Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Laporan Tangan Pertama: Wang Ping dari Kota Laizhou, Provinsi Shandong, Dipukul dan Disiksa Secara Brutal

21 Sep. 2011 |   Oleh: Wang Ping


Nama: Wang Ping (王平)
Jenis Kelamin: Perempuan
Umur: 55 tahun
Alamat: Kota Laizhou, Provinsi Shandong
Pekerjaan: Pensiunan dari toko buku Xinhua
Tanggal Penangkapan Terakhir: 8 Mei 2006
Tempat Penahanan Terakhir: Kamp Kerja Paksa Perempuan No 2 di Provinsi Shandong (Wangcun) 山东第二女子劳教所 (王村)
Kota: Zibo
Provinsi: Shandong
Penganiayaan yang Diderita: Penahanan, penggeladahan rumah, interogasi dengan penyiksaan, pemukulan brutal, pengubahan paksa di kamp kerja paksa, kerja paksa, cuci otak, dipaksa jongkok jangka panjang, pelarangan penggunaan kamar kecil, setengah jongkok (dalam posisi sadel), berdiri jangka panjang, kurungan soliter, penyiksaan, pemotongan upah, diberhentikan dari pekerjaan.

(Minghui.org) Wang Ping mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1996. Pada tahun 2006, dia ditangkap oleh petugas polisi Partai Komunis China (PKC) dan dipukuli secara brutal. Setelah itu dia dikirim ke Kamp Kerja Paksa Desa Wang. Di bawah ini adalah pengalaman berdasarkan penuturannya sendiri:

Berlatih Falun Gong, saya pulih dari banyak penyakit

Sebelum usia 40, saya sudah memiliki banyak penyakit: gastritis superfisial, ulkus duodenum, kolesistitis kronis, dan neurasthenia keras. Hal terburuk adalah saya menderita ankylosing spondylitis, yang terdaftar di dalam catatan medis internasional sebagai salah satu dari lima penyakit kronis yang tidak ada obatnya. Keluarga saya hampir menjadi berantakan. Ketika saya merasa sudah tidak ada harapan dan berada di ambang kematian, pada tahun 1996, saya beruntung bisa mendapatkan Falun Dafa yang kekal ini.  

Melalui latihan, seluruh dunia saya mengalami perubahan besar. Saya mengerti akan kebenaran dari kehidupan, dan pemikiran saya secara bertahap ditingkatkan. Seiring dengan latihan, tubuh saya juga mengalami perubahan yang ajaib. Hanya dalam beberapa bulan, banyak penyakit yang telah saya mililki selama bertahun-tahun hilang. Perbaikan fisik dan mental saya juga membuat keluarga bahagia, dan kami menjadi lebih baik dan menikmati satu sama lain.

Ditangkap, dipukuli, dan dikirim ke kamp kerja paksa

Pada 8 Mei 2006, saya pergi ke Pusat Pencucian Otak Dianzi untuk mengunjungi anggota keluarga yang ditahan di sana tanpa alasan. Dalam perjalanan pulang, Liu Jingbing, pemimpin tim asisten Tim Keamanan Nasional; Xu Qinghua, perempuan, direktur kantor; Shi Bingtao, dan lima atau enam polisi menangkap saya dan membawa saya ke Pusat Penahanan Dianzi. Mengambil kunci rumah saya dan mengobrak-abriknya, menyita komputer, printer, dan barang-barang pribadi saya lainnya. Setelah menggeledah rumah saya, mereka mulai mengancam dan menginterogasi. Seorang asisten sekretaris kota Komite Politik dan Hukum juga hadir. Karena saya tidak bekerja sama, mereka menyuruh saya untuk berdiri. Melihat bahwa saya tidak akan mengatakan sepatah kata pun, Xu Qinghua mengeluarkan sebuah tabung plastik yang sangat tebal dan menampar keras selangkangan saya. Lalu ia memerintahkan dua polisi muda yang kuat untuk menahan lengan saya dan tidak membiarkan saya bergerak. Para petugas polisi lain bergantian memukuli saya. Sementara mereka menampar punggung, Shi Bingtao menampar wajah sambil memaki dan tidak mengizinkan saya untuk bergerak. Dia menampar sampai mata saya berkunang-kunang dan jantung saya berhenti berdetak. Mereka kemudian berhenti memukuli. Saya tidak bisa duduk karena kulit di pantat tercabik-cabik.

