(Minghui.org) Ms. Lu Hancai seorang perawat senior di Rumah Sakit Pengobatan Tradisional China Kabupaten Daxin, Kota Chongzuo, Provinsi Guangxi. Dia memberikan keponakannya yang seorang pelajar, beberapa DVD Shen Yun dan booklet. Akibatnya, seorang guru melaporkan keponakannya, dan personil PKC menginterogasinya. Ms. Lu Hancai lantas ditangkap di bulan September 2009 dan ditahan selama 15 hari. Lengkapnya di bawah ini.

Ms. Lu Hancai memberikan keponakannya yang berumur 15 tahun, Lu Qinhua, yang belajar di SMP Fulong Kabupaten Daxin, beberapa DVD Shen Yun, booklet dan mingguan Minghui bulan Juni tahun ini. Lu Qinhua pikir DVD Shen Yun sangat luar biasa, ia berikan sebuah ke Guru Bahasa Inggrisnya, Huang Jiamei. Huang Jianmei melaporkanya ke pihak berwajib. Kepala Polisi Nong Xinmin, Direktur He Weibo, dan Wei Shu dari Kantor Polisi Kotapraja Fulong datang ke sekolah untuk menginterogasi gadis itu. Karena dia sangat muda, dia tidak dapat menahan tekanan dari dari polisi dan kepala sekolah, Li Zecheng. Keesokan harinya setelah ayahnya menjemputnya pulang. Dia tidak lagi berani pergi ke sekolah. (Dua hari kemudian gurunya meminta ia kembali bersekolah dan dia menurut)

Zao Quanjin, seorang polisi dari Departmen Kepolisian Kabupaten Daxin, Kepala Polisi Kantor Polisi Fulong, Nong Zinmin, Direktur He Weibo dan Huang Gaorong, Wakil Kepala Kotapraja Fulong, menggeledah rumah Ms. Lu Qinhua. Mereka membawa semua DVD Shen Yun dan beberapa buku saku, Mingguan Minghui dan buku Zhuan Falun. Polisi lantas menyuruh ayah gadis itu untuk membawanya ke kantor polisi. He Weibo dan Wei Shu mendatangi rumah itu lagi pada 24 Agustus dan memaksa ayahnya mengatakan dari mana asalnya materi-materi itu. Wei Shu pergi ke sekolah untuk meminta Lu Qinhua menanda-tangani surat pernyataan pada 15 September, dan He Weibo serta Wei Shu pergi ke sekolah lagi pada 16 September untuk memaksanya menanda-tangani, semua ini membuatnya sangat tertekan.

Xu Anlin dari Tim Keamanan Domestik Kabupaten Daxin dan He Weibo serta Wei Shu dari  Kantor Polisi Kotapraja Fulong pergi ke Rumah Sakit Tradisional China Kabupaten Daxin untuk menginterogasi Ms. Lu Hancai sore hari 21 September 2009. Wakil kepala rumah sakit, Liu Wengong, meminpin Xu Anlin dan Wei Shu menggeledah rumah Lu Hancai pada sore 22 September. Xu Anlin, He Weibo, Wei Shu, dan dua orang polisi pergi ke tempat kerja Ms. Lu dan membawanya ke Pusat Penahanan Kabupaten Daxin pada pagi 25 September. Mereka bermaksud menahannya selama 15 hari, tetapi dia dipulangkan pada hari itu juga.

Ms Lu Hancai disiksa di tahun 2000 dan 2002. Dia ditahan di pusat penahanan selama 15 hari di tahun 2000 dan ditahan di Kamp Kerja Paksa selama 18 bulan di tahun 2002. Ketika dia ditahan di Kamp Kerja Paksa Perempuan Provinsi Guangxi, dia dipaksa kerja berat lebih dari sepuluh jam perhari, sungguh-sungguh membuatnya menderita.  

Lu Hancai mulai berlatih Falun Gong, Oktober 1998. Segera sesudah itu, semua penyakitnya, seperti sakit jantung, hiperplasia ruas tulang servik, radang lambung kronik, luka lambung dan usus duabelas jari, radang tekak kronis, penyakit ginekologis kronis, dan sakit punggung hilang semua. Sebelum dia berlatih Falun Gong, keluarganya tidak harmonis, dia sering bertengkar dengan suaminya. Sejak dia menjadi seorang praktisi dia berbuat sesuai prinsip Sejati-Baik-Sabar dan terus memperbaiki Xinxing (watak,kwalitas moral). Akhirnya, timbul keharmonisan dikeluarga yang saling memperhatikan.

Orang-orang yang terlibat dalam penganiayaan praktisi Falun Gong :

Liang Yuye, kepala Kepolisian Kabupaten: 86-771-3623318(Rumah), 86-13907819909(Hp)
Nong Wanbin, Tim Keamanan Domestik: 86-771-3623364(rumah), 86-13978198123(Hp)
Wei Guimin, Kepala Pusat Penahanan: 86-771-3623681(Rumah), 86-13907819681(Hp)
Nong Xinmin, Kepala Kantor Polisi Kotapraja Fulong: 86-771-3625181(Rumah), 86-13978198181(Hp)
Li Zecheng, Kepala SMP Fulong: 86-13457988853(Hp)
Huang Jianmei, guru bahasa Inggris di SMP Fulong: 86-13237704518(Hp)

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2009/10/15/210433.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/10/24/111802.html