Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Catatan Reinkarnasi: Pilihan

21 April 2011 |   Penulis: Qihang


(Minghui.org) Sekitar 300 tahun yang lalu, 28 orang pada satu tingkat dalam Triloka sedang menunggu untuk reinkarnasi dan saya adalah salah satu di antara mereka. Satu Sang Sadar datang kepada kami dan menunjukkan gambar seorang kaisar. Sang Sadar berkata, "Ini adalah orang yang hebat dan namanya Aisin Gioro Xuanye (Kaisar Kangxi). Pengikutnya akan mendapatkan pahala yang besar. Adakah sukarelawan yang mau melindungi dia?” Semua orang berkata ya. Sang Sadar melanjutkan, "Melindungi seorang kaisar, sulit dan berisiko. Silakan berpikir dengan seksama sebelum kalian membuat keputusan." Beberapa orang bimbang dan 13 dari 28 orang melangkah mundur. Sang Sadar berkata kepada kami berlima belas, "Mari ikuti saya." Dia membawa kami ke ruangan lain, di mana ada 5 gambar. Namun gambar-gambar tersebut, masing-masing tampak putih dan tidak jelas apa yang ada di dalamnya. Sang Sadar kemudian berkata, "Sebuah ujian diperlukan untuk memenuhi syarat sebagai pengawal kaisar. Tujuannya untuk memeriksa apakah Anda memiliki ketekunan dan dapat menahan kesukaran. Ujian ini meliputi lima bagian (rangkaian es, rangkaian cahaya, rangkaian pedang, rangkaian hujan es, dan rangkaian berdiri) dan seseorang harus lulus semuanya." Pada saat itu, tujuh orang lagi melangkah mundur. Sang Sadar berkata kepada kami berdelapan, "Apakah kalian siap?" Kami semua mengangguk. Sang Sadar  kemudian mengibaskan tangan dan kami semua masuk ke dalam gambar tersebut.

Saya pertama kali masuk ke dalam rangkaian es. Saya membeku, dan seluruh tubuh gemetaran sepanjang waktu. Satu-satunya perasaan hanyalah dingin, dari kepala sampai ujung kaki. Berangsur-angsur saya merasa diri membeku, menjadi mati rasa, dan mengeras. Bahkan mata saya tidak dapat bergerak. Perasaan membeku kemudian masuk ke dalam tubuh, seakan semua organ dalam membeku, sepotong demi sepotong. Proses membeku sangat jelas dan saya bahkan dapat mendengar suara pecahan ketika organ saya bertubrukan satu sama lain karena dibekukan. Pada akhirnya, seluruh tubuh saya membeku. Saya tidak tahu berapa banyak waktu yang telah berlalu, namun saya masih memiliki sedikit kesadaran. Pada saat itu, saya masuk ke dimensi lain, terang dan cerah. Pada awalnya, saya merasa hangat, lalu tubuh saya mulai mencair dan air keluar. Seiring organ dalam mencair sepotong demi sepotong, hal tersebut sangat menyakitkan dan gatal dimana-mana, perasaan sakit sulit dilukiskan. Ketika proses ini melambat, saya mampu sedikit lega, kemudian cahaya matahari menjadi panas membakar. Tidak ada apapun untuk menutupi diri dan cahaya matahari itu begitu kuat sehingga saya tidak dapat membuka mata. Saya merasakan air di dalam tubuh  menguap, kulit menjadi mengkerut, dan tubuh mulai mengering.

