Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Gigih Maju dan Membantu Guru Dalam Pelurusan Fa (Bagian 4)

2 Jan. 2012 |   Diceritakan oleh Jinglian dari Provinsi Guangdong, China, dan diedit oleh praktisi lain

Dari Konferensi Berbagi Pengalaman via Internet ke-8 untuk Praktisi di China


(Minghui.org)

Sambungan dari

Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3

Keluar dari Kamp Kerja Paksa

Unsur-unsur kejahatan dari Kamp Kerja Paksa Masanjia datang ke sini untuk melakukan perusakan terhadap Fa. Saya memberi tahu praktisi lain untuk tidak mendengarkan mereka. Para penjaga sangat marah dan mengatur tahanan lain untuk mengawasi saya. Saya kemudian dipindahkan ke Regu Kedua, sebuah tim yang khusus memantau praktisi Falun Gong. Dalam tim tersebut terdapat banyak kaki tangan, tetapi itu tidak mengganggu saya. Saya juga menolak melakukan pekerjaan apa pun. Saya mengajak para praktisi untuk belajar Fa bersama. Seorang praktisi dari Kota Chaozhou dapat melafal Fa selagi mengerjakan pekerjaannya. Beberapa praktisi yang sangat tekun melakukan meditasi sementara polisi menyeret mereka sepanjang lantai beton dan pantat mereka mengalami pendarahan parah. Seorang praktisi mengetahui bahwa polisi juga menyeret saya, tetapi saya memintanya untuk tidak menyebutkannya karena setiap praktisi berbeda.

Saya pernah melihat seseorang yang tidak dapat bergerak dan berbaring di perutnya. Ia terlihat menyedihkan. Sekilas pikiran buruk datang ke benak, “Mengapa ia seperti itu? Bagaimana bila saya tidak dapat bergerak?” Suatu hari secara tiba-tiba saya tidak dapat bergerak dan bagian bawah tubuh saya menjadi mati rasa. Itu sangat menyakitkan, saya tidak dapat buang air kecil, dan saya memiliki gejala serius lainnya. Saya diseret pergi untuk diberikan infus. Saya berkata kepada Guru di dalam hati, “Guru, saya tidak mau mendapatkan infus. Tolong lepaskan dalam dimensi lain.” Guru benar-benar mengambilnya dari saya dan tetesannya tidak masuk ke dalam tubuh saya. Saya membaca Fa saat polisi wanita tertidur. Saya berkata pada diri, ”Bagaimana saya telah berkultivasi sampai tahap dimana orang lain mengawasi saya?”

Saya merasa sedih dan berkata kepada Guru bahwa saya ingin pulang ke rumah. Saya kemudian melihat angka 11. Tetapi saya tidak yakin apakah itu Guru yang benar-benar ingin saya meninggalkan tempat itu. Saya berkata kepada Guru, “Jika Anda ingin saya pergi, tolong tekan kepala saya.” Saya merasa kepala saya ditekan, tetapi saya takut bahwa itu mungkin guru palsu. Jadi saya berkata lagi, “Apakah itu Guru Li Hongzhi? Jika bukan, tolong jangan tekan kepala saya.” Guru menekan kepala saya lagi. Saya melompat berdiri dan berdiri di depan polisi wanita itu. Ia ketakutan dan bertanya mengapa saya berdiri. Saya berkata, “Guru menginginkan saya untuk berdiri. Apakah Anda lihat angka 11 tersebut? Bukankah ini mengindikasikan bahwa saya seharusnya dilepaskan?” Ia bertanya apa yang harus kami lakukan. Saya berkata kita harus pergi dan tidur.

Banyak orang dan beberapa praktisi berpikir bahwa saya berpura-pura. Tetapi polisi berkata bahwa saya tidak berpura-pura karena saya tidak merasakan sakit bahkan ketika jarum ditusuk ke dalam kaki saya. Saya tidak dapat tidur dan bangun pagi keesokan harinya sebelum bunyi terompet yang menandakan waktu untuk bangun. Saya pergi ke luar dan melihat bahwa langit itu indah dengan banyak Falun dan naga. Saya membangunkan semua orang untuk datang dan menatap langit. Beberapa praktisi juga melihat pemandangan tersebut. Polisi wanita itu juga datang, tetapi ia tidak dapat melihat apa pun.

