Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pengalaman Kultivasi Menjadi Seorang Koordinator

16 Maret 2011 |   Oleh: Hong Lian, seorang murid Dafa dari Provinsi Shandong


(Minghui.org) Pada tahun 1996, saya dan suami bersama-sama mendapatkan Fa. Pada waktu itu, suamiku menderita kanker hati yang parah. Saya sendiri menderita glaukoma dan hampir kehilangan seluruh penglihatanku. Setelah kami berlatih Dafa, suamiku sembuh hanya dalam enam bulan, dan penglihatanku juga mulai kembali normal. Banyak penyakit lain yang saya miliki (seperti sakit maag, penyakit ginjal, dan gangguan sistem endokrin, dan penyakit rematik) juga telah hilang. Rasa bahagia tak terungkapkan dengan kata-kata. Selama masa itu, saya berkultivasi dengan rajin. Saya baca satu kali Zhuan Falun setiap tiga hari, juga melakukan latihan Gong, serta mengajarkan latihan Falun Gong kepada praktisi baru (saya adalah seorang pembina waktu itu), dan secara aktif menyebarkan Fa. Saya merasa sangat beruntung, dan memutuskan harus berkultivasi sebaik mungkin.

Setelah 20 Juli 1999, pihak otoritas yang jahat memfitnah dan menganiaya Dafa di seluruh negeri. Seperti praktisi lainnya, saya merasa sangat bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Satu minggu kemudian, suami dan saya, bersama banyak praktisi lainnya, kembali belajar Fa bersama dan meneruskan latihan Gong.

Suatu hari, ketika kami sedang melakukan latihan di sebuah taman, beberapa polisi datang dan membawa kami pergi. Suamiku memberitahu mereka semua, para petugas, kepala departemen kepolisian, dan Komite Politik dan Keadilan, dan masyarakat, tentang penyakit kankernya yang tidak bisa disembuhkan dan menjadi seorang yang sangat sehat. Dia juga menjelaskan kepada semua orang tentang kemampuan supernormal Dafa dan betapa belas kasihnya Guru Li Hongzhi. Akhirnya, tidak ada yang berbicara lagi, mereka semua terdiam. Dari situ, saya menyadari bahwa betapa pentingnya bagi murid Dafa untuk menyebarkan dan membuktikan kebenaran Fa.

Suatu hari di bulan April 2001, beberapa praktisi bersama saya pergi ke Beijing untuk membuktikan kebenaran Fa. Kami berangkat secara terpisah dan kemudian bertemu di suatu tempat yang tidak jauh dari Beijing. Setelah kami tiba di Beijing, kesembilan praktisi pergi ke Lapangan Tiananmen sekitar jam 09.00. Ketika petugas polisi menghampiri kami, kami semua mengeluarkan spanduk, dan mengangkatnya di atas kepala kami, dengan khidmat berseru: “Falun Dafa Hao (baik)!” “Falun Dafa adalah lurus!” “Kembalikan nama baik Guru kami!” Polisi bersenjata dan masih muda terkejut. Pada waktu itu, saya merasa tinggi dan besar sekali. Sangat sakral dan khidmat. Semua rasa takut yang kumiliki ketika baru masuk ke Lapangan Tiananmen lenyap seluruhnya.

Saya ditahan di Kantor Polisi Chongwenmen dan dikurung di sebuah ruangan bersama praktisi A. Kami melakukan mogok makan, namun harus menghadapi cekok paksa. Setelah dua hari, beberapa orang dari tempat kerja praktisi A datang membawanya pergi. Saya memohon pada Guru di dalam hati: “Guru, saya ingin keluar dari sini, saya ingin pulang ke kampung halaman untuk membuktikan kebenaran Fa.” Dua hari kemudian, seorang petugas polisi menghampiriku dan berbicara kepadaku. Saya menjelaskan fakta sebenarnya mengenai Falun Dafa kepadanya dan memberitahunya mengenai perubahan besar yang dialami suamiku dan saya. Polisi itu tersentuh hatinya mendengar kisah-kisah kami dan setuju untuk membantuku keluar dari sana. Setelah kami selesai berbicara, dia memberiku selembar kertas putih dan menyuruhku untuk menuliskan semuanya, tetapi saya menolak. Dia lalu berkata: “Dapatkah kamu menuliskan sebuah kalimat yang paling ingin kamu utarakan?” Kemudian saya mengambil sebuah pen dan menulis “Falun Dafa Hao (baik)” pada kertas itu, polisi itu tersenyum padaku dan memperlihatkan rasa hormat kepada saya. Tidak lama kemudian, saya dibebaskan. Sebelum pergi, saya katakan pada polisi itu: “Terima kasih karena membantuku, teruslah ingat ‘Falun Dafa Hao.’ Kamu akan memiliki masa depan yang indah.”