Kemudian, air pada organ dalam saya juga mulai menguap dan tubuh saya lemas. Seiring berubah menjadi sesuatu seperti dendeng, dan berada di ambang kematian, tubuh saya mengapung dan pergi ke dimensi lain. Di sana, dewa pedang muncul. Dia menunjuk pada rangkaian pedang di tanah dan berkata, "Silakan!" Saya meringkukkan  tubuh  dan berguling seperti bola menuju deretan pedang yang tak berujung. Pedang-pedang tersebut semakin tajam, memotong saya satu demi satu, membuat saya semakin sakit. Pada awalnya, saya merasa tubuh terluka oleh pedang seiris demi seiris. Setelah daging di tubuh terpotong, tulang saya terlihat dan dipotong oleh pedang. Kemudian semua organ dalam dipotong oleh pedang, satu demi satu, sepotong demi sepotong. Dengan gigi terkatup, saya berguling menanjak menyongsong deretan pedang lainnya. Yang ini bahkan lebih menyakitkan, karena pedang berubah cepat dengan pola yang berbeda. Seolah-olah setiap sel tubuh saya dipotong terbuka dan waktu terasa lama. Saya hanya punya satu pikiran, "Saya harus melewatinya." Pada akhirnya saya sampai di puncak bukit. Mencengangkan ternyata itu adalah sebuah jurang,  saya  mulai jatuh. Akhirnya, saya menyentuh tanah dan dalam kondisi kesakitan yang amat sangat, saya berharap dapat beristirahat. Hanya berfikir demikian, hujan es mulai menghantam saya - saya memasuki rangkaian hujan es. Pada awalnya, hujan es yang melanda saya  seukuran kacang kedelai.

Hal itu sangat menyakitkan dan membuat saya mati rasa. Lalu lebih banyak hujan es seukuran telur mulai menghujam dari segala arah. Ini membuat saya hampir kehilangan kesadaran. Lalu saya  merasa tubuh menjadi semakin besar, sehingga ada tempat yang lebih luas bagi hujan es untuk menghantam, sehingga membuat saya lebih menderita. Pada saat itu, tubuh terdapat banyak lubang dimana-mana akibat hantaman hujan es. Di dalam lubang tersebut, sangat menyakitkan dan dingin. Hujan es itu menghantam hampir tanpa akhir dan tubuh hampir limbung. Saya tidak tahu berapa lama hal ini berlangsung, namun akhirnya hujan es itu berhenti. Kemudian seorang dewi es muncul. Dia membantu saya berdiri dan mendorong saya ke dimensi lain. Sementara saya berusaha mencari tahu apa yang sedang terjadi, sebuah suara memberitahu, "Sekarang pengujian berdiri dan Anda tidak boleh jatuh ke bawah." Kemudian dua orang datang dan mendorong saya, hampir memukul saya jatuh. Seiring menepi dan berdiri tegak, lebih banyak orang datang mendekati saya. Mereka bergabung bersama untuk mendorong saya, membuat saya kehabisan napas. Seolah-olah mendorong dengan paksa sepanjang waktu dan bahkan tidak ada waktu bagi saya untuk bernapas. Saya sangat kelelahan dan ingin jongkok, namun tidak bisa.

Karena dorongan, saya merasa organ dalam menjadi berubah bentuk dan karena organ tersebut ditekan keras,  maka hampir keluar dari mulut saya. Saya masih memiliki pikiran bahwa ini adalah uji berdiri. Pada akhirnya, setelah didorong begitu kuat hingga saya merasa menjadi seperti sehelai kertas. Lalu, dorongan berhenti dan saya pindah ke dimensi lain. Di sana, Sang Sadar yang datang sebelumnya muncul lagi. Ia mengangguk pada kami, "Selamat! Kalian berdelapan telah lulus ujian." Pada saat itu, kami berdelapan merasa segar, bertenaga dan rupawan. Kemudian Sang Sadar lainnya, yang bertanggung jawab atas reinkarnasi, datang. Dia mengeluarkan 8 buku kecil dan berkata, "Ambil sebuah buku dan bersiap untuk reinkarnasi." Pada sampul buku, rasanya seperti sebuah film. Saya dapat melihat kelahiran saya, berlatih kung-fu, melindungi kaisar, sepanjang jalan sampai kematian saya. Setelah menonton ini, kami berdelapan dipanggil bersama lagi. Sang Sadar  mengeluarkan sebuah kota yang bertuliskan "Master kung-fu kerajaan" dan berkata kepada kami, "Ini adalah tanggung jawab dan maha kebajikan kalian." Kemudian kami berdelapan masuk ke dalam kotak tersebut, yang kemudian turun dan kami bereinkarnasi sekali lagi.

