Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pilihan Artikel: Tersadarkan akan Pemikiran Dewa pada Saat Krusial

14 April 2011 |   Oleh: Yiran dari China


(Minghui.org) Selama sepuluh tahun berkultivasi, saya telah melihat begitu banyak hal supernormal. Segala macam perasaan muncul ketika mulai menuliskannya. Saya hanya dapat menuliskannya sedikit, karena kata-kata tidak dapat melukiskan apa yang saya alami. Cerita-cerita ini hanya mewakili sebagian kecil dari banyaknya kejadian supernormal selama ini, ketika pengikut Dafa di masa Pelurusan Fa sedang berada di bumi.

Pertama Kali Menggunakan “Kaki Ajaib”

Pertama kali saya menggunakan kemampuan supernormal adalah pada musim gugur tahun 2001. Saya dan praktisi lain sedang menggantung spanduk Dafa dan membagikan materi informasi tentang Falun Dafa ke rumah-rumah. Materi kami hampir meliputi seluruh jalan utama dan gang-gang di kota. Orang-orang mulai memahami bahwa propaganda Partai Komunis China (PKC) terhadap Falun Gong hanyalah fitnahan. Pihak berwenang takut akan hal itu. Akibatnya, tiba-tiba ada banyak polisi dan petugas berpakaian sipil di jalan-jalan utama dan di daerah perumahan.

Suatu malam ketika saya dan Wujie meninggalkan rumah praktisi lainnya, kami memperhatikan ada dua orang sedang mengawasi kami dari pagar komunitas di sisi lainnya. Mereka mengikuti kami dan menyamakan kecepatan kami. Saya dan Wujie berpisah dan pergi arah yang berbeda di sebuah pintu gerbang. Dua pengejar tersebut juga berpisah dan mengikuti kami. Jantung saya berdegup kencang, seraya dapat mendengar langkah-langkah kaki tepat di belakang saya. Saya tiba-tiba terpikir "kaki ajaib" dan berbicara pada diri sendiri di dalam hati, "Anda tidak dapat menangkap saya. Saya menggunakan ‘kaki ajaib’. Orang di belakang saya hanya satu langkah jaraknya dan mencoba menangkap saya. Namun, dia tidak dapat mengapai saya bagaimanapun dia berusaha keras. Tampaknya kami terpisah oleh dimensi yang berbeda. Saya mulai berbicara dalam hati kepada gerbang keamanan unit apartemen kami, "Cepat dan buka pintu untuk saya." Ketika sampai di pintu gerbang, saya tidak menggunakan kunci, namun pintu itu terbuka otomatis. Saya masuk gedung apartemen, menutup pintu gerbang, dan mengatakan pada pintu gerbang tersebut, "Jangan biarkan dia masuk Hentikan dia!" Saya cepat-cepat naik tangga dan mendengar orang tersebut meminta beberapa warga untuk membuka pintu gerbang melalui intercom. Ketika tiba di rumah, saya mematikan lampu dan mendengarkan di pintu. Setelah beberapa saat, saya mendengar langkah kaki menaiki tangga. Orang tersebut berada di antara pintu saya dan pintu di seberang, kemudian mereka perlahan-lahan turun ke bawah. Wujie kemudian menelepon dan memberitahu bahwa dia juga selamat tiba di rumah. Dia mendengar borgol berguncang di saku pengejar di belakangnya, namun dia mampu kabur dalam perjalanan pulang.

Saat itu saya tidak tahu bahwa saya seharusnya tidak pulang ke rumah setelah menghadapi situasi seperti ini. Saya adalah praktisi baru dan kurang bijaksana. Namun, melalui kejadian itu, saya bisa memahami bahwa praktisi benar-benar berbeda dari manusia biasa. Saya tidak akan bisa meloloskan diri pada hari itu jika saya tidak belajar Dafa. Sejak hari itu, saya percaya semua kemampuan supernormal yang disebutkan di dalam buku Dafa.