Setelah tiba di rumah, saya baru sadar bahwa hanya dua atau tiga orang dari seluruh praktisi yang pergi ke Beijing untuk membuktikan Fa telah kembali. Kelompok belajar Fa kami dihancurkan dan kami kehilangan kontak dengan praktisi lokal. Saya dapat menemukan beberapa praktisi dan kami semua berpikir bahwa hal yang paling penting adalah mendapatkan materi klarifikasi fakta. Kami berpendapat bahwa jika kami memiliki materi yang menjelaskan fakta kebenaran Falun Dafa, maka kami dapat mengekspos kejahatan rejim komunis dengan lebih mudah. Bagaimanapun juga, dibawah pemerintahan teror PKC, tidak ada yang berani membantu murid Dafa untuk mem-fotocopy materi klarifikasi fakta, bahkan jika dibayar lebih mahal. Kemudian saya teringat perkataan Guru, “Ketika sulit dilakukan anda harus mampu melakukan.” (Zhuan Falun). Saya pikir bahwa Guru mengatakan kita mampu melakukan, maka kita harus melakukannya. Akhirnya, setelah kami menjelaskan fakta kebenaran Falun Dafa kepada seorang wanita setengah baya di toko foto-copy, dia bersedia untuk memperbanyak beberapa ratus lembar materi klarifikasi fakta setiap minggu. Saya ingat setelah berita bakar diri di Lapangan Tiananmen disiarkan, kami membuat beberapa ribu brosur untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Kami menempel brosur di tiang-tiang telepon umum, dinding, dan jembatan. Beberapa praktisi menaruh brosur di bawah pintu, dan ada yang menempelkannya di pintu-pintu apartemen. Semua usaha ini sangat membantu dalam menyingkap kebohongan kejahatan.

Dengan cara ini, saya pun menjadi seorang koordinator setempat. Bagi para praktisi yang mengalami kesulitan melangkah keluar untuk klarifikasi kebenaran, saya pergi ke rumah mereka bersama beberapa praktisi yang berkultivasi dengan sangat gigih. Kami belajar Fa bersama dan berkomunikasi dengan mereka dari perspektif Fa. Pada waktu itu, kami mengundang semua praktisi yang merasa takut atau mendapat hambatan dari keluarga agar berkumpul bersama dan belajar ceramah Guru. Setelah konferensi Fa berskala kecil ini diadakan, semua orang pergi keluar dan mencari semua praktisi lama yang bisa mereka temukan serta membantu mereka kembali berkultivasi lagi. Banyak praktisi melangkah keluar dan mulai membuktikan kebenaran Fa. Ketika kami kekurangan materi informasi, Guru mengatur praktisi dari kota lain datang ke sini dan membantu kami mendirikan tempat produksi materi. Dengan materi yang cukup banyak, menjadi lebih mudah bagi kami untuk klarifikasi fakta. Praktisi lokal pergi keluar untuk menggantungkan spanduk dan menempelkan brosur klarifikasi fakta di tempat-tempat umum. Bahkan tiang-tiang lampu di plaza terbesar di wilayah kami terdapat tulisan “Falun Dafa Hao.”