Saya  dilahirkan di sebuah keluarga Manchu di Manchuria pada tahun 1657 dan nama saya Kangcaier. Saya adalah anak tertua di keluarga tersebut dan saya menyukai kung-fu sejak  masih sangat muda. Ketika berumur 12 tahun, keluarga menawarkan gaji yang tinggi bagi seorang master kung-fu untuk mengajari saya. Setelah enam bulan, mereka merasa master itu tidak cukup baik, jadi mereka berpaling kepada orang yang menyebut dirinya Nanmen (dia sebenarnya  seorang jenderal langit dari Nantianmen). Master ini sangat menyukai saya  dan berkata tubuh fisik saya ideal untuk berlatih kung-fu. Dia mengajar saya sebanyak yang dia bisa dan saya belajar dengan cepat. Saya mampu menanggung penderitaan, dan saya segera menjadi sangat berkemampuan. Tidak hanya mampu memanjat gedung dan bergerak di antaranya dengan cepat, saya juga belajar keahlian khusus - biliar besi. Ada dua jenis besi biliar: yang satu seukuran buah anggur dan yang lainnya berukuran lebih besar, seukuran telur. Yang berukuran kecil memiliki permukaan halus, dan dilemparkan secara langsung, yang besar memiliki permukaan kasar dan berisi pegas didalamnya yang terhubung dengan tiga manik-manik kecil. Jenis ini sangat kuat karena saat mendekati sasaran, cangkangnya mencuat terbuka, mengeluarkan tiga manik-manik yang mengarah pada berbagai titik akupunktur. Karena kekuatannya yang merusak, master kung-fu meminta saya untuk tidak menggunakannya sembarangan dan saya juga biasa tidak membawanya.

Master Nanmen mengajar saya selama tiga tahun dan kemudian pergi. Setelah itu saya seringkali berjumpa dengan orang-orang yang menyukai kung-fu dan tinggal bersama mereka. Seiring waktu berlalu, saya menginjak usia 17 tahun. Pikiran saya masih polos dan sepenuhnya untuk berlatih kung-fu. Suatu hari, seorang biarawan pengembara melintas  dan, setelah melihat saya, dia berkata, "Kamu ada jika telinga ada; Kamu menghilang  jika telinga menghilang". Tak seorang pun di keluarga saya mengetahui apa maksud perkataannya. Ibu saya meminta penjelasan biksu tersebut, yang hanya berkata, "Tolong jangan khawatir tentang hal itu" dan pergi.

Selama tahun itu, ada perekrutan untuk penjaga kerajaan dan saya terpilih. Karena ketekunan,  kehati-hatian, dan pengetahuan saya menguasai kung-fu, saya segera dipromosikan sebagai salah satu pengawal kaisar. Saya menyadari tanggung jawab tersebut dan selalu waspada setiap saat. Seiring waktu berjalan, saya mampu mengenali suara tertentu, terlepas apakah itu seekor kucing yang merangkak di gedung atau suara lain dari  jauh. Saya juga memiliki penglihatan tajam dan bisa melihat jarak jauh, bahkan di malam hari. Selama lima tahun tersebut, saya mengalami belasan ancaman pertempuran dan itu adalah masa yang sangat intens dalam kehidupan saya.

Sebagai pengawal, kami mengikuti kaisar, ke manapun beliau pergi. Kami bergantian melindungi kaisar, baik di siang hari maupun malam, dalam cuaca apapun. Kaisar juga memperlakukan kami dengan baik dan kadang-kadang memberikan susu hangat di musim dingin atau teh dingin di musim panas. Kami juga sangat berterima kasih. Tugas jaga saya berpasangan dengan pengawal Ahyige; kami seringkali berpatroli di malam hari, tanpa membuat suara. Saat lelah, kami kadang-kadang bersandar pada sebuah tiang untuk beristirahat. Biasanya, kaisar  masih membaca catatan pemerintahan di malam hari, atau membaca buku-buku. Terkadang, di tengah malam, dia mengundang salah satu dari kami masuk untuk berbicara sejenak. Selain itu, kami  jarang mengganggu kaisar dan biasanya dia tidak tahu apa yang terjadi sepanjang malam sampai keesokan paginya.

