Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Belajar Mengkultivasikan Belas Kasih dan merasakan Kekuatannya

29 Okt. 2010 |   Oleh: seorang praktisi dari Provinsi Heilongjiang


(Minghui.org) Ayah saya (78 tahun), ibu saya (75 tahun) dan saya adalah praktisi Falun Gong. Namun, karena orang tua saya buta huruf, pemahaman mereka terhadap Fa lebih dangkal. Kadang-kadang apa yang mereka katakan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Fa. Jadi saya sering menegur mereka seperti yang orang tua lakukan kepada anak-anak muda, dan saya berpikir apa yang saya lakukan telah sesuai dengan ajaran Fa.

Ketika ibu saya menderita karena karma penyakit, ia diam-diam mengusapkan obat pada kakinya yang sakit. Ketika saya mengetahui dia melakukan hal ini, saya menegurnya dengan keras dan berkata jika dia tidak percaya pada Guru dan Fa, dia tidak seharusnya berkultivasi. Kadang-kadang ayah saya tidak bisa menjaga sikap yang benar saat memancarkan pikiran lurus dan mengantuk ketika ia belajar Fa. Saya dengan tidak sabar mendorongnya dan dengan kasar mengoreksi isyarat tangannya. Saya memberitahunya dengan kasar: "Saya telah memberitahukan hal ini ratusan kali kepadamu, namun kamu tidak mengingat apa yang saya katakan. Kamu sama sekali tidak memperhatikan hal ini. Kenapa makan kamu tidak pernah lupa?"

Praktisi lain yang melihat perilaku buruk tersebut memberitahukan saya saya berkali-kali. Namun, saya merasa difitnah, saya berpikir bersikap begini demi kebaikan orang tua saya. Sebagai akibat dari kurangnya belas kasih saya, konflik di rumah meningkat hingga ke tingkat di mana kami tidak saling berkomunikasi. Orang tua saya mengatakan kepada mereka akan berkultivasi sesuai yang mereka inginkan dan itu bukan urusan saya. Saya kemudian menyadari keseriusan masalah ini. Melalui berbagi dengan orang lain dan mencari ke dalam, saya menemukan bahwa kelemahan terbesar saya adalah saya hanya membaca Fa, tetapi tidak mengkultivasikan diri sendiri. Ketika saya dalam keadaan seperti itu, mana mungkin kekuatan lama tidak memanfaatkan celah kekosongan ini?

Guru mengatakan di dalam artikel: “Perbincangan Sederhana tentang Shan” Pada Petunjuk Penting untuk Gigih Maju:

Shan adalah manifestasi karakter alam semesta pada tingkatan berbeda dan ruang berbeda, juga adalah sifat dasar yang fundamental dari para Sang Maha Sadar. Oleh karena itu, seorang yang Xiulian harus berkultivasi Shan, berasimilasi dengan karakter alam semesta Zhen-Shan-Ren. “

Saya tahu sebagai praktisi, pertama-tama kita harus, memperlakukan segala sesuatunya dengan belas kasih. Namun, saya terus menangani masalah orang tua saya di dalam berkultivasi dengan menggunakan pikiran manusia biasa. Menggali lebih dalam mencari akar dari keterikatan ini, saya menyadari bahwa saya tidak baik kepada mereka karena saya pikir mereka sudah tua dan buta huruf dan mereka merupakan sebuah rintangan. Saya memperlakukan mereka tidak baik dan mereka hampir menyerah untuk berkultivasi akibat dari kata-kata kasar saya.

Guru berkata dalam "Ceramah Fa pada Konferensi Fa internasional di  Washington DC tahun 2009”,

“Manusia ingin menjadi Dewa, dan melangkah ke luar dari kondisi manusia, maka harus melepaskan sifat hati semacam ini, harus dengan belas kasih menyelesaikan masalah.”

Segala sesuatu yang praktisi temukan di rumah mengandung unsur kultivasi. Kita harus merenungkan kekurangan kita jika menemukan konflik. Kita harus melihat masalah dan mengatasinya dari perspektif belas kasih, dengan menggunakan persyaratan Fa untuk mengoreksi diri kita sendiri. Orang tua saya mengalami perubahan besar karena peningkatan pemahaman saya serta melalui seringnya berbagi dengan rekan-rekan praktisi. Saya menyadari bahwa kekuatan belas kasih memang dahsyat. Seseorang hanya dapat kembali ke asal menjadi Sang Sadar hanya jika seseorang memiliki belas kasih di dalam hatinya.

Mohon tunjukan jika ada yang tidak tepat.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2010/10/12/230866.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/10/19/120894.html