Saya tidak ingin mendekam di kamp kerja lagi setelah penahanan selama satu tahun di sana, namun saya dihukum dua tahun. Saya berkata pada Guru bahwa saya ingin pergi. Guru berkata bahwa saya dapat pergi. Tidak ada yang pernah membayangkan bahwa saya dapat pergi. Mereka berkata, “Anda tidak tunduk (artinya saya tidak melepas keyakinan saya dan tidak mendengarkan para penjaga). Beberapa narapidana mengawasi Anda. Bagaimana Anda dapat melarikan diri?” Tetapi entah bagaimana saya berada di daftar yang dibebaskan lebih awal, dan dibebaskan setahun lebih cepat.

Memperoleh Dao

Di dalam kamp kerja paksa, seorang praktisi yang mata ketiganya telah terbuka melihat bahwa tempat tidur saya sangat indah dan berkilauan dengan cahaya emas. Tempat tidur lainnya  dipenuhi ular-ular dan benda-benda buruk. Ia datang untuk tidur di tempat tidur saya ketika saya bermeditasi. Guru mengangkat saya ke dimensi lain yang dipenuhi oleh musik kahyangan, bunga surgawi, dan banyak lainnya, termasuk benda yang telah saya kultivasikan. Saya melihat diri saya sebagai seorang Taois. Terlihat sangat indah tetapi saya sedang tidak dalam suasana hati untuk menikmati. Saya melihat Guru. Guru tidak tersenyum pada saya. Beliau menangis dan saya juga menangis. Wajah Guru tanpa ekspresi, dan beliau berkata, “Anda telah berkultivasi sampai tingkat di mana Anda mempunyai banyak 卍 (lambang tingkat Buddha). Silakan hitung mereka. Apakah Anda puas?” Saya begitu tergetar sehingga saya tidak dapat menghitung. Guru berkata, “Anda sudah cukup baik. Anda telah melalui sangat banyak penderitaan. Sangat banyak makhluk hidup yang tersentuh oleh Anda. Apakah Anda ingin berhenti berkultivasi?” Saya berkata, “Guru, saya tidak menyukai tangan dan kaki ini. Saya tidak menyukai mereka bahkan sejak dahulu. Ini masih sebuah tubuh manusia. Saya ingin berkultivasi hingga tingkat tanpa bentuk apa pun.” Guru berkata, “Baiklah.” Bem! Saya didorong ke bawah dan kembali ke kamp kerja paksa kembali.

Setiap menit saya sangat bahagia dengan sebuah senyum di wajah. Saya tersenyum kepada semua orang. Para penjaga senang berbicara kepada saya. Setelah saya dilepaskan dari kamp kerja paksa, saya kembali untuk mengunjungi polisi wanita dan meminta kartu identitas saya agar dikembalikan. Saya berbicara padanya dengan senang. Mereka menjelaskan bahwa saya sebelumnya pernah bekerja di departemen kereta api dan saya bisa pergi kemana pun, atau tinggal di hotel mana pun tanpa kartu identitas diri.

Berkultivasi dari Awal Lagi

Ketika duduk bermeditasi kali ini, tubuh saya sangat tegang dan kaki saya tidak tahan bahkan dalam posisi sila tunggal. Saya mencoba sangat keras untuk meletakkan kaki yang satu di atas kaki yang pertama, untuk berada dalam lotus penuh, dan sebagai akibatnya kaki saya patah. Setelah saya berada dalam posisi tersebut, saya berada dalam kesakitan di mana saya hampir tidak dapat menahannya. Saya melihat Guru di belakang saya dan sesungguhnya sedang menanggungnya untuk saya. Saya hanya menanggung sedikit tetapi Guru menanggung sebagian besar untuk saya. Ketika Guru duduk bermeditasi, tetesan keringat yang besar bergulir menuruni wajah beliau, tetapi Guru masih tersenyum. Ketika saya melihat Guru menanggung sangat banyak demi saya dan menanggung dengan mudah, saya mencoba tetap bersabar—duduk bermeditasi selama tiga jam. Dari dimensi lain, kaki saya terlihat seperti tengah terbakar dengan dahsyat bagai arang.

Mulai Memancarkan Pikiran Lurus

Ketika saya membaca kalimat pertama dalam ceramah Guru terbaru “Ceramah Fa di Amerika Bagian Barat” dalam buku Dao Hang, di mana Guru berkata “Lama tidak bertemu,” saya menangis. Segera setelah saya dilepaskan dari kamp kerja paksa pada Juli 2001, saya mulai memancarkan pikiran lurus dengan rajin. Memancarkan pikiran lurus merupakan satu dari tiga hal yang Guru minta agar kita lakukan.

