(Minghui.org) Pada bulan Juli 2008, selama Olimpiade Beijing, banyak pengikut Dafa dari daerah kami ditangkap secara ilegal, termasuk dua saudara perempuan dan keponakan saya.
1. Menolak Penangkapan dengan Pikiran Lurus

Pada saat itu, "Ceramah Guru di Konferensi Fa New York 2008 " baru saja diterbitkan. Saya membacanya beruntun sebanyak sepuluh kali. Guru berkata:

"Sekarang kekuasaan berandal ini, segenap pemerintahan negara, terus hingga konsulat di luar negeri, adalah eksis demi Falun Gong. Sebuah perangkat mesin yang begitu besar menyertai kalian, membuat kalian terangkat, ini merupakan kejadian yang pertama kali, mana ada hal yang luar biasa seperti ini? Dia sudah tidak berpura-pura lagi, cara-cara berandal, cara-cara hina dan keji untuk melakukan hal buruk semua telah dipraktikkan, kelihatannya sangat jahat, saya katakan itu adalah semangat rontaan yang timbul menjelang kematian. (Tepuk tangan) Amati saja, amati lebih lanjut, pertunjukan ini memang dipentaskan secara demikian. Periode sejarah ini adalah diatur untuk pengikut Dafa menyelamatkan makhluk hidup, mengapa kalian tidak berperan sebagai pemeran utama?"

Suatu sore, seseorang dari komite lingkungan datang menemui saya, meminta agar saya menulis pernyataan berjanji untuk melepaskan latihan Falun Dafa. Saya menolaknya.

Suatu malam, ketika saya pulang dari belajar Fa bersama, seseorang memperingatkan saya dengan niat baik. "Anda lebih baik sembunyi, karena pihak berwenang akan melakukan tindakan malam ini. Mereka mungkin akan menangkap Anda." Suami saya bukanlah seorang praktisi. Tapi dia sangat lurus. Dia mengatakan kepada saya: "Kamu tidak melakukan sesuatu yang buruk sehingga tidak ada yang perlu ditakutkan. Kamu masuk ke rumah dan saya akan menunggu mereka di pintu. Tak seorang pun akan berani menyentuhmu."

Dengan dukungan suami saya, saya merasa jauh lebih tenang. Saya meletakkan buku Dafa saya di depan potret Guru, duduk dalam posisi lotus penuh, telapak tangan tegak dan mulai memancarkan pikiran lurus. Pukul 00:15 malam, suami saya baru saja masuk ke rumah dan menutup pintu ketika seseorang mengetuk. Suami saya membuka pintu dan sekelompok polisi menerobos ke dalam, membuat keributan. Mereka berteriak memanggil saya untuk ke luar. Suami berkata: "Adalah ilegal bagi kalian masuk ke ruang pribadi di tengah malam." Seorang petugas menjawab: "Kami hanya ingin melihat-lihat dalam rumah dan kami akan pergi." Mereka pergi ke ruang saya berada, mengitarinya dan pergi seolah-olah mereka tidak melihat apa-apa.

Saya baru mengetahui hari berikutnya bahwa malam itu, mereka menangkap dan membawa kakak tertua saya ke pusat penahanan. Segera setelah itu, mereka datang ke rumah saya.

Keesokan harinya, pada sore hari, saya meminta kakak kedua dan istri keponakan bersama dengan saya menuntut pembebasan kakak sulung saya. Saya menyemangati mereka. Guru di samping kita. Setelah memancarkan pikiran lurus, kami pergi menuju pusat penahanan. Saat itu, sekelompok petugas berjalan ke arah kami. Salah satu dari mereka memanggil saya: "Kamu si anu. Buka pintu rumahmu. Kami ingin melakukan penggeledahan." Enam hingga tujuh polisi berkumpul di sekeliling.

Untuk sesaat, saya merasa takut. Lalu secara naluriah, saya berteriak keras: "Tolong, ada pencuri!" Banyak tetangga keluar dari rumah mereka ke halaman dan beberapa dari mereka menegur petugas polisi.

