Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Permohonan 25 April dan Persekongkolan PKC untuk Menganiaya Falun Gong

28 April 2010

(Minghui.org) Catatan redaksi: Untuk memperingati permohonan 25 April yang ke-sebelas, kami menyajikan artikel ini sebagai salah satu dari serangkaian artikel ulang dari beberapa tahun terakhir. Permohonan 25 April terkenal tidak hanya karena jumlah pesertanya, tetapi juga karena sangat damai dan tertib. Sekitar 10.000 praktisi berkumpul di pusat Beijing  hari itu, protes damai demi hak-hak sipil mereka. Mesin propaganda PKC, dalam upaya  membasmi Falun Gong sesuai perintah dari ketua partai Jiang Zemin, telah memutarbalikkan fakta untuk memenuhi motif sendiri. Hingga hari ini, propaganda PKC menuduh Falun Gong  "Mengepung Pusat Pemerintahan Zhongnanhai" pada tanggal 25 April 1999, secara melenceng menuduh bahwa 10.000 orang yang berkumpul merupakan ancaman kekerasan bagi bangsa dan para pemimpinnya. Tentu saja tidak ada lagi yang lebih menyimpang dari kebenaran, karena rangkaian artikel ini mendokumentasikan kejadian dari berbagai sudut pandang.

Pada 25 April 1999, lebih dari 10.000 praktisi Falun Gong pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan menentang tindakan semena-mena terhadap lebih dari empat puluh praktisi Falun Gong di Tianjin. Mereka menjalankan hak-hak mereka secara sah dengan mengatakan kepada pihak berwenang fakta-fakta tentang penganiayaan jangka panjang terhadap Falun Gong. Kejadian itu telah menarik perhatian dunia.

Namun, bukanlah keinginan pemimpin PKC Jiang Zemin untuk menyelesaikan masalah. Kurang dari tiga bulan kemudian, keinginannya untuk menganiaya Falun Gong telah diterima dan diakui oleh para pemimpin teras PKC lainnya. Mereka menyatakan bahwa permohonan damai 25 April dari 10.000 praktisi Falun Gong merupakan “pengepungan Zhongnanhai." Maka dimulailah penindasan brutal terhadap Falun Gong dan para praktisinya, dan telah berlangsung selama 11 tahun.

"25 April" merupakan hari istimewa. Hal ini telah menjadi hari bagi para praktisi untuk menunjukkan kebaikan Falun Gong kepada dunia.

Namun, apa yang terjadi pada hari itu adalah hasil dari sebuah rencana yang dirancang oleh PKC. Tapi kebanyakan orang China tidak pernah mengetahui hal ini, dan bahkan sebagian besar media di dunia tertipu. Persiapan dari penindasan Falun Gong memiliki sejarah yang panjang. Hal ini dimulai dengan artikel fitnahan yang dipublikasikan di koran PKC, larangan secara terbuka atas penerbitan buku-buku Falun Gong, keterlibatan polisi rahasia, dan akhirnya PKC menyatakan Falun Gong sebagai sebuah “aliran sesat". Selama seluruh proses tersebut, PKC tidak pernah menemukan dasar yang tepat  untuk menganiaya Falun Gong. Setelah gagal, rencana untuk menganiaya Falun Gong dirancang oleh sekelompok kecil orang di jajaran tertinggi PKC.

Para praktisi Falun Gong tidak menyadari bahwa mereka sedang dijebak. Mereka berkultivasi mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, dan secara terbuka menyikapi semua perlakuan yang tidak adil. Jika ada berita fitnahan tentang Falun Gong di surat kabar, mereka akan pergi untuk mengklarifikasi fakta. Jika polisi menangkap beberapa rekan praktisi, mereka akan pergi untuk melaporkan masalah ini. Ketika mereka diberi tahu bahwa penindasan di Tianjin adalah atas perintah dari pemerintah pusat, mereka kemudian pergi ke Beijing. Polisi mengarahkan situasi sedemikian rupa kemudian digunakan sebagai alasan untuk menganiaya Falun Gong dengan mengarahkan para praktisi agar berdiri di sepanjang tembok Zhongnanhai, hingga terlihat seperti ‘pengepungan.’ Semua yang para praktisi lakukan adalah mematuhi arahan polisi.

Tentu saja, ketika orang tidak dapat memahami bahwa Falun Gong adalah suatu latihan spiritual dan tidak ada hubungannya dengan politik, maka mereka tidak bisa secara langsung mengenali sifat sesungguhnya dari PKC. Namun, ketika PKC menjadikan sebuah kelompok sebagai sasaran penganiayaan, mereka akan selalu menemukan alasan pembenaran.

Kenyataannya, selama sepuluh tahun terakhir penganiayaan, tidak ada apa pun yang terkait dengan aksi permohonan damai para praktisi Falun Gong. Apakah ada atau tidak peristiwa "25 April" dimana lebih dari 10.000 praktisi Falun Gong menghimbau bagi hak-hak dasar mereka secara damai, penindasan PKC terhadap Falun Gong akan tetap mengikuti rencana Jiang Zemin.

Dari sudut pandang PKC, permohonan 25 April digunakan sebagai alasan untuk meluncurkan penindasan terhadap Falun Gong. Namun saat ini, ketika orang-orang membandingkan PKC dengan belas kasih dan kesabaran para praktisi Falun Gong, dan terutama ketika orang-orang secara bertahap mengenali sifat jahat PKC, rencana keji yang dirancang oleh PKC pada tahun 1999 malah menanam benih-benih kehancuran bagi partai itu sendiri. Ini adalah apa yang PKC tidak pernah impikan pada 1999.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/4/27/199682.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2010/4/23/116272.html