Saya kembali ke Shenzhen dan mengunjungi pembina di tempat latihan saya. Ia telah dibayar oleh polisi dan telah menjadi seorang agen, tetapi kami tidak mengetahui hal ini. Banyak dari kami bahkan berpikir bahwa ia sangat baik dan mengikutinya. Ia berkata pada saya di mana ada sebuah spanduk yang memfitnah Falun Gong di sebuah teater yang akan mengadakan pertunjukan penuh fitnahan. Saya berkata padanya bahwa kami harus memancarkan pikiran lurus untuk menyingkirkannya. Ia menyuruh saya untuk pergi ke pertunjukan terlebih dahulu dan ia akan menyusul nanti. Ketika saya sampai di teater, saya melihat tulisan besar pada spanduk dan di bawahnya adalah benda-benda kacau. Saya berdiri di sana dan membaca formula pemancaran pikiran lurus dengan keras. Para praktisi datang dan berkata pada saya bahwa mereka dapat mendengar saya dari jauh. Mereka berkata saya tidak seharusnya berteriak seperti ini, dan ini bukan cara untuk memancarkan pikiran lurus. Saya berkata pada mereka bahwa saya telah melenyapkan banyak makhluk jahat. Saya mencari tangga untuk menurunkan spanduk tersebut tetapi tidak menemukan. Saya lalu duduk dan memancarkan pikiran lurus dengan tenang. Saya melihat spanduk tersebut dihancurkan dalam dimensi lain dan pertunjukan dibatalkan.

Saya mengikuti petunjuk Guru dan pergi ke kantor polisi untuk memancarkan pikiran lurus. Saya mengucapkan formula pemancaran pikiran lurus dengan lantang. Pada saat itu saya tidak tahu bagaimana cara memancarkan pikiran lurus dengan benar, tetapi saya merasa bahwa formula tersebut sangat kuat dan penuh dengan energi.

Di Kamp Kerja Paksa untuk Kedua Kali

Penganiayaan di Guangxi sangat parah pada waktu itu, dan para praktisi tidak bisa mendapatkan materi Dafa. Kami mempunyai pusat materi besar di mana kami memproduksi buku Dafa, ceramah Guru terbaru, dan materi kalrifikasi fakta dalam jumlah besar. Kami mengirimkan berdus-dus materi ke Guangxi. Suatu hari dua orang oraktisi dan saya membawa banyak materi ke Guangxi. Kami membagikannya dan meninggalkan sejumlah kecil di tempat latihan setempat. Guru memberikan saya petunjuk bahwa saya harus meninggalkan dua praktisi lainnya, tetapi saya tidak mau. Sebagai akibatnya, kami bertiga ditangkap dan dikirim ke Bagian Pendidikan Kamp Kerja Paksa Guangxi. Seorang praktisi dengan seorang anak kecil dipindahkan ke sebuah pusat pencucian otak, tetapi ia berhasil kabur. Ia pergi ke Shenzhen dan menjelaskan keadaan saya pada keluarga saya. Mereka tidak mengetahui apa yang tekah terjadi sampai saat itu. Saya dihukum tiga tahun kerja paksa, dari Januari 2002 sampai Januari 2005.

Kamp kerja paksa mengkategorikan para praktisi dalam dua macam, “telah dirubah” dan “tidak melepaskan keyakinan mereka.” Mereka dikurung dalam sel yang berbeda. Para praktisi yang tidak melepaskan Falun Gong dikurung dengan yang telah “dirubah” selama satu bulan. Jika mereka tidak melepaskan Falun Gong, mereka dipaksa untuk menetap di sana, jika tidak mereka dikirim kembali ke sel sebelumnya.  Saya dikurung di dalam sel yang telah “dirubah”, dan beberapa praktisi berpikir bahwa saya telah “dirubah.”

Para penjaga memerintahkan saya untuk menulis sebuah laporan. Pertama kali saya menulis “Falun Dafa baik.” Mereka menyuruh saya untuk menulis laporan kembali. Saya berpikir bahwa mungkin saya kurang yakin dalam kepercayaan saya, sehingga kali ini saya menulis dengan lebih rinci. Para penjaga membuat saya menulisnya lagi, untuk ketiga kalinya. Saya berpikir para penjaga mungkin belum sepenuhnya mengetahui fakta kebenaran sehingga saya menulis dengan lebih jelas. Pada akhirnya, saya telah menulis mengenai Dafa sebanyak 9 kali. Para penjaga akhirnya mengerti.

