Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Menyingkirkan Pikiran Egois

12 Okt. 2012 |   Oleh: pengikut Dafa di Jepang


(Minghui.org) Kita sering membahas masalah kurangnya koordinasi dan bagaimana cara melakukan koordinasi lebih baik selama sharing. Setiap kali saya mendengar percakapan tersebut, saya selalu berpikir: "Tugas saya hanya mengirim email kepada rekan-rekan praktisi setelah menyelesaikan pekerjaan saya, jadi masalah koordinasi sudah tidak ada hubungan lagi dengan saya." Namun, suatu hari, saat mencari ke dalam, tiba-tiba saya menemukan pikiran egois saya dan mengakibatkan buruknya koordinasi yang tak terlihat.

Kejadiannya seperti ini:

Saya sedang menghadapi banyak kesulitan di rumah dan mencoba mencari-cari alasan. Akhirnya, saya menyimpulkan bahwa itu disebabkan suami saya memiliki mentalitas yang sangat negatif. Saya pasti tidak bisa melakukan lebih baik lagi. Suatu hari, setelah saya mengeluh pada suami, saya menyadari ternyata pikiran saya lebih negatif daripada dia!

Setiap hari, setelah suami pulang ke rumah, saya selalu melihat kekurangan dan membuat komentar negatif. Saya bertanya pada diri sendiri, "Mengapa saya tidak bisa melihat kelebihannya?" Ketika saya mulai memuji dia di dalam hati saya, saya merasakan beban berat itu menghilang dari hati saya. Saya pun merasa lega.

Keesokan harinya, saat duduk di kantor, saya menatap kolega-kolega saya di sekitar saya. Ketika melihat mereka lalu-lalang, saya berpikir: "Orang ini pernah mengintimidasi saya. Dia sangat licik. Orang itu tidak dapat dipercaya. Orang ini hanya mempedulikan kariernya sendiri. Orang itu suka mengambil keuntungan atas orang lain. Orang ini cukup berbakat dan pria yang baik, tapi ia menjadi aneh sejak dipromosikan dan mulai menekan bawahannya. Orang ini terlalu emosional dan tak bisa diprediksi. Orang itu selalu ragu-ragu. Pengawas itu tidak punya bakat tapi kaya. Orang itu ...” Ketika saya menyadari bahwa otak saya dipenuhi oleh pemikiran-pemikiran negatif seperti itu terhadap orang lain, saya merasa terkejut bahwa saya hidup dengan pikiran-pikiran seperti itu setiap hari!

Beberapa hari kemudian, saya pergi ke kelompok belajar Fa bersama. Seorang rekan praktisi berbicara. Timbul pikiran saya: "Praktisi ini selalu mencari keluar saat dia berbagi pengalamannya. Apa yang salah dengan kultivasinya?" Ketika seorang anggota Himpunan Dafa berbicara, muncul lagi pikiran negatif saya: “Dia tidak pernah melihat ke dalam. Kadang-kadang dia agak keras. Dia sering berbicara tentang pentingnya proyek seolah-olah dialah satu-satunya orang yang mengetahui hal itu. Siapa sih yang tidak tahu?"

Di dalam kelompok kultivasi yang sakral ini, hati saya hanya terisi komentar-komentar negatif terhadap rekan-rekan praktisi. Saya melihat koordinasi buruk yang tak terlihat ini. Hal ini mengerikan dan sulit dimengerti. Saya telah membuat kesenjangan di dalam hati saya dengan menolak banyak rekan praktisi. Seperti yang dikatakan Guru dalam "20 Tahun Berceramah Fa:"

“Satu lagi ialah keterikatan dari hati manusia sendiri. khususnya adalah konsep yang terbentuk, telah membentuk sebuah cara pemikiran, itu akan membuat diri sendiri sulit mengenali perwujudan hati manusia yang tak disadari. Jika tidak dikenali lalu bagaimana dilepaskan?”


Saya memperoleh Fa pada tahun 2004 dan sungguh-sungguh berkultivasi pada tahun 2006. Saya baru saja menyadari pikiran manusia saya setelah berkultivasi selama bertahun-tahun. Pemikiran itu egois dan menempatkan diri di atas segalanya. Konsep saya adalah standar dengan cara menilai orang lain. Saya bicara yang merendahkan orang lain untuk membuktikan kebenaran diri sendiri, mempromosikan diri sendiri, memuaskan diri sendiri, dan karena itu melindungi diri sendiri. Kepuasan berbicara dengan merendahkan orang lain adalah keinginan terdalam hati manusia. Pemikiran manusia muncul di dalam perasaan dan emosi kepuasan pribadi.

Saya tahu harus mengubah pemikiran saya. Saya memikirkan apa yang Guru katakan dalam "Siapa Benar Siapa Salah" dalam Hong Yin Volume III:

“Yang benar adalah dia
Yang salah adalah saya,”


Saya berusaha untuk melihat kekuatan orang lain, mencari ke dalam dan menemukan kekurangan saya. Saya memulainya di perusahaan saya. Pertama-tama, saya memikirkan kemampuan kolega tertentu dan tersenyum padanya meskipun saya memiliki beberapa keluhan padanya. Menariknya, ia kemudian dipindahkan ke tempat saya. Kami bekerja sama dengan baik selama beberapa bulan. Setelah saya melihat banyak hal-hal baik darinya, ia dipromosikan ke departemen lain. Saya memahami bahwa semuanya merupakan pengaturan Guru. Guru memberikan satu lingkungan kepada saya untuk melepaskan keterikatan saya setelah saya memahami masalah ini.

