Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Anggota Keluarga Praktisi Falun Gong di Provinsi Heilongjiang Mengajukan Pengaduan kepada Komisi HAM PBB Terhadap Partai Komunis China

16 Nov. 2009

(Minghui.org) Kami, yang bertanda tangan dibawah ini, adalah anggota keluarga dan kerabat dari setidaknya 56 praktisi Falun Gong yang sekarang ini, atau sebelumnya, ditahan secara ilegal di Penjara Daqing, Provinsi Heilongjiang.

Mengingat, hak dasar manusia untuk kebebasan berkenyakinan, berpikir dan berbicara adalah suci dan tidak bisa diganggu gugat;

Mengingat, independensi keberadaan sistem keamanan publik, sistem pengadilan dan sistem kejaksaan Republik Rakyat China telah dibajak oleh Kantor 610 yang didirikan oleh Jiang Zemin dan rezimnya, menyebabkan hilangnya keberanian sistim peradilan untuk menegakan hukum, moralitas dan hak-hak rakyat;

Mengingat, lebih dari sepuluh tahun, Penjara Daqing telah mengadopsi cara-cara penyiksaan untuk menganiaya praktisi Falun Gong yang percaya pada Sejati-Baik-Sabar;

Mengingat, anggota keluarga dari para praktisi ini telah mengajukan permohonan di berbagai tingkat pemerintahan China namun tanpa hasil, dan orang yang kami kasihi ditahan di Penjara Daqing berada dalam keadaan sangat berbahaya karena kesehatan dan keselamatan mereka tidak terlindungi;

Anggota keluarga yang memberikan tanda tangan menyetujui:

• Atas nama orang yang kami kasihi yang telah dijatuhi hukuman dan ditahan secara ilegal oleh rezim Partai Komunis China (PKC) karena keyakinan mereka pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar, kami ingin mengekspos kekejaman PKC terhadap sekelompok orang yang berusaha untuk menjadi sehat secara mental dan fisik;

• Diluar pengertian kami bahwa orang yang kami cintai terus-menerus dianiaya secara mental dan fisik oleh PKC, keluarga mereka terlibat dan menjadi "bersalah di mata masyarakat." Kami menganggap itu sebagai pelanggaran terhadap kemanusiaan dan semua prinsip moralitas;

• Karena kurangnya saluran-saluran yang tersedia di China untuk mendukung permohonan yang adil, kami terdorong untuk mengirim surat pengaduan ke luar negeri untuk menyingkap paling tidak beberapa aspek penganiayaan brutal di dalam Penjara Daqing terhadap praktisi Falun Gong yang ditahan. Kami memohon kepada semua organisasi-organisasi HAM internasional untuk mengirim penyelidik independen ke China secepat mungkin, menyelamatkan anggota keluarga kami yang tidak bersalah, membantu menghentikan penganiayaan yang telah berlangsung lama ini, dan menegakkan perdamaian, keadilan dan hati nurani bagi umat manusia.

I. Laporan Kasus

1. Li Min (51), pria, adalah seorang pegawai pemerintah di Biro Keuangan Distrik Hulan di Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang. Pada 10 Maret 2005, Lu Wenxue, wakil kepala Divisi Keamanan Domestik dari Departemen Keamanan Publik Distrik Hulan dan beberapa petugas polisi menangkap Li ketika ia sedang bekerja. Ia kemudian dikirim ke Divisi Ketujuh Penjara Daqing. Karena Li menolak untuk bekerja sama dengan para penganiaya dan sering kali mengatakan kepada polisi bahwa Falun Dafa adalah baik, ia sering dipukuli oleh penjaga penjara, yang menyebabkan luka parah. Ia menjadi sangat lemah, menunjukkan gejala stroke dan terbaring dalam waktu yang lama. Penjara menolak untuk membebaskannya. Sebaliknya, mereka membiarkan Li kelaparan dengan dalih bahwa ia "harus dihukum karena melanggar aturan penjara dengan menolak mengenakan seragam penjara." [Catatan: Karena praktisi Falun Gong tidak melanggar hukum, bukan penjahat, dan tidak boleh dipenjara, praktisi yang ditahan kadang-kadang memprotes penahanan ilegal mereka dengan menolak untuk menjawab panggilan, mengenakan seragam penjara atau lencana nama, atau melakukan kerja paksa.]

Pada Februari 2009, ketika putra Li mengunjunginya, Li menjadi begitu lemah hingga tidak bisa lagi berjalan sendiri. Dia dibawa ke ruang kunjungan dan sulit berbicara serta bernapas. Pada bulan April 2009, keluarganya menemukan Li tidak bisa lagi mengenali mereka dan menuntut agar dia dibebaskan dengan jaminan untuk alasan medis. Tapi ditolak oleh pihak penjara. Sipir Divisi Ketujuh berkata tanpa rasa kasihan kepada Li, "Kami akan membiarkan kamu pulang ketika kamu tidak punya harapan untuk bertahan hidup. Anda tidak boleh hidup selama lebih dari tujuh atau delapan hari setelah kami memutuskan untuk membebaskan kamu. Tidak ada cara lain bagi kami untuk melepaskan kamu."

Pada pertengahan Mei 2009, Li dipindahkan ke Rumah Sakit Daqing, masih mengenakan belenggu yang berat meskipun ia tidak punya tenaga untuk bergerak sendiri. Ia meninggal dunia sekitar pukul 20.00 pada tanggal 23 Mei 2009.

2. Zhu Hongbin (pria) adalah seorang karyawan di Pabrik Produksi Minyak No 7 dari Administrasi Industri Perminyakan Daqing. Dia dihukum secara ilegal selama tujuh tahun. Ketika ditahan di Penjara Daqing, Zhu menolak untuk melepaskan latihan Falun Gong, menolak untuk mengenakan seragam penjara dan oleh karena itu sering mengalami penyiksaan.

Pada bulan September 2002, paru-parunya mengalami radang akibat pemukulan oleh penjaga penjara. Ia dibawa ke rumah sakit, dimana sebuah pipa dimasukkan untuk mengeluarkan nanah dari paru-parunya. Dia koma selama 24 hari.

Pada 12 Mei 2005, Zhu dan praktisi lain dilucuti pakaiannya dan dipaksa untuk mengenakan seragam penjara. Mereka diikat selama satu hari. Polisi tidak membolehkan Zhu makan, tidur ataupun menggunakan toilet, lalu memperlakukannya seolah-olah sudah mogok makan [sebagai alasan untuk menyiksa dia lebih lanjut dengan hukuman makan-paksa]. Mereka memasukkan selang ke dalam perutnya dan memberi makan-paksa padanya. Pada suatu kesempatan, penjaga penjara memaksakan semangkuk "susu bubuk" encer ke paru-paru Zhu, menyebabkan seluruh paru-parunya terinfeksi, yang menyebabkan gagal jantung.

Penjaga penjara sering mengajak narapidana lain untuk memukul Zhu. Ketika para pejabat tinggi datang untuk inspeksi, Zhu menolak untuk mengenakan seragam penjara, dan narapidana lain menjambak rambut serta membenturkan kepalanya ke tembok atau ke tanah sampai jatuh pingsan. Para penjaga penjara juga mengikat Zhu ke dinding dengan lengan dan kaki terbuka lebar. Ketika dia dibebaskan dari posisi ini tiga hari kemudian, tangannya bengkak lebih tebal dari kakinya, dan ia tidak bisa berjalan dengan normal selama beberapa hari.

Pada Maret 2007, Yang Youlong, penjaga penjara di Divisi Kelima, menghasut para tahanan untuk memukul Zhu sampai tubuhnya penuh dengan luka.

Pada sore hari, 29 Februari  2008, ketika Yang melihat Zhu melakukan latihan Falun Gong di tempat tidurnya, ia memerintahkan para tahanan untuk melemparkan Zhu ke lantai, menyebabkan hidungnya mengeluarkan darah, nyeri di dada, dan kesulitan berjalan.

Ketika masa tahanannya berakhir pada Desember 2008, para petugas penjara menolak untuk membebaskannya. Sebagai protes, Zhu mogok makan sampai ia berada di ambang kematian. Setelah keluarganya membawanya pulang, mereka menemukan bahwa kedua paru-parunya mengalami atrophia seukuran telur. Setelah enam bulan perjuangan menyakitkan, Zhu meninggal dunia pada 18 Juni 2009.

3. Li Hongkui (59), pria adalah seorang insinyur di Biro Administrasi Pos dan Telekomunikasi di Kota Harbin. Selama bekerja, Li mendapat sejumlah penghargaan dari Menteri Pos dan Telekomunikasi dan cabang-cabang provinsi dan kota.

Pada bulan September 2005, Li secara ilegal dihukum tujuh tahun penjara dan ditahan di Divisi Keempat Penjara Daqing dimana ia mengalami beberapa kali pemukulan brutal karena menolak mengenakan seragam penjara.

Dalam lima hari berikutnya setelah 27 Februari 2009, Li dipukuli sembilan kali oleh penjaga penjara dengan tongkat polisi. Tubuhnya penuh dengan luka karena pemukulan, dan ia tidak mampu bangun dari tempat tidur.

Pada Juli 2009, Li Hongkui kembali dipukul dua kali oleh penjaga penjara dengan tongkat polisi. Ketika keluarganya mengetahui tentang pemukulan itu, mereka pergi ke institusi pemerintah terkait untuk mengajukan banding. Namun, para petugas di Biro Keadilan Daqing berusaha untuk menutupi perbuatan penjaga penjara, menyatakan bahwa mereka tidak memukuli Li. Cheng Junchang, kata, sipir Divisi Keempat, "Jika kami memukul dia sampai mati, dia layak untuk itu! Dia hanya beruntung bahwa kami belum melakukannya! Akan buruk jadinya bagi kami jika benar-benar memukulnya sampai mati karena kami harus membayar sepuluh sampai dua puluh ribu yuan kepada keluarganya dan membuat mereka kaya! "

Kerabat Li Hongkui telah memohon kepada institusi-institusi pemerintah terkait berkali-kali, namun penjara telah menyatakan bahwa selama Li menolak untuk mengenakan seragam penjara, tidak diizinkan ada kunjungan. Meskipun tidak ada harapan untuk keadilan, sanak keluarganya akan terus berjuang untuk dirinya.

4. Sun Dianbin (40), pria, sebelumnya bekerja di Tambang Muleng Trowongan Nomor 2 di Kota Jixi tetapi telah diberhentikan. Selama masa penahanannya di Penjara Daqing, ia menderita berbagai macam penyiksaan, termasuk pemukulan dan penghinaan oleh penjaga penjara, bentuk-bentuk lain dari hukuman fisik, diborgol dan dibelenggu, dibelenggu ke tanah, dan dikurung di sebuah sel kecil. Ketika ibunya mengunjunginya pada tanggal 21 Maret 2009, ia melihat tangan anaknya gemetar dan bertanya apa yang menyebabkan ini terjadi. Sun mengatakan pada ibunya bahwa ia sedang kelaparan di penjara karena menolak mengenakan seragam penjara.

5. Zhai Zhibin (34), pria, sebelumnya bekerja di Perusahaan Konstruksi dan Pembangunan Perumahan dikelola oleh Biro Administrasi Perminyakan Daqing. Pada April 2003, Zhai secara ilegal dihukum sepuluh tahun penjara. Dimulai pada hari kedua di Divisi Keempat Penjara Daqing, ia sangat kekurangan tidur selama dua minggu berturut-turut karena menolak untuk melepaskan latihan Falun Gong. Pada siang hari, ia terpaksa duduk di batang baja di tepi tempat tidur dan tetap bertahan pada posisi yang sama, dan pada malam hari ia dipaksa untuk berdiri. Narapidana ditugaskan untuk mengawasi, memukul, menendang, memaki dan mengancam kalau dia tidak mematuhi perintah. Zhai melakukan mogok makan untuk memprotes dan akibatnya dia diberi makan secara paksa dengan brutal. Penjaga penjara menjepit hidungnya sehingga ia tidak bisa bernapas, sumpit digunakan untuk membuka mulutnya dengan keras dan dituangkan "susu bubuk" encer penuh dengan garam. Zhai hampir tercekik dalam proses tersebut.

Pada awal tahun 2004, karena Zhai menolak menandatangani surat, sipir Cheng Junchang memberitahu Su Chengtao dan narapidana lain untuk menyiksa Zhai dengan papan kayu, tongkat kayu, jarum, tinju dan tendangan. Akibatnya, Zhai tidak bisa bangun dari tempat tidur selama lebih dari satu minggu.

