(Minghui.org)
Wanita paruh baya telah ditahan 12 kali dalam 11 tahun, mengalami
kekerasan berulang-ulang
31 Oktober 2010
Nyonya Sun Shuxiang, kurus karena penyiksaan berkepanjangan, difoto
setelah sepuluh hari dibebaskan dari sebuah kamp kerja paksa.
NEW YORK - Seorang wanita 53
tahun, yang kesaksiannya mengenai penyiksaan secara profesional dan
terencana disampaikan oleh pengacara HAM Gao Zhisheng dalam salah
satu surat terbukanya kepada para pemimpin China, meninggal di
pertengahan Oktober karena disiksa dalam tahanan.
Menurut sumber di China, Nyonya
Sun Shuxiang (孙淑 香), seorang praktisi Falun Gong dari Changchun,
meninggal dunia pada tanggal 10 Oktober, empat bulan setelah dia
dibebaskan dari kamp kerja paksa, di mana ia disetrum dengan
tongkat listrik, disuntik dengan obat-obatan yang tidak
teridentifikasi, dan dipaksa untuk melakukan kerja berat. Sebuah
foto yang diambil segera setelah ia kembali ke rumah dan
diselundupkan keluar dari China menunjukkan tubuh kurus
keringnya.
Sun adalah orang ketiga yang diwawancarai Gao yang diketahui telah
disiksa sampai mati. Gao sendiri telah menghilang sejak April 2010,
dikhawatirkan banyak orang kemungkinan ia telah tewas dalam
tahanan. Minggu terakhir ini, putri remajanya mengimbau Presiden AS
Barack Obama untuk mencari informasi mengenai keberadaan Gao dalam
sebuah pertemuan yang akan datang dengan Hu Jintao ("Harap
Kembalikan Ayah-Ku," Wall Street Journal)
Nyonya Sun telah ditahan 12 kali selama 11 tahun sejak Partai
Komunis China (PKC) meluncurkan kampanye untuk memberantas Falun
Gong. Seperti dijelaskan Gao dalam suratnya, ia telah disiksa
sampai ambang kematian berkali-kali.
"Pada awal Juli 2002... beberapa petugas yang berpakaian preman
menyerbu [ke rumah ayah saya] dan menangkap saya," Kutipan Gao atas
kesaksian Sun di surat terbukanya kepada Hu Jintao dan Wen Jiabao
tertanggal Desember 2005, menyerukan untuk diakhirinya penganiayaan
terhadap praktisi Falun Gong. "Mereka membawa saya ke sebuah ruang
bawah tanah yang gelap... [Satu] petugas menampar saya dan
bertanya, rekan praktisi mana yang saya kenal. Saya bilang saya
tidak kenal siapapun. Dia kemudian menggunakan tongkat listrik
untuk menyetrum saya di antara tulang rusuk bawah saya. "
"Lalu ia bertanya apakah saya ingat nomor telepon salah satu rekan
praktisi. Saya menolak untuk mengatakan. Dia kemudian menyetrum
satu sisi tubuh saya, dari ujung jari kemudian ke lengan dan ke
kepala saya, lalu pindah ke sisi satunya dan melakukan hal yang
sama. Dia mengulanginya perlahan-lahan perlahan-lahan dua kali. Dia
mengganti tongkatnya dengan yang bertegangan lebih tinggi dan mulai
menyetrum ujung jari kaki saya hingga ke seluruh tubuh dua kali.
Melihat saya masih belum memberikan informasi tentang rekan-rekan
praktisi saya, petugas itu menyetrum mata saya dengan tongkat
listrik saya merasa seolah-olah mata saya akan terlepas keluar,
saya hampir tidak bisa melihat. Mereka mulai menyetrum rusuk dan
payudara saya sambil terus meminta informasi pada saya. ... Saya
hampir mati." (teks lengkap surat terbuka Gao Zhisheng untuk Hu
Jintao dan Wen Jiabao)
Penculikan Sun yang terakhir terjadi pada bulan September 2009.
ketika dia baru saja mengantarkan cucunya ke sekolah, saat pulang
ke rumah, tiga polisi mengepungnya, menutup mulutnya dan membawanya
ke Departemen Kepolisian Changchun. Tiga hari kemudian ia dibawa ke
Pusat Penahanan No 3 di Changchun dan pada bulan Oktober 2009 ke
pendidikan ulang melalui Kamp Kerja Heizuizi.
Menurut laporan Nyonya Sun yang disampaikan kepada kenalannya
ketika ia dibebaskan, di kamp kerja ia dipaksa untuk menonton
program televisi yang memfitnah Falun Gong setiap hari dan selalu
ditekan untuk menghianati Falun Gong. Suatu kali, kepala unit di
kamp kerjanya, Yan Lifeng, menyetrum wajahnya dengan tongkat
listrik karena ia menolak untuk mengisi "kertas pemeriksaan" yang
berisi pertanyaan-pertanyaan yang anti-Falun Gong.
Selama di kamp, Sun dipaksa untuk melakukan kerja berat, termasuk
menyekop salju di cuaca minus 30 derajat. Dia juga disuntik dengan
obat-obatan yang tidak teridentifikasi oleh tenaga medis di kamp.
Dia menjadi semakin lemah, hampir tidak bisa berjalan, dan
menderita sakit perut yang parah setelah dipukul berkali-kali di
perut atau tulang rusuk.
Pihak berwenang akhirnya membebaskannya di bulan Juni 2010 setelah
ia didiagnosis mengalami masalah perut yang parah di Rumah Sakit
Persatuan China dan Jepang. Tapi ini hanya setelah mereka
merekayasa sebuah video di mana mereka menguraikan laporan Sun
untuk menciptakan kesan bahwa ia telah memberi komentar positif
terhadap perlakuan yang diterimanya di kamp kerja. Dia tidak pernah
pulih dari cedera yang terjadi di dalam tahanan dan meninggal pada
tanggal 10 Oktober 2010.
"Cobaan berat Sun menggambarkan kekejaman penganiayaan terhadap
Falun Gong dan penggunaan berbagai cara penyiksaan yang berbeda
untuk menghancurkan metal seseorang yang dilakukan oleh penguasa,"
kata direktur eksekutif Pusat Informasi Falun Dafa, Levi Browde.
"Baik itu di kamp kerja paksa, pusat penahanan, atau ruang
penyiksaan, Sun dan praktisi lain seperti dia di China tidak
diberikan istirahat sekejap pun. Mereka tidak henti-hentinya
menjadi target siksaan fisik dan psikologis yang sangat
melelahkan."
"Keteguhan Sun dalam menghadapi kebrutalan tersebut tidak hanya
demi membela keyakinannya, tetapi juga untuk melindungi rekan-rekan
praktisi di sekitar dia dari nasib yang sama, sangat mengagumkan.
Dengan kematiannya, dunia telah kehilangan seorang wanita yang
benar-benar menakjubkan dan pembela martabat mendasar
manusia."
Sumber: http://faluninfo.net/article/1094/?cid=84
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT, SILAHKAN HUBUNGI PUSAT INFORMASI
FALUN DAFA
Hubungi: Gail Rachlin (+1 917-757-9780), Levi Browde (+1
845-418-4870), Erping Zhang (+1 646-533-6147), or Joel Chipkar (+1
416-731-6000)
Fax: 646-792-3916 Email: Alamat E-mail ini dilindungi dari robot spam. Anda perlu
mengaktifkan JavaScript untuk melihatnya , Website: http://faluninfo.net/
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/11/2/121203.html