Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Ulasan tentang Tuntutan Hukum HAM Falun Gong di Kanada dan Amerika Serikat

4 Juli 2011

(Minghui.org) Partai Komunis China (PKC) melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong di China pada Juli 1999. Sejak itu, PKC mencoba menggunakan kedutaan, konsulat dan organisasi luar negeri lainnya untuk menyebarkan propagandanya terhadap Falun Gong di seluruh dunia. Sementara itu, PKC juga mencoba menekan pemerintahan dan organisasi-organisasi di negara bebas, mengobarkan kebencian terhadap Falun Gong. Tetapi, praktisi Falun Gong tetap teguh. Mereka tetap mengklarifikasi fakta kepada umum, menuntut hukum terhadap pelanggar HAM di luar negeri dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Dalam artikel ini, kami mengulas beberapa kasus di Kanada dan Amerika Serikat.

Praktisi Falun Gong di Vancouver Memenangkan Tuntutan Hukum atas Tempat Protes Mereka

Pada 19 Oktober 2010, Pengadilan Banding British Columbia mencabut peraturan kota yang melarang praktisi Falun Gong untuk menempatkan papan protes mereka dan pondok di depan Konsulat China di Vancouver dan menganggapnya tidak konstitusional serta bertentangan dengan hak kebebasan berbicara praktisi yang diberikan oleh Konstitusi Kanada.

Hakim Pengadilan Banding British Columbia Carol Huddart mengumumkan bahwa ketiga hakim telah mencapai persetujuan bersama bahwa adalah kesalahan dari Mahkamah Agung tingikat rendah yang mengharuskan praktisi Falun Gong untuk menyingkirkan papan protes mereka di depan Konsulat China. Protes praktisi Falun Gong dengan papan peraga dan pondok kecil dilindungi oleh Konstitusi Kanada, yang memberikan hak untuk bebas berbicara. Adalah tidak konstitusional bagi peraturan kota untuk melarang mereka mengungkapkan pendapat dengan bangunan.


Protes di depan Konsulat China di Vancouver

Sejak 2001, praktisi Falun Gong di Vancouver telah memprotes penganiayaan brutal oleh rejim komunis selama 24 jam tiap hari di depan Konsulat China. Pada 2006, tekanan dari penguasa rejim China, membuat walikota waktu itu Sam Sullivan mengusulkan kepada Mahkamah Agung B.C untuk meluluskan peraturan yang mengharuskan disingkirkannya papan protes dan pondok biru di luar konsulat, didasarkan atas peraturan transportasi kota. Praktisi Vancouver naik banding atas keputusan itu. Pada Januari 2009, Mahkamah Agung B.C membuat keputusan yang memerintahkan praktisi untuk membongkar bangunan mereka, jadi mereka naik banding lagi ke Pengadilan Banding B.C. Pada 19 Oktober 2010, Pengadilan Banding B.C memutuskan bahwa peraturan kota yang melarang bangunan protes adalah tidak konstitusional.

Pengacara Joe Arvay, yang membela praktisi Falun Gong berkata: ”Pengadilan telah memutuskan bahwa tidak konstitusional bagi Kota Vancouver untuk melarang tempat protes Falun Gong.” Dalam surat keputusan, kota punya waktu enam bulan untuk merubah peraturan kotanya. “Sementara itu, praktisi sekarang dapat mengajukan kepada pemerintah kota dan meminta lokasi untuk menempatkan papan protes serta mengembalikan pondok biru kecil mereka di depan konsulat. Keputusan kota harus sejalan dengan Konstitusi.”

Dua puluh empat jam sehari, tujuh hari seminggu, praktisi Vancouver bergantian memprotes penganiayaan brutal dengan duduk diam dan tenang di depan Konsulat China. Tidak peduli musim dingin menggigil atau musim panas menyengat, hujan atau salju, praktisi tidak pernah menghentikan protes damai mereka. Seorang praktisi wanita menghabiskan lima hari libur Natal di depan konsulat.

Banyak praktisi mengalami pengalaman yang sama: Ketika mereka mengklarifikasi fakta Falun Gong kepada orang asing, orang itu akan berkata, ”Oh, saya tahu Falun Gong.” Ketika ditanya di mana mereka mendengar tentang Falun Gong, banyak orang berkata mereka telah melihat papan penunjuk Falun Gong di Jalan Granville.

