Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Mengklarifikasi Fakta kepada Rekan Guru, Murid, dan Orang Tua Mereka – Prinsip Fa Membantu Membalikkan Keadaan

26 Des. 2011 |   Oleh: Chang Cun, seorang praktisi dari Timur Laut China

Dari Konferensi Berbagi Pengalaman via Internet Kedelapan Untuk Praktisi di China


(Minghui.org)

Kutipan:

Saya bekerja sebagai seorang guru. Pada Mei 2010, seorang siswa di kelas saya mengidap penyakit menular, yang juga menyebar kepada murid lain. Mulanya saya tidak yakin bagaimana mengatasi keadaan, karena tidak ada murid di kelas lain yang sakit. Hal ini hanya terjadi di kelas saya, di mana seorang praktisi Gong mengajar. Saya tidak yakin apa yang saya dapat lakukan untuk membalikkan keadaan.

– Oleh: Penulis

Prinsip Fa membantu saya membalikkan keadaan. Sebagai orang yang berkutivasi Falun Dafa, kita dapat melewati cobaan apa pun selama pikiran kita didasarkan secara teguh pada Fa.

Mengklarifikasi Fakta kepada Orang Tua

Saya bekerja sebagai seorang guru. Pada Mei 2010, seorang siswa di kelas saya mengidap penyakit menular, yang juga menyebar kepada murid lain. Untuk mencegah penyakit, para murid diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah dan tidak datang ke kelas. Hal ini mencegah seluruh sekolah dari kemungkinan harus ditutup, tetapi memengaruhi reputasi sekolah dan menyebabkan beberapa kesulitan keuangan. Para orang tua marah, dan  sepertinya semua kesalahan dibebankan pada saya. Pemimpin sekolah dikritik dengan kasar, dan kritikan tersebut diteruskan kepada saya. Mereka memperlakukan saya seakan saya penyebab masalah tersebut.

Saya bingung bagaimana menangani keadaan ini. Ini hanya terjadi di kelas saya, di mana seorang praktisi Gong mengajar. Saya tidak yakin apa yang saya dapat lakukan untuk membalikkan keadaan.

Saat belajar Fa, rekan-rekan praktisi menunjukkan bahwa sebagai seorang praktisi saya harus  melindungi makhluk hidup dalam dimensi saya. Jadi hal seperti ini tidak seharusnya muncul. Mereka menyarankan saya mencari ke dalam, menemukan celah kekosongan dalam pikiran saya di tempat kerja, dan menggunakannya sebagai sebuah kesempatan untuk mengklarifikasi fakta serta mengunjungi rumah orangtua yang anaknya terkena dampaknya.

Saya menyadari bahwa ini adalah cara yang benar untuk menghadapi keadaan. Saat berkunjung ke rumah-rumah, saya menggunakan uang saya sendiri untuk membeli buah bagi para murid. Saya berkata pada orang tua bahwa pemimpin sekolah telah meminta saya menyampaikan salam dan simpati mereka, dan saya mencoba untuk menekankan keadaan yang lebih besar dan bahwa hal ini adalah yang terbaik bagi semua yang terkait.

Saya juga mengklarifikasi fakta, tetapi ketika saya melakukannya saya melihat bahwa saya masih mempunyai beberapa kegelisahan. Saya cemas para orang tua mungkin saja tidak menerima apa yang saya katakan, dan sebagai hasilnya saya tidak dapat meletakkan hati saya pada tugas klarifikasi fakta. Setelah pulang ke rumah, saya belajar Fa dan dapat meningkatkan pikiran saya. Sejak itu, saya dapat mengunjungi rumah para murid dan berbicara dengan belas kasih, dan saya dapat berbicara dengan lancar, alami, dan jujur. Para orang tua mendengarkan saya dengan hati mereka, dan saya dapat menjawab beberapa pertanyaan mereka dan membantu mereka memperoleh pemahaman. Hasilnya menjadi semakin baik. Dalam proses tersebut, saya juga mengklarifikasi fakta dan membantu beberapa orang tua untuk mundur dari Partai Komunis China (PKC) dan organisasi afiliasinya. Kemudian, ketika saya pindah kelas, orang tua yang telah saya klarifikasi fakta, mengirimkan pesan mengenai hal tersebut ketika mereka mendengarnya.