Pemikiran Dewa Memerintah Petugas Polisi “Mengenai Wajah”

Dua praktisi berada di rumah saya pada suatu pagi di musim gugur 2001. Kami belum bicara lama ketika tiba-tiba, saya menggigil. Saya merasakan ada kemalangan besar akan terjadi dan mendesak praktisi lain untuk segera pergi atau akan terlambat. Setelah mereka pergi, saya segera membersihkan sekeliling rumah dan pergi. Tepat setelah tiba di lantai dasar, saya mendengar suara di luar gedung perumahan. Melalui jendela, saya melihat sekelompok polisi di luar apartemen berteriak. Beberapa dari mereka pernah ke rumah saya dan saya bertanya-tanya apakah mereka datang untuk saya. Lalu, saya melihat dua polisi memasuki apartemen. Saya segera berbalik dan naik ke atas. Saya berhenti di depan pintu rumah dan baru saja akan mengambil kunci saat saya berpikir, "Ini tidak benar. Saya bukan manusia biasa. Saya adalah praktisi Falun Dafa." Saya mengingat puisi Guru, "Arhat besar di dunia, Dewa dan hantu paling takut." ("Kewibawaan," Hong Yin). Di bumi, siapa yang seharusnya takut? Saya berbalik dan turun dengan ringan dan percaya diri. Di lantai dua, saya melihat dua polisi yang akan naik ke atas. Mengejutkan, mereka tidak melihat saya dan terus turun ke bawah. Saya terkejut, mereka tidak melihat saya dan sedang bergumam, "Apakah unit ini? Mari tanyakan pada seseorang dahulu." Mereka berbalik dan turun ke bawah. Mereka menanyai seorang orang tua setelah keluar pintu gerbang, "Apakah si anu tinggal di sini?" Orang tua itu menjawab, "Tidak. Coba pergi ke tempat lain."

Setelah beberapa saat saya tidak mendengar orang berbicara, jadi saya membuka pintu gerbang. Orang tua yang tinggal di sebelah sedang duduk di luar pintu gerbang. Dia berbisik, "Sekarang pergi. Mereka datang mencari Anda. Saya menyuruh mereka pergi." Saya pikir polisi sudah pergi, membuka pintu gerbang dan melangkah ke luar. Saya melihat dari sudut mata bahwa polisi sedang berdiri di luar pintu gerbang apartemen lainnya. Saya telah melangkah keluar pintu gerbang dan terlambat untuk sembunyi. Saya memancarkan pikiran yang kuat, "Mengenai wajah!" Ketika saya memancarkan pikiran tersebut, saya lupa akan rasa takut dan berpaling melihat mereka. Mengejutkan, enam polisi berbalik dan berdiri membelakangi saya seakan mereka berdiri dalam formasi. Saya segera teringat untuk menggunakan kemampuan supernormal untuk "membekukan" para polisi itu. Saat meninggalkan gedung, saya mendengar seorang polisi bertanya pada seorang penduduk melalui intercom, "Apakah si anu tinggal di sini?" Warga tersebut menjawab dengan tidak sabar, “Saya tidak tahu.” Para polisi menekan intercom penduduk lainnya dan bertanya lagi. Saya berjalan pergi tepat di depan hidung mereka.

Pertama-tama saya pergi ke rumah kakak. Tepat tiba di sana, kakak saya menelepon dari tempat kerjanya. Dia mengatakan polisi lama mengetuk pintu saya dan kemudian pergi ke tempat kerja kakak saya. Mereka mencoba memaksa kakak saya memberitahu keberadaan saya, namun kakak tidak tertipu, dan menyuruh mereka pergi. Tetangga kemudian memberitahu saya bahwa polisi menyadari bahwa mereka memiliki alamat yang benar dan kembali ke rumah saya setelah saya pergi.

Kejadian ini secara keseluruhan membuat takjub keluarga saya dan tetangga yang bukan praktisi. Mereka berkomentar bahwa seorang praktisi Falun Gong tidak akan terpengaruh sekalipun berjalan di ranjang paku. Sejujurnya, saya juga takjub dan sepenuhnya yakin bahwa praktisi Dafa memiliki kemampuan supernormal.

Melenyapkan Penganiayaan Menggunakan Kemampuan Supernormal

Polisi menangkap praktisi Dafa dalam skala besar pada pertengahan April 2002. Saya dibawa ke sebuah pusat penahanan. Saya melancarkan mogok makan setibanya di sana. Kepala pusat penahanan, dokter penjara, dan sekitar delapan penjaga mencekok saya. Mereka mendorong saya ke tanah, menjepit hidung, menarik lengan, dan mendorong kaki ke bawah. Mereka menggunakan sejenis alat untuk membuka mulut dan memasukkan selang ke dalam kerongkongan saya. Mereka menuangkan banyak obat dan separuh botol garam ke dalam selang, yang terhubung ke tabung. Lalu mereka menuang air dingin ke tabung, untuk mendorong  obat dan garam turun. Penjaga Zou menginjak kepala saya dan berteriak “Paksa dia makan!” Saya sangat sulit bernapas dan sangat menyakitkan. Air asin masuk ke dalam tubuh dan saya hampir tercekik. Segera saya teringat untuk menggunakan kemampuan supernormal yang kuat untuk "mengirim kembali" air asin tersebut. Dalam pikiran, saya juga meminta bantuan Guru. Dalam sekejap, air asin dimuntahkan keluar dari mulut saya, meskipun tabung dan selang masih terpasang. Air asin tersembur ke seluruh penjaga. Saya melihat mereka jengkel. Mereka menarik tabung keluar dan pergi.

