Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Toronto: Praktisi Falun Gong Melakukan Protes di Depan Konsulat China

31 Juli 2011 |   Oleh: koresponden Minghui, Zhang Yun


(Minghui.org) Pada tanggal 20 Juli 2011, merupakan peringatan 12 tahun penganiayaan Falun Gong di China. Kematian yang telah diverifikasi mencapai 3428 jiwa.

Meskipun ada peringatan cuaca ekstrim panas di Toronto, lebih dari seratus praktisi Falun Gong mengadakan rapat umum di depan Konsulat China untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan pada pukul 11.55. Beberapa praktisi Falun Gong menceritakan pengalamannya dianiaya untuk mengekspos kejahatan brutal PKC. Setelah rapat umum, praktisi melakukan kegiatan klarifikasi fakta di jalan-jalan. Nyala lilin diadakan pada sore hari untuk mengenang para praktisi di China yang meningggal dunia akibat penganiayaan.



Praktisi Falun Gong mengekspos penyiksaan oleh PKC di depan Konsulat China di Toronto




Nyala lilin untuk mengenang praktisi yang meninggal dunia akibat penganiayaan

Zhang Zhaojin, perwakilan dari Himpunan Falun Dafa Kanada, berkata penganiayaan ini tidak hanya ditujukan kepada keyakinan praktisi Falun Gong, tetapi juga untuk menghancurkan standar moral dan nilai-nilai spiritual semua orang. "Alasan penganiayaan sepenuhnya berdasarkan kebohongan dan informasi yang bersifat menipu. Dalam dua belas tahun ini, tidak peduli apakah musim panas atau musim dingin bersalju, kami melakukan protes terhadap kebrutalan PKC dengan damai."

Dong Xin, wanita, mantan profesor di sebuah universitas China, baru saja bebas dari pemantauan dan datang ke Kanada. Dia mengalami penculikan, pemenjaraan, kerja paksa dan penyiksaan di China. Dia berkata, "Seperti ribuan praktisi Falun Gong lainnya di China, saya disiksa dengan kejam. Mereka merobek pakaian, memaksa melakukan kerja intensif selama 18 jam sehari, melarang saya tidur, memukul dan menyetrum kami dengan tongkat listrik. Tubuh saya membengkak dan luka saya membusuk. Saya hampir mengalami kebutaan karena mereka menyetrum mata saya. Saya hampir kehilangan nyawa saya."

Chen, wanita, datang ke Kanada lima bulan yang lalu. Polisi China pernah menggantung dia selama lebih dari sepuluh jam. Lengannya patah, dan sendi-sendinya terkilir. Dia dikirim ke sebuah kamp kerja paksa di Harbin selama dua tahun. Dia dipaksa melakukan kerja buruh selama lebih dari sepuluh jam sehari dan tidak diizinkan untuk mematikan lampu ketika tidur. Dia dan adiknya, yang dipenjarakan bersama dengannya, melakukan mogok makan dan dicekok paksa. Seluruh giginya menjadi longgar, dan paru-paru saudaranya terluka.

Wang Jinxiang, wanita, pernah menjadi pelatih bala voli tingkat atas di China. Dia dimasukan ke penjara karena berlatih Falun Gong. Dia mengalami banyak penyiksaan, termasuk diestrum dengan listrik dan dicekok paksa. Para penganiaya melarang dia tidur selama berhari-hari dan meletakkan benda berat di punggungnya sampai berubah bentuk. Pada musim dingin, mereka menyalakan kipas angin ke arahnya sepanjang malam. Wang disuntik beberapa obat yang tidak diketahui jenisnya di kamp kerja paksa. Dia berkata, "Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan betapa menderitanya setelah disuntik obat. Banyak praktisi Falun Dafa kehilangan nyawa mereka karena disuntikan seperti itu. Meskipun saya selamat, rambut saya berubah menjadi putih. Punggung saya bungkuk dan harus berjalan perlahan-lahan serta ingatan menjadi sangat lemah."


Wang Jinxiang, mantan pelatih bola voli tingkat atas di China, berbicara di rapat umum

Zang, wanita, praktisi Falun Dafa dari Daqing, China, datang ke Kanada setahun yang lalu. Dia bersaksi bagaimana PKC menganiaya praktisi Falun Gong. Xu Jishan, seorang rekan praktisi dari tempat latihannya, disiksa sampai meninggal dunia di sebuah penjara di Daqing. Wang Bin, pria, insinyur komputer di Institut Pengembangan dan Eksplorasi Ladang Minyak Daqing, disiksa secara brutal pada 27 September 2000. Arteri carotid pecah, pembuluh darah pecah, dan patah tulang. Amandel dan kelenjar getah bening juga pecah. Punggung tangannya terdapat luka bakar rokok. Puntung rokok dimasukkan ke hidungnya. Setelah dipukul sampai mati, organ-organnya lalu diambil.


Zang (kedua dari kanan di barisan depan)

Zang mengatakan, "Sejarah memberitahu saya bahwa watak PKC tidak pernah berubah. Pelajaran yang kita terima adalah bahwa kita harus waspada terhadap kebohongan PKC dan harus siap menghadapi kebrutalan PKC setiap saat. PKC tidak pernah berhenti menginjak-injak HAM. Kita harus keluar dari PKC dan menceraiberaikannya. Ini adalah satu-satunya cara rakyat China dapat memperoleh HAM dan kebebasan yang sejati."

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/7/22/多伦多学员中领馆前抗议迫害-244277.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/7/23/126933.html