Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Seorang Praktisi Muda: Tidak Ada Lagi Tentangan Dari Keluarga Setelah Saya Meningkatkan Watak

6 April 2009 |   Oleh:  praktisi muda Falun Dafa di China (praktisi baru)


(Minghui.org) Saya adalah seorang praktisi muda Falun Dafa dan telah berlatih selama setahun. Saya harap artikel ini dapat berguna bagi para praktisi muda yang berusaha menerobos ujian keluarga mereka.

Setelah ujian masuk sekolah menengah tahun lalu, saya beruntung mengunjungi dua praktisi lansia Falun Dafa. Mereka mengatakan fakta sebenarnya mengenai Falun Gong. Setelah mempelajari fakta kebenaran, saya mundur dari organisasi Komunis dan memperoleh buku Zhuan Falun. Saya sangat terkesan dengan prinsip-prinsip Dafa dan maha belas kasih Guru. Kultivasi kedua praktisi lansia ini meyakinkan saya bahwa Dafa adalah lurus. Oleh karena itu, saya mulai berkultivasi.

Pada saat itu, keluarga saya terperdaya oleh kebohongan Partai Komunis China (PKC). Saat menceritakan fakta sebenarnya mengenai Falun Gong pada mereka, mereka menyangsikan dan tidak menaruh perhatian atas apa yang saya katakan. Kemudian kakak perempuan saya melihat saya belajar Fa. Dia berbicara pada saya beberapa kali untuk membujuk saya untuk melepaskan Dafa. Ketika saya menolak, dia melaporkan kepada ibu. Dia mengulangi kebohongan PKC mengenai Dafa. Seluruh keluarga saya bangkit menentang saya belajar Dafa dan mencoba memaksa saya untuk melepaskannya. Saya baru mulai mempelajari Dafa dan tidak memahami Dafa secara mendalam, jadi saat mengklarifikasi fakta kebenaran kepada mereka, mereka tidak mendengarkan saya. Mereka memaksa saya berjanji untuk melupakan Dafa. Saya kesal dan menangis. Orangtua pikir saya kerasukan dan gila. Ibu dan kakak perempuan saya menangis di depan saya dan memaksa saya berjanji untuk melepaskan Dafa. Saya menolak dan menghindari mereka.

Saya pikir banyak praktisi menghadapi ujian semacam ini. Kuncinya adalah kita seharusnya tidak menganggap anggota keluarga kita sebagai kerabat kita saat menghadapi tantangan seperti ini. Malahan, kita harus menganggap mereka sebagai makhluk hidup. Kita seharusnya tidak berpikir mereka bertindak dengan cara tertentu karena mereka anggota keluarga kita. Ketika kita khawatir, segalanya akan menjadi terbalik.

Setelah menyadari prinsip ini, bilamana ada kesempatan, saya berbicara kepada anggota keluarga saya dan menceritakan fakta sebenarnya mengenai Falun Dafa. Mereka beberapa kali menolak atau tidak mempercayai saya, ataupun menunjukkan permusuhan. Saya agak kesal dan kadang-kadang marah. Suasana hati saya yang buruk menyebabkan kesalahpahaman, dan keluarga saya menjadi bermusuhan terhadap Dafa.

Saya sangat khawatir, dan tidak tahu bagaimana melakukannya. Saya bingung karena harus belajar Fa dan latihan dengan sembunyi-sembunyi. Guru berkata dalam Zhuan Falun,

“Sebab bila karma jatuh pada siapa saja, siapa pun akan merasa tidak enak, pasti adalah demikian.”

Jika kita sungguh-sungguh berkultivasi, kita harus menyingkirkan karma kita. Mungkin saya berhutang kepada anggota keluarga saya dari kehidupan sebelumnya. Sejak memutuskan untuk berkultivasi, saya harus berani untuk menyatakan dan menghadapi ujian dan kesengsaraan. Saya harus menghadapi ujian seperti ini dengan sikap memaafkan sebagai seorang praktisi Dafa. Saya seharusnya tidak bertengkar dengan manusia biasa. Saya seharusnya tidak berdebat dengan mereka – saya harus bertahan. Setelah menyadarinya, gangguan keluarga saya berkurang. Saya menyadari bahwa saya harus lebih berbelas kasih kepada mereka. Saya percaya belas kasih saya akan dapat merubah mereka. Adik laki-laki saya bermusuhan dengan saya karena saya belajar Dafa, dan dia menolak berbicara pada saya. Ini sebenarnya akibat watak saya sendiri, karena sebelumnya saya mempunyai sikap buruk terhadapnya, dan hubungan kami renggang. Jadi saya menerapkan sisi belas kasih saya. Ketika dia jahat, saya hanya tersenyum dan tidak menganggapnya. Saya tetap berbicara padanya. Saya tidak memikirkannya jika dia tidak menanggapi. Saya tetap menunjukkan perhatian saat dia dalam masalah. Dia memperhatikannya, dan setelah beberapa waktu, dia mulai berbicara pada saya. Kadang-kadang dia bahkan mengkhawatirkan saya dan berbicara dengan saya. Suatu ketika saat saya pulang, dia berbicara pada saya dan tiba-tiba dia berkata pada dirinya, “Bagaimana saya bisa menjadi lebih ramah saat berbicara dengan kamu akhir-akhir ini?”

Ibu saya suatu kali menangis dan berteriak pada saya saat saya berlatih. Dengan tegas saya berkata padanya, “Saya akan berlatih (Falun Gong) seumur hidup, kecuali saya mati.” Dia terkejut mendengarnya dan pergi. Ayah saya mengkritik saya saat melihat saya berlatih. Saya berkata, “Jika saya tidak menjaga kelakuan saya, Anda harus memberi saya pelajaran. Bagaimanapun, saya melatih tubuh dan mengkultivasikan watak saya. Mengapa Anda ingin menghentikan saya?” Dia tidak bisa menjawab dan pergi.

Sekarang saat belajar Fa dan berlatih, keluarga saya tidak lagi menghentikan ataupun mengganggu saya – mereka mengacuhkannya. Tentu saja, saya acapkali memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan materi buruk dan unsur Partai jahat yang mengendalikan mereka di dimensi lain.

Saya berharap semua praktisi muda Dafa menghargai kesempatan untuk belajar Dafa, mengurangi waktu nonton atau tidak nonton TV, dan tidak main game komputer. Manusia biasa menikmati hal-hal buruk yang memabukkan jiwa utama mereka itu. Mereka hidup dalam impian dan khayalan mereka. Saya harap praktisi muda tidak terpengaruh oleh hal-hal manusia biasa.

Ini adalah pemahaman pribadi saya. Jika ada yang tidak tepat, mohon tunjukkan.

11 Maret 2009

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/3/11/196947.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/3/22/105821.html