal 3 Oktober 2009, di Rumah Sakit 324 Chongqing. Suaminya masih diawasi selama 24 jam sehari di rumahnya.

Luo Chuanmei, direktur, Kamp Kerja Paksa Wanita Shabao Chongqing
Gerbang Kamp Kerja Paksa Wanita Shabao, Chongqing: 86-23 - 67.549.131
Chen Yanyan dan Su Can, dua sipir Bangsal Keempat
Hu Xiaoyan, Zhao Yuanyuan, dan Yang Qian: semua pemimpin regu  Bangsal Keempat: 86-23-67549181
Kantor Bangsal Keempat: 86-23-67549185
Sekolah Menengah 18 Kota Chongqing: 86-23-67728942/67724703
Ma Peigao , Kepala Sekolah Menengah 18 Kota Chongqing

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/10/10/210107.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/10/16/111641.html