Saat kunjungan ini, para orang tua dapat kembali menenangkan diri, dan mereka yang berencana untuk mengangkat masalah ini ke kepala sekolah - membatalkan pikirannya. Satu orang tua berkata, ”Meskipun kami tidak puas dengan sekolah, kami sangat terharu atas perhatian Anda kepada anak-anak. Anda terjebak di tengah, dan pasti dalam kondisi stress, jadi kami tidak akan meneruskan masalah ini dengan atasan Anda karena kami tidak ingin membuat masalah bagi Anda.” Penyakit menular tidak lagi menyebar, dan mereka yang menderita penyakit tersebut tidak dirugikan secara serius, sehingga keadaan dengan cepat kembali normal.

Meningkatkan ketrampilan profesional saya juga tengah membuktikan kebenaran Fa

Saya adalah salah satu anggota staf pengajar senior di sekolah saya, dan dipilih untuk menerima penghargaan guru terkemuka provinsi. Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1996, dan segera mencoba memopulerkan latihan ini kepada rekan-rekan saya, sehingga mereka tahu bahwa saya adalah seorang praktisi Dafa. Pada Juli 1999, ketika Falun Dafa berada dibawah penganiayaan karena pengaruh jahat dari PKC, pemimpin sekolah berhenti memberikan saya tugas penting atau penghargaan. Malahan, saya didiskriminasi, yang akhirnya mengakibatkan saya berhenti mencoba mengembangkan diri secara profesional, dan puas dengan peran sebagai guru biasa.

Namun, saya berada dalam kondisi stress. Pemimpin sekolah sangat pemilih dan dengan terus terang menunjukkan kepada saya betapa tidak puasnya mereka. Hubungan saya dengan pemimpin sekolah menjadi sangat tegang, dan saya merasa tertekan karena saya yakin ini diakibatkan oleh terlalu banyaknya karma saya. Saya masih menanggung penderitaan yang saya terima, tetapi keadaan tidak membaik. Hal ini juga memengaruhi kultivasi saya, karena saya menjadi malas dan tidak terlalu termotivasi. Saya merasa seperti manusia biasa yang berhenti mencoba untuk mencapai sesuatu dan hanya hidup untuk melewati waktu.

Kemudian, melalui belajar Fa yang terus-menerus, saya menyadari terlepas dari keadaan ini, seorang praktisi harus melakukan dengan baik. Tempat kerja tidak terkecuali, sehingga saya mulai lebih memperhatikan bagaimana saya berperilaku di tempat kerja dan mengultivasi diri dengan rajin.

Pada Oktober 2001, sebuah penilaian dilakukan terhadap guru-guru di sekolah saya, termasuk seseorang secara langsung mengamati bagaimana para guru mengajar di kelas. Suatu hari, kepala Departemen Riset Pendidikan kota datang untuk mengamati saya saat saya mengajar di kelas. Rencana pelajaran yang saya gunakan sudah jadi, tetapi saya berpikir terdapat banyak masalah dengan materi tersebut dan saya ingin merancang program baru. Namun, kepala Departemen Riset tidak sepemahaman, dan meminta saya tetap pada rancangan semula. Dia setuju ada masalah dengan rancangan awal, tetapi tidak berani merubah hal itu secara langsung. Maka saya menemukan diri ini tengah menjalankan rencana pelajaran yang tidak sepenuhnya saya yakini.

Hasilnya dapat diprediksi. Pemimpin sekolah juga melihat dan menemukan masalah yang sama yang telah saya amati. Peneliti yang merancang program juga ada di sana, dan para pemimpin sekolah mulai berdebat dengannya. Setelah kelas berakhir, saya dapat bergabung dalam beberapa diskusi mengenai program dan memberikan pendapat saya mengenai program tersebut. Saya tidak menyukai kesombongan peneliti, dan ketika saya memberikan masukan, hal itu terlihat. Peneliti sangat marah, dan berkata saya mempunyai pandangan negatif. Pemimpin sekolah mendukung peneliti, dan mengatakan hal buruk tentang saya. Kepala riset merasa bersalah dan khawatir hal ini memengaruhi penilaian saya, sehingga ia memberikan saya kesempatan lain.

Di permukaan saya tampak tenang, tetapi di dalam hati, saya merasa sangat sedih. Saya merasa bahwa saya telah dirugikan. Saya mencari ke dalam atas perkataan dan perbuatan saya, dan memikirkan apa yang Guru telah ajarkan kepada kita. Guru meminta kita untuk menyelamatkan makhluk hidup dan mengklarifikasi fakta sementara peka terhadap keterikatan manusia biasa, tetapi tidak membangkitkan sisi buruk mereka.

