(Minghui.org) Pameran lukisan internasional “Sejati-Baik-Sabar” resmi dibuka di Yogyakarta, Indonesia. Pameran yang merupakan hasil kerjasama Yayasan Kreasi Seni Sejati bersama Jogja National Museum mendapat sambutan antusias dari komunitas seni dan masyarakat luas di kota budaya ini.

Wakil walikota Yogyakarta, Bapak Haryadi Suyuti, secara resmi membuka pameran lukisan internasional “Sejati-Baik-Sabar” pada Jum’at tanggal 30 April 2010. Acara pembukaan dihadiri sekitar 300 undangan maupun khalayak umum. Puncak seremoni pembukaan dimeriahkan dengan pemecahan sebuah tembikar, di mana di dalamnya terdapat buku Zhuan Falun dan buku Falun Gong, buku bimbingan bagi para perupa Falun Dafa baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam mengekspresikan prinsip universal “Sejati-Baik-Sabar” pada karya-karya mereka.

Bapak Haryadi Suyuti mengagumi lukisan-lukisan ini, yang menurutnya merupakan karya lukisan yang abadi dan universal, hal mana diperkuat dengan penyampaian nilai-nilai spiritual manusia yang dituangkan dalam keindahan lukisan.

Dalam wawancara dengan NTDTV, Bapak Haryadi Suyuti berujar, “Pameran ini sungguh sangat luar biasa, ada satu pesan di dalamnya mengenai kehidupan, pesan dan semangat Sejati-Baik Sabar, hal ini menginsipirasi kita di Indonesia, hal ini merupakan hal yang dapat kita lakukan bersama, sudah waktunya kita menjadi manusia-manusia yang baik, manusia-manusia sejati yang sabar, itulah pesan yang kami terima dalam pameran lukisan kali ini.”

Senada dengan hal tersebut, Direktur Eksekutif Jogja National Museum, KPH ‘Nieko’ Wironegoro merasa mendapat kehormatan dimana pameran lukisan internasional “Sejati-Baik-Sabar” dapat digelar di Jogja National Museum, yang mana merupakan salah satu lokasi apresiasi seni terkenal di kota Yogyakarta. Bapak KPH Wironegoro juga menyebutkan pameran lukisan ini telah memberikan nilai tersendiri bagi Jogja National Museum, yang berbeda dengan pameran-pameran seni lainnya yang biasa digelar di lokasi ini.



Bapak KPH Wironegoro menyampaikan, “Lukisan ini menarik karena membawa pesan-pesan kedamaian, dari tema-tema yang diangkat itu kita dapat belajar banyak tentang bagaimana sesama manusia dapat hidup harmonis, penuh damai dan cinta kasih.”

Bapak Soenarto Prawiro, seorang penasihat seni berkata, “Kepada yang tidak mengerti seni-pun, lama-lama jadi mengerti dengan lukisan realis naturalis ini, keindahannya… kesulitan-kesulitan dalam melukis realis naturalis itu amat banyak… amat banyak… kemiripan…  itu sudah berat, ini hasil yang luar biasa, lalu ini… belum lagi ini… sungguh luar biasa.”

Seorang pelukis mengatakan bahwa dia belum pernah melihat lukisan yang sedemikian luar biasa, mampu berbicara ke lubuk hatinya, seolah dirinya berada di dalam lukisan-lukisan tersebut.

Seorang pengunjung lainnya berpendapat bahwa Falun Gong pasti luar biasa. Melihat hasil karya yang demikian luar biasa, pasti yang diajarkan juga baik.

Banyak pengunjung mengutarakan kekagumannya terhadap karya-karya seni yang dipamerkan dalam buku tamu dan sekaligus mengutuk penganiayaan Falun Gong yang masih terus berlanjut di China.

Pameran lukisan internasional kali ini menghadirkan 41 lukisan hasil karya dari 12 pelukis mancanegara dan akan berlangsung hingga tanggal 7 Mei 2010. Meskipun memiliki latar budaya yang berbeda, seluruh pelukis memiliki kesamaan dalam hal: mereka semua mengultivasi jiwa mereka mengikuti prinsip-prinsip universal ‘Sejati-Baik-Sabar.’