Kepala pusat penahanan memerintahkan penjaga untuk membelenggu saya ke gelang-gelang di tanah. Saya memancarkan pikiran, "Menggunakan kemampuan supernormal untuk mengembalikan semua obat-obatan yang telah mereka cekok ke saya kepada para penganiaya ini." Kami mendengar dia muntah di lorong tepat setelah keluar dari sel.

Setelah penjaga pergi, saya muntah setengah baskom air. Ada bekas darah di dalam air, bahkan ada ngengat dan potongan benang. Saya tahu telah mendorong benda-benda buruk keluar dari tubuh saya dengan kemampuan supernormal. Seorang rekan praktisi menangis dan bertanya apakah saya bisa mengatasinya. Saya menjawab ya. Lalu saya melafal kata-kata Guru, "Dalam menciptakan seorang manusia, suatu kehidupan, maka elemen kehidupannya yang spesifik dan sifat esensinya sudah terkomposisi sampai taraf ekstrem mikroskopis." (Zhuan Falun).  Rekan-rekan praktisi dan narapidana semuanya menangis.

Saya jatuh tertidur dan ketika bangun, saya merasakan sebuah perasaan hangat di hati dan tidak merasa sakit lagi. Saya mengatakan pada praktisi lain bahwa Guru datang di dalam mimpi. Dalam mimpi, saya seorang anak kecil. Saya sedang ditahan di sebuah kurungan oleh orang-orang jahat dan tidak diperbolehkan makan. Guru menepuk kepala saya dan mengatakan beberapa kata untuk menghibur. Dia juga membawakan sepiring pangsit panas dengan isi sayuran lezat. Saya tidak dapat mengingat kata-kata Guru ketika bangun, namun saya terharu dan meneteskan air mata. Praktisi lain juga terinspirasi ketika mendengarnya.

Seorang praktisi memberitahu saya bahwa penjaga memasukkan obat pencahar yang sangat kuat ke dalam air asin agar saya diare dan lemas. Saya segera memancarkan pikiran, "Menggunakan kemampuan supernormal untuk mengatasinya." Hasilnya, saya dibebastugaskan selama delapan hari dimana saya terkunci pada gelang-gelang.

Pada hari-hari berikutnya, para penjaga meningkatkan dosis obat-obatan dan garam, dan mencekok saya beberapa kali. Mereka ingin membuat saya haus sehingga akan meminta air. Dengan tegas saya menolak penganiayaan tersebut. Saya begitu terkejut pada kenyataan bahwa sepiring pangsit dari Guru membuat saya tidak merasa lapar ataupun haus selama delapan hari. Saya tidak merasakan sakit sama sekali. Saya merasakan Guru terus-menerus menjaga saya dan tanpa keraguan mengetahui bahwa Dafa mahakuasa.

Mematikan Monitor Kamp Kerja Paksa


Saya ditahan di sebuah kamp kerja paksa pada 2003. Praktisi Falun Gong dibagi dalam dua kelompok yang berbeda. Saya mengetahui bahwa praktisi di kelompok lain tidak memiliki artikel Guru. Saya memikirkan sebuah cara untuk mendapatkan artikel bagi mereka dan meminta kepala kelompok untuk memberi kami satu jam untuk tidur sebentar. Tidur sebentar berarti kedua kelompok harus makan bersama untuk menghemat waktu bagi tidur siang. Kami menggunakan waktu makan untuk menyalurkan artikel Guru.

