Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Segala Kehidupan Saya Menuntun Saya Memperoleh Fa

30 Sep. 2009 |   Oleh: praktisi Falun Dafa dari Connecticut, USA

Dari Konferensi Fa Internasional Washington DC 2009


(Minghui.org) Saya adalah seorang praktisi baru yang memperoleh Fa di bulan Agustus 2007. Banyak praktisi yang mendorong saya untuk menuliskan pengalaman saya dalam membuktikan kekuatan Fa dan belas kasih Guru.

Ditakdirkan Memperoleh Fa, Segalanya telah Direncanakan oleh Guru dengan Teliti

Awal kehidupan saya diisi dengan keberuntungan. Saya dimanjakan oleh anggota keluarga yang lebih tua. Para guru memuji karena nilai saya bagus. Tetangga rata-rata menjuluki saya "Bidadari Kecil," memuji wajah saya. Ketika tiba waktunya menghadapi ujian, semakin penting ujian itu semakin baik prestasi saya. Saya tidak kesulitan masuk ke Sekolah Menengah Wanita Pertama Taipei, dan dengan mudah melanjutkan ke Universitas Nasional Taiwan, kemudian belajar di luar negeri. Saya bahkan tidak pernah harus mencari pekerjaan karena semua pengusaha datang mencari saya. Keberuntungan saya sangat besar meski sekalipun saya kehilangan dompet, ada yang mengambil dan mengembalikannya kepada saya. Akan tetapi, kehidupan nyaman ini terbalik ketika saya memasuki usia 30 tahun.

Setelah peristiwa 11 September, ekonomi AS memasuki masa resesi. Walaupun saya belum lulus, saya telah mendapat pekerjaan dengan bayaran tinggi dan sangat menguntungkan. Semua teman sekelas saya cemburu akan keberuntungan saya. Tetapi setelah satu bulan bekerja, saat mengemudi pulang dari bekerja, saya mengalami kecelakaan.

Saya tidak mendapat luka-luka yang terlihat dari kecelakaan tersebut, tidak juga luka memar. Walaupun demikian, semua tulang persendian tubuh saya terasa sakit. Meskipun sinar-X tidak menemukan masalah, rasa nyeri bertambah parah sampai berjalanpun terasa sulit. Selama sembilan bulan, keadaan saya tidak membaik. Saya merasa pengobatan kedokteran barat tidak cukup baik, maka saya berhenti bekerja dan meninggalkan suami di Amerika Serikat, kembali ke Taiwan mencari pengobatan tradisional Tionghoa. Saya diperkenalkan kepada seorang dokter tulang tradisional Tionghoa hebat yang dapat menyambung tulang persendian dan menghilangkan nyeri saya dengan cepat. Ternyata kecelakaan mobil itu telah membuat persendian saya lepas, di lokasi yang tidak terdeteksi Sinar-X. Lepasnya persendian tersebut menyebabkan nyeri, peradangan, dan menyebabkan cidera jaringan ikat persendian. Karena terlambat mendapat perawatan, kesembuhan menjadi tantangan. Sebab jaringan ikat persendian saya tidak bisa lagi mempertahankan tulang-tulang persendian tetap pada tempatnya, setiap gerakan akan mengakibatkan dislokasi. Saya tidak bisa membuka pintu, memakai pakaian, atau bahkan memegang sebuah mangkok. Setiap dua sampai tiga hari, saya harus bertemu dokter tulang untuk mengembalikan tulang sendi saya pada tempatnya.

Kesehatan saya memburuk. Perlahan-lahan, penyakit syaraf keturunan mulai muncul mempengaruhi saya. Saya menderita sindrom fibromyalgia, nyeri urat syaraf dan otot kerangka. Saya merasakan nyeri hebat di ujung-ujung urat syaraf. Hanya morfin yang bisa mengurangi rasa sakit itu. Saya berpikir akan tragis jadinya jika saya kecanduan obat disamping nyeri yang menetap ini, maka saya tidak meminta dokter meningkatkan dosis obat bahkan ketika dosis itu tidak lagi cukup untuk mengurangi rasa nyeri. Saya tetap menggunakan dosis kecil dan menahan nyeri sampai hilang. Fibromyalgia menyebabkan gangguan saluran pernapasan dan kelenjar endokrin juga gangguan terhadap kontrol gula darah serta temperatur tubuh. Saya mengalami kesulitan tidur, mudah pingsan, tumbuh kista sepanjang 4 cm, dan bahkan harus membawa tabung oksigen ke mana-mana.