Sebagai seorang praktisi, merupakan tanggung jawab saya untuk menyelamatkan makhluk hidup. Lalu, semua yang saya katakan dan lakukan hanyalah meratakan jalan untuk tujuan ini. Oleh karena itu, saya harus berbelas kasih kepada mereka yang ada di sekitar saya dan mencoba untuk tidak menambah jarak diantara kami. Namun, saya menyadari ketika saya tengah memberikan masukan mengenai rencana pelajaran, saya tidak memperhatikan perasaan orang lain. Saya berfokus sepenuhnya pada pendapat saya sendiri. Lebih parahnya, permusuhan yang saya rasakan terhadap peneliti keluar dalam kata-kata saya.

Saya bukan hanya seorang guru, namun juga seorang praktisi Dafa. Pikiran dan perbuatan saya harus sejalan dengan prinsip Fa. Bagaimana saya memperlakukan para murid dan makhluk hidup lainnya harus diperhatikan dengan baik dan tidak boleh asal-asalan. Dalam pekerjaan, saya telah tidak bertanggung jawab, karena saya menggunakan rencana pelajaran yang telah saya tahu bermasalah. Saya menyadari bahwa saya telah tertinggal dari kriteria seorang guru yang baik, apalagi seseorang yang tengah menyelamatkan makhluk hidup.

Sebagai seorang praktisi, apa yang kita lakukan harus diukur dengan Fa. Sebaliknya, pendapat manusia biasa dan dunia akademis akan berubah seiring dengan pola pikir manusia saat ini. Bagaimana seorang praktisi dapat terikat dengan pemikiran seperti itu? Praktisi harus menggunakan waktu dan melakukan tiga hal dengan baik. Kurangnya rasa percaya diri sendiri, yang membuat saya ragu, adalah suatu keterikatan yang perlu saya singkirkan.

Ketika saya menyadari semua ini, masalah itu pun hilang. Saya belajar bahwa praktisi harus kuat mengenai apa yang mereka yakin benar, dan tidak hanya mengikuti orang lain. Pandangan ini harus didasarkan dan diperkuat atas prinsip Fa.

Pada Juli 2011, kelompok peneliti yang sama sedang melakukan kontes tingkat kota untuk melihat siapa yang memiliki rencana pelajaran terbaik. Guru-guru di sekolah saya gagal melewati kontes karena berbagai alasan. Pemimpin sekolah datang kepada saya dan meminta saya mengisi kekosongan, dan saya menyetujuinya. Pada saat-saat kritis, praktisi harus berjalan maju dan harus melakukan pekerjaannya dengan baik. Shifu sedang memberikan sebuah kesempatan kepada saya untuk membuktikan kebenaran Fa dan membangun kewibawaan De saya.

Saya meneliti cara pendekatan saya secara menyeluruh, dan menggunakan pendekatan yang menghindari masalah dengan rencana pelajaran sebelumnya. Saya memikirkan semua aspek program, dan berhati-hati dalam memasukkan pelajaran mengenai moral ke dalam program. Tujuan saya adalah untuk meningkatkan karakter murid, dan pada saat yang sama mengajarkan mereka topik sekolah biasa seperti matematika dan sains.

Ketika pemimpin sekolah datang untuk mendaftarkan saya dalam kontes, orang di sekolah kami yang bertugas dalam penelitian pendidikan mengetahui dan menentang pendaftaran saya. Pemimpin sekolah bersikeras bahwa saya akan melakukan dengan baik. Saya dapat tetap tenang dan tidak tergerak atas reaksinya. Saya hanya berkonsentrasi pada pekerjaan mengajar dengan baik, dan bertanggung jawab kepada murid saya, dan memandang tantangan sebagai sebuah kesempatan untuk berkultivasi.  Sebagai hasilnya, kelas berjalan dengan lancar. Di bawah bimbingan saya, murid-murid sangat perhatian dengan pelajaran mereka. Guru-guru yang datang untuk meneliti kelas terlihat sangat senang.

Setelah saya selesai mengajarkan rencana pelajaran saya, peneliti yang bertanggung jawab atas kontes mengajar berkata bahwa ia dapat melihat bahwa saya telah mencurahkan banyak pikiran ke dalam rancangan mata pelajaran, dan berpikir hal ini sangat kreatif. Ia juga berkata antusiasme saya untuk penelitian dan semangat tinggi saya adalah sesuatu yang guru lain dapat teladani. Pemimpin sekolah saya memberi tahu semua orang bahwa saya adalah seorang praktisi Falun Gong. Ketika rekan-rekan guru memberi tahu saya hal ini, saya merasa senang. Saya memenangkan juara pertama di kota.

Bukan hanya saya melakukan pekerjaan dengan baik di kelas saya sendiri, saya juga membantu rekan-rekan guru kapan saja mereka datang kepada saya untuk mendiskusikan persoalan yang mereka hadapi. Staf dari sekolah lain mulai datang untuk mengamati kelas saya, pemimpin sekolah selalu meminta saya untuk memberikan masukan, dan saya selalu mencoba yang terbaik untuk membantu.

