Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Mereka Membangun Jembatan Menuju Kebenaran dan Harapan

7 Nov. 2011 |   Oleh: Xu Ru


(Minghui.org) Saya membaca sebuah berita akhir-akhir ini yang membuat saya merasa agak sedih: Sun Changjun (pria), yang berpartisipasi dalam intersepsi siaran televisi kabel di Kota Changchun China beberapa tahun lalu, telah dipenjara selama lebih dari sembilan tahun, dan pada suatu titik, penyiksaan kejam hampir merenggut hidupnya. Dia membutuhkan bantuan mendesak untuk keluar dari penjara. Sementara saya berpikir bagaimana saya bisa membantunya sebagai seorang individu, hati saya dipenuhi oleh kekaguman terhadap orang-orang gagah berani ini, yang telah mempertaruhkan hidup mereka untuk menyiarkan kebenaran kepada publik. Mereka menyela siaran kabel reguler dengan acara dokumenter yang menjelaskan kebenaran tentang Falun Gong dan penganiayaan yang dihadapi di China; menyiarkan informasi yang jika tidak dengan cara ini, mungkin tidak akan pernah ada kesempatan bagi orang-orang di negara komunis China untuk mengetahuinya.

Saya ingat pernah membaca sebuah cerita terkenal tentang dua orang bersaudara yang mendedikasikan hidup mereka dalam melawan Nazi. Nama mereka Hans Scholl dan Sophie Scholl. Lebih dari enam puluh tahun yang lalu, Hans dan Sophie, bersama dengan empat pemuda lainnya, mendirikan sebuah kelompok anti-Nazi yang disebut "The White Rose". Mereka menolak perang dan kekuasaan Nazi dengan membagikan selebaran anti-Nazi. Namun, Hans dan Sophie akhirnya terlihat, dilaporkan dan ditangkap. Empat hari kemudian, tanggal 22 Februari 1943, Hans dan Sophie dihukum mati dan kepalanya dipenggal pada usia muda yakni saat berumur 25 dan 22 tahun. Saat mereka berjalan menuju guillotine, mereka berteriak "hidup kebebasan!" Perbuatan berani mereka membuat orang Jerman yang tak terhitung jumlahnya merasa malu. Tindakan mereka juga membangunkan banyak jiwa yang apatis.

Beberapa selebaran yang dibagikan kelompok ini mempertanyakan kekuasaan Nazi, beberapa lainnya mengungkap kebohongan Nazi, dan yang lain membongkar kebenaran memalukan tentang pembantaian orang Yahudi. Ada juga pesan yang menyerukan kebangkitan hati nurani dari orang-orang Jerman yang berperilaku apatis: "Karena perilaku apatis kita memberi orang-orang jahat kesempatan untuk bertindak seperti yang mereka lakukan ... ". Mereka mendorong para pembaca selebaran untuk memperjuangkan "kebebasan berbicara, kebebasan beragama, dan perlindungan untuk setiap warga negara dari tindakan sewenang-wenang diktator kriminal".

Bukankah Hans dan Sophie tahu bahaya yang mereka hadapi? Tentu saja mereka tahu. Jika mereka memilih untuk diam seperti warga Jerman lainnya, mereka akan melanjutkan kuliah, menyelesaikan universitas mereka, dan kemudian mungkin mereka menjadi doktor atau profesor. Namun, demi kebebasan, mereka berjuang melawan tirani Nazi. Sophie pernah berkata kepada teman-temannya, "Banyak orang telah meninggal akibat kekuasaan lalim ini, dan sekarang harus ada orang yang memberikan hidup mereka untuk melawan tirani ini!" Mereka begitu berani bukan karena mereka naif, tetapi karena mereka tahu persis apa yang mereka perjuangkan.

Justru karena ini, Sophie Scholl dan adiknya sangat dihormati di Jerman pada hari ini dan dianggap sebagai pahlawan. Seseorang pernah suatu kali berkomentar dengan penuh kekaguman, "Mereka membangun jembatan menuju dunia tanpa Nazi."