Pengobatan barat tidak dapat mengobati fibromyalgia. Satu-Satunya perawatan hanyalah mengontrol rasa nyeri dengan morfin dan obat penghilang rasa sakit. Setiap hari, saya makan lebih dari selusin pil. Saya juga melihat pasien lain yang tinggal di rumah sakit juga kehilangan selera makan dan suasana hatinya berubah. Saya curiga pil-pil itu akan memperpendek umur saya, tetapi saya tidak bisa melewati hari-hari tanpa memakannya. Saya merasa tidak ada harapan dan menderita.

Setelah satu setengah tahun perawatan tidak efektif di Taiwan, saya memutuskan berhenti mencari pengobatan dan kembali ke Amerika Serikat berkumpul dengan suami. Tiga hari sebelum kembali ke Amerika Serikat, saya menemukan diagram titik akupungtur di telinga dan sebuah artikel seorang dokter pengobatan Tionghoa di Internet. Saya selalu membaca koran The Epoch Times di AS dan senang membaca kolom yang ditulis oleh dokter pengobatan tradisional Tionghoa. Dari artikelnya, saya bisa merasakan dokter ini mempunyai etika pengobatan yang baik dan seorang yang jujur. Saya mengetahui dia juga meneliti penyakit persendian. Karena pengobatan Tionghoa mempunyai pandangan medis yang unik, saya ingin mencoba untuk yang terakhir kali.

Dokter pengobatan Tionghoa ini mempunyai banyak pasien, tetapi saya memintanya untuk memeriksa saya sebelum saya kembali ke Amerika Serikat. Dia sangat baik dan memberi saya waktu 45 menit di siang hari sebelum keberangkatan. Dia mempunyai ketrampilan hebat dalam pendeteksian ginjal, hati, perut, tulang, dan kondisi sumsum tulang begitu juga dengan perawatan akupunktur. Dia menemukan darah saya yang keluar berwarna hitam, menandakan organ dalam saya tidak lagi baik dan penyakit ini telah mencapai sumsum tulang. Wajah dokter berubah pucat dan dengan lemah-lembut bertanya kepada saya, "Apakah kamu mempunyai banyak persoalan dalam pikiranmu?" Pada akhirnya dia berkata, "Kamu akan kembali ke Amerika Serikat dan tak seorangpun dapat menyelamatkankamu. Kamu harus menyelamatkan dirimu sendiri. Berlatihlah Falun Gong, dan semua penyakitmu akan hilang." Dia mungkin melihat saya tidak percaya padanya, maka dia memberi saya brosur Falun Dafa dan beberapa materi klarifikasi kebenaran, kemudian dia menyuruh saya pulang untuk mempelajarinya di internet. Saya membawa dua lembar kertas itu kembali ke AS. Saat itu saya tidak mengetahui lembaran kertas itu akan mengubah hidup saya.

Saya tidak segera belajar Falun Gong setelah kembali ke Amerika Serikat. Saya ingin percaya bahwa Falun Gong bisa menyembuhkan semua penyakit, tetapi saya pikir akan seperti Taichi yang memerlukan sepuluh sampai dua puluh tahun untuk berhasil. Saat itu, saya sudah berusia 50 tahun. Saya segera mencari seorang akupungturis untuk mengurangi rasa nyeri agar bisa cepat kembali bekerja. Tetapi, asuransi kesehatan saya tidak mencakup pengobatan akupungtur. Dengan suami bekerja sepanjang hari dan tidak ada seorangpun yang membantu, beberapa persendian saya tergeser, dan terpaksa berbaring di tempat tidur selama dua minggu sebelum gejalanya sedikit membaik. Saya menyadari tidak dapat hidup dengan baik jadi meminta ibu saya agar mengijinkan saya kembali ke Taiwan untuk berobat. Ibu melarang saya kembali lagi karena semua uang mereka sudah terpakai untuk perawatan saya sebelumnya. Jika saya membutuhkan perawatan lebih lanjut, kami harus meminjam uang. Saya menangis selama tiga hari, berpikir betapa kerasnya usaha saya selama 30 tahun untuk memperoleh dua gelar master, tapi pada akhirnya, cari makanpun saya tidak bisa. Satu-satunya yang dapat saya lakukan hanyalah hidup dalam penderitaan. Saya memutuskan, saya hanya hidup demi keluarga dan harus sembuh demi mereka apapun penyakit saya. Timbul pertentangan pada diri saya apakah harus menyerah atau tidak untuk menyembuhkan penyakit meskipun kemungkinannya harus meminjam uang.

Saat ini, saya memikirkan tentang berlatih Falun Gong sebagai jalan terakhir. Saya mencobanya karena gratis dan tidak membuat saya merasa lebih buruk dari yang sudah saya rasakan. Saya mendownload video latihan dan mengikutinya. Saya memandang Falun Dafa sebagai qigong biasa ketika mulai mempelajarinya. Karena persendian panggul saya longgar, persendian saya biasanya akan bergeser, jika saya melebarkan kaki saya. Di latihan ke empat harus berjongkok. Saya berpikir, karena saya sedang memberi Falun Gong kesempatan, saya harus melakukan gerakan dengan tepat jika ingin efektif. Maka saya lebarkan kaki dan berjongkok ke bawah. Akibatnya, sambungan tulang persendian saya bergeser. Saya harus tetap berbaring di tempat tidur karena nyeri dan tidak mampu untuk bangun.

Kali ini saya benar-benar takut. Saya pikir, "Tamatlah sudah: keadaan saya tidak bisa diobati oleh pengobatan barat, pengobatan Tionghoa, bahkan qigong. Saya benar-benar akan menjadi orang cacat selama sisa hidup saya." Saya berpikir pasti telah melakukan banyak perbuatan tidak baik dalam kehidupan sebelumnya atau banyak kehidupan-kehidupan sebelumnya sehingga membuat saya harus melewati sisa hidup sekarang ini melunasi hutang saya dalam keadaan sakit. Tubuh saya seperti sebuah penjara dan alat penyiksa. Setelah satu malam menderita, saya tiba-tiba memikirkan dokter pengobatan Tionghoa di Taiwan tersebut dan bagaimana ia sangat merekomendasikan Falun Gong. Saya berpikir untuk memperhatikannya lagi dan tidak cepat menyerah.

Hari berikut, saya pergi ke kelas perkenalan yang diadakan oleh praktisi Taiwan dan menyadari para praktisi baru harus membaca Zhuan Falun. Setelah membaca Ceramah Tiga, saya beristirahat sejenak dan merasa terkejut, seolah-olah ada sebuah jendela yang dibuka. Hari berikut, saya melihat-lihat situs Dafa, tetapi tidak merasa seperti membaca Zhuan Falun. Ketika membuka situs, dianjurkan bagi praktisi baru untuk membaca Zhuan Falun sampai habis, maka saya melakukannya. Kali ini berbeda dari sebelumnya. Ketika saya membaca:

“Coba anda pikirkan, apa gerangan masalahnya mengajar Gong menuju tingkat tinggi? Bukankah itu menyelamatkan manusia? Dengan menyelamatkan manusia berarti anda betul-betul menjalankan Xiulian, sudah bukan sekadar menghalau penyakit dan menyehatkan tubuh.” (“Zhuan Falun,” edisi baru)

Hati saya tersentak. "Menyelamatkan orang? Apakah saya menemukan seorang juru selamat? Kultivasi? Apakah saya menemukan suatu jalan kultivasi? Apakah saya benar-benar seberuntung ini?"

Kemudian saya membaca :

“Jiwa manusia yang paling dini juga berasal dari alam semesta.”

“Manusia harus balik ke asal kembali ke jati diri barulah merupakan tujuan sebenarnya dari menjadi seorang manusia, oleh karena itu ketika seseorang ingin Xiulian sifat kebuddhaannya dianggap sudah muncul.” (“Zhuan Falun,” edisi baru).

Saya menarik nafas panjang. Akhirnya saya menemukannya! Sejak 1997, saya memahaminya dengan jelas orang-orang dilahirkan kembali ke bumi ini agar menyadari sesuatu. Setelah siang dan malam memikirkan nyeri dan kecelakaan mobil itu, akhirnya saya menemukannya. Memikirkan kembali Juli 1999, ketika saya berada di dalam pesawat terbang kembali dari Taiwan, saya melihat "pelangi" mengelilingi matahari, yang sekarang saya sadari adalah sebuah Falun. Ketika saya kembali ke New York, saya melihat bendera Falun di jalan Flushing dan sebuah toko buku dengan sebarisan buku Dafa dibungkus dalam sebuah bola bercahaya keemasan. Pada waktu itu, saya berpikir, "Kenapa hari ini saya terus-menerus melihat banyak hal tentang Falun Gong?" Tetapi saya merasa takut dengan bola bercahaya keemasan itu dan ingin menghindarinya. Penghindaran ini bertahan selama 8 tahun.