Mereka ingin melepaskan saya, tetapi tidak dapat melakukan hal tersebut dengan sikap yang terbuka. Sehingga mereka selalu membiarkan pintu terbuka. Tetapi saya tidak ingin pergi. Di Guangxi terdapat banyak unsur kejahatan. Guru belum pernah datang ke Guangxi untuk mengadakan kelas. Para praktisi yang baru saya kenal di sana tidak mendapatkan Fa sampai 1998. Saya menemukan bahwa di sana ada banyak unsur kacau balau, dan saya memilih untuk tetap di sana untuk melenyapkan kejahatan. Saya dikurung di Bagian Pendidikan untuk waktu yang lama. Guru membiarkan saya melakukan pelurusan Fa dalam dimensi lain. Seringkali ketika tidur di malam hari, kesadaran utama (Zhu Yuanshen) saya meninggalkan tubuh saya dan melenyapkan banyak kejahatan. Kesadaran saya dapat melakukan banyak hal. Pada saat saya dilepaskan dari kamp kerja paksa, saya telah berkultivasi sampai tingkat “tanpa bentuk.” Guru mentransformasikan saya menjadi sebuah bunga lotus besar.

Membantu Rekan Praktisi

Di dalam kamp kerja paksa, para penjaga sering menggunakan TV dan acara radio untuk menganiaya praktisi Dafa. Saya memancarkan pikiran lurus dan TV serta radio berhenti bekerja. Para petugas tidak dapat memperbaikinya.

Mata ketiga saya melihat bahwa seorang praktisi diborgol dalam jangka panjang. Saya memancarkan pikiran lurus dan borgol dalam dimensi lain jatuh terbuka. Hal itu terus berlanjut 3 kali. Praktisi tersebut masih mempunyai banyak keterikatan manusia dan terus mengeluh tentang orang lain. Saya meminta tahanan yang mengawasi saya untuk membawa saya padanya. Ia berkata bahwa ia tak akan melakukannya. Saya berkata padanya bahwa saya hanya akan mengucapkan dua kalimat. Saya pergi ke sana dan berkata oada praktisi tersebut, “Malam ini borgol akan terbuka tetapi di dalam hati Anda harus berpikir tentang 3 kata ‘Sejati-Baik-Sabar’ dan tidak ada yang lain. Anda harus terus mengucapkan ‘Sejati-Baik-Sabar’ dalam hati Anda.” Ia akhirnya melalui ujian xinxing dan tidak lagi diborgol. Kejahatan hanya ingin ia untuk melewati ujian tersebut. Kejahatan menganiayanya sampai ia menyadari dan menyingkirkan keterikatan hatinya.

Suatu hari di sebuah mimpi saya sedang berjalan di depan yang lain dan melompat ke dalam air. Orang yang mengikuti saya juga melompat. Saya tidak memperhatikan makhluk buruk yang saya lihat. Saya terus berenang hingga mencapai darat. Seorang praktisi lain juga mempunyai mimpi yang sama. Ia berkata bahwa malam sebelumnya, ia melompat bersama saya tetapi tidak dapat melihat saya beberapa waktu kemudian. Ia berkata bahwa saya berenang dengan amat cepat. Saya berkata padanya bahwa kami telah melalui ujian yang besar malam itu. Saya mengenalnya cukup baik. Suatu hari praktisi ini disiksa dan tidak dapat menggerakkan kakinya. Ia juga muntah-muntah, dan orang-orang hendak mengirimnya ke rumah sakit. Ia berteriak, “Siapa yang berani memindahkan saya? Saya ingin [Jinglian] untuk datang dan menemui saya.” Saya diberitahu tentang keadaannya dan pergi untuk melihatnya. Saya pergi kemanapun saya mau, meskipun seorang tahanan mengawasi saya. Tetapi saya megabaikannya. Saya cepat-cepat pergi ke sana. Bahkan para penjaga tidak dapat mengejar saya. Saat melihat dirinya, saya memintanya agar tidak bergerak dan memancarkan pikiran lurus. Saya juga memancarkan pikiran lurus untuknya, dan ia segera sembuh. Seorang praktisi lain juga disiksa dan meminta saya untuk melihatnya. Saya pergi untuk melihatnya dan ia juga sembuh dengan cepat.

( Bersambung ke bagian 5 )

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/11/12/明慧法会--勇猛精進-助师正法(4)-248892.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/11/22/129635.html