Mereka juga ingin saya masuk ke sebuah kontes mengajar tingkat nasional, dan juga meminta saya bertanggung jawab atas proyek penelitian nasional. Kota di mana saya tinggal akan menjadi tempat pelaksanaan uji coba sebuah metode baru dalam mengajar. Mereka yang bertanggung jawab atas proyek penelitian berniat mengambil peran pelopor dalam dunia pendidikan negara. Saya lebih memperhatikan kepada metode mengajar berbeda-beda yang digunakan, dan melakukan yang terbaik untuk memilih secara hati-hati pendekatan saya berdasarkan penelitian yang mantap.

Selama praktisi berjalan pada sebuah jalan yang lurus, semua akan dapat digunakan untuk berkultivasi dan membuktikan kebenaran Fa. Saya terus membantu rekan-rekan guru semampunya. Kapanpun mereka menghadapi kesulitan, saya akan mencoba meluruskan mereka menggunakan prinsip Fa, dan memberikan mereka pemahaman yang rekan-rekan praktisi telah bagikan. Para guru berkata, ”Anda memiliki keyakinan teguh, dan Anda seorang yang baik hati sehingga kami merasa sangat beruntung memiliki Anda.”

Dengan rajin dalam belajar Fa dan menggunakan setiap kesempatan untuk berkultivasi, dalam kurang dari 1 tahun saya keluar dari sebuah kabut yang membingungkan saya selama lebih dari 10 tahun. Saya berubah dari seorang yang selalu tunduk pada penilaian atasan menjadi seorang praktisi yang dapat menghadapi segala hal dengan baik hati dengan pikiran lurus. Pimpinan dan rekan-rekan di sekolah menghormati saya, terutama mereka yang telah mundur dari PKC dan organisasi gabungannya. Mereka memperlakukan saya seperti saudara.

Sekarang saya menyadari bahwa menjadi seorang praktisi adalah sesuatu yang kehidupan tinggi dari semua tingkat kagumi. Namun, jika kita tidak melakukan dengan baik, makhluk tersebut tidak akan dapat memaafkan kita. Hal ini karena keselamatan mereka tergantung pada apakah kita berhasil berkutivasi. Guru berkata,

“Dengan demikian dia membiarkan anda terjungkal dan mengalami penderitaan, untuk menyingkirkan keterikatan anda, kemudian membangun keagungan De anda, setelah anda Xiulian mencapai tingkatan yang dimaksud, anda baru dapat menyelamatkan dia, mereka semua berbuat demikian.“ (“Pengikut Dafa Harus Belajar Fa – Ceramah Fa pada Konferensi Fa Washington DC tahun 2011”)

Artinya, hanya ketika kita melakukan berbagai hal sejalan dengan prinsip Fa pada berbagai tingkat - baru kita dapat dihormati. Para praktisi hanya dapat menjadi Raja dunia mereka jika mereka mengikuti tuntutan Guru.

Mencerai-beraikan Campur Tangan PKC

PKC jahat merencanakan untuk mengadakan perayaan besar pada Juli tahun ini dalam rangka ulang tahunnya yang ke-90. Pemimpin partai memobilisasi setiap orang dalam bidang pendidikan untuk mengadakan perayaan besar. Ketika saya mendengar berita itu, saya menjadi sangat cemas. Apa yang dapat saya lakukan? Banyak orang akan dipaksa untuk menyebarkan kebohongan partai jahat.

Saya mengangkat hal ini dalam kelompok belajar Fa kami, dan rekan–rekan praktisi membantu saya untuk meningkatkan pandangan saya. Kami memutuskan untuk mencerai-beraikan rencana PKC dengan memancarkan pikiran lurus. Saya mengumpulkan nomor telepon dan alamat email seluruh unit pendidikan dan pelayanan publik. Lalu kami menelepon masing-masing tempat, mengirimkan mereka pesan teks, atau surat klarifikasi fakta dan memberi tahu tujuan pokok PKC yang sesungguhnya.

Di sekolah saya, setiap guru diharuskan untuk mengikuti pameran lukisan dan kaligrafi, dimana kami harus membuat karya yang terinspirasi dari partai. Saya mulai memancarkan pikiran lurus dengan tujuan untuk mencerai-beraikan partai jahat. Ketika melakukan hal ini, saya berkata pada partai jahat bahwa saya adalah seorang praktisi, dan saya tidak akan menutup-nutupi perbuatan (jahatnya). Saya berkata kepada partai bahwa jika ia membutuhkan karya saya, saya akan melukis “membunuh naga merah dengan sembilan pedang.”