Pada pertengahan tahun 2005, Chu Li Zhongxin dan Jinhao, seorang instruktur dari Seksi 7, mencari narapidana lain untuk memaksa Zhai untuk mengenakan seragam penjara. Zhai melakukan mogok makan sebagai protes. Lima hari kemudian ia dipindahkan ke rumah sakit dimana dipaksa makan bubur jagung mentah yang terbuat dari tepung dan air dingin.

Pada pertengahan Oktober 2005, Li Jinhao memberitahu narapidana yang ditugaskan untuk mengawasi Zhai untuk mencetak kata "Tawanan" pada seluruh pakaian Zhai.

Pada pertengahan Oktober 2007, para petugas penjara memakasa Zhai dan empat praktisi lain untuk mengenakan pakaian seragam dan ikut dalam pengeboran; mereka melakukan mogok makan sepuluh hari sebagai protes dan akibatnya diberi makan secara paksa dengan kejam sebanyakl dua belas kali.

Kemudian pada tahun 2007, Li Weilong, direktur Kantor Politik penjara, membakar jaket dan celana Zhai untuk memaksanya mengenakan seragam penjara. Dia memukul Zhai dengan tongkat polisi, menimbulkan luka memar dan melukai  kepala, bahu serta punggung. Untuk jangka waktu yang lama, setiap kali Li sedang bertugas, ia akan melarang Zhai untuk pergi ke kantin.

Pada awal 2009, Chu Zhongxin, Li Jinhao, dan Liu Guoqiang memukuli Zhai dan beberapa praktisi lain dengan kepalan tangan, kaki, dan tongkat polisi, serta melarang Zhai pergi ke kantin untuk jangka waktu yang lama. Seorang anggota keluarga praktisi melaporkan Li Jinhao kepada pemerintah provinsi atas keterlibatannya dalam pemukulan, Zhai dan praktisi Falun Gong lain bertindak sebagai saksi. Sebagai pembalasan, Li membakar pakaian musim dingin baru Zhai dan menyita buku-buku Dafa.

Pada awal Juli 2009, Zhai dipukul lagi karena menolak mengenakan seragam penjara sampai tubuhnya penuh luka, kepalanya berdarah dan matanya merah.

6. Wang Shusen (44 tahun), pria, adalah mantan wakil direktur Departemen Teknologi  Tambang Batubara Xing'an di Kota Hegang, dan anggota Konferensi Konsultatif Politik PKC di Kota Hegang. Pada bulan April 2002, ia dihukum secara ilegal selama delapan belas tahun penjara dan dikirim ke Penjara No 3 Kota Harbin.

Pada bulan Juli 2004, ia dipindahkan ke Divisi 50 Penjara Daqing, dimana tahanan ditugaskan untuk mengawasi dari dekat sepanjang waktu. Dia tidak diizinkan ikut dalam kegiatan di luar ruangan. Dia tidak diizinkan untuk berlatih Falun Gong atau membaca buku Falun Gong. Dia dipukuli dan dicaci maki oleh penjaga penjara berkali-kali.

Pada Juli 2009, narapidana menyerang kepala Wang dengan balok kayu, dan ia kehilangan kesadaran. Belakangan Wang mengalami kemerosotan mental akibat pemukulan brutal yang dilakukan oleh tahanan Rui Xing.

Pada 14 Agustus 2007, penjara menggunakan polisi anti huru hara untuk memukul praktisi Falun Dafa karena mereka menolak untuk ikut pengeboran. Pada hari yang sama, istri Wang datang mengunjunginya bersama bayi mereka, tetapi tidak diizinkan untuk bertemu Wang karena ia menolak untuk mengenakan seragam penjara. Karena istri Wang telah menempuh perjalanan jauh untuk datang ke Daqing, ia tinggal selama tiga hari dan berulang kali mencoba bertemu dengan suaminya tapi tidak berhasil.

7. Zhang Xingye (pria) pernah bekerja di Pabrik Produksi Minyak No. 3 di Daqing. Pada bulan November 2002, ia dijatuhi hukuman secara ilegal selama sepuluh tahun penjara di Penjara Daqing. Sejak itu, Zhang menderita berbagai bentuk penyiksaan karena menolak mengenakan seragam penjara dan menolak untuk melepaskan latihan Falun Gong. Ia dilarang tidur, secara brutal dipukuli, dilucuti pakaiannya selama beberapa hari dan dilecehkan di depan orang lain.

Pada akhir tahun 2002, Zhang dikurung di sel kecil, dipaksa duduk di kursi besi dan dipaksa makan. Untuk melakukan ini, sebuah obeng digunakan untuk membuka mulutnya dan alat khusus yang digunakan untuk menjaga mulutnya terbuka selebar mungkin. Kemudian, selang yang keras sebesar jari dimasukkan ke dalam tenggorokan, menyebabkan hidung dan mulutnya berdarah. Setelah selesai, Zhang tidak bisa menutup mulutnya.

Pada pagi hari, 31 Desember 2008, sipir Li Weinan mengambil beberapa barang pribadi praktisi lain, dan Zhang meminta Li untuk mengembalikannya. Li menolak dan memerintahkan tiga tahanan kriminal untuk menutup pintu dan memukul Zhang. Mereka memukulnya dengan sapu. Kepalanya penuh dengan benjol, memar dan matanya bengkak karena pemukulan tersebut.

Pada sore hari tanggal 14 Juli 2009, karena Zhang menentang tegas penganiayaan, Li Weilong, yang baru diangkat menjadi wakil direktur penjara dan Li Weinan, sipir Divisi Keenam, memerintahkan Li Huiwu dan narapidana lain untuk mencambuk Zhang dengan dahan pohon sampai tubuhnya berlumuran darah. Mereka kemudian memborgol dan membelenggu serta meninggalkannya terbaring di bawah terik matahari. Dia hampir pingsan akibat dari penyiksaan ini dan tidak makan selama tujuh hari.

Selain itu, penjara tidak mengizinkan keluarga Zhang untuk mengunjunginya. Ayahnya, dalam usia tujuh puluhan, pergi ke Penjara Daqing beberapa kali tapi tidak pernah diizinkan untuk melihat anaknya. Sudah lebih dari tiga tahun sejak Zhang terakhir bertemu keluarganya.