Suatu malam, saya melihat seseorang bergerak dan dia mendekat, saya melemparkan sebuah biliar besi padanya. Dengan suara kecil, dia terjatuh. Saya datang dengan pedang di tangan, dan menemukan dia sudah mati. Di waktu yang lain, salah satu biliar saya mengenai seorang pembunuh. Dia terluka dan lari. Pengawal kerajaan mencari kemana-mana dan mengejutkan, kami tidak dapat menemukannya. Pada hari berikutnya, kami menemukannya terbaring di taman kerajaan, hampir meninggal. Dia membawa surat yang memfitnah kaisar.

Suatu ketika kami  menemukan seorang pembunuh yang ahli dalam penggunaan obat. Salah satu pengawal kaisar adalah seorang pakar mengenai hal ini. Dia mencium bau yang tidak biasa dan pura-pura keracunan, terbaring di tanah. Penjaga lain juga menjadi waspada dan bersembunyi di dekatnya. Ketika  pembunuh datang di antara mereka, kedua penjaga segera menyergap dan menangkap pembunuh. Sebelum kami berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan, pembunuh tersebut sudah bunuh diri dengan menelan racun yang  sebelumnya ditempatkan di mulutnya. Orang-orang ini menggunakan berbagai macam taktik untuk mencoba membunuh kaisar.

Seorang pengawal membutuhkan keberanian maupun kehati-hatian.  Suatu ketika, seorang pengawal melukai seorang pembunuh yang memiliki senjata rahasia. Tanpa banyak menaruh perhatian, pengawal tersebut lalu langsung memeriksa tubuh pembunuh. Pembunuh tersebut tiba-tiba membuka matanya dan meludahkan belasan jarum beracun ke wajah dan tubuh penjaga. Penjaga lain datang dan membunuh si pembunuh. Penjaga yang keracunan tersebut langsung bereaksi sangat serius - seluruh tubuhnya menjadi bengkak bernanah. Dalam kesakitan yang luar biasa, dia meminta para penjaga lain untuk membunuhnya, namun tidak seorangpun diantara kami yang bersedia melakukannya. Pada akhirnya, dia meninggal dalam rasa sakit yang hebat. Kami semua sangat sedih.

Setelah bekerja sebagai seorang pengawal selama empat setengah tahun, saya menjumpai beberapa pembunuh berkemampuan tinggi. Pada awalnya, dua orang yang muncul. Saya dan Ahyige, masing-masing melawan satu pembunuh. Tepat pada saat itu, saya melihat tiga orang lagi mendekati pintu kamar kaisar, mencoba masuk ke dalam. Ahyige juga melihat ini, dan dia berbalik untuk menghentikan mereka, pembunuh yang bertarung dengannya, membunuhnya. Saya terkejut. Dengan tiga biliar besar, saya membunuh tiga pembunuh yang mencoba untuk masuk ke kamar kaisar. Salah satu diantara dua pembunuh didepan saya, memotong telinga kiri saya, saat saya melontarkan besi biliar ke arah pembunuh lainnya. Saya bahkan lebih bertekad menghentikan mereka. Berpikir bahwa penjaga lain akan segera datang, saya mengibaskan lengan kiri, berpura-pura melontarkan lebih banyak biliar, sambil memegang pedang di tangan kanan, menyongsong pembunuh yang lebih tua. Dia bersiap dan terpaksa mengibaskan tangan ke arah saya. Jadi, saya mengambil kesempatan ini dan beralih ke pembunuh yang lebih muda dan membunuhnya. Pembunuh tua sangat marah dan menerjang saya. Saya melompat ke samping, dan ia pergi ke tubuh pembunuh yang lebih muda, memegang dia dan menangis, “Putraku, putraku!” Ternyata mereka adalah ayah dan anak. Saat itu, penjaga lainnya telah tiba. Pembunuh tua meletakkan tubuh putranya dan mengeluarkan senjata rahasia. Kami tidak memberinya kesempatan dan meringkusnya. Mengetahui bahwa dia tidak akan berhasil, pembunuh itu bunuh diri. Pada saat itu, kaisar keluar dan kami menyambutnya. Kaisar bertanya berapa banyak penjaga yang terluka. Saat itu, saya baru mulai merasa sangat sakit di telinga kiri. Hari berikutnya, kaisar mengirim seseorang untuk memeriksa kami. Ibu Suri Xiaozhuang juga datang mengunjungi kami. Dengan belas kasih dan bermartabat, permaisuri tampak agung dan sakral. Dia mengatakan kepada saya untuk beristirahat dengan baik dan meminta dokter kerajaan untuk memeriksa cedera saya sementara bersiap untuk memasang telinga buatan bagi saya.