Kemudian mereka mengirim saya ke Pusat Penahanan Laizhou. Ini adalah ketiga kali saya dikirim ke pusat penahanan.

Dokter pusat penahanan sangat terkejut ketika memeriksa saya, “Bagaiaman mereka bisa memukulimu sampai seperti ini?” katanya. Saya terbaring di tempat tidur selama lebih dari sepuluh hari sebelum saya bisa bangun dan bergerak. Setelah lebih dari enam bulan, pantat saya mulai pulih secara bertahap. Dikarenakan pemukulan, saya menderita endometriosis, sakit pinggul, dan penyakit serius lainnya, yang sering membuat saya sangat kesakitan.

Saya berada di pusat penahanan selama 37 hari. Liu Jingbing dan lainnya mengatakan kepada saya dan beberapa rekan praktisi Falun Dafa untuk menandatangani dokumen kamp kerja paksa. Tanpa mengikuti prosedur hukum, pada 14 Juni 2006, mereka membawa empat praktisi wanita ke Kamp Kerja Paksa Wanita No. 2 (Desa Wang) di Provinsi Shandong. Saya dijatuhi hukuman satu setengah tahun.

Selama berada di Kamp Kerja Paksa Desa Wang, setiap hari saya harus bekerja berat selama berjam-jam. Bahkan wanita berumur 70an juga harus bekerja setiap hari. Jika mereka tidak dapat menyelesaikan pekerjaan mereka, mereka harus bekerja lembur. Beberapa dari mereka hanya bisa tidur 2-3 jam semalam. Bahkan orang yang kuat secara fisik juga tidak bisa menahannya. Akibatnya, orang-orang yang meninggalkan tempat itu semuanya memiliki luka fisik. Kadang-kadang beberapa dari mereka menderita penyakit yang serius karena kelelahan kerja paksa.

Bahkan, bagian paling kejam adalah upaya untuk “mentransformasi” kami. Dengan melemahkan sifat manusia. Tidak seorang pun diizinkan untuk membicarakan kebenaran di sana, dan tidak ada yang bisa menunjukkan kebaikan apapun. Kekerasan spiritual bagaikan pisau halus dan tersembunyi. Hal ini lebih merusak, lebih berbahaya, dan lebih ganas dari penyiksaan fisik.

Pada 14 September 2007, setelah menahan segala macam kesengsaraan yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata, akhirnya saya pulang.

Sebelum penganiayaan

Pada 20 Juli 1999, beberapa koordinator utama Falun Dafa diam-diam ditangkap dan ditahan. Pada waktu itu saya pikir itu sangat aneh. Lagipula, Falun Dafa adalah sangat lurus; semua praktisi Falun Gong adalah orang-orang baik, latihan itu dan orang-orang yang berlatih memberikan manfaat bagi masyarakat dan sama sekali tidak merugikan. Mengapa pemerintah menangkapi orang-orang ini? Hukum apa yang telah mereka langgar?

Keesokan harinya saya pergi ke kantor pemerintah provinsi untuk menanyakan kepada pemimpin mereka mengapa mereka melarang Falun Gong. Akibatnya, saya ditangkap dan dibawa ke Sekolah Dasar No. 2 di Jinan. Polisi mendaftar kami semua. Seorang perempuan berumur 60an dari Laixi, Qingdao, dipukuli oleh petugas polisi dari Kantor Polisi Jinan ketika dia menolak untuk mendaftar karena dia tidak ingin membuat keluarganya kesulitan.

Pada malam 23 Juli, saya dan empat rekan praktisi dibawa oleh petugas Kantor Polisi Laizhou ke Kantor Cabang Wenchang (pada waktu itu dikenal sebagai Kantor Polisi Shidong). Waktu itu sangatlah panas. Kami berlima ditahan di sebuah garasi tanpa jendela di ketiga sisinya. Pada waktu itu, sisi lain aula itu dipenuhi dengan praktisi Falun Gong. Keadaan waktu itu sangat menakutkan.