Saya mengatakan kepada polisi bahwa sebelum saya berlatih Falun Gong, saya pernah menderita segala macam penyakit seperti tuberkulosis dan tekanan darah tinggi. Setelah berlatih Falun Gong, saya menjadi sehat dan keluarga menjadi harmonis. Saya kemudian memberi tahu mereka tentang penyebaran Dafa di seluruh dunia, bagaimana insiden bakar  diri Tiananmen direkayasa pemerintah komunis dan fakta lain tentang Falun Gong.

Salah satu petugas mengatakan: "Kami tidak punya pilihan, berusaha untuk mencari nafkah.  Biarkan kami masuk dan melihat-lihat." Petugas  lain berkata sengit: "Jangan buang waktu lagi. Kepala mengatakan dan memerintahkan kita untuk membongkar pintu jika dia menolak untuk membukanya." Saya berkata perlahan: "Saya harap Anda tidak melakukannya. Semua orang tahu perbuatan yang telah Anda lakukan. Ada seseorang di kantor yang menganiaya praktisi Falun Gong berkali-kali dan menolak untuk bertobat atas perbuatannya. Dia kemudian meninggal merana. Saya yakin Anda pernah mendengar tentang hal itu." Beberapa petugas berjongkok, menunduk dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Kebuntuan ini berlangsung sampai pukul 17.00 lewat. Ketika suami saya pulang dari kerja dan melihat kejadian, ia berkata cemas: "Tidak peduli siapa Anda, istri saya tidak melakukan sesuatu yang salah dengan berlatih Falun Gong. Anda tidak boleh menyakitinya." Polisi terus memohon, "Hanya membuka pintu dan membiarkan kami masuk ke dalam rumah. Kami hanya ingin melihat-lihat, kemudian kami akan pergi." Suami menatap saya, "Mari kita biarkan mereka masuk ke dalam rumah untuk melihat-lihat." Saya memancarkan pikiran lurus diam-diam. Mereka masuk, mengelilingi rumah dan ke luar, sambil berkata: "Kami tidak menyentuh apa pun di rumah." Saya menjawab: "Anda harus ingat bahwa Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik! Perlakukan Dafa dengan kebaikan dan Anda akan diberkati." Mereka mengangguk dan pergi. Demikianlah, saya melewati dua ujian berturut-turut. Ini memperkuat keyakinan saya pada Guru dan Fa.

2. Pergi ke Kantor Polisi dan Pemerintah Kota untuk Meminta Pembebasan Saudari Saya dan Barang-barang yang Disita

Setelah berdiskusi dengan saudara perempuan saya yang lain, kami memutuskan untuk pergi ke kantor polisi meminta pembebasan saudari kami. Ketika kami masuk ke kantor polisi, dua petugas yang datang ke rumah saya sehari sebelumnya melihat kami dan mencoba menjauh. Saya tersenyum dan mendekati mereka seraya berkata: "Mengapa anda menghindar?" Mereka menjawab: "Apakah kamu datang ke sini untuk memberi tahu kami fakta kebenaran?  Kami bisa merasakan Falun berputar di atas kepala kami dan itu membuat kami pusing." Saya berkata: "Itu hal yang baik. Kenapa Anda tidak mundur dari [Partai Komunis China] PKC menggunakan nama samaran?" Mereka setuju, mengatakan: "Apa pun yang Anda katakan."

Sambil mencari kepala kantor polisi, saya mengambil kesempatan untuk pergi ke setiap ruangan untuk mengklarifikasi fakta. Ketika saya melihat kepala polisi, saya bertanya: "Apa kejahatan yang saudari saya lakukan sehingga Anda harus menangkapnya? Saya juga mendengar bahwa Anda menyita barang-barang pribadi praktisi lain." Saya melanjutkan: "Mereka mengambil sepeda keponakan saya, 500 Yuan uang tunai pada dirinya, dua laptop kakak saya, meja komputer adik ketiga saya dan barang-barang lainnya." Kepala polisi menjawab: "Biar saya menelitinya. Jika benar, saya akan mengembalikan barang-barangnya."