Masa tugas sebagai  pengawal kerajaan adalah lima tahun. Ketika pengawal yang baru tiba, ada masa transisi di mana para mantan pengawal berbagi banyak pengalaman dan memberikan beberapa saran untuk memenuhi tugas mereka. Sebelumnya, saya menggantikan Batu dan pengganti saya adalah Hayimu.

Ketika masa tugas kami telah selesai, kaisar mengundang kami berenam untuk makan (pada awalnya delapan pengawal, dimana dua orang di antaranya telah meninggal). Pada awalnya, kami sedih, berpikir bahwa kami harus segera meninggalkan kaisar. Kaisar mengatakan dia juga akan merindukan kami dan berbicara dengan kami sejenak. Ketika kami bersulang untuk berpisah, penjaga Aomu mewakili kami semua, berkata kepada kaisar, "Baginda, setelah hari ini, kami tidak tahu kapan kita akan dapat bertemu dengan Anda lagi. Jika dibutuhkan, kami siap setiap saat untuk tugas apapun." Kaisar berkata, "Kita seringkali berbicara mengenai hubungan karma. Ketika kita memiliki kesempatan untuk saling bertemu lagi di masa mendatang, tolong jangan bersembunyi.” Kami semua merasa lebih baik, setelah mendengar kata-kata tersebut. Pada akhirnya, kaisar memberi kami masing-masing sebuah kotak indah. Di dalam setiap kotak, ada sebuah mutiara besar dan sebuah batu giok ruyi.

Tiga bulan setelah pulang ke rumah, saya mulai merasa sakit di telinga kiri. Dokter tidak dapat menemukan penyebabnya. Saya diminta melepas telinga buatan, namun masih sangat menyakitkan, disertai sakit kepala dan pusing. Dua minggu kemudian saya meninggal di usia 22 tahun. Sewaktu menjelang ajal, saya teringat kata-kata biarawan ketika saya berusia 17 tahun, "Kamu ada jika telinga ada; Kamu menghilang jika telinga menghilang." Saat itu, saya menyadari  bahwa hidup saya sudah diatur sebelumnya.

Kehidupan Kangcaier sulit dan singkat. Namun saya tidak mengeluh ataupun menyesal atas pilihan saya.

Pemikiran awal turun dari langit adalah sebuah pilihan. Dalam perjalanan turun berikutnya, melalui berbagai reinkarnasi, ada juga banyak kejadian pengambilan keputusan. Pada tingkat saya, saya menemukan kita masing-masing mempunyai sebuah benang yang terhubung dengan Dafa. Setiap keputusan kita yang tepat, membentuk simpul bersinar pada benang, dimana saat diperbesar, dapat menampilkan semua adegan yang terjadi selama siklus hidup tersebut atau pada tingkat tersebut. Kekuatan lama menetapkan batas minimal 500 simpul bersinar bagi seseorang untuk menjadi praktisi Falun Dafa. Saya punya 618 simpul dan beberapa orang biasa mempunyai 498 atau bahkan 499 simpul.

Artinya, kita telah melalui perjalanan panjang, sulit dan berharga untuk menjadi seorang praktisi Falun Dafa hari ini. Hal ini tidak hanya pemikiran masa prasejarah untuk turun ke dunia, namun juga termasuk pilihan-pilihan yang dibuat sesudahnya - keinginan untuk bertahan, untuk menderita, menjadi putus asa atau mengambil tanggung jawab. Setelah semua ini, kita baru bisa mencapai tahap hari ini, menjadi seorang praktisi Falun Dafa.

Sangat mudah untuk memahami pembuatan pilihan, untuk bertahan atau menderita, namun apa artinya membuat pilihan untuk menjadi tak putus asa? Berikut ini adalah salah satu contoh. Siklus hidup Kangcaier sebelumnya adalah Wei Zhongxian, seorang pejabat tinggi yang terkenal karena keburukannya di masa Dinasti Ming, yang membunuh banyak orang dan melakukan banyak dosa. Ketika memutuskan untuk memainkan peran tersebut, saya melakukannya karena tidak ada pilihan lain. Bagi Sang Sadar yang memilih untuk turun ke sini, mereka tidak takut sengsara atau menderita, namun mereka ragu untuk memainkan peran yang melakukan dosa. Ini karena semua dosa harus dibayar kembali dan, ketika dosa-dosa tersebut sudah terlalu banyak, dapat terakumulasi sampai pada titik dimana dapat menghentikan seseorang untuk menjadi praktisi Falun Dafa. Namun, jika tidak ada yang mengambil peran khusus tersebut, akan ada sebuah tempat yang kosong, dimana pada gilirannya menunda reinkarnasi yang lainnya. Itu sebabnya saya memilih peran Wei Zhongxian. Saya melakukannya untuk menghindari penundaan bagi yang lain, dan melakukannya karena tidak ada pilihan lain. Salah satu siklus kehidupan Wei sebelumnya adalah seorang biarawan dengan banyak kebajikan, dimana semua kebajikan tersebut dihabiskan oleh perbuatan buruk Wei dalam siklus hidupnya. Setelah kematiannya, meskipun Wei tidak pergi ke neraka, dia membeku selama 100 tahun (setara dengan 25 tahun di dunia manusia) dalam sebuah istana es di tingkat langit. Selama waktu itu, hutang karmanya terus-menerus dibayar kembali dan tubuhnya terus-menerus dimurnikan.

Masih banyak makhluk hidup yang turun dari tingkat yang sangat tinggi. Mereka datang bersama kita, namun dihalangi menjadi praktisi Falun Dafa oleh kekuatan lama, yang mengatakan mereka tidak banyak membuat keputusan yang benar dan tidak menahan cukup kesulitan di masa lalu. Tentu saja, Guru tidak mengakui pengaturan oleh kekuatan lama ini dan kita juga seharusnya tidak mengakui mereka. Namun dari hal ini, kita mengetahui bahwa kesempatan kita berkultivasi tidak datang dengan mudah dan kita harus benar-benar menghargainya.

Keberanian dan keyakinan kita yang tanpa kompromi, memungkinkan kita untuk berjalan melalui masa lampau sampai  menjadi seorang praktisi Falun Dafa. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan kita beruntung mendapat kesempatan membantu Guru dalam Pelurusan Fa-Nya. Saat ini kita tidak hanya menyelamatkan makhluk hidup, namun juga bertanggung jawab bagi masa depan kosmos di berbagai tingkatan.

Hari ini, kita masih menghadapi banyak pilihan. Artinya, kita secara tepat memutuskan berapa banyak yang dapat kita kontribusikan bagi Pelurusan-Fa dan penyelamatan makhluk hidup.

Dengan menghargai masa lalu, dan menghargai kesempatan kita di hari ini, kita dapat membuat pilihan yang tepat bagi esok hari - sesuatu yang hanya pengikut Dafa yang berhak melakukannya.

Catatan:
Ada seorang praktisi berumur 60 tahun yang mulai berlatih pada 2003. Dia rajin belajar Fa dan melakukan latihan. Namun, dia tidak menaruh perhatian pada masalah keselamatan ataupun pada kultivasi pembicaraan. Dia ingin mengetahui segalanya dan seringkali mengeluh tentang hal-hal yang tidak kita beritahukan kepadanya. Saat menulis artikel ini, saya menyadari bahwa dia adalah Ahyige, rekan pengawal yang terbunuh oleh pembunuh.

Pengawal lain yang disebutkan dalam artikel ini juga adalah praktisi di sekitar saya.

Pada kenyataan, sepanjang seseorang telah menjadi praktisi, kita seharusnya memberikan penghormatan penuh padanya. Bagaimanapun, kita telah menempuh sebuah perjalanan bersama sebelum datang ke sini seperti itu dan berjumpa lagi hari ini untuk membantu Guru dalam Pelurusan-Fa. Hubungan karma dimulai di langit, sepanjang jalan sampai hari ini. Dengan hal ini dalam pikiran, adakah penghalang diantara praktisi yang tidak dapat kita terobos?

Sekarang, saya menemukan  istilah "rekan praktisi"  adalah sebuah kata yang berharga, yang kita semua harus hargai.