(Minghui.org) Pada tanggal 27 November 2010, sehari sebelum Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa Taiwan, lebih dari 5.000 praktisi berkumpul di Chiang Kai-Shek Memorial Hall untuk membentuk huruf Mandarin dan bunga lotus yang indah. Praktisi dari Srilanka, Makau, Indonesia dan Vietnam juga berpartisipasi dalam kegiatan besar tersebut.


Tanggal 27 November 2010, lebih dari 5.000 praktisi Falun Gong membentuk sebuah bunga lotus raksasa dan tiga huruf Mandarin "Sejati-Baik-Sabar."

Praktisi yang berpartisipasi dalam pembentukan huruf bervariasi dari anak-anak berumur 5 tahun sampai diatas 70-an. Lokasi kegiatan terlihat sangat khidmat dan suasana demikian memengaruhi para penonton. Menurut seorang praktisi yang menyebarkan materi klarifikasi fakta Falun Gong, semua orang berhenti menatap lebar-lebar ketika mereka menerima materi. Duduk di anak tangga, sebagian orang tua secara diam-diam memperhatikan lokasi bersama anak-anak mereka. Beberapa wisatawan daratan China juga mengambil banyak foto dan video dari kegiatan. Beberapa berkomentar: "Sangat bagus. Mengesankan!"


Seorang warga lanjut usia melihat pameran foto praktisi

Sebelum tahun 1999, praktisi Falun Gong di daratan China sering membentuk huruf Mandarin raksasa untuk menampilkan kemegahan dari latihan. Di Taiwan, praktisi pertama kali membentuk huruf Mandarin pada tahun 2001 saat Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa Internasional Taiwan dan sejak itu menjadi tradisi.

Menurut Huang Chunmei, wakil ketua Himpunan Falun Dafa Taiwan, setiap tahunnya para praktisi di Taiwan membentuk huruf saat konferensi berbagi pengalaman dan Hari Falun Dafa Sedunia. "Tahun lalu, kami membentuk buku Zhuan Falun dan menerima tanggapan yang sangat positif.  Tahun ini dengan lebih dari 5.000 praktisi, kami membentuk sebuah bantalan bunga lotus raksasa yang mendukung tiga huruf Mandarin: Sejati, Baik, dan Sabar. Bunga Lotus merupakan lambang kemurnian dan alam yang lebih tinggi dari para praktisi, dan Sejati, Baik, Sabar adalah prinsip bimbingan dari Falun Dafa."

Yeh Shu-Jen, seorang profesor ekonomi di Universitas Taiwan, berada di tim pembentukan huruf. Dia merasa demikian damai dan terhormat untuk menjadi bagian dari momen bersejarah ini. "Kultivasi adalah ajaib. Meskipun hari itu amat terik, saya tidak merasa panas sama sekali. Sebaliknya, saya larut dalam medan energi, yang membuat tubuh saya sangat nyaman.

Yeh berumur 55, dan dia pernah menderita sejumlah penyakit kronis yang semuanya lenyap setelah dia mulai berlatih Falun Gong.

Dimal dan Damith berasal dari Srilanka. Mereka begitu senang dapat menghadiri konferensi besar ini dan menjadi bagian dari kegiatan membentuk aksara Zhen-Shan-Ren. Mereka berdua mulai berlatih Falun Gong pada tahun 2003, dan merupakan dua dari praktisi yang paling pertama di Srilanka.


Praktisi Srilanka Dimal dan Damith

Di Taiwan, ada lebih dari 1.000 tempat latihan Falun Gong di lebih dari 300 kota termasuk Penghu, Jinmen dan Mazu (tiga pulau kecil di dekat daratan China).

Sebaliknya, Partai Komunis China mulai menganiaya praktisi Falun Gong di daratan China pada 1999. Sampai saat ini, lebih dari 3400 praktisi telah meninggal akibat penganiayaan dan puluhan ribu masih berada dalam tahanan.

Profesor Chang Ching-hsi, ketua Himpunan Falun Dafa Taiwan, mengatakan: "Sebelum penganiayaan dimulai pada tahun 1999, praktisi di China banyak mengadakan kegiatan membentuk huruf yang spektakuler untuk mempromosikan Falun Dafa. Hari ini, Taiwan telah memiliki banyak praktisi, dengan demikian kita dapat membuat kembali momen-momen spektakuler tersebut. Kegiatan ini juga merupakan dorongan besar bagi rekan-rekan praktisi kami di China. Kami ingin mereka mengetahui bahwa ada banyak praktisi luar negeri yang mendukung mereka dengan sepenuh hati."

English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/11/30/121688.html