Seiring makin banyak pekerjaan Dafa, saya mulai timbul keterikatan untuk melakukan pekerjaan, waktu belajar Fa saya pun berkurang. Akibatnya, celah kekosonganku pun dimanfaatkan dan pihak berwajib menangkap dan menggeledah rumahku sebanyak dua kali. Ketika saya ditahan di pusat penahanan, saya mencari ke dalam dan meluruskan diri berdasarkan Fa. Dengan perlindungan Guru, saya pulang ke rumah dengan selamat. Saya mempelajari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju di rumah. Guru mengatakan:

“Pekerjaan yang kalian lakukan untuk Dafa tidak mungkin tiada hubungannya dengan Xiulian pribadi kalian, faktor-faktor untuk peningkatan Xinxing kalian terwujud dimana-mana dalam pekerjaan, kalian tidak boleh hanya melakukan pekerjaan, namun juga harus mencapai kesempurnaan.” (“Pikiran Jernih,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju).

Setelah itu, selama konferensi berbagi pengalaman kultivasi skala kecil, saya menceritakan pelajaran saya akibat timbulnya keterikatan untuk melakukan sesuatu dan belajar Fa yang kendur, yang menjadi alasan saya ditangkap dan ditahan. Selama konferensi, praktisi lain juga menceritakan pengalaman kultivasi mereka, dan kami semua menemukan keterikatan kami masing-masing serta meningkatkan Xinxing kami.

Suatu hari di tahun 2002, beberapa petugas dari Bagian Politik dan Hukum mencari saya dan berkata seseorang memberitahu mereka bahwa saya adalah koordinator setempat. Saya merasa takut ditangkap lagi, jadi saya meninggalkan kampung halamanku dan pergi ke sebuah kota baru. Saya tidak mengenal seorang praktisi pun di kota itu, dan tidak memiliki materi informasi. Namun demikian, selain melakukan pekerjaan rumah tangga, saya tetap keluar untuk membuktikan kebenaran Fa saat mempunyai waktu.

Kota tempat saya tinggal terdapat banyak rumah yang disewakan, jadi saya menggunakan alasan mencari rumah sewa untuk menjelaskan fakta Falun Dafa kepada pemilik rumah dan menyingkap kejahatan rejim Jiang. Kebanyakan pemilik rumah tampak sangat bersimpati, namun ada beberapa ketakutan. Melakukan hal ini, saya mengunjungi seluruh rumah yang mau disewakan dalam dua tahun. Tetapi seiring berlalunya waktu, saya tidak dapat selalu menggunakan cara ini. Sangat sulit bagiku untuk klarifikasi fakta jika saya tidak memiliki materi apapun di tanganku.

Pada 2004, dibawah pengaturan Guru, saya menemukan beberapa praktisi lokal, lalu menghabiskan dua jam untuk naik bis untuk menyebarkan materi informasi setiap minggu. Pada 2006, dengan bantuan praktisi, saya menemukan kelompok belajar Fa tidak jauh dari tempat tinggalku. Pada waktu itu, semua materi yang berada di kelompok belajar itu juga berasal dari tempat lain, jumlahnya terbatas sehingga tidak dapat memenuhi permintaan kami. Oleh karena itu, saya mendapatkan gagasan yaitu mendirikan tempat pembuatan materi di rumahku. Pada 2007, seorang praktisi membantuku mendirikan pusat pembuatan materi. Meskipun saya telah berusia 60 tahun dan tidak tahu cara menggunakan komputer, saya tahu Guru disampingku sepanjang waktu. Saya belajar cara menggunakan Internet dan mengunduh serta mencetak materi. Seorang praktisi secara khusus datang untuk mengajariku semua teknik penggunaan komputer. Akhirnya, saya menerobos rintangan yang menghalangiku untuk melakukan pekerjaan ini oleh saya sendiri.

Ketika saya berhasil mencetak lembar pertama materi klarifikasi, saya merasa sangat senang hingga menangis dengan suara keras. Saya sangat berterima kasih kepada Guru. Kemudian, saya berikan komputer dan printer kepada praktisi lain serta membantunya untuk mendirikan tempat produksi materi. Lalu saya beli komputer dan printer baru. Untuk sementara waktu, saya secara sukarela menjadi koordinator di wilayah tempat tinggalku. Saya bantu praktisi untuk membentuk dua kelompok belajar Fa dan dua tempat produksi materi.

