Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Tanjung Pinang, Kepri: “Kesehatan Jiwa dan Raga Meningkat dengan Kultivasi Falun Dafa”

24 Nov. 2010

(Minghui.org) “Dengan melatih diri sesuai karakter alam semesta Sejati-Baik-Sabar, kita akan mendapatkan kesehatan jiwa. Ketika jiwa kita sudah baik, maka kesehatan raga atau fisik sudah pasti akan mengikuti,” demikian dikatakan oleh Rudy, seorang praktisi Falun Dafa dari Batam saat menjadi narasumber acara workshop ‘Sehat Jiwa Raga dengan Falun Dafa,’ pada Minggu (21/11).

Praktisi memperkenalkan Falun Dafa

Workshop yang diikuti 60-an peserta tersebut digelar sejak pukul 13.00 WIB bertempat di Hotel Laguna, Tanjung Pinang, ibukota Provinsi Kepri. Menurut Rudy, Falun Dafa berakar dari kebudayaan Tiongkok kuno, dipublikasikan oleh Master Li Hongzhi pada 1992 di China, dan mengajarkan praktisinya untuk mematut diri menjadi orang baik, yakni dengan mematut diri sesuai karakter alam semesta, ‘Sejati-Baik-Sabar.’

“Saya sendiri sudah membuktikan, bahwa kesehatan jiwa dan raga berubah setelah berlatih Falun Dafa ini,” ujarnya.

Ia juga mengisahkan pengalaman orang tuanya yang mulai melepaskan konsumsi obat dan mulai sehat dari keadaan sakit parah. Menurutnya badan orang tuanya sebelumnya sempat menguning karena gangguan kandung empedu yang disebabkan oleh konsumsi obat yang berkepanjangan.

Sementara praktisi lainnya Dedy yang berperan sebagai narasumber menjelaskan lima perangkat gerakan Falun Dafa yang berfungsi untuk mengolah dan membangkitkan energi dalam tubuh. Gerakan tersebut juga berfungsi menyerap energi alam semesta serta membangkitkan mekanisme energi yang terbentuk dalam tubuh.

Kelima perangkat latihan itu yakni, 'Metode Merentang Seribu Tangan, Berdiri Memancang Metode Falun, Metode Menghubungkan Kedua Kutub, Lingkaran Langit Metode Falun, dan Metode Memperkuat Kuasa Supernormal.'

“Setiap gerakan memiliki arti dan tujuan tersendiri, melalui latihah-latihan gerakan ini akan terasa ada energi yang kuat di sekujur tubuh kita,” ungkapnya.



Para peserta turut memperagakan kelima perangkat gerakan Falun Dafa

Peserta turut memperagakan kelima perangkat gerakan Falun Dafa. Sebagian peserta menyatakan merasakan adanya energi yang mana dikatakan tangannya bergetar sendiri. Sedangkan yang satu lagi mengatakan ada perasaan terharu waktu latihan, ia mengaku heran karena ini terjadi secara spontan dan dia sendiri tidak memikirkannya.

Praktisi berbagi pengalaman atas manfaat yang diperoleh dari latihan Falun Dafa

Ditampilkan pula berbagi pengalaman dari para praktisi Falun Dafa yang telah berlatih metode ini. Seorang praktisi Falun Dafa dari kota Tanjung Pinang, Agiok, menuturkan penyakit kencing manis yang mencapai angka 600 yang diidapnya sembuh setelah berkultivasi Falun Dafa. Padahal ia telah berada pada keadaan yang sudah dicap oleh dokter bahwa kondisinya tidak akan sembuh, dan sudah ada semacam persiapan akan meninggal. Namun setelah berkultivasi Falun Dafa ia sudah sehat kembali tanpa harus konsumsi obat lagi. Proses penyembuhan ini berlangsung sekitar tiga bulan. Ia mengaku masalah rambut rontok dan mata kabur langsung hilang pada dua minggu pertama.

Praktisi lainnya menyampaikan pengalamannya diantaranya Zulkifli praktisi Falun Dafa dari Batam yang menceritakan manfaat kultivasi Falun Dafa terhadap tubuh dan perbaikan moralitas.

Sementara Jenny praktisi dari Singapura menceritakan efek penyembuhan kultivasi Falun Dafa yang luar biasa dan bebas dari penyakit. Pengalaman berbeda disampaikan Rani praktisi dari Yogyakarta yang menceritakan peningkatan dirinya dari aspek moralitas.

Seorang peserta workshop ibu berusia sekitar 45 tahun merasa heran, mengapa bisa tahan duduk selama 2 jam lebih, mulai dari pukul 12.50 - 15.00 WIB, tanpa sakit dan harus digerak-gerakkan dan tanpa minum obat. Menurutnya biasanya setelah duduk terlalu lama, pinggang akan sakit dan harus segera minum obat.

“Jangankan duduk di lantai, wong biasanya duduk di kursi cuma tahan 1 jam, itupun sudah sakitnya minta ampun,” katanya.

Ia mengatakan rasa sakitnya akibat jatuh, yang mengakibatkan tulang belakangnya retak dan kejepit, sehingga tidak bisa bungkuk dan duduk terlalu lama.

“Sakitnya minta ampun dan sudah habis uang sangat banyak tapi hingga detik ini belum juga sembuh. Pengobatan dokter juga sampai kemana-mana tapi juga nihil,” katanya.

Ia merasa beruntung bisa mengenal dan mendapatkan informasi mengenai Falun Dafa ini.

Praktisi lainnya Aman mengatakan sayangnya, metode kultivasi Falun Dafa yang sedemikian bagusnya kini ditindas di negara asalnya, China. Sejak muncul di China pada 1992, Falun Dafa dalam jangka waktu yang singkat (7 tahun) sudah dilatih oleh 100 juta orang.

“Angka tersebut melebihi jumlah kader atau anggota Partai Komunis China ( PKC) yang ada di China. Fakta ini membuat presiden Jiang Ze Min (pemimpin Partai tertinggi saat itu) takut dan merasa kedudukannya terancam, apa lagi ada anggota PKC dan pejabat pemerintah yang ikut berlatih Falun Dafa,” ujarnya.

Menurut Aman, sejak 20 Juli 1999, rezim Komunis melakukan pelarangan dan penindasan. Rezim penguasa mengarahkan seluruh kekuatan dan perangkat aparat negara, termasuk media cetak dan elektronik yang dikontrol partai menyebarkan berita-berita fitnahan dan kebohongan ke dalam dan luar negeri Tiongkok. Namun demikian, kenyataannya Falun Dafa berkembang dan mendunia. Saat ini Falun Dafa menyebar di 114 negara dan wilayah.