Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pelajaran dari Tradisional Bagaimana Bekerjasama dalam Satu Tubuh dengan Lebih Baik

24 Agu 2009

Saya teringat seorang asing suatu ketika pernah berkomentar mengenai orang Tionghoa: Orang Tionghoa yang bekerja sendirian adalah seekor naga, namun adalah cacing jika bekerja bersama. Saya pikir kalimat ini secara mendalam mengungkapkan keadaan pemikiran dari masyarakat yang secara terus-menerus teracuni oleh kebudayaan PKC. Tidak memahami kerjasama, koordinasi atau tugas, adalah sangat sulit bagi masyarakat untuk hidup bersama secara harmonis, tanpa menyebutkan bekerjasama ataupun bekerja bersama-sama pada suatu proyek. Sebagai praktisi Dafa, kita seharusnya tidak seperti itu. Kita harus memulihkan kehidupan alami masyarakat.

(Minghui.org) Pada masa Tiongkok kuno, hubungan diantara masyarakat dipatuhi dengan ketat dan jelas. Disebutkan bahwa setiap orang harus memenuhi tugas dan aturannya masing-masing. Khususnya, dalam masyarakat, pembuat dan pelaksana keputusan mempunyai pembagian yang jelas dalam fungsi sosial masing-masing. Di kelas atas penuh kebajikan dan di kelas bawah dapat dipercaya. Dalam sebuah keluarga, ayah penuhi kebajikan dan anak menghormati orangtua; kakak baik hati dan adik menghormati. Kondisi alami dari penghormatan langit dan kesederhanaan bumi ini berkembang menjadi suatu bentuk etika yang sistematis, dan adalah sebuah bagian penting dari kebudayaan tradisional Tiongkok.

Bagaimanapun, Partai Komunis China (PKC) telah mengacaukan keharmonisan rakyat dan hubungan pemimpin diantara masyarakat ke dalam pertentangan kelas dan ekspolitasi hubungan. PKC mengacaukan hasrat manusia akan ketenaran dan perolehan, yang mana pada akhirnya akan membawa pada ketidakteraturan dan kekacauan sosial.  



Pada Ceramah Fa Konferensi Fa Internasional di New York 2009, Guru berkata:

“Kalian semua merasa apa yang ingin saya kerjakan maka saya kerjakan, tetapi barang siapa ingin berkomentar, saya tidak terima. Bagaimana itu dapat dibenarkan?”

Beberapa orang mungkin berpikir, “Mengapa saya harus mendengarkan berulang-ulang? Saya pikir saya telah berkultivasi dengan lebih baik daripada dia.” Seharusnya tidak oleh mengatakan itu. Hanya seseorang yang telah berkultivasi dengan baik akan senang mengikuti apapun yang ditugaskan padanya, dan (berpikir dengan cara itu) hanya membuktikan bahwa tidak berkultivasi dengan baik.

Setelah selesai belajar Fa Guru, saya berpikir mengenai apa yang terjadi di sekeliling kita. Ada celah kebocoran diantara rekan-rekan praktisi. Hal-hal yang kita coba lakukan sebagai satu tubuh tidak berjalan lancar. Banyak masalah disebabkan oleh saling tidak menghormati diantara praktisi. Setiap orang berkeras bahwa dia yang benar, idenya baik, atau dia tidak ingin dibelakang yang lain dan berkoordinasi dengan rekan-rekan praktisi ataupun koordinator. Para praktisi akan mengkritik ataupun mengabaikan pengaturan koordinator ataupun pendapat praktisi lain. Kita tidak secara aktif berkoordinasi dan dengan diam mengharmoniskan dengan apa yang koordinator lakukan. Akibat langsungnya adalah kita kacau balau. Untuk suatu waktu yang lama, kita bahkan tidak dapat saling berbagi pengalaman, atau setiap orang berfokus pada kultivasi pribadi dengan baik ataupun melakukan pekerjaan masing-masing. Bagaimana mungkin ada kekuatan besar untuk melenyapkan kejahatan?

Kita mempunyai banyak hal-hal praktis untuk dilakukan dalam usaha untuk mengklarifikasi fakta kebenaran. Meskipun tidak mudah untuk menangani masalah koordinasi saat kita melakukan bersama, kita seharusnya mempunyai kesadaran satu tubuh. Kultivasi pribadi kita adalah untuk mengkultivasikan diri sendiri. Diantara satu tubuh, akan ada masalah koordinasi sewaktu-waktu, yang mana akan membutuhkan kita untuk menempatkan diri pada posisi yang tepat. Ada koordinator pada setiap tempat latihan, Mereka adalah pimpinan kelompok kita. Jika koordinator telah memutuskan suatu masalah, sepanjang sesuai dengan Fa, kita seharusnya mengikuti tanpa syarat. Bahkan jika keterikatan akan penghormatan untuk suatu keputusan, kita seharusnya tidak menanggapinya dengan negatif. Kita seharusnya dengan diam mengharmoniskan kekurangan kita dalam proses melakukan sesuatu. Menempatkan Pelurusan Fa dan menyelamatkan makhluk hidup sebagai prioritas kita yang tertinggi sebagai contoh yang harus ditempatkan seorang praktisi.

Diatas adalah pemahaman pribadi saya. Silahkan memberikan komentar.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/7/10/204265.html.
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/7/25/109458.html