Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pusat Informasi Falun Dafa: Lusinan Praktisi Falun Gong Terbunuh Pada Triwulan Pertama Tahun 2011

15 Juni 2011

Foto yang berhasil dibawa keluar China memperlihatkan korban yang kurus kering, memar, atau yang dirawat di rumah sakit

30 May 2011

(Minghui.org) New York--Lebih dari dua lusin praktisi Falun Gong yang telah meninggal akibat penyiksaan di rumah tahanan sejak Januari 2011, menurut laporan yang diterima oleh Pusat Informasi Falun Dafa dan diterbitkan pada hari kamis. Sebuah ciri khas tertentu dalam kampanye menentang Falun Gong, beberapa korban meninggal setelah ditahan di "pusat cuci otak" dimana penyiksaan dan pencekokan obat yang tidak diketahui, digunakan untuk memaksa orang agar melepas latihan Falun Gong.

Gambaran laporan dari orang-orang di daratan China, Pusat Informasi Falun Dafa sudah mendokumentasikan kematian akibat penyiksaan 26 praktisi Falun Gong sejak januari 2011. Tujuh kasus disertai foto-foto yang diselundupkan keluar China yang menunjukkan tanda-tanda disiksa, kurus kering, atau dirawat dirumah sakit (foto). Mengingat sulitnya mendapatkan informasi dari China, jumlah korban meninggal yang sebenarnya sepertinya jauh lebih tinggi.

Zhou Yongkang yang disebut dalam berita bertindak selaku pemimpin peristiwa kekerasan terhadap artist terkenal Ai Weiwei dan “hilangnya” sejumlah ahli hukum hak asasi manusia, sudah lebih dari satu dekade terakhir terlibat dalam penindasan terhadap praktisi Falun Gong. Zhou secara khusus menyebutkan Falun Gong sebagai target penumpasannya selama pra-Olympiade dimana ribuan praktisi telah ditahan. Enam diantara mereka tercatat telah terbunuh awal 2011.

"Kasus kematian yang dilaporkan sejak Januari adalah sebuah lingkup kecil dari kampanye melawan Falun Gong, PKC juga mengabaikan kehidupan manusia," kata direktur eksekutif Pusat Informasi Falun Dafa Levi browde. "Zhou Yongkang dan berandalan partai lainnya selama dekade terakhir, telah memperbaiki cara-cara pengintaian, intimidasi dan penyiksaan terhadap praktisi Falun Gong, dan sekarang kami melihat taktik seperti ini diterapkan bahkan kesegmen yang lebih luas dari penduduk China."   

"Kematian Falun Gong ini harus berfungsi sebagai lonceng peringatan kepada masyarakat international atas seberapa jauh para peminpin partai akan menghilangkan kebebasan berpikir anggota masyarakat China."

Ke 26 para korban berasal dari berbagai umur, lapisan masyarakat dan daerah yang berbeda. Yang termuda seorang perempuan berumur 32 tahun dari provinsi Hebei, dan yang tertua adalah seorang pensiunan pekerja rel kereta api berumur 71 tahun dari Hunan. Setengah dari mereka dibunuh (13 orang) diculik dari rumah mereka atau tempat kerja semata-mata karena mereka diketahui oleh yang berwajib berlatih Falun Gong. Setidaknya ada enam orang ditahan sewaktu sedang menggunakan hak mereka untuk bebas berekpresi, seperti mencetak dan mendistribusikan selebaran yang menginformasikan pelanggaran hak azasi terhadap sesama orang China. Banyak korban telah ditahan atau dipenjarakan sebelum peristiwa penculikan terhadap mereka yang terbaru, menyoroti upaya gigih dari pihak penguasa China untuk mencari tahu praktisi Falun Gong.

Sebagian besar korban meninggal karena penyiksaan fisik dan jiwa. Beberapa dibunuh diminggu penahanan mereka. Dalam kasus lain, korban sudah dijatuhi hukuman dalam waktu yang lama dan setelah bertahun-tahun penyiksaan dan perampasan, meninggal ditahanan atau dibebaskan menjelang kematian, hanya untuk meninggal sesudahnya.  

Setengah dari mereka dibunuh (13 orang) yang sudah ditahan di kamp penjara, suatu indikasi dari penyiksaan yang diderita oleh praktisi Falun Gong di fasilitas seperti itu, selain untuk mendidiknya kembali melalui kamp kerja. Barang kali contoh yang paling dramatis adalah tiga praktisi Falun Gong tahanan hati nurani ditahan di penjara Jiamusi provinsi Helionjiang tewas dalam dua minggu setelah dibawa ke bangsal khusus dalam upaya "transformasi."

Beberapa kematian jelas berhubungan dengan diintensifkannya tiga tahun kampanye "transformasi" oleh PKC pada pertengahan 2010. Sebagai tambahan dari yang telah disebutkan di atas, tiga hingga empat korban lain setelah diculik diakhir 2010 dan dibawa ke fasilitas penahanan sementara di hotel, perusahaan atau sekolah yang diperuntukkan khusus untuk menahan praktisi Falun Gong, menggunakan berbagai cara yang memungkinkan untuk "mentransformasikan" mereka. Setelah pembebasan mereka sebelum meninggal, dua orang menginformasikan anggota keluarga bahwa mereka telah dipaksa mengkonsumsi obat yang tidak dikenal yang menyebabkan sakit kepala, pusing dan kehilangan memori.