Ketika sekolah saya mulai mengumpulkan karya seni kami, tidak ada yang mencari saya dan tidak ada yang mengatakan apa pun.

Kemudian, sekolah saya mempersiapkan diri untuk Penghargaan Terbaik, yang merupakan sebuah kompetisi dengan berbagai macam ketrampilan. Pemimpin sekolah meminta saya untuk maju dalam kompetisi vokal, dan saya menyetujuinya. Saya ingin salah satu dari lagu Dafa kami bergema hingga banyak dimensi. Saya mendapat giliran terakhir, dan sebagian besar yang telah bernyanyi telah pergi. Saya melihat banyak praktisi datang, karena mereka datang untuk kompetisi berikutnya. Banyak dari rekan saya juga datang untuk memberikan dukungan mereka. Ruangan tersebut menjadi hidup dengan tiba-tiba.

Saya menyanyikan “Memikirkan Tanah Air,” sebuah lagu yang ditulis oleh praktisi Falun Gong. Seiring saya bernyanyi, “Langit menunjukkan belas kasih saat masa bahaya, kedatangan Dafa yang menggetarkan bumi membawa kembali kebaikan kepada hati orang, Sejati-Baik-Sabar memulihkan kebaikan kepada dunia, dan nilai-nilai kuno menjadi berharga lagi,” rekan-rekan saya yang berdiri bergandengan di belakang juri secara spontan mengangkat tangan mereka di atas kepala dan bergerak mengikuti irama lagu. Para pemimpin dan juri sangat terkejut dengan adegan spontan tersebut dan menunjukkan penghargaan mereka dengan tepuk tangan hangat. Kemudian, guru yang mengajar dua lantai di bawah saya berkata, “Kami semua mendengar lagu Anda dan itu sangat indah. Kami menunggu untuk mendengar Anda selesai sebelum memulai kelas kami.”

Seiring berjalannya waktu, pemimpin partai ingin mengadakan acara berskala besar lainnya, dan meminta orang untuk membentuk kelompok dan melatih rutinitas mereka. Saya menolak untuk ikut serta dalam semua ini.

Dengan kerja sama rekan-rekan praktisi, kami dapat melemahkan cengkeraman PKC terhadap orang China, dan mencerai-beraikan beberapa perayaannya.

Harapan Saya Terkabul

Dengan waktu luang, saya sering kali menggunakan telepon genggam untuk mengirim pesan teks, atau menelepon dengan rekaman audio klarifikasi fakta. Musim dingin sangat dingin, dan seiring saya melakukan hal ini, sering kali tangan saya membeku. Saya sering kali berpikir bahwa menggunakan bus sekolah akan menjadi gagasan yang jauh lebih baik.

Beberapa hari kemudian, sekolah menghubungi saya dan memberi tahu saya bahwa guru yang mengawasi bus sekolah sedang sakit, sehingga mereka meminta saya untuk menggantikannya. Tentu saja, tidak terlalu sulit untuk membayangkan jawaban saya.

Saya mengendarai bus sekolah ke seluruh kota selama 2 jam setiap hari. Saya terus melacak isi dan durasi setiap pesan suara yang saya tinggalkan. Mereka yang tidak dapat tersambung, saya akan terus mencoba. Jika seseorang mendengarkan seluruh pesan, saya akan memilih yang lain dan mencoba lagi. Jika seseorang mematikan sebelum selesai, saya akan mengirimkan mereka pesan teks memberi tahu mereka tujuan saya, lalu saya  akan mencoba untuk mengirimkan pesan suara lainnya. Saya mencoba untuk tidak melewatkan seorang makhluk hidup pun.

Setelah menyelesaikan pekerjaan, saya mengambil beberapa waktu untuk belajar Fa saat masih berada di sekolah. Karena saya pulang pada saat hari berakhir, lorong dan tangga hampir gelap gulita karena sekolah mencoba untuk menghemat daya dengan mematikan lampu. Saya harus menggunakan tangan untuk meraba jalan di depan saya. Tetapi suatu hari, pimpinan sekolah mengubah pikiran mereka dan membiarkan penjaga keamanan mematikan lampu lebih lambat. Saya selalu berterima kasih kepada Guru ketika saya melewati koridor yang terang dan menuruni tangga.

Setiap langkah kultivasi saya merupakan hasil pengaturan yang cermat dari Guru, dan juga bantuan dan dukungan dari rekan-rekan praktisi.

Terima kasih Guru! Terima kasih rekan-rekan praktisi!

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/11/14/明慧法会--为家长师生讲真相-249020.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/12/5/129868.html