Keesokan paginya, kami pergi ke kantor polisi lagi. Wakil kepala menerima kami. Dia mengatakan kepada istri keponakan saya untuk pergi ke kantornya dan mengambil 500 Yuan yang petugas telah sita. Segera, saya melihat buku-buku Dafa dan potret Guru di antara barang-barang yang disita. Tanpa ragu-ragu, saya mengambil potret Guru dan memasukkannya ke dalam tas saya. Tak terduga, mereka tidak melihat apa yang saya lakukan. Kemudian, ketika saya kembali ke pos polisi lagi, saya mengambil CD musik dan dua buku Dafa. Kepala polisi berkata: "Anda harus menemui wali kota terkait sepeda dan komputer. Saya tidak punya wewenang dalam hal pembebasan saudara perempuan Anda."

Kami pergi ke pemerintahan kota. Pengunjung yang keluar masuk kantor harus mendaftar dan tas mereka diperiksa. Saya memancarkan pikiran lurus melarang mereka memeriksa tas saya. Saya bertemu wali kota, dan saya mengambil sepeda keponakan. Pada waktu itu, saya melihat potret Guru dan buku Zhuan Falun di kantor. Saya mengambil Zhuan Falun dan wali kota melihat apa yang saya lakukan. Dia meraih tanganku dan berkata keras: "Apakah Anda seorang praktisi Falun Gong?" Saya tersenyum dan menjawab: "Bukankah seseorang bebas memilih keyakinannya?" Dia berkata: "Ya." Hati saya sangat sakit ketika saya memikirkan potret Guru tertinggal di kantor wali kota dan saya tidak bisa melindunginya. Saya memutuskan untuk mendapatkan potret itu kembali. Setiap kali saya pergi ke kantornya, saya akan mengklarifikasi fakta kepada wali kota. Dalam rangka untuk menyelamatkan dua kakak dan keponakan saya, saya pergi ke kantor pemerintah dua kali sehari.

Suatu kali, wali kota mengancam akan menangkap saya jika saya terus bercerita tentang Falun Gong. Saya menjawab dengan tenang: "Jika anggota keluarga Anda ditangkap sewenang-wenang, akankah Anda diam dan tidak melakukan apa-apa? Anggota keluarga saya berlatih Falun Gong dan berusaha untuk menjadi orang yang baik dalam segala aspek. Namun, para praktisi ditangkap, dikirim ke kamp kerja paksa, dijatuhi hukuman penjara dan beberapa dari mereka organnya dirampas saat masih hidup. Pemerintah dan rumah sakit bahkan menjual organ-organ yang dirampas dengan harga selangit demi keuntungan." Dia terkejut mendengar kata-kata saya dan mengajukan banyak pertanyaan. Saya menjawabnya satu per satu. Pada akhirnya, ia menyatakan kesediaannya untuk membantu saya.

3. Pergi ke Kantor 610 untuk Meminta Pembebasan Rekan-rekan Praktisi

Saya meninggalkan kantor pemerintah kota dan mulai mencari Kantor 610 kabupaten. Putri seorang praktisi yang ditangkap pergi bersama saya. Sepanjang jalan, kami melafalkan puisi Guru "Fa Meluruskan Alam Semesta" dari Hong Yin II: "Belas kasih mampu mencairkan langit dan bumi untuk mendatangkan musim semi, Pikiran Lurus dapat menolong manusia di dunia ini."

Setelah mencapai pintu masuk utama ke kantor komite partai komunis kabupaten, saya berkata kepada penjaga: "Tiga anggota keluarga saya ditangkap karena berlatih Falun Gong. Tekanan darah kakak saya sangat tinggi dan dia tidak dalam kesehatan yang baik. Kami datang untuk meminta pembebasannya." Salah satu penjaga bertanya: "Apakah Anda tahu yang mana kepala Kantor 610?" Saya berkata tidak. Dia mengatakan: "Anda perhatikan ekspresi saya sebelum Anda bertindak. Ketika mobilnya tiba, Anda mengikutinya." Setelah itu, penjaga ini juga mundur dari keanggotaannya di Partai Komunis China.

Kami bertemu kepala Kantor 610 dan meminta pembebasan para praktisi yang ditangkap. Dia mengancam saya beberapa kali: "Jika kamu datang lagi, saya akan menangkapmu." Tidak terintimidasi oleh sikapnya, yang saya hanya pandang sebagai ilusi, saya melanjutkan untuk menceritakan fakta-fakta penganiayaan. Saya mengatakan kepadanya: "Selama Anda tidak membebaskan mereka, saya akan datang dan mencari Anda setiap hari sampai Anda membiarkan mereka pergi." Jadi, setiap hari saya terus berjalan ke sana kemari, dari kantor pemerintah, kantor polisi dan kantor 610. Ke mana pun saya pergi, saya mengklarifikasi fakta.