8. Dai Zhidong (48), pria, pernah kerja di Pusat Pelatihan Karyawan Perusahaan Pompa Listrik yang dikelola oleh Biro Administrasi Perminyakan Daqing. Pada bulan April 2002, ia secara ilegal dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara dan dikirim ke Divisi Kelima Penjara Daqing. Penjaga penjara Wang Yalong dan Zhang Guosong memerintahkan dua belas narapidana untuk mengawasi Dai sepanjang waktu. Dia dibatasi tidur hanya dua jam per hari, dari jam 02.00 – 04.00 pagi.

Pada Januari 2003, Wang Yalong dan Zhang Guosong memberi tahu sejumlah narapidana untuk mengawasi Dai dan mencegah dia tidur selama tiga hari tiga malam dalam usaha untuk memaksa dia melepaskan latihan Falun Gong. Dai mengalami pemukulan dan pelecehan, menuangkan air dingin kepadanya, menyiksa dengan dipaksa duduk di bangku bundar kecil dan kekurangan tidur.

Antara bulan Maret dan Mei 2007, narapidana Rui Xing menampar Dai berkali-kali, menyebabkan telinganya sakit selama enam bulan. Sebagai akibatnya, pendengarannya mengalami gangguan. Dia dipukul dan ditendang oleh narapidana Rui Xing dan Yang You, tidak dapat ikut kegiatan normal selama lebih dari dua minggu. Yang Youlong, penjaga penjara di Divisi Kelima tidak menghentikan kebrutalan mereka.

Pada Agustus 2007, Dai dipaksa untuk ikut latihan tetapi menolak untuk mengenakan seragam penjara. Yang Youlong menghasut Bi Yongchang dan narapidana lain untuk mendorong Dai ke tanah. Mereka memegang kaki dan menyeretnya di tanah sejauh lebih dari 100 meter hingga sweaternya rusak dan kulit di punggungnya mengelupas.

9. Fu Wenchang, pria, 46 tahun, adalah penduduk Kabupaten Acheng, Kota Harbin. Dia secara ilegal dihukum sembilan tahun penjara dan ditahan di Divisi Pendidikan Penjara Daqing. Pada 9 Oktober 2006, penjaga penjara Li Weinan dan teman-temannya merobek pakaiannya karena ia menolak untuk mengenakan seragam penjara.

Sebelum Tahun Baru 2008, Fu dikurung di dalam sel kecil dan terpaksa duduk di kursi besi selama lima hari.

Pada bulan April 2004, Li Weilong, Kepala Kantor Politik di Penjara Daqing menggunakan polisi anti huru hara untuk membawa praktisi ke kafetaria, memaksa mereka untuk berdiri di dekat pintu dan melarang mereka makan. Ketika Chen Shu'an, wakil direktur Biro Administrasi Penjara di Provinsi Heilongjiang datang ke Penjara Daqing untuk inspeksi, Wang Yingjie menyeret Fu dari tempat tidurnya dan kepalanya lebih dulu menyentuh tanah tepat di depan Chen dan belasan pemimpin tim Penjara Daqing. Sekitar tengah hari pada hari berikutnya, Li Weilong memanggil Fu dan praktisi lain, Zhang Zhi, ke ruang disipliner, di mana ia melucuti pakaian mereka dan terus menyiksa mereka.

10. Li Hai, pria, 47 tahun, adalah mantan guru di Sekolah Menengah No. 64 di Kota Daqing. Pada bulan November 2002, ia dijatuhi hukuman secara ilegal dua belas tahun penjara dan dikirim ke Divisi II Penjara Daqing. Dua minggu setelah dipenjarakan, penjaga penjara Renshan Zhu, Zhu dan Liu Kai Wenwu memerintahkan empat narapidana kriminal untuk mengawasi Li  selama jam 24-jam. Setiap hari, ia hanya bisa tidur selama beberapa jam dan dipaksa untuk duduk di tepi tempat tidur, kadang-kadang, bahkan dipaksa untuk berdiri diam selama jangka waktu yang lama, sebagai bentuk lain dari hukuman fisik. Setiap hari ia dipaksa untuk menulis "lima pernyataan" (mirip dengan tiga pernyataan) untuk melepaskan latihan Falun Gong.

Sekitar tengah malam pada 14 Oktober 2004, penjaga penjara Wang Yingjie, Fan Tiegang dan beberapa orang lain mengurung Li. Antara jam 11 malam sampai jam 9:30 pagi keesokan harinya, Li digantungi kalung rantai leher dengan kunci yang  beratnya sekitar sepuluh kilogram. Dia dikurung dalam kurungan selama lima belas hari, selama itu ia melakukan mogok makan sebagai protes dan diberi makan dengan paksa. Mulut dan tenggorokan berdarah serta bengkak, ia nyaris tidak bisa bicara, sebagai akibat dari pemaksaan makan.

Pada bulan April 2006, Li melihat Wang Yingjie dan Li Tie memukuli praktisi lain, Xia Yong, dan ia melangkah maju untuk menghentikan mereka. Wang Yingjie, Li Tie, dengan Fan Lijun dan Wang Jiwen, melemparkan Li ke tanah, memborgol, menendang dan merobek pakaiannya. Li juga menderita patah tulang rawan pada sisi kiri dadanya, dan tubuhnya penuh dengan luka-luka.

Pada Juli 2009, Li meneruskan mogok makan untuk memprotes pengurangan makanan oleh otoritas penjara dan dipukuli secara brutal oleh penjaga penjara.

11. Yu Liangbin, pria, 71 tahun, adalah mantan anggota peneliti di Institut Ilmu Pertanian cabang Suihua di Provinsi Heilongjiang. Dia adalah pakar beras di Provinsi Heilongjiang dan merupakan anggota dari komite penilai program penelitian ilmu pengetahuan. Pada Agustus 2007, ia dikirim ke Divisi Keenam Penjara Daqing.

Pada bulan Desember 2008, ia ditampar dua kali oleh Li Weinan, sipir Divisi Keenam, yang juga menggunakan radio dua arah untuk menyerang wajahnya dan mematahkan giginya, membuat dia tidak bisa makan. Setiap kali ketika Li menyerang Yu, dia akan berteriak, "Siapa yang telah membolehkan Anda berlatih? Suatu saat jika saya punya waktu saya akan mengurus Anda!"