Ketika bis dengan turis China lewat, pemandu tur otomatis akan menunjukkan: ini tempat protes Falun Gong, itu Konsulat China.

Pengadilan HAM Ontario Menyatakan Asosiasi Senior China Ottawa Melanggar HAM atas Diskriminasi terhadap Falun Gong

Pengadilan HAM Ontario memutuskan pada 27 April 2011 bahwa Asosiasi Senior China Ottawa (terdakwa) melanggar HAM Ontario dan mendiskriminasikan Daiming Huang (wanita) (penuntut) atas dasar kepercayaannya.

Huang berusia 78 tahun. Ia imigrasi ke Kanada pada 1992 dan mulai berlatih Falun Gong pada 1998. Setelah berlatih, penyakit sinusitis dan spondylolisthesis lenyap. Huang menghadiri perayaan Tahun Baru Asosiasi Senior China pada 29 Desember 2001, ketika ia menyadari bahwa pejabat Kedutaan Besar China yang hadir sedang melihatnya. Semenit kemudian, sekretaris asosiasi, Feng Xu, mendekati dan memberitahu dia bahwa direksi telah memutuskan bahwa mereka tidak lagi menerima praktisi Falun Gong.


Daiming Huang di konferensi pers pada 18 Januari 2006

Ketika ia kembali merayakan Tahun Baru Imlek pada Febuari dan menanyakan keputusan tentang pembatalan keanggotaannya, ia dimarahi oleh anggota direksi lainnya yang mengatakan bahwa ia adalah bagian dari kelompok yang dilarang di China, sementara itu para senior yang berkunjung ke asosiasi memelototinya.

Kasus ini adalah tentang keterlibatan Huang dengan asosiasi terdakwa, Asosiasi Senior China Ottawa, organisasi sosial yang utamanya terdiri dari para manula yang baru berimigrasi dari China. Terdakwa terdiri dari dewan pengurus Asosiasi: Shen Guo adalah presiden Asosiasi dan Feng Xu adalah sekretarisnya.

Michelle Flaherty (wanita), Wakil Ketua Pengadilan memutuskan, ”Falun Gong adalah kepercayaan dan Asosiasi beroperasi berdasarkan Kode Etik HAM Ontario. Saya menyimpulkan bahwa terdakwa melanggar Kode etik dan bersikap diskriminasi terhadap penuntut atas dasar kepercayaannya. Pengadilan memerintahkan asosiasi terdakwa membayar penuntut sejumlah $15.000 atas kerugian yang terjadi atas pelanggaran haknya.”

“Ini bukan hanya keberhasilan dari Daiming Huang, tapi adalah kemenangan perang dunia melawan penindasan Partai Komunis terhadap Falun Gong,” kata David Matas, penasihat hukum bagi Huang.

Kompensasi $21.000 dalam Kasus Diskriminasi Restoran di NYC


Pada 1 Juni 2008, Sun Zhenyu, Huang Wei dan putri Huang, Feng Xinye pergi ke restoran Kota New York untuk makan setelah ikut pawai Falun Gong dekat perpustakaan di Flushing.

Sun mengenakan kaos kuning bertuliskan “Falun Dafa adalah baik” dan “Sejati-Baik-Sabar,” inti spiritual dari latihan ini, dalam bahasa Mandarin dan Inggris.

Pegawai toko segera mengusir ketiga wanita itu. “Kami tidak menjual kepada Falun Gong,” kata pria yang menerima pesanan, menurut Sun dan surat kesaksiannya.

Ketika diminta penjelasannya, ia hanya berkata, ”Kami tidak akan jual,” dalam bahasa Mandarin, sebelum membentangkan tangannya lebar-lebar dan mengusir ketiganya keluar sambil berteriak, ”Pergi dari sini!” menunjuk pada pintu keluar.

Putri Huang Wei, Xinye, yang berusia sembilan tahun waktu itu, bingung dan ketakutan atas perlakuan mereka dan mulai menangis.

Sun, 48, yang datang ke Amerika pada 1992 dan bekerja sebagai ahli biologi, berkata ia merasa situasinya “sangat tidak menyenangkan” dan “memalukan.”