Kemudian, Guru mengatur kesempatan lain bagi saya untuk mengubah konsep pembuktian kebenaran diri sendiri. Suatu kali, sekitar 20 rekan-kerja China mengadakan pertemuan. Untuk setiap topik yang kami bahas, saya selalu memberikan pendapatku. Saya berpikir saya bertanggung jawab atas pekerjaan saya. Namun, saya melihat ketidaksabaran orang lain. Setelah pertemuan berakhir, saya berpikir untuk berhenti berbicara untuk menghindari masalah.

Setelah memikirkannya, saya tahu bahwa solusi saya hanya cara berpikir dari seorang manusia biasa. Sebagai kultivator, saya tidak seharusnya berpikir dengan cara ini. Apa yang harus saya lakukan? Di atas bis, ceramah Fa Guru tiba-tiba terngiang-ngiang di telinga saya. Saya mengerti. Setelah memperoleh kebijaksanaan dari kultivasi, saya dapat melihat kunci permasalahan dari pekerjaan biasa. Namun, tak peduli seberapa baik pendapat saya, ini masih pekerjaan manusia biasa pada tingkat Qi dan partikel. Bukan apa-apa.

Saya mengubah konsep-konsep saya dan tidak lagi memandang begitu tinggi pada diri sendiri. Pada pertemuan berikutnya, saya berbicara lagi, tapi saya tidak berbicara dengan keterikatan untuk membuktikan diri sendiri. Oleh karena itu, nada saya agak tenang. Seorang kolega yang sebelumnya frustrasi terhadap atas apa yang saya katakan memuji saya karena berbicara ringkas dan masukan yang berharga.

Saya berusaha untuk tetap berpikiran jernih tak peduli apa yang saya sadari melalui kultivasi atau berapa banyak pujian yang saya terima. Saya harus selalu menganggap kesadaran saya sebagai sebuah partikel yang sangat kecil di alam semesta yang sangat besar.

Guru mengatakan di “20 Tahun Berceramah Fa:”

“Saya dahulu pernah membicarakan pada kalian perihal konsepsi alam semesta, sekian banyak sistem galaksi telah membentuk sebuah lingkup, lingkup ini adalah yang kita sebut alam semesta kecil. Beberapa ratus juta alam semesta seperti ini barulah terbentuk menjadi alam semesta lapis kedua. Hingga terakhir sistem alam semesta kita ini ada seberapa besar, alam semesta mahabesar dengan satu triliun lapisan sebut saja sebagai satu lingkup, satu triliun diurut hingga satu triliun kali triliun, satu triliun kali triliun ini diumpamakan sebagai satu partikel udara, satu gedung teater dipenuhi oleh partikel udara semacam ini, begitu banyaknya alam semesta, juga hanyalah sebuah partikel kecil yang tidak menarik perhatian pada satu ruang dimensi dalam alam semesta. Di tengah pelurusan Fa ketika saya mengerjakan hingga terakhir, terlihat bentuk dari kehidupan juga sudah bukan seperti yang dapat dipahami oleh kehidupan lingkup bawah, prinsip hukum yang telah membubung sudah tidak dapat dipahami oleh Dewa tingkat rendah, setibanya taraf tersebut dan kondisi tersebut, akhirnya saya menemukan ini masih berupa sebutir debu di dalam alam semesta.”

Saya lebih memikirkan asal dari pikiran negatif saya. Guru berkata dalam “2o Tahun Berceramah Fa:”

“Khususnya dalam lingkungan seperti di Tiongkok itu, partai jahat telah menghancurkan kebudayaan tradisional Tiongkok, seperangkat benda yang dipraktikkan olehnya semua berupa paham partai jahat, yang disebut sebagai kebudayaan partai. Dengan cara pemikiran yang dilandasi oleh paham tersebut, memang ada tingkat kesulitan untuk mengenali kebenaran alam semesta, bahkan tidak dapat mengenali sejumlah pemikiran dan perilaku yang tidak baik adalah bertentangan dengan nilai-nilai universal di dunia. Banyak pemikiran yang tidak baik juga tidak dapat dikenali, lalu bagaimana? Satu-satunya cara ialah berbuat dengan mengikuti Dafa.”

Saya tahu bahwa banyak konsep saya berasal dari kebudayaan PKC jahat. Bahasa PKC yang penuh dengan negatif, garang, jahat dan kejam.

Ketika saya memperkenalkan Shen Yun, saya sering kehabisan kata-kata. Namun, penonton Barat memiliki pujian yang sangat berlimpah. Di sebuah negara yang memiliki keyakinan, kata-kata pujian terhadap dewa terserap dalam kebudayaan dan kehidupan sehari-hari mereka. Mereka dengan mudah dapat merasakan bahwa Shen Yun adalah sebuah seni yang melampaui tingkat manusia dan memiliki kekuatan istimewa serta bentuk seninya adalah luar biasa. Mereka secara alami menemukan banyak kata-kata untuk mengungkapkan perasaan mereka.

Dan bagi kami dari China Daratan? Kami bahkan tidak mengetahui kata-kata itu untuk memuliakan dewa. Pikiran kami kosong dalam hal ini. Oleh karena itu, kami tidak dapat menggambarkan keindahan Shen Yun dengan kata-kata yang jelas. Tim koordinasi Shen Yun di Jepang meminta kami untuk membaca bagian "Belajar" dari situs web resmi Shen Yun. Ini adalah pembelajaran yang luar biasa. Selain itu, menghapal lirik yang dipublikasikan di Hong Yin III, membantu kami untuk mengatasi kekosongan ini.

Setelah pikiran saya terbuka, saya lebih menyadari. Sekarang saya dapat melihat lebih mendalam makna yang Guru katakan di Zhuan Falun, ”Saya beri tahu anda sebuah prinsip sejati, proses Xiulian seutuhnya yang dialami seseorang adalah suatu proses yang terus-menerus menyingkirkan keterikatan hatinya.”

Chinese version click here
English version click here