Selanjutnya, ketika saya pergi ke Kantor 610, dan kepala melihat saya, ia sembunyi dari saya. Saya memancarkan pikiran lurus. Saya mendapatkan nomor kantornya dari penjaga dan meneleponnya. Orang yang menjawab telepon mengatakan dia tidak ada, memberi tahu saya untuk datang kembali hari lain. Saya menjawab: "Kakak saya sedang ditahan dan dia tengah sakit berat. Jika mereka masih menolak untuk melepaskannya dan dia meninggal, maukah Anda bertanggung jawab?" Dia cepat berkata: "Datanglah ke kantor." Ketika saya pergi ke kantor, saya mengatakan kepadanya: "Ginjal kanan kakak saya telah diangkat tahun 1995, ginjal kirinya memburuk. Setelah berlatih Falun Gong, kesehatannya pulih. Dia dikenal sebagai orang yang baik. Mohon bebaskan dirinya secepat mungkin." Dia mendengarkan dan mencatat kata-kata saya, kemudian berkata bahwa  dia akan menyampaikan apa yang saya katakan pada atasannya sesegera mungkin.

Setelah itu, saya masuk dan keluar dari kantor polisi, kantor pemerintah dan komite partai kabupaten tanpa halangan. Suatu kali, saya pergi ke Kantor 610 untuk meminta pembebasan saudari saya lagi. Mungkin kepala mengetahui bahwa saya datang. Dia tiba-tiba membuka pintu dan saya berjalan masuk. Saya mulai mengklarifikasi fakta kepada para petugas di kantornya. Kepala Kantor 610 bersandar di meja dan mengancam akan mengeluarkan saya jika saya terus berbicara. Saya memancarkan pikiran lurus untuk menyingkirkan kejahatan yang mengendalikan dia di dimensi lain. Saya tersenyum dan berkata: "Tiga anggota keluarga saya Anda tahan, namun saya tidak marah. Mengapa anda marah." Dia mengangkat telepon dan berteriak kepada penjaga: "Lain kali, jangan biarkan praktisi ini masuk lagi. Jika kalian biarkan dia masuk, saya akan menghukum kalian."

Pada saat itu, para praktisi di daerah saya entah ditangkap atau tidak di rumah. Saya berbagi pemahaman saya dengan rekan-rekan praktisi dan mendorong mereka untuk memperkuat keyakinannya kepada Guru dan Dafa, melangkah ke luar dan menyelamatkan praktisi yang ditahan. Saya juga mendorong anggota keluarga praktisi untuk pergi dan meminta pembebasan orang yang mereka cintai secara terbuka dan bermartabat. Kami mengekspos fakta penganiayaan, menempatkan catatan pada setiap jalan utama dan jalan-jalan kecil di satu malam. Kami bahkan menempatkan brosur ke dalam laci meja kantor polisi.

4. Menuntut Pembebasan Praktisi di Pusat Penahanan

Setiap hari, saya pergi ke pusat penahanan untuk meminta pembebasan rekan-rekan praktisi, mengklarifikasi fakta dan memancarkan pikiran lurus. Namun mereka terus menolak permintaan saya untuk menemui keluarga saya. Suatu kali, saya menghentikan kepala pusat penahanan di mobilnya dan meminta untuk bertemu keluarga saya. Saya juga mengatakan kepadanya untuk mengingat "Falun Dafa baik".  Dia mengatakan: "Falun Dafa baik," dan bahkan kemudian berujar: "Lain kali, jangan meminta untuk melihat mereka. Tapi mintalah agar mereka dibebaskan."