“Saya tidak pernah mengalami sebelumnya,” katanya dalam wawancara. “Saya tidak pernah berpikir kejadian ini dapat terjadi, setelah lama berada di Amerika. Agama apapun, kepercayaan apapun, seharusnya tidak boleh didiskriminasi di AS sini.”

Divisi HAM Negara Bagian New York memutuskan pada 2 Oktober 2009, memerintahkan Restoran Lucky Joy di Flushing untuk membayar denda dan memasang poster anti-diskriminasi yang disediakan oleh badan HAM. Sun, Huang dan Xinye diberikan masing-masing $7.000 sebagai kompensasi.


Poster yang berbunyi “Diskriminasi Sungguh Menyakitkan,” dalam huruf merah

Selain itu, restoran tersebut harus mengikuti latihan dan prosedur anti diskriminasi.

Pengadilan Banding Quebec Mengeluarkan Putusan bahwa La Presse Chinoise Bersalah atas Pencemaran Nama Baik Falun Gong

Surat kabar berbahasa Mandarin La Presse Chinoise menerbitkan artikel yang mencemarkan dan memfitnah Falun Gong serta praktisi Falun Gong sejak 3 November 2001. Pada 7 Desember 2001, praktisi Falun Gong di Kanada Timur menuntut secara hukum terhadap koran tersebut. Pengadilan mengeluarkan perintah untuk melarang koran dan He Bin untuk menerbitkan artikel yang sama terhadap Falun Gong.

Tuntutan hukum ini berlangsung selama empat tahun. Pengadilan Tinggi Quebec mengadakan pemeriksaan beberapa kali. Pada November 2003, hasil pemeriksaan selesai.

Namun demikian, putusan itu tidak dikeluarkan dalam jangka waktu enam bulan seperti yang hakim janjikan. Pada 7 Desember 2005, dua tahun setelah pemeriksaan terakhir, pengadilan mengeluarkan putusan, mengatakan bukti penuntut tidak cukup untuk menarik kesimpulan.

Praktisi mengajukan banding ke Pengadilan Banding Quebec, pengadilan tertinggi di Quebec. Pengadilan mengeluarkan putusannya pada 14 Mei, menyatakan La Presse Chinoise bersalah atas pencemaran nama.

Pengacara HAM terkenal David Matas berkata bahwa pencemaran oleh La Presse Chinoise adalah sama seperti pencemaran oleh Partai Komunis China. Arti lebih mendalam dari putusan ini, menekankan bahwa propaganda PKC terhadap Falun Gong adalah suatu kebohongan dan fitnah. Kasus ini juga mengindikasikan bahwa pencemaran PKC terhadap Falun Gong adalah ilegal.

Deputi Konjen China di Toronto Terbukti Bersalah atas Pencemaran Nama


Pada 3 Febuari 2004, Pengadilan Tinggi Ontario memproses tuntutan hukum atas pencemaran nama yang diajukan oleh praktisi Falun Gong Toronto Joel Chipkar (pria) terhadap Deputi Konjen China di Toronto, Pan Xinchun (pria). Terdakwa Pan Xinchun bersalah atas pencemaran nama dan diperintahkan membayar kerugian yang ditimbulkannya terhadap penuntut.


Joel Chipkar dan istrinya

Pan Xinchun mencemarkan nama praktisi Falun Gong Joel Chipkar dalam surat yang dimuat pada 25 April 2003, di Toronto Star. Surat Pan adalah respon dari surat Chipkar terdahulu yang mengecam pemerintah Kanada yang tidak mengutuk dugaan korupsi politik China dan penyelewengan HAM.

Pada putusan Febuari, hakim ketua menyimpulkan bahwa Pan tidak bertindak sesuai kapasitas pejabat ketika ia membuat pernyataan tentang Chipkar dan tidak dilindungi oleh kekebalan diplomatik. Pan tidak hadir dalam pembelaannya. Hakim memberi Chipkar $1.000 atas pencemaran nama dan kompensasi yang berjumlah hingga $10.000 untuk biaya pengacara.

“Kekebalan pejabat konsulat -- yang bukan diplomat penuh -- adalah terbatas sesuai hukum,” kata Peter Downard, pengacara Chipkar.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/6/10/正义不容邪恶玷污(图)-242258.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/6/16/126069.html