Guru berkata,

“Falun Dafa adalah Xiulian, bukan pekerjaan. Semua personil  kita pertama adalah orang dengan xinxing tinggi yang sungguh-sungguh berkultivasi, sebagai wujud  teladan dari kultivasi xinxing, tidak diperlukan kepemimpinan tipe manusia biasa.” (“Bukan Bekerja Namun adalah Xiulian,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju).

Saya menyadari bahwa pengikut Dafa harus menganggap Fa sebagai guru kita. Pada banyak artikel berbagi pengalaman, rekan-rekan praktisi telah menulis pengalaman mereka tentang menghafal Fa, jadi saya juga mulai menghafal Fa. Pada awal 2006, saya menghabiskan tiga bulan untuk menghafal Zhuan Falun. Karena saya sering keluar, saya memancarkan pikiran lurus di dalam bis setiap jam; kemudian menghafal Fa. Kadang-kadang, saya bahkan dapat menghafal seluruh ceramah. Ketika praktisi lain merasa sangat sulit untuk menghafal Fa, saya menceritakan pengalaman pribadiku dengan mereka. Saya beritahu mereka bahwa pertama-tama kita harus percaya kepada Guru dan Dafa. Guru mengatakan:

“... banyak membaca buku, banyak mempelajari buku, adalah faktor krusial bagi peningkatan yang sungguh-sungguh.  Dikatakan lebih jelas lagi, asalkan membaca Dafa berarti anda sedang berubah, asalkan membaca Dafa berarti anda sedang meningkat, kandungan makna dari Dafa yang tak terbatas ditambah dengan sarana pembantu berlatih Gong, akan dapat membuat kalian mencapai kesempurnaan.” (“Larut Dalam Fa,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju).

Kemudian, beberapa praktisi yang mendapatkan Fa setelah 20 Juli 1999, memahami cara belajar Fa, dan mereka semua menempatkan belajar Fa sebagai prioritas utama  dan perlahan-lahan meningkatkan Xinxing mereka.

Di wilayah kami, kebanyakan adalah praktisi tua. Beberapa praktisi tua tertinggal dalam pembahasan klarifikasi Falun Dafa. Saya memimpin beberapa kelompok belajar Fa dan menceritakan pengalamanku dalam menyebarkan materi klarifikasi fakta. Beberapa praktsi lain juga menceritakan pengalaman mereka menyebarkan materi Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis dan menempelkan pesan-pesan klarifikasi fakta. Perlahan-lahan, semua praktisi melangkah dan pergi keluar untuk menyebarkan materi. Setengah tahun kemudian, kami berhasil melepaskan banyak keterikatan hati, seperti rasa takut, mentalitas menjaga nama baik, atau khawatir efek dari upaya klarifikasi fakta. Kemudian, saya menceritakan pengalaman kami kepada praktisi di daerah lain, dan salah satu dari mereka berkata: “Kamu telah melakukan tugas mulia dalam membantu praktisi.” Awalnya, saya merasa sangat senang akan hal itu. Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba saya menyadari bahwa hatiku timbul keterikatan puas diri. “Kultivasi tergantung pada diri sendiri, sedangkan evolusi Gong tergantung pada Shifu.” (Zhuan Falun). Sebenarnya, segalanya dilakukan oleh Guru. Rekan-rekan praktisi sedang membuat kemajuan dibawah bimbingan Dafa dan perlindungan Guru. Apa yang telah saya lakukan benar-benar tidak ada apa-apa.

Setelah 2008, praktisi di wilayah kami mulai secara langsung menjelaskan fakta kebenaran Falun Dafa kepada orang lain. Mereka yang telah banyak pengalaman dalam membantu praktisi yang baru saja melangkah keluar. Dan juga, praktisi gigih yang lain datang berbagi pengalaman kultivasi mereka dalam melakukan tiga hal dengan baik kepada kami. Ada seorang praktisi wanita berusia 69 tahun pergi keluar untuk menyarankan orang-orang mundur dari PKC dan organisasi-organisasi afiliasinya setiap hari setelah dia belajar Fa, tanpa mempedulikan kondisi cuaca. Pada suatu kali, dia dan praktisi lain membantu lebih dari 70 orang mundur dari PKC dan organisasi-organisasi afiliasinya hanya dalam waktu setengah hari.