Kemudian, semua petugas datang dan mengancam akan mengubur kami hidup-hidup. Sebagian besar dari kami dipukuli sampai babak belur. Seorang praktisi laki-laki, Zhao Facheng, dipukuli sampai kehilangan kesadaran tiga kali. Kemudian mereka memerintahkan kami untuk jongkok di sepanjang dinding. Mereka memerintahkan kami untuk membaca pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Administrasi Sipil tentang pelarangan Asosiasi Penelitian Falun Gong. Mereka tidak mengijinkan kami menggunakan kamar kecil. Tidak ada yang tahu berapa banyak waktu yang telah berlalu ketika beberapa praktisi hampir pingsan, dan mereka mengijinkan kami berdiri. Pada waktu itu, Jiang Xizhou, kepala Kantor Polisi Shidong; Lu Qixin, instruktur politik; dan semua petugas polisi berpartisipasi dalam penganiayaan. Setelah itu, setiap kali ada hari yang sensitif, saya diganggu oleh polisi.

Pada 17 Februari 2000, karena saya pergi ke rumah seorang rekan praktisi untuk mendengarkan rekaman ceramah Guru, saya ditahan di kantor polisi selama 15 hari. Ketika saya kembali ke unit kerja saya, kepala di unit kerja saya menskors saya selama tiga bulan, dengan alasan saya tidak bisa melepaskan latihan Falun Gong. Mereka juga memaksa saya melaporkan apa yang saya lakukan di depan semua karyawan pada sebuah meeting. Kemudian mereka menskors pekerjaan saya, memotong gaji saya selama enam bulan, dan mencabut bonus tahunan saya, bersama dengan langkah-langkah hukuman lainnya. Pada saat itu, mayoritas rekan-rekan saya tidak berani bicara dengan saya.

Dari Maret sampai Oktober 2001, saya ditangkap dua kali dan dikirim ke Pusat Penahanan Dianzi. Mereka memaksa saya untuk menghadiri sesi cuci otak selama total tiga bulan. Pada malam 1 Oktober, saya ditahan oleh Wang Zengwen dan enam atau tujuh polisi dan kemudian dimasukkan ke dalam kurungan isolasi di ruangan terpencil. Mereka menendang saya, memaksa saya untuk diam di posisi jongkok, membuat saya berdiri untuk waktu yang lama, menghembuskan kipas angin ke saya, dan membekukan saya, dll, selama delapan setengah jam. Lalu selama dua minggu berturut-turut, semua praktisi yang ditahan dipaksa untuk duduk di bangku dan tidak diizinkan berbicara atau berbisik satu sama lain, dan tidak diperbolehkan untuk melakukan hal lain (kecuali makan atau menggunakan kamar kecil). Kecuali diri saya, yang ditahan dalam sel isolasi, dan praktisi senior, yang berada dalam kondisi fisik yang buruk, tidak ada praktisi lain yang diizinkan untuk tidur. Setelah lebih dari sepuluh hari, kaki dan telapak mereka bengkak-bengkak sampai tidak bisa memakai sepatu. Setelah dua bulan penyiksaan fisik dan mental, unit kerja saya menskors pekerjaan saya dan menghentikan gaji saya selama satu tahun.

Singkatnya, dari tahun 2000 hingga 2007, unit kerja saya telah menangguhkan gaji, bonus, dan uang kesejahteraan  saya selama lebih dari enam tahun. Kerugian ekonomi secara langsung berjumlah lebih dari seratus ribu yuan. Selain itu, selama waktu itu unit kerja saya memberikan jaminan sosial terendah bagi saya (semua pekerja lainnya memiliki potongan tertinggi di seluruh kota), sehingga mengarah ke kerugian besar bagi pensiun saya.

Pada 11 April 2004, ketika saya membagikan beberapa kartu pos klarifikasi fakta, saya ditangkap oleh brigade kriminal. Liu Jingbing, tim asisten utama dari Tim Keamanan Nasional Kantor 610, dan lain-lain kemudian menggeledah rumah saya dan mengambil buku Falun Dafa, materi klarifikasi fakta, komputer dan barang-barang pribadi saya lainnya. Mereka menahan saya layaknya seorang penjahat selama 30 hari dan kemudian menahan saya lagi selama 51 hari. Lalu mereka menjatuhkan hukuman dua tahun kerja paksa. Dan akhirnya mereka membebaskan saya, mengatakan bahwa saya punya penyakit serius.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/8/22/山东莱州市王平女士遭受的毒打折磨-245695.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/9/1/127791.html