Lebih dari enam puluh tahun kemudian, pada tanggal 5 Maret 2002, pikirkan apa yang terjadi di China, di bawah kekuasaan berdarah PKC (Partai Komunis China). Rezim ini telah bertindak dengan kekerasan brutal di seluruh daratan China, yang paling baru berupa penganiayaan terhadap orang-orang baik yang percaya pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar, praktisi Falun Gong.

Sekelompok praktisi Falun Gong yang baik hati di Changchun, Provinsi Jilin, melangkah maju dan menyela siaran kabel TV lokal untuk menyiarkan film, "Peristiwa Bakar Diri atau Penipuan" dan "Falun Dafa di Seluruh Dunia". Untuk menghilangkan kebohongan rezim dan membawa kebenaran ke daratan China, para praktisi memilih untuk menyadap televisi kabel yang dikelola negara. Siaran klarifikasi fakta berlangsung hampir lima puluh menit dan membuat 100.000 penduduk di Changchun mengetahui fakta tentang kepalsuan "Peristiwa Bakar Diri Tiananmen" dan fakta-fakta tentang Falun Gong. Intersepsi TV kabel ini dilaporkan oleh berbagai media di seluruh dunia seperti BBC, Reuters dan AFP. Reuters menyebut peristiwa ini, "Salah satu protes paling menantang oleh anggota Falun Gong".

Dikatakan bahwa "protes yang paling menantang" ini membuat Jiang Zemin, Ketua PKC, marah. Dia memerintahkan semua yang melakukan ini "dibunuh di tempat". Dilaporkan bahwa sekitar 5.000 praktisi Falun Gong ditangkap di Changchun. Selama penggerebekan besar ini, setidaknya tujuh praktisi tewas. Sebanyak 15 praktisi lainnya dijatuhi hukuman penjara dengan masa tahanan 4 sampai 20 tahun. Empat dari mereka telah disiksa sampai mati dan satu menderita kerusakan mental karena pencucian otak. Mr. Sun Changjun telah dipenjara selama sembilan tahun hingga sekarang. Bagaimana mungkin kita tidak mengkhawatirkannya?

Apakah orang-orang ini menyadari bahaya yang mereka hadapi? Tentu saja. Mereka tahu betul bahaya besar yang akan dihadapi jika mereka menyela siaran televisi rezim, tetapi mereka merasa perlu untuk melakukan itu agar lebih banyak orang bisa mengetahui fakta sebenarnya. Mereka tahu sekali bahwa sekali orang-orang mengetahui kebenaran, mereka akan mampu membuat pilihan yang benar antara yang baik dan yang jahat, dan pilihan itu akan membawa harapan bagi masa depan mereka.

Pengorbanan dan upaya pantang menyerah dari praktisi Falun Gong selama bertahun-tahun telah membangun sebuah jembatan menuju kebenaran dan harapan, memungkinkan orang-orang China dan seluruh dunia untuk memahami Falun Gong dan praktisi Falun Gong. Sama seperti Hans dan Sophie Scholl, yang sangat dihormati oleh generasi selanjutnya oleh orang Jerman, nama-nama praktisi Falun Gong pemberani ini juga akan selamanya terukir dalam sejarah China dan mereka akan dihormati oleh semua orang.

Marilah kita mengingat nama-nama mereka: Liang Zhenxing, Liu Chengjun, Zhou Runjun, Lei Ming, Sun Changjun, Liu Haibo, dan lain-lain. Mereka telah mengorbankan hidup mereka atau dipenjara demi kita. Juga, mari kita menarik kekuatan dari mereka dan berhenti menjadi apatis, sebaliknya, marilah kita akhiri penganiayaan PKC demi keadilan.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/10/27/他们搭起了通往真相与希望的桥梁-248396.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/11/1/129144.html