Suatu malam, saya mengganti baju dan mengenakan kemeja tertentu dan pergi ke kafetaria. Praktisi dari kelompok lain segera menyadari, karena saya selalu memakai kemeja ini saat memberikan artikel. Namun, penjaga terus-menerus mengamati saya. Sulit untuk mendekati praktisi. Saya merasa sedih ketika melihat mereka memperhatikan saya dengan mata bersemangat seperti itu. Saya memancarkan pikiran lurus saat makan malam. Sementara itu, saya memancarkan pikiran, "Menggunakan kemampuan supernormal untuk mematikan lampu." Saya bisa menyampaikan artikel dalam kekacauan berikut. Praktisi memperhatikan dan menunggu tindakan saya. Saya membungkus artikel Guru dengan kain bersih, berdiri dan berjalan menuju ruang air. Ketua kelompok melihat dan menyuruh saya berhenti. Saya mengatakan ingin minum air. Dia  mengatakan saya seharusnya meminta orang lain mengambilnya. Saya tidak menjawab dan terus berjalan. Dia membuntuti saya. Seorang praktisi dari kelompok lain juga berjalan menuju ruang air. Saya memancarkan pikiran kuat ke lampu: "Mati." Saya juga meminta bantuan Guru. Delapan buah lampu mati seketika. Ada lebih dari 200 orang di kafetaria dan berubah menjadi kacau. Kepala kelompok lupa bahwa dia sedang membuntuti saya dan dia berteriak, "Jangan takut. Semuanya tetap di tempat." Praktisi itu dan saya tidak pergi ke ruang air. Kami berjalan saling mendekat dan saya memberikan artikel tersebut padanya saat berpapasan. Beberapa detik kemudian, lampu berkedip dua kali dan menyala kembali. Ketua kelompok tersebut berteriak, "Sekarang sudah normal. Mungkin konsleting." Saya dan praktisi itu sudah kembali ke meja masing-masing. Para praktisi dari kedua kelompok memahami apa yang terjadi. Mereka hanya saling tersenyum.

Saya menyaksikan berbagai cara yang digunakan penjaga dalam menganiaya praktisi di kamp kerja paksa. Saya ingin menulis sepucuk surat untuk mengekspos dan mengungkap kejahatan tersebut. Namun, kami diawasi ketat dan ada dua orang yang ditugaskan untuk mengawasi setiap sel. Saya bertanya-tanya bagaimana menemukan kesempatan untuk menulis surat semacam itu.

Saya menghabiskan beberapa hari untuk memancarkan pikiran lurus untuk membersihkan medan dimensi. Ketika tiba harinya bagi saya untuk menulis surat tersebut, saya memancarkan pikiran yang kuat, pertama-tama menggunakan kemampuan supernormal untuk mematikan monitor kamar. Lalu saya memancarkan pikiran untuk "membekukan" dua orang yang bertindak sebagai pengawas dan membuat mereka tertidur. Saya juga memancarkan pikiran untuk membuat petugas jaga jatuh tertidur dan tidak datang memeriksa kamar kami. Dua orang yang mengawasi sel kami mendengkur selama setengah jam berikutnya. Saya mulai menulis surat dan terus meminta perlindungan dan dukungan Guru. Petugas jaga tidak melihat ke dalam ruangan kami dan saya kadang-kadang dapat mendengar dengkuran. Malam itu, saya merasa berada di dalam ruang dimensi lain; sebuah dimensi yang merupakan milik saya, dan saya dapat melakukan apapun yang ingin saya lakukan.

Saya menyelesaikan surat tersebut saat fajar. Siang hari, saya mendengar percakapan antara dua pengawas dan petugas jaga. Mereka semua menyebutkan bahwa mereka tidak pernah tidur selama itu. Mereka mengatakan serasa dibekukan oleh sesuatu dan tidak dapat bangun. Saya gembira mendengar apa yang mereka katakan dan berterima kasih atas bantuan Guru.

Seorang praktisi dibebaskan pada hari berikutnya dan dia membawa surat itu untuk dikirim. Dia mengirim surat itu ke Reformasi Melalui Biro Tenaga Kerja di provinsi ini. Biro tersebut mengirim personil ke kamp kerja paksa untuk melakukan inspeksi selama 14 hari berikutnya. Meskipun kamp kerja paksa diberitahu oleh orang dalam sebelum inspeksi, dan mereka mencoba menyembunyikan bukti yang memberatkan,  mereka tetap menemukan masalah pada makanan kafetaria dan harga serta kesegaran makanan di toko bahan pangan. Kemudian kamp kerja paksa tersebut harus membuat beberapa penyesuaian. Makanan kantin ditingkatkan dan toko bahan pangan hanya menjual makanan yang belum kadaluarsa.

