Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Epoch Times: Pionir Swedia Tahun 2011, Pemenang Kejuaraan Hak Asazi Manusia

6 Nov. 2011 |   Oleh: Barbro Plogander (Staf  Epoch Times)


(Minghui.org) Raja Swedia Carl XVI Gustaf menganugrahkan penghargaan Pionir Bisnis tahun ini kepada pengusaha telekomunikasi Vasilios Zoupounidis, ketika dilangsungkan upacara di Istana Kerajaan di Stockholm pada 17 Oktober 2011. Penganugrahan penghargaan tersebut merupakan contoh dan teladan yang bagus diantara para imigran yang datang ke Swedia.


Foto: Vasilios Zoupoundnidis (nomor dua dari kanan) menerima penghargaan Pionir Bisnis tahun ini dari Raja Swedia (kiri). (Zhihe Li/The Epoch Times)

“Saya senang menerima hadiah ini dari paduka raja. Saya senang baik untuk diri sendiri maupun rekan-rekan sejawat, separuh dari mereka adalah imigran. Penghargaan ini sangatlah mendorong kami,” ujar Zoupounidis.

“Pada saat yang sama, sangatlah baik dapat memperoleh pengakuan atas segala kerja keras anda. Para atlet bertanding untuk memenangkan hadiah, tetapi para pengusaha tidak berpikir seperti itu. Anda benar-benar bekerja keras setiap hari untuk membangun proyek anda. Sehingga hal ini merupakan kejutan yang menyenangkan,” tambahnya.

Ide untuk memulai usahanya itu berasal dari ketertarikannya terhadap kebudayaan China dan keterlibatannya dalam pekerjaan hak asazi manusia. Dia merasa bahwa dia membutuhkan banyak uang agar mampu membuat perubahan.

Vasilios Zoupounnidis, kelahiran Yunani memulai perusahaan Sales Competence pada tahun 2004. Perusahaan tersebut adalah rekan bisnis dalam industri telekomunikasi bagi usaha kecil dan menyediakan penghubung yang membantu sebuah perusahaan untuk memanfaatkan sumber-sumber daya perusahaan dengan cara yang terbaik.

Selain itu, perusahaannya telah aktif menginformasikan kepada orang-orang selama beberapa tahun, utamanya kepada masyarakat China, tentang situasi hak asazi manusia di China. Satu cara adalah mengirimkan faks informasi secara langsung ke China. Perusahaan ini juga mendukung media China yang bebas dan independen, baik media cetak dan penyiaran, serta telah mengorganisir berbagai konferensi pers untuk mengarahkan perhatian terhadap pelanggaran hak asazi manusia di China.

Zoupounidis berbicara tentang bagaimana dia berlatih Falun Gong dan tahu bahwa di China mereka yang mengikuti latihan spiritual ini dipenjara, disiksa, dan dibunuh. Dia mengutarakan bagaimana penghargaan yang diterimanya telah menghancurkan propaganda kebohongan yang digunakan Partai Komunis China untuk memarjinalkan para praktisi Falun Gong di China.

“Di dalam propaganda mereka, rezim komunis China mengklaim bahwa para praktisi Falun Gong adalah orang-orang yang bodoh, bahkan menyebut mereka adalah orang-orang yang berintelegensi rendah,” ungkapnya. “Di sini di Swedia, saya yang berlatih Falun Gong, menerima sebuah penghargaan dari raja karena keberhasilan saya dalam bisnis, dan saya dianggap sebagai teladan. Sementara itu, para praktisi di China dianiaya. Propaganda kebohongan rezim komunis China secara jelas dapat kita saksikan semua.”

Zoupounnidis pernah belajar pengobatan China tradisional, dan mendapat pelatihan dalam akupunktur, dan sejak lama tertarik dengan kebudayaan China.

Perusahaannya menunjukkan perhatiannya dalam kebudayaan China dengan membantu Himpunan Falun Dafa Swedia untuk mengundang Shen Yun Performing Arts – suatu pertunjukan China tradisional peringkat atas dunia – ke Swedia. Misi Shen Yun adalah mengembalikan kebudayaan China tradisional, yang ditindas di China komunis dewasa ini.

Bisnis Sales Competence yang digagasnya telah terbukti berhasil. Setelah enam tahun berjalan, perusahaan telah meraih pendapatan lebih dari 13 juta dollar AS dan target hasil yang dicapai menjelang tahun 2016 adalah 60 juta dollar AS.

Segala sesuatu telah berubah dengan baik bagi seorang bocah imigran yang datang ke Swedia saat usia tiga tahun karena kediktatoran pemerintah Yunani yang miskin. Setelah bertemu dengan orang-orang yang pernah dipenjara dan disiksa oleh kediktatoran komunis China sekarang ini, dia mempunyai hasrat dan hati yang kuat untuk membantu.

Sebuah pepatah China kuno mengatakan, “perbuatan baik mendapat balasan berkah.”

Sumber: http://www.theepochtimes.com/n2/index2.php?option=com_content&task=view&id=63142&pop=1&page=0&Itemid=1
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/10/23/128938.html