Setiap kali saya belajar Fa atau memancarkan pikiran lurus, saya akan memanggil nama-nama praktisi dan meminta agar kami berasimilasi dengan Dafa bersama-sama, menyingkirkan kejahatan. Dalam rangka menyemangati praktisi yang ditahan, saya pergi ke gerbang masuk utama dari pusat penahanan dan meneriakkan nama-nama praktisi. Para penjaga bergegas ke luar dan mengelilingi saya. Mereka mengancam akan menangkap saya. Saya mengklarifikasi fakta kepada mereka dengan tenang: "Jika anggota keluarga Anda yang tidak bersalah ditahan, bagaimana perasaan Anda? Saya ingin orang-orang yang saya cintai dibebaskan secepatnya." Kemudian, ketika saya melakukan ini lagi, mereka tidak marah seperti sebelumnya.

Para praktisi yang ditahan di dalam juga melakukan sangat baik. Mereka membujuk orang-orang yang mereka temui untuk mundur dari partai dan bahkan menyelundupkan keluar daftar nama orang-orang yang telah mundur dari partai. Kemudian, semua praktisi yang ditahan dikirim ke pusat pencucian otak kecuali kakak sulung saya.

Pada hari kelas cuci otak didirikan, saya pergi menemui wali kota. Dia mengatakan kepada saya: "Saya tidak ingin melakukan itu, tapi saya tidak punya pilihan. Saya tahu mengapa Anda begitu ingin menemukan praktisi. Anda takut bahwa organ mereka akan dirampas saat mereka masih hidup, benarkah?” Saya berkata: "Saya tidak ingin anda menyiksa orang-orang yang saya cintai, saya tidak ingin mereka dikirim ke kamp kerja paksa dan organ mereka dirampas. Saya juga tidak ingin anda diadili di pengadilan di masa depan."

Selanjutnya ketika saya pergi untuk melihat mereka lagi, wali kota dan polisi memperlakukan saya sangat sopan. Suatu kali, wali kota berkata: "Saya pikir Anda sangat lurus." Saya menjawab: "Anda lihat demikian pada saya karena Guru kami adalah lurus. Dafa adalah lurus."

Suatu kali saya bertemu istri dari kepala polisi yang memimpin para petugas lainnya ke rumah saya sebelumnya. Saya membantu seluruh keluarganya untuk mundur dari partai. Istrinya menangkupkan tangannya dengan sikap Heshi dan berterima kasih kepada saya. Ketika saya bertemu dia lain waktu, dia mengatakan kepada saya: "Suami saya memilih pensiun dini setelah mengetahui fakta penganiayaan. Dia mengatakan dia tidak ingin melakukan perbuatan buruk seperti itu lagi."

5. Pergi ke Pusat Pencucian Otak untuk Mengklarifikasi Fakta dan Menyelamatkan Rekan-rekan Praktisi

Sejak penganiayaan dimulai, Komite Politik dan Hukum kabupaten, Kantor 610 dan departemen kepolisian telah mengorganisir tidak kurang dari 10 kelas cuci otak untuk menganiaya praktisi Falun Gong. Agen-agen di pusat pencucian otak melarang praktisi melakukan latihan, memancarkan pikiran lurus atau bertemu siapa pun dari luar. Mereka menyiksa praktisi, termasuk memukuli dan menendang mereka serta membuat mereka berdiri untuk jangka waktu yang lama.

Kali ini, pada hari pertama kelas cuci otak, saya pergi ke tempat di mana kelas diadakan. Ada tanda di luar "Pangkalan militer, personel yang tidak berkepentingan dilarang masuk." Saya melihat pintu itu terbuka dan langsung masuk. Saya melihat rekan-rekan praktisi dan sekelompok asisten. Para asisten bertanya kepada saya bagaimana saya bisa masuk. Saya mengatakan kepada mereka saya mendorong pintu terbuka dan masuk.  Salah satu dari mereka berkata dalam nada mengancam: "Kami baru saja pindah di sini dan Anda sudah menemukan di mana kami berada." Saya memancarkan pikiran lurus untuk menyingkirkan kejahatan di belakangnya. Saya mengatakan kepada rekan-rekan praktisi bahwa anggota keluarga mereka di luar merindukan mereka dan berharap bahwa mereka akan segera dibebaskan.

Ketika saya kembali ke pusat pencucian otak mereka telah mengunci gerbang masuk utama. Saya pergi ke pintu belakang dan mengklarifikasi fakta kepada mereka serta memancarkan pikiran lurus dari balik pagar. Beberapa lusin asisten berkumpul di sekitar - mendengarkan apa yang saya katakan.

Dengan demikian, karