(Minghui.org)
Saya akhir-akhir ini menemui banyak "masalah", dan berbagai upaya
saya untuk memecahkannya berakhir tanpa hasil. Saya menjadi lelah
dan mulai mengeluh tentang rekan-rekan praktisi, bukannya mencari
ke dalam untuk memecahkan masalah saya.
Saya pergi ke rumah praktisi A kemarin. Kami
sebelumnya pernah bekerjasama dengan baik, tapi tadi malam kami
berdebat atas sejumlah masalah. Dalam perjalanan pulang ke rumah,
saya bertanya-tanya mengapa dia begitu berketerikatan, memberikan
banyak alasan bahwa dia benar? Dia mungkin benar, tapi cara dia
mengekspresikannya sulit diterima. Saya berpikir dalam hati,
"Tidaklah heran dia berada dalam kesengsaraan untuk waktu
lama."
Tiba-tiba saya menjadi waspada. Mengapa saya melihat kesalahan
orang lain ketika berjumpa masalah? Dalam “Ceramah Fa pada para
praktisi Australia" pada 4 Agustus 2007, Shifu berulang-ulang
menekankan pentingnya untuk mencari ke dalam. Tak jadi soal apa pun
masalahnya yang membuat kita bergolak, kita harus mencari ke dalam.
Sikap praktisi A memberi petunjuk pada saya yang memiliki sifat
mementingkan diri yang sangat kuat. Mengapa seorang
praktisi lama yang kultivasinya sudah sekian tahun,
sudah dewasa dan rasional, berprilaku seperti ini di depan saya?
Saya menyadari bahwa saya mempunyai banyak keterikatan terhadap
diri sendiri dan tidak membiarkan orang lain menunjukkan kekurangan
saya. Sebelum saya berlatih Falun Dafa, saya bersifat tertutup dan
sangat memperhatikan reputasi diri. Setelah berkultivasi, saya
membungkus diri di dalam tempurung dan menutupi keterikatan saya.
Saya tidak membiarkan orang lain mengetahui kekurangan saya. Saya
hampir tidak pernah mendengar sesuatu yang tidak menyenangkan
ke dalam telinga. Bila ada kejadian, saya selalu mencari kesalahan
pada orang lain dan hampir tidak pernah melihat ke dalam. Saya
menyangka saya sungguh-sungguh percaya pada Shifu dan Dafa, tapi
sesungguhnya, saya tidak mengikuti permintaan Shifu. Itulah mengapa
saya hanya melewati beberapa ujian hanya setelah banyak upaya.
Kelakuan praktisi A mungkin biasa-biasa saja, tapi hal tersebut
tidak menyenangkan saya karena memperlihatkan keterikatan hati
saya.
Praktisi A tengah melewati beberapa kesengsaraan, tapi ia masih
berusaha keras untuk membantu saya, sementara saya berfokus pada
kekurangannya dan bukan pada kekurangan sendiri. Jika saya sungguh
dapat melihat kekurangannya, saya seharusnya menunjukkannya tanpa
pikiran egois dan dengan belas kasih.
Di hadapan Shifu yang belas kasih dan terhormat, saya adalah kecil
tak berarti. Sifat mementingkan diri bukanlah bagian diri saya,
maka saya akan menyingkap dan menyingkirkannya. Saya akan
berkultivasi secara terbuka dan bermartabat, hanya dengan demikian
saya dapat berbuat sesuai dengan belas kasih Shifu.
Chinese: http://minghui.org/mh/articles/2009/8/20/206719.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/8/27/110350.html