Pada September 2009, ketika seorang praktisi berusia 30 tahun sedang menjelaskan fakta kebenaran Falun Dafa kepada orang, dia dilaporkan kepada polisi, dan ditangkap serta ditahan. Ibunya (juga seorang praktisi) datang dari kota lain dan berencana pergi ke kantor polisi untuk meminta pembebasan putranya. Saya ingin pergi bersamanya, tetapi saya juga merasa khawatir apakah saya akan menimbulkan kesulitan karena saya tidak dapat berbicara dengan aksen lokal. Bagaimanapun juga, Guru telah mengatakan kepada kita bahwa semua murid Dafa merupakan satu tubuh, urusannya adalah urusanku. Jadi saya menjaga pikiran lurus yang kuat dan pergi ke kantor polisi bersama ibu dari praktisi itu dan menjelaskan fakta kebenaran kepada petugas polisi. Meskipun kami tidak berhasil membawa pulang praktisi, kami melakukan apa yang seharusnya dilakukan selaku murid Dafa. Melalui pengalaman klarifikasi fakta ini kepada petugas polisi secara langsung, beberapa masalah koordinasi kami tersingkap: Kami tidak memiliki rencana secara keseluruhan. Kami juga memahami betapa seriusnya kultivasi itu.

Sekitar liburan pertengahan musim gugur 2010, beberapa koordinator pergi mengunjungi keluarga praktisi itu. Salah satu anggota keluarganya yang sudah tua jatuh sakit, jadi kita menggalang sedikit dana dan memberikannya kepada mereka sebagai biaya pengobatan. Keluarganya terharu karena usaha kami.

Ada praktisi lain yang juga dijatuhi hukuman kerja paksa, dan anak-anaknya bekerja di kota lain. Selama musim panen, tidak ada yang membantu suaminya untuk melakukan perkerjaan di ladang. Suaminya sangat cemas, jadi kami membantunya memanen kacang tanah. Ketika kami pergi ke sana, baru saja turun hujan, dan tanah menjadi sangat becek dan berlumpur sehingga susah berjalan. Tak satu pun praktisi yang mengeluh kesulitan ini, dan kami semua bekerja sangat keras selama dua hari untuk membantunya memanen kacang tanah. Tangan beberapa praktisi tergores saat bekerja keras, namun mereka tidak berkata apapun. Setelah itu, mereka juga membantunya memetik apel. Belas kasih murid dafa membuat hati suami praktisi itu tersentuh. Dahulu, dia menentang kultivasi praktisi tersebut dan sering mengeluh karena istrinya dihukum kerja paksa. Kali ini, setelah melihat belas kasih murid Dafa, sikapnya berubah total dan mendukung istrinya meneruskan kultivasi. Dalam perjalanan pulang, penduduk desa memberi salam kepada kami dengan senyuman lebar. Mereka semua telah menyaksikan ketidak-egoisan murid Dafa. Ada seorang penduduk desa yang berusia 70 tahun yang sudah lama bergabung dengan Partai Komunis. Praktisi setempat telah berusaha belasan kali untuk menyarankannya mundur dari PKC, namun mereka tidak berhasil. Bagaimanapun juga, kali ini, setelah dia menyaksikan hati belas kasih murid Dafa, dia dengan senang hati setuju untuk mundur dari PKC.

Setelah melewati beberapa tahun, saya menyadari bahwa melakukan pekerjaan koordinasi di antara rekan-rekan praktisi juga merupakan sebuah proses kultivasi bagi saya. Agar menjadi seorang koordinator yang baik, saya lebih dulu harus belajar Fa dengan baik. Segala sesuatu yang saya lakukan adalah untuk peningkatan rekan-rekan praktisi dan diriku sendiri. Untuk selanjutnya, saya akan belajar Fa dengan baik, meluangkan waktu lebih banyak untuk belajar Fa, dan melakukan tiga hal dengan baik, menjadi seorang praktisi yang lebih baik.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/2/4/做好协调工作的心路历程-235801.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/2/27/123504.html