Melenyapkan Kejahatan dan Meninggalkan Kamp Kerja Paksa

Saya dikurung di sel isolasi untuk beberapa waktu. Lebih dari sepuluh orang bergantian berusaha untuk "mengubah" saya setiap hari. Alasan mereka sangat lemah sehingga saya tidak tergerak. Enam bulan telah berlalu dan saya tetap tidak menyerah. Mereka mengurung saya di ruang paling dingin di kamp kerja paksa. Tidak ada pemanas dalam ruangan tersebut dan jendela serta sudut-sudut sel tertutup es. Saya tahu saya tidak akan "berubah" bagaimanapun yang terjadi pada saya. Namun, cuaca begitu dingin di dalam ruangan sehingga saya menggigil. Saya tidak bisa menahan rasa sedih.

Pada suatu malam saya sangat ngantuk. Saya baru saja tertidur ketika mendengar lagu berdering di telinga. Saya terbangun saat baris keempat dari lagu tersebut. Saya merasa sangat diringankan oleh dorongan Guru, tiba-tiba saya melihat kilauan emas di dinding. Saya duduk dan melihat dua kata terukir "Jian-ding" ("tabah") di dinding. Saya berlinang air mata dan tidak merasa dingin ataupun sakit lagi. Diam-diam saya berkata, "Guru, saya akan berjalan keluar dari sini!"

Saya melafal Fa setiap hari dan terus-menerus menyadari prinsip-prinsip baru dari Fa. Saya menyadari bahwa saya bisa pulang bahkan di tengah pengaturan kekuatan lama ini. Kejahatan tidak mempunyai alasan untuk menahan saya. Namun bagaimana ini bisa terjadi? Saya meminta bantuan Guru. Saya bermimpi malam itu. Dalam mimpi, saya berdiri di atas gundukan tanah menikmati beberapa panekuk dan sosis. Kebetulan saya melihat ke bawah dan menemukan saya berdiri di tempat sampah. Saya melihat lebih dekat dan menemukan bahwa panekuk dan sosis juga terbuat dari sampah. Saya tidak ingin makan lagi. Ketika bangun, saya menyadari bahwa kamp kerja paksa adalah seperti tempat pembuangan sampah. Ada berbagai macam orang di sana dan itu bukan tempat bagi para praktisi Dafa. Ini adalah sebuah petunjuk dari Guru sehingga saya dapat keluar dari kamp kerja paksa dengan melakukan mogok makan.

Para penjaga tahu saya melancarkan mogok makan empat hari kemudian. Kepala kelompok berbincang dengan saya. Dia mencoba membujuk saya untuk menyerah, tapi saya tidak takut dengan itu. Saya teringat kata-kata Guru bahwa kekuatan lama memiliki seperangkat pengaturan untuk semua pengikut Dafa. Tidaklah mungkin sebuah pengaturan dibuat agar seseorang dianiaya di dalam kamp kerja paksa atau penjara tertentu? Kemudian tidak mungkin mereka mengatur untuk saya, agar dianiaya di kamp kerja paksa ini, oleh kelompok ini dan dalam sel ini? Saya berbicara kepada seluruh dimensi yang membentuk kamp kerja paksa, "Anda telah menahan saya begitu lama dan saya tidak mampu melihatnya sampai hari ini. Saya tidak akan pasif menerima penahanan dan penganiayaan mulai sekarang ini. Anda dapat menahan saya jika tidak takut. Saya akan memancarkan pikiran lurus untuk mencerai-beraikan Anda, sampai Anda lenyap sepenuhnya!” Setelah itu, saya menggunakan kemampuan supernormal untuk menghancurkan penganiayaan yang diatur kekuatan lama bagi saya. Saya memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan semua makhluk jahat dalam pengaturan tersebut, termasuk faktor-faktor jahat di balik rumput, pepohonan dan partikel udara. Beberapa hari kemudian saya merasakan, bahkan rumput ingin berbicara dengan saya dan ingin saya pulang. Kemudian kepala kelompok meminta ijin direktur penjara untuk membawa saya ke dokter. Saya tahu Guru membantu saya. Ketika kendaraan kami keluar dari pintu gerbang, saya mempertahankan pikiran kuat ini, "Kamp kerja paksa iblis, Anda tidak akan lagi menahan saya!"