Pada tanggal 12 Januari 2009, setelah mabuk, Li Weinan mulai menyiksa praktisi lagi. Dia menyuruh Yu ke ruang belajar dan mencoba untuk memaksa dia untuk menyanyikan lagu-lagu PKC serta mengutuk Falun Dafa dan pendirinya. Dia berteriak, "Ayah saya 76 tahun, tetapi jika ia berlatih Falun Gong, saya akan memukulnya sampai mati. Anda sudah mencetak apa yang telah saya lakukan terhadap Falun Gong [para praktisi] dan membagikannya dari lantai pertama sampai lantai keempat gedung apartemen tempat tinggal saya. Saya akan berhenti memperlakukan kamu dengan cara ini jika kamu membersihkan semua poster dari gedung saya." Dia kemudian menendang Yu dan juga memukul dua narapidana yang ditugaskan untuk mengawasi Yu.

12. Zhang Kuiwu (pria) dari Kabupaten Tailai, Provinsi Heilongjiang. Pada awal Mei 2009, karena ia dan praktisi lain, Liu Zhigao, menolak untuk mengenakan seragam penjara dan pakaiannya dicetak tulisan "tahanan," Zhang dipukuli dan dilemparkan ke tanah oleh penjaga penjara. Dia tidak diizinkan untuk makan dan dipaksa berdiri di bawah terik matahari.

Pada Juni 2009, Li Weilong menendang dan memukuli Zhang sampai jatuh ke tanah dan menggeliat kesakitan.

13. Deng Qingshan, pria, 55 tahun, adalah penduduk Kabupaten Fuyu, Kota Qiqiha'er, Provinsi Heilongjiang. Pada tanggal 27 Juni 2001, Deng secara ilegal dihukum delapan tahun penjara oleh Pengadilan Kota Zhaodong di wilayah Suihua.

Pada tahun 2007, karena Deng menolak untuk bekerja sama dengan penjara dalam penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong dan mengenakan seragam penjara, penjaga penjara memotong seluruh pakaian dan membakarnya. Hanya seragam penjara yang tersisa. Deng tidak akan memakainya dan menggunakan seprai untuk menutupi dirinya  selama beberapa hari.

Pada tanggal 3 Juni 2009, Deng menolak untuk mengikuti perintah penjaga penjara untuk mengenakan seragam penjara dan dipukuli sampai jatuh ke tanah. Ada dua benjolan besar di kepalanya, dan ia tidak bisa mengambil napas dalam-dalam selama seminggu karena dadanya sakit. Setelah pemukulan, ia dikirim ke sel isolasi kecil selama 15 hari.

14. An Xing, pria, 38 tahun, adalah penduduk Desa Xinmin, Kotapraja Xinxing, Kota Shuangcheng, Provinsi Heilongjiang. Pada November 2001, ia secara ilegal dihukum delapan tahun penjara oleh Pengadilan Kota Shuangcheng dan dikirim ke Divisi Kelima Penjara Daqing.

Pada tanggal 25 Juli 2009, karena An menolak untuk mengenakan seragam penjara, penjaga penjara menggunakan tongkat untuk memukul bahu, punggung, pinggul, jari kaki dan bagian sensitif lainnya lalu menuangkan garam dan air kotor ke tubuhnya.

Pada 11 dan 12 Juli 2009, penjara mengadakan apa yang disebut “latihan kelompok” bagi  An, Liu Hongtu, Gong Hai’ou,  Zhen Yulin, dan Du Deping, memaksa mereka untuk melafalkan 38 baris dari “istilah-istilah yang disukai penjara” dan menyanyikan lagu-lagu Partai Komunis, dan memukul mereka jika menolak.

15. Ren Zhongde, pria, seorang penduduk Distrik Acheng, Kota Harbin, secara ilegal dijatuhi hukuman lima tahun penjara. Kira-kira pukul 10:00, 15 Juli 2009, Cui Shijun, instruktur Bangsal Pertama Penjara Daqing, Liu Yanjun, kepala bagian, dan empat narapidana melucuti secara paksa pakaian praktisi di ruang disiplin dan menampar mereka. Ren berteriak, "Falun Dafa baik!" Mereka berusaha memaksa Ren untuk mengenakan seragam penjara sebelum ia pergi ke kantin, tapi dia menolak.

Pada tanggal 17 Juli 2009, penjaga penjara Bangsal Pertama memanggil Ren ke ruang disiplin. Praktisi lain, Yang Chengshan dipanggil pertama. Ketika Ren mendengar suara mereka memukuli Yang di dalam ruangan, ia mencoba mendorong pintu  dua kali, tapi dihalangi dari dalam, dan dua narapidana menyambar dia untuk mencegahnya masuk. Ren berteriak, "Falun Dafa baik!" Liu Yanjun keluar dari ruangan untuk menghentikan teriakannya dan memerintahkan beberapa narapidana lain untuk membuka paksa pakaian Ren dan memukulinya.

Yang dipukuli dalam waktu yang lama dan terluka parah. Dia dipapah keluar oleh beberapa narapidana.

Pada hari-hari berikutnya, Ren dipaksa memakai seragam penjara beberapa kali dan setiap kali ia menolaknya. Celana dan celana dalamnya dirobek beberapa kali. Cui Shijun dan Liu Yanjun mengancam Ren, "Kami akan mengikat Anda dengan kain dan tanya Dajun, narapidana paling kotor dan paling jelek dari lantai atas untuk mengunyah makanan terlebih dahulu dan kemudian meludahkan ke dalam mulut kamu. Mari kita lihat apa yang kamu bisa lakukan terhadap hal itu." Dengan segera penjaga penjara membawa Dajun kepada mereka dan mengatakan kepadanya apa yang harus dilakukan. Dajun menolak, maka penjaga penjara mengancamnya, "Jika kamu tidak melakukannya, kami akan mengurangi poin penilaianmu dan tidak mempertimbangkan untuk mengurangi masa tahananmu dua tahun." Ren berkata tegas, "Bagi kalian ia mungkin terlihat jelek, tapi itu tidak memberi kalian hak untuk menghinanya. Kalian pikir memiliki wajah bagus, bagaimanapun, cara dan pikiran kalian adalah yang paling kotor."

16. Qi Fengming (pria) adalah penduduk Distrik Nangang, Kota Harbin. Pada sore hari, 25 Juli 2009, Li Weilong memimpin tim penjaga penjara ke Bangsal Pertama untuk menggeledah sel-sel dan memukuli banyak narapidana. Mereka menyerang Qi dengan tongkat polisi sebanyak lima kali. Yang Chengshan, Ren Zhongde dan Qi dipaksa mengenakan seragam penjara. Dua set pakaian Qi, seharga lebih dari 2.000 yuan, dibakar.

Fakta-fakta di atas adalah apa yang telah kami dikumpulkan hingga saat ini, dan ini hanyalah puncak gunung es dari kejahatan yang telah dilakukan Penjara Daqing terhadap tahanan praktisi Falun Gong. Penjara Daqing telah memilih beberapa bentuk penyiksaan untuk menganiaya orang yang kami kasihi. Kekejaman mereka sulit dilukiskan dengan kata-kata dan membuat malu kepada bangsa dan rakyat kami.

II. Alasan Keluhan Kami

Menurut Pasal 41 Konstitusi China, warga negara Republik Rakyat China memiliki hak untuk mengkritik dan memberi saran untuk setiap institusi negara dan personil, untuk mengajukan banding, keluhan, atau melaporkan pelanggaran hukum institusi atau personel negara dalam menunaikan tugas.

Kami telah melaporkan secara sah dan mengadu pada berbagai tingkat institusi pemerintahan atas kejahatan yang dilakukan penjara Daqing di dalam keterlibatan mereka dalam menganiaya praktisi Falun Gong. Perlakuan mereka, bahkan jika itu telah dilakukan terhadap tahanan kriminal, merupakan pelanggaran hukum, karena mereka telah melanggar Pasal 246, 247, dan 248 dari Hukum Pidana Republik Rakyat China.

Ketika tindakan-tindakan itu dilakukan terhadap orang yang tidak bersalah, yang seharusnya tidak dipenjara, adalah kesalahan mereka.

Hukum Pidana Republik Rakyat China memberikan definisi kejahatan sebagai berikut memaksa seseorang untuk mengaku dengan penyiksaan dan kejahatan menyiksa tersangka dalam tahanan, keduanya juga tercantum sebagai kejahatan memeras pengakuan dengan penyiksaan menurut hukum internasional.

"Perbuatan setiap pejabat negara yang dengan sengaja menimbulkan dugaan keras atas pelanggaran seperti  bertujuan untuk memperoleh pengakuan melalui cara-cara hukuman fisik atau setara dengan hukuman fisik, yang meliputi mengikat, menggantung, memukul dengan kejam, atau menggunakan berbagai alat penyiksaan untuk mengakibatkan penderitaan pada mereka yang dituduh bersalah, dan bertindak menggunakan cara-cara lain untuk menyiksa mereka yang diduga bersalah. "

"Perbuatan serius dari personil peradilan yang melanggar hukum penjara dan peraturan serta melaksanakan hukuman fisik dan penganiayaan terhadap tahanan dan pelanggar lain yang ditahan atau di penahanan, termasuk tindakan pemukulan, mencaci maki, membiarkan kelaparan, membiarkan kedinginan, pengurungan sewenang-wenang, dipaksa kerja keras, penghinaan atau menggunakan alat penyiksaan."

Menurut Pasal 5 Deklarasi Universal Hak Azasi Manusia dan Pasal 7 Perjanjian Internasional tentang Hak Sipil dan Politik, "Tidak seorang pun boleh disiksa atau diperlakukan dengan kejam, tidak manusiawi atau perlakuan atau hukuman yang merendahkan martabat."

Hal ini dinyatakan pada Pasal 1 Konvensi PBB menentang Penyiksaan dan Kekejaman Lain, Tidak Berperikemanusiaan atau Perlakuan atau Penghukuman bahwa "Untuk tujuan Konvensi ini, istilah 'penyiksaan' berarti setiap tindakan yang mengakibatkan rasa sakit atau penderitaan, apakah fisik atau mental, dengan sengaja mengakibatkan seseorang dengan tujuan seperti memperoleh pengakuan atau informasi dari orang ketiga atau pengakuan, menghukum seseorang atas tindakanbta atau orang ketiga yang telah melakukan atau dicurigai telah melakukan, atau mengintimidasi atau memaksa dia atau orang ketiga, atau untuk alasan apapun yang didasarkan pada diskriminasi dalam bentuk apapun, apabila rasa sakit atau penderitaan seperti yang ditimbulkan oleh atau atas dorongan atau dengan persetujuan atau persetujuan dari pejabat publik atau personil lain yang bertindak sebagai kapasitas resmi."

Pasal 2 tahun 1948 Konvensi PBB tentang Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida (CPPCG) mendefinisikan genosida sebagai "salah satu tindakan berikut ini dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan, secara keseluruhan atau sebagian, nasional, etnis, ras atau kelompok agama, seperti ini: membunuh anggota kelompok; menyebabkan kerusakan serius baik fisik maupun mental anggota kelompok; sewenang-wenang mengabibatkan kondisi hidup anggota kelopok, diperhitungkan untuk membawa kehancuran fisik secara keseluruhan atau sebagian; tindakan yang terkesan untuk mencegah kelahiran di dalam kelompok; [dan] dengan paksa mengalihkan anak-anak dari kelompok ke kelompok lain."

Diukur baik oleh hukum domestik dan internasional, Partai Komunis China (PKC) benar-benar merupakan organisasi kriminal yang telah melakukan penyiksaan dan  kebijakan genosida. Artikel-artikel ini adalah perwujudan asli dari watak organisasi kriminal PKC. Dalam sepuluh tahun terakhir ini, setidaknya sembilan praktisi Falun Gong telah disiksa sampai meninggal dunia di Penjara Daqing. Mereka adalah: Yu Yongquan, Wang Hongde, Xu Jishan, Yuan Qingjiang, Zhu Hongbing, Li Min, Ni Wenkui, Zhou Shuhai, dan Zhao Qingshan. Kami tidak ingin melihat lebih banyak orang yang kami kasihi menjadi korban penyiksaan dan pembunuhan yang terjadi di dalam penjara. PKC telah memobilisasi seluruh aparatur negara untuk memulai penindasan secara luas terhadap warga tak berdosa yang sedang berjuang menjadi orang baik, tetapi diberi label oleh PKC sebagai musuh negara. Kami percaya ini bukan hanya masalah aparat penegak hukum, yang "dididik" oleh PKC, menyalahgunakan kekuasaan mereka dan sengaja merugikan orang lain. Ini adalah rencana, pertimbangan, dengan maksud tertentu secara sistematis oleh PKC, dari atas sampai bawah membunuh sekelompok praktisi.

Orang yang kami sayangi sedang menderita penyiksaan di Penjara Daqing dan jiwa mereka dalam bahaya besar. Kami terus-menerus cemas terhadap kondisi mereka, yang menempatkan kami dalam penderitaan. Selama lebih dari enam bulan pada tahun 2009, kami telah memohon melalui saluran yang benar untuk membawa perhatian pada fakta bahwa Penjara Daqing mencabut hak untuk memperoleh makanan dan kunjungan dari orang-orang yang kita kasihi dan menargetkan mereka dipukul dan disiksa dengan brutal.

Baru-baru ini, kami telah mengajukan permohonan kepada Bagian Administrasi Penjara, Penjara berbasis Kantor Inspeksi, Kejaksaan, dan Departemen Kehakiman di Kota Daqing, Biro Keadilan di Provinsi Heilongjiang, Departemen Kehakiman di Beijing, Kongres Rakyat Nasional, dan badan-badan pemerintah lainnya. Tidak ada tanggapan secara bersamaan dari institusi-institusi negara ini atau otoritas peradilan telah menempatkan kami dalam keputusasaan. Karena kurangnya saluran yang tersedia untuk mengajukan keluhan, atau respon apapun atas himbauan kami untuk membantu di dalam negeri China, kami tidak punya pilihan selain untuk mengajukan keluhan kami atas tindakan kejahatan dari Penjara Daqing kepada Komisi HAM PBB. Kami menghimbau masyarakat internasional untuk membantu kami dalam menyelidiki fakta-fakta penganiayaan dan menegakkan kesucian hukum dan hak-hak warga negara.

China terpilih sebagai anggota Komisi Hak Asasi Manusia pada tahun 1981 dan telah menjadi anggota sejak itu. Sejak 1980, Cina telah menandatangani, menyetujui dan bergabung dalam beberapa Konvensi Hak Asasi Manusia. Namun rezim China telah menginjak-injak semua hukum dan peraturan internasional, mengabaikan kekuatan keadilan di seluruh dunia, membunuh orang yang tidak bersalah tanpa pandang bulu, dan meletakkan seluruh bangsa dalam kesengsaraan yang ekstrim. Tindakan yang bertentangan dengan kewajiban internasional suatu negara harus memikul dan hukumnya harus diawasi. Secara khusus, telah menutup mata terhadap fakta bahwa Falun Gong telah menyebar di lebih dari 114 negara dan wilayah di seluruh dunia, dalam sepuluh tahun gerakan tanpa kekerasan terhadap penganiayaan, praktisi Falun Gong telah membawa Sejati-Baik-Sabar ke dalam jutaan hati dan memdapatkan pengertian dan dukungan dari orang-orang di seluruh dunia. Sebaliknya, PKC terus melaksanakan kebrutalan yang membangkitkan amarah manusia dan Tuhan. Kejahatan serius yang melanggar hukum internasional dan domestik dan terlalu banyak untuk dicatat. Ini harus dihentikan.

III. Permohonan dan Permintaan Kami

1. Melakukan investigasi lengkap terhadap kejahatan pencemaran nama baik, menghasut kebencian, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida, dan penyiksaan yang dilakukan rezim Jiang Zemin dalam sepuluh tahun penganiayaan Falun Gong.

2. Melakukan penyelidikan lengkap terhadap penyiksaan yang dialami oleh praktisi Falun Gong yang ditahan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum di Penjara Daqing.

3. Menyerukan untuk pembebasan segera terhadap semua praktisi Falun Gong yang ditahan di Penjara Daqing.

4. Melakukan investigasi menurut hukum atas kejahatan pemerintah dan aparat penegak hukum yang menyalahgunakan kekuasaan mereka.

5. Memberikan kompensasi atas kesengsaraan dan kerugian ekonomi dari para korban penahanan ilegal dan keluarga mereka.

Sebagai warga negara China, kami sepenuhnya memahami bahwa Jiang Zemin dan kebijakan rezimnya yang menteror praktisi Falun Gong, dengan "mencemarkan nama baik mereka, menghancurkan keuangan mereka, dan menghancurkan fisik mereka," adalah penghancuran kemanusiaan dan moralitas. Dalam sepuluh tahun ini, kami [anggota keluarga] telah mengalami penganiayaan serupa seperti praktisi Falun Gong telah alami hanya semata-mata karena kebijakan salah PKC terhadap himpunan ini. Hari ini kami dapat mengatakan bahwa sudah waktunya, dan Sembilan Komentar mengenai Partai Komunis, memungkinkan kami untuk melihat melalui kebohongan-kebohongan yang direkayasa oleh rezim PKC. Adalah Sejati-Baik-Sabar yang memungkinkan kami untuk secara berangsur-angsur menyadari prinsip-prinsip universal ini yang merupakan satu-satunya harapan bagi China dan seluruh umat manusia, karena hanya di China, hanya di bawah sistem totaliter yang sangat busuk, kami baru menyaksikan secara langsung sifat licik PKC.

Saat ini, penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong oleh rezim Komunis China telah menarik perhatian masyarakat internasional. Hari ini kami bersama-sama dari berbagai belahan dunia dengan misi sejarah yang dipercayakan kepada kami, dan kami bersatu untuk menghadapi kesempatan yang diberikan kepada kami oleh Tuhan untuk memilih kehidupan baru.

Waktu sangat penting dalam menyelamatkan kehidupan. Kami sangat berharap bahwa organisasi hak asasi manusia internasional dapat datang ke Provinsi Heilongjiang sedini mungkin. Ketika Anda berada di sini, kami akan memberitahu Anda, dari orang ke orang dan dengan sangat rinci, bencana hak asasi manusia yang belum pernah terjadi sebelumnya dimana kami dan orang yang kami cintai telah alaminya.

Terima kasih banyak.

Semoga Tuhan melindungi semua orang baik dan menjaga mereka dari bahaya

Pengaduan:

Anggota keluarga dan sanak keluarga dari praktisi Falun Gong di Kota Harbin, Daerah Jiamusi, Kota Qiqihar, dan Kota Jixi di Provinsi Heilongjiang yang sedang, atau pernah, ditahan di Penjara Daqing.

Kami berharap salinan dokumen ini dapat dikirim ke:

Panel Penyiksaan PBB

Pelapor Khusus tentang penyiksaan, kebebasan berpendapat dan berekspresi, dan perlindungan hak asasi manusia dan kelompok kerja pada penahanan sewenang-wenang dan eksekusi

Komite PBB Menentang Penyiksaan

Koalisi Penyelidikan Penganiayaan terhadap Falun Gong di China (CIPFG); Clive Ansley, direktur CIPFG Amerika Utara, pengacara dan ahli China; Baroness Caroline Cox, direktur CIPFG Eropa, Senator senior dari Kerajaan Inggris; Lai Ching-te, direktur CIPFG Asia, anggota Dewan Legislatif Taiwan; Andrew Bartlett, direktur CIPFG Australia, anggota Parlemen Federal

Organisasi Dunia untuk Penyelidikan Penganiayaan Falun Gong (WOIPFG)

Institusi Pemerintah dan Pejabat Terkait:

Hu Kangsheng, anggota Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (KRN), mengelola anggota Komite Legislatif KRN: 23 Xijiaominxiang, Beijing, China. Kode pos: 100.805. 86-10-63093389 (kantor)

Wu Aiying, Menteri Kehakiman: 10 Chaoyangmeng Blvd., Distrik Chaoyang, Beijing, China. Kode pos: 100.020. 86-10-65205114 (kantor)

Meng Jianzhu, Menteri Keamanan Publik: 14 Changanjie Timur, Beijing, China. Kode pos: 100.741

Xiao Yang, Ketua Pengadilan Tinggi: 27 Dongjiaominxiang, Distrik Dongcheng, Beijing, China. Kode pos: 100.745. 86-10-85256114 (Operator)

Ji Bingxuan, sekretaris Komite PKC Provinsi Heilongjiang

Huang Jiansheng, sekretaris Komite Keamanan Politik PKC Provinsi Heilongjiang

Sun Yongbo, direktur Biro Keamanan Umum Propinsi Heilongjiang: Jalan Zhongshan 202, Kabupaten Nangang, Kota Harbin, Propinsi Heilongjiang. Kode pos: 150.001. 86-451-82696123 (Kantor) Alamat E-mail ini dilindungi dari robot spam. Anda perlu mengaktifkan JavaScript untuk melihatnya (Email)
Liu Yichang, direktur Biro Kehakiman, Provinsi Heilongjiang: Jalan Raya Hongqi 433, Distrik Nangang, Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang. Kode pos: 150.090. 86-451-82297064 (Kantor). Alamat E-mail ini dilindungi dari robot spam. Anda perlu mengaktifkan JavaScript untuk melihatnya (Email)

Nan Ying, ketua Mahkamah Agung Provinsi Heilongjiang.

Zhang Shuyuan, penjabat ketua Mahkamah Agung di Provinsi Heilongjiang; Jalan Songshan 27, Distrik Nangang, Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang. Kode pos: 150.000. 86-451-82392821 (Kantor)

Jiang Wei, kejaksaan umum dari Kejaksaan Agung di Provinsi Heilongjiang: Jalan Changjiang 85, Distrik Nangang, Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang. Kode pos: 150.000

Li Yanzhi, sekretaris Kantor Pos dan Telkom Komisi Disiplin-inspeksi di Provinsi Heilongjiang; Pang Yihua, Yang Delu, Cao Xiaofeng, Guo Li, wakil sekretaris Kantor Pos  dan Telkom Komisi Disiplin-inspeksi di Provinsi Heilongjiang; Jalan Huayuan 294, Distrik Nangang, Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang. Kode pos: 150.001. 86-451-12388 (Hotline)

Wang Xuejun, direktur Biro Pos dan Telkom di Provinsi Heilongjiang
Wang Shiqi, Xu Jie, Wang Yaodong, Zhang Pengfa, Zhang Enxi, Lingyi Xu, wakil direktur Biro Pos dan Telkom di Provinsi Heilongjiang; Jalan Huayuan 161, Distrik Nangang, Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang. Kode pos: 150.001. 86-451-12345 (Hotline) http://www.hljxf.gov.cn/ (Website)

Qian Yunlu, ketua Kongres Rakyat Provinsi Heilongjiang

Liu Haisheng, wakil ketua Kongres Rakyat Provinsi Heilongjiang

Departemen Kehakiman Kota Daqing, Direktur Zheng: 86-459-6181608; Wakil Direktur Yu: 86-459-6364506; Wakil Direktur Huang: 86-459-4689677

Penjara Daqing, Distrik Ranghulu, Kota Daqing. Kode pos 163.159

Wang Yongxiang, direktur Penjara Daqing: 86-459-5057999 (kantor), 86-459-5105087 (rumah), 86-13199086888 (selular)

Chen Qingfa, Komisaris Politik Penjara Daqing: 86-459-5058588 (kantor), 86-459-4686358 (rumah), 86-13329491288 (selular)

Zhang Yajun, wakil direktur Penjara Daqing: 86-459-5059122 (kantor), 86-459-6388889 (rumah), 86-13359825633 (selular)

Wang Jiaren, wakil direktur Penjara Daqing: 86-459-5050616 (kantor), 86-459-4687616 (rumah), 86-13303697969 (selular)

Tan Ronglai, wakil direktur Penjara Daqing: 86-459-5050618 (kantor), 86-459-6133365 (rumah), 86-13304694188 (selular)

Wang Yingjie, wakil direktur Penjara Daqing: 86-459-5058999 (kantor), 86-459-6363870 (rumah), 86-13836816666 (selular)

Cui Changhua, wakil direktur Penjara Daqing: 86-459-5059808 (kantor)

Li Weilong, wakil direktur Penjara Daqing: 86-13936903441 (selular)

Ditulis pada 4 Agustus 2009

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/8/11/205929.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/8/23/110254.html