Saya sangat bahagia ketika membaca:

“Mengapa manusia punya penyakit? Sebab fundamental yang membuat dia punya penyakit dan segala kemalangan adalah karma, adalah medan karma substansi hitam tersebut. Ia termasuk benda yang bersifat negatif, termasuk kategori yang tidak baik. Sedangkan makhluk-makhluk jahat juga bersifat negatif, semuanya tergolong hitam, oleh karena itu, ia dapat datang mendekam di tempat, lingkungan tersebut sesuai dengannya. Ia merupakan sebab fundamental yang menyebabkan seseorang berpenyakit, itu adalah suatu sumber penyakit yang paling utama.” (“Zhuan Falun,” edisi baru).

Penderitaan saya sebenarnya untuk membayar karma. Saya merasa saya pasti telah banyak membayar karma karena menderita secara fisik dan mental dalam waktu yang sangat lama. Saya juga tidak perlu lagi merasa cemas untuk melakukan perawatan atau tidak. Saya hanya akan melanjutkan penderitaan untuk membayar karma. Saya tidak peduli seberapa besar nyeri yang saya rasakan, saya hanya ingin cepat membayar karma dan tidak ingin membawanya reinkarnasi bersama saya.

Ketika tiba waktunya saya minum obat, secara naluri saya ingin menelan pil, tapi saya berpikir, "Tunggu. Makan obat akan mendorong kembali karma masuk ke dalam tubuh saya. Prinsip universal ini tetap berlaku terhadap saya meskipun saya tidak berkultivasi. Sekarang karena saya mengetahuinya, bukankah bodoh jika tetap makan obat?" Tetapi saya berpikir untuk buang pil itu berarti menghambur-menghamburkan uang. Setelah banyak pertimbangan, saya tiba-tiba berpikir, "Pada tingkat berbeda ada Fa yang berbeda tingkat" (“Zhuan Falun,” edisi baru). Saya merasa mendorong kembali karma ke dalam tubuh merupakan masalah yang lebih serius daripada menghamburkan uang, maka saya membuang obat Tionghoa itu. Karena dokter tidak bisa menyembuhkan penyakit saya dan kemanjuran obat tersebut tidak diketahui selain banyak efek sampingnya, saya merasa menjadi kelinci percobaan klinis. Tetapi saya masih menyimpan obat penawar rasa sakit dan membiarkan jarum akupungtur tetap tertusuk di tempatnya. Saya pikir jika tidak ada seorang pun menjaga saya dan tidak sanggup lagi menahan sakit, saya masih bisa makan obat penghilang rasa sakit. Di samping itu, jika saya mencabut jarum akupungtur, saya tidak akan bisa menemukan lagi titik yang tepat untuk menusukkannya.

Saya membaca Zhuan Falun dalam satu hari, dan sungguh tergerak. Saya merasa seolah-olah ada miniatur tubuh saya melompat-lompat dan berteriak di dalam dada, "Saya ingin berkultivasi! Saya ingin berkultivasi! Dapatkah orang melihat ini?" Tetapi saya merasa sangat tidak berarti dan tidak luar biasa. Tidak seorang pun pernah datang ke rumah saya mengatakan seberapa besar bakat dasar saya atau mengatakan saya mempunyai takdir pertemuan dengan Buddha atau mengangkat saya sebagai murid. Saya merasa benar-benar sedih walaupun saya cukup beruntung dapat bertemu seorang juru selamat, saya tidak bisa memasuki pintu kultivasi. Meskipun begitu, saya merasa semua yang dikatakan di dalam Zhuan Falun adalah nyata, maka sekalipun saya tidak bisa memasuki pintu kultivasi dan tak seorang pun menjaga saya atau membersihkan tubuh saya dan penyakit saya tidak pernah hilang, saya akan tetap menggunakan sisa hidup saya dengan sungguh-sungguh menanggung dan membayar karma serta menjalani kehidupan saya sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada dalam Zhuan Falun.

Bangun tidur di hari berikutnya, saya telah merencanakan untuk hati-hati melatih tubuh saya yang sakit. Tetapi, saya merasa tangan yang hampir rusak sekarang bisa digerakkan dengan mudah dan bebas dari rasa sakit. Saya mengecek seluruh tubuh, tidak ada rasa sakit. Rasa sakit luar biasa ketika keluar dari tempat tidur, berjalan dan menuruni tangga selama dua tahun terakhir telah hilang seolah-olah selama ini adalah mimpi. Saya merenung apakah saya sungguh-sungguh sedang dilindungi. Saya berkata dalam hati, "Jadi dewa-dewa dengan kuasa agung benar-benar ada. Saya telah benar-benar berhubungan dengan para dewa; hanya saja saya tidak melihat mereka." Perasaan nyeri yang benar-benar nyata yang telah saya rasakan selama dua tahun menghilang dalam satu malam. Perasaan memuakkan dari persendian yang bergesekan satu sama lain menghilang tanpa suatu proses. Jika segala sesuatu di dalam masyarakat manusia adalah suatu ilusi, berarti tidak hanya kekayaan materi, penyakit juga adalah ilusi.

Saya masih tidak berani percaya Guru sedang melindungi saya dan takut itu hanyalah imajinasi saya sendiri. Satu minggu kemudian, ketika saya sedang menonton video ceramah Guru di Guangzhou, saya mendengar Guru mengatakan, "Jika kamu menginjak dua perahu pada saat bersamaan, kamu tidak dapat memperoleh apapun." Ketika membahas spesialisasi tunggal. Saya terkejut. Apakah ia membicarakan saya? Di satu sisi, saya berkata saya percaya akan Dafa, tetapi di sisi lain, saya tidak bisa melepaskan pengobatan akupungtur -- bukankah ini menginjak dua perahu? Di satu sisi, saya diam-diam menikmati manfaat Dafa, tetapi pada sisi lain saya sedang menggunakan metode manusia untuk perlindungan ganda. Saya ingin manfaat dari kedua-duanya manusia dan dewa. Betapa jahat dan rendahnya itu. Tanpa keraguan, saya segera mencabut jarum akupungtur tersebut. Hati saya telah mantap dan saya sepenuhnya percaya terhadap Dafa.

Pagi berikutnya saya bangun tanpa rasa sakit. Saya masih saja tidak benar-benar yakin telah dilindungi, maka saya tidak berani bersila sendirian di rumah. Saya pikir jika tulang paha saya patah, saya tidak akan bisa merangkak. Saya ingin belajar meditasi di tempat latihan jadi jika Guru tidak melindungi saya dan terjadi sesuatu, paling tidak ada orang membantu saya memanggil ambulan. Di tempat latihan, saya mulai duduk dengan posisi lotus tunggal selama 30-40 menit. Tidak ada yang bergeser dan saya bahkan merasa lebih nyaman. Saat ini, saya yakin sedang dilindungi dan Guru telah menerima saya.

Melihat kehidupan saya, semua yang telah saya pelajari, dengar, lihat, dan pikirkan membuat saya dapat mengenali Dafa ketika saya melihatnya. Untuk menuntun saya memperoleh Fa, Guru bersusah payah mengatur segalanya. Lingkungan yang diciptakan oleh praktisi di seluruh dunia secara langsung mengarahkan saya menyadari takdir saya dengan Dafa. Jika bukan karena membaca The Epoch Times, saya tidak akan mempercayai dokter pengobatan Tionghoa dan mungkin telah menyerah ketika pertama kali saya menemui jalan buntu. Maka saya berterima kasih kepada semua rekan praktisi atas kerja keras mereka. Apapun proyek pembuktian kebenaran Fa yang sedang kalian kerjakan bahkan meskipun itu adalah suatu berita hiburan, kalian sudah memberi kekuatan kepada orang-orang yang mempunyai takdir pertemuan untuk memperoleh Fa atau diselamatkan. Ini bukan hanya perkataan yang manis di mulut saja. Ini adalah kebenaran yang nyata.

Saya adalah seseorang yang seharusnya sudah mengajukan permohonan sebagai penyandang cacat, saya telah diobati dalam satu malam. Tidak hanya diobati, saya juga menjadi lebih kuat dari sebelum kecelakaan mobil. Sebelumnya, saya merasa kesehatan saya, karier, perkawinan, dan keluarga semua telah hilang, hidup saya telah berakhir. Kemudian saya diberikan kesempatan kedua. Guru tidak hanya menahan penderitaan untuk saya agar saya dapat berkultivasi, Guru juga menganugerahkan saya tugas suci penyelamatan makhluk hidup, mengizinkan saya menerapkan kebajikan yang akan terwujud dengan karakter alam semesta. Guru telah memberi begitu banyak hal untuk saya. Kebaikan Guru, tak terukur dan tidak akan pernah dapat dibalas. Saya hanya dapat menghargai Dafa, berkultivasi dengan rajin, dan menyelamatkan makhluk hidup. Saya ingin sepenuhnya mencurahkan hati saya, berasimilasi dengan Sejati-Baik-Sabar dan hidup untuk melayani orang lain.

Terima kasih, Guru!
Terima kasih, teman-teman praktisi!

English: http://clearwisdom.net/html/articles/2009/8/16/110060.html