Dokter memeriksa dengan gastroskop. Ia memasukkan tabung ke dalam kerongkongan saya, terus memasukkan dan menariknya keluar. Ini sangat menyakitkan hingga saya menangis. Saya berpikir, "Biar saya mati. Saya tidak tahan lagi!" Mereka sedang melihat monitor dan berkata bahwa mereka tidak menemukan masalahnya. Saya sangat kesakitan. Tiba-tiba, saya teringat bahwa saya ingin pulang. Bagaimana saya bisa mengatakan bahwa saya ingin "mati"? Diam-diam, saya mengeluarkan tangisan muram, "Guru selamatkan saya!" Saya menangis dari dasar sebagai makhluk hidup dan merasa bergema di lembah dan menembus langit. Dalam sekejap, salah satu dokter berkata, "Lihatlah apa yang ditunjukkan indikator ini." Para dokter saling memandang dan terkejut hasilnya. Saya meneteskan air mata karena saya tahu Guru ada di sana untuk menyelamatkan saya.

Ketika kami kembali ke kamp kerja paksa, penjaga dan dokter kamp mencoba membujuk saya untuk minum obat dan menjalani operasi untuk memperbaiki kondisi saya. Mereka mengatakan saya memiliki polip di perut dan hanya dibutuhkan sebuah operasi kecil untuk menyingkirkannya. Mereka kemudian mengatakan bahwa akan membahayakan jika saya tidak menjalani operasi. Saya tahu itu bukan polip. Saya menyimpulkan bahwa ilusi yang Guru manifestasikan ini pasti kelihatan mengancam nyawa. Saya tahu bahwa saya tidak memiliki penyakit. Guru telah mengubah situasi untuk mengeluarkan saya dari kamp kerja paksa. Saya menolak menjalani operasi apapun.

Saya menjelaskan kepada keluarga, cara mereka untuk benar-benar membantu saya adalah terus-menerus meminta pembebasan saya. Mereka akhirnya mengerti dan memberikan dukungan. Saya menulis surat kepada direktur kamp kerja paksa dan kepala kelompok, meminta pembebasan tanpa syarat. Saya dibebaskan sepuluh hari kemudian.

Keajaiban Saat Melakukan Tiga Hal

Saya mengalami banyak keajaiban saat melakukan tiga hal. Saya menempelkan beberapa stiker informasi Dafa di dinding dalam keadaan gelap, dan saya memperhatikan penempatan stiker tersebut. Saya berpikir, "Akan lebih baik jika ada cahaya." Dengan segera, tangan saya memancarkan cahaya merah setiap kali mengambil stiker. Saya menempelkan beberapa stiker pada tiang listrik dan seseorang mendekati saya. Dalam pikiran saya mengatakan kepadanya untuk "kembali," ia berbalik dan pergi. Di lain waktu, saya membagikan materi Falun Gong di siang hari. Seorang wanita tua yang membawa seorang anak melihat dan mendatangi saya. Saya memancarkan pikiran, "Saya sedang  menyelamatkan manusia. Silakan pergi ke tempat lain." Dia berbalik dan pergi. Kadang-kadang saya menghadapi gonggongan anjing saat menyebarkan materi. Saya membayangkan mulut anjing dengan sepotong kain di dimensi lain. Gonggongan anjing itu akan segera berhenti dan suaranya teredam. Ketika akan naik kereta api, saya memancarkan pikiran kepada orang-orang, "Datang ke sini jika kalian ingin mengetahui fakta sebenarnya tentang Dafa." Akan selalu ada orang yang  datang dan duduk di sisi saya dan memulai percakapan. Beberapa dari mereka keluar dari PKC dan organisasi terkaitnya.

Tidak peduli betapa banyak manusia merasa ilmu pengetahuan sekarang dapat menjelaskan alam semesta dengan tepat, itu hanyalah permainan anak-anak bila dibandingkan dengan Fa Buddha. Banyak hal-hal supernormal ini merupakan hal biasa bagi pengikut Dafa. Ilmu pengetahuan manusia butuh perkembangan selama ribuan tahun untuk memahami hal-hal ini. Ini adalah keajaiban yang ditinggalkan Dewata kepada manusia selama periode Pelurusan Fa. Mungkin periode ketika dewa dan manusia hidup berdampingan akan berlalu dengan cepat. Namun, semua yang telah terjadi selama waktu yang luar biasa ini tidak akan terlupakan. Peristiwa ini akan dicatat sebagai bagian dari sejarah Pelurusan Fa. Banyak kejadian supernormal dan keajaiban akan dikenang sepanjang zaman!

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/2/19/征文选登--关键时刻神念醒-236389.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/3/10/123721.html