Detail kasus dan kotanya tertulis pada daftar yang dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk kesaksian kerabat atau kawan almarhum dan bukti foto yang menunjukkan tanda siksaan.

Totalnya, pusat informasi Falun Dafa telah mencatat yang meninggal, 3.434 praktisi Falun Gong akibat berbagai macam penganiayaan sejak 1999. Mengingat PKC berusaha keras untuk menghalangi penyelidikan terhadap praktisi Falun Gong yang meninggal sebelum waktunya serta laporan sejumlah pengambilan organ secara paksa dari tahanan Falun Gong, jumlah keseluruhan kematian selama 2011 dipercaya jauh lebih tinggi dari yang bisa didokumentasikan pusat informasi Falun Dafa.

Semenjak 1999, PKC telah menjalankan kampanye brutal pemusnahan Falun Gong, suatu latihan qigong dan spiritual tradisional China, yang pengikutnya di China mencapai puluhan juta orang. Ratusan ribu orang China yang berlatih Falun Gong masih dalam penangkapan, menjadikan mereka sebuah kelompok terbesar tahanan hati nurani di China.

Persatuan Bangsa Bangsa, Amnesty International, Pengacara Hak Asasi China, dan media barat telah mendokumentassikan penganiayaan Falun Gong dan kematian ditangan para pejabat China. Dalam laporan tahunan yang disiarkan bulan lalu, Amnesty International menyatakan bahwa praktisi Falun Gong yang menolak melepaskan kepercayaannya "menjadi sasaran utama penyiksaan sampai mereka bekerja sama; banyak yang meninggal dalam tahanan atau meninggal tidak lama setelah dibebaskan." Kampanye PKC dan pelaksanaannya melanggar perundang-undangan China, berbalikan dengan laporan umum, Falun Gong tidak dilarang sebagai "aliran sesat."

Berikut illustrasi kasus serupa yang mencerminkan keadaan seputar kematian Falun Gong. Data lengkap tersedia disini.

* Chen Shiming (pria) dari Meishan Provinsi Sichuan: Di bulan July 2010, Chen diculik dari rumahnya. Ini adalah kelima kalinya ia ditahan karena berlatih Falun Gong, termasuk dua kali menjalasni hukuman di kamp kerja paksa. Ia dipukul dan ditendang, polisi menyeretnya masuk ke mobil polisi. Ia dibawa ke pusat cuci otak darurat di departemen telekomunikasi 505 Meishan. Di pusat cuci otak ini, ia disuntik dengan obat yang tidak diketahui jenisnya dan diduga pada makanan dan minumannya juga mengandung substansi itu. Ia dibebaskan ketika menderita tekanan darah tinggi. Setelah itu, ia menampakkan gejala kehilangan ingatan dan kemampuan kognitif lainnya. Ia tak bisa berhenti gemetar dan menjadi sangat kurus. Ia tidak pernah sembuh dan meninggal dalam waktu kurang dari enam bulan.  
* Dai Lijuan (wanita), 48, dari Wuxi provinsi Jiangsu: 20 June 2003, agen dari kantor polisi Baitang menculik Dai. Dia dibawa ke Biro Keamanan Publik dan dipukul dengan kejam selama tiga hari hingga berada dalam keadaan kritis. Pukulan dan suntikan  membuat Dai lumpuh, kehilangan kontrol saluran kemih dan usus besar, serta penyusutan otot. Dia susah bicara dan tidak bisa menggerakkan jarinya, dia tidak pernah sembuh dan meninggal delapan tahun kemudian di bulan Maret 2011. Fotonya yang berhasil dibawa keluar China memperlihatkan dia sangat kurus dan memakai popok.

* Zheng Baohua (wanita), 32, dari Renqiu provinsi Hebei: Antara 2000 dan 2009, Zheng ditahan empat kali karena berlatih Falun Gong dan ia ditahan selama tujuh tahun. Ia terakhir ditangkap July 2008, ketika dia bicara pada orang-orang tentang Falun Gong dan penganiayaan. Dia dikirim ke pusat cuci otak kemudian ke kamp Pendidikan Ulang Melalui Kerja Tangshan Kaiping, dimana dia dipukul, disetrum dengan tongkat listrik, dan dicekoki makan secara brutal. Mei 2009, dia terinfeksi TBC. Dia dibebaskan November 2009, ketika sudah dalam keadaan kritis. Dia tidak pernah sembuh dan meninggal di bulan April 2011.

*********************************

UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT, SILAHKAN HUBUNGI PUSAT INFORMASI FALUN DAFA
Contacts: Gail Rachlin (+1 917-757-9780), Levi Browde (+1 845-418-4870), Erping Zhang (+1 646-533-6147), or Joel Chipkar (+1 416-731-6000)
Fax: 646-792-3916 Email: Alamat E-mail ini dilindungi dari robot spam. Anda perlu mengaktifkan JavaScript untuk melihatnya , Website: http://www.faluninfo.net/
Sumber: http://faluninfo.net/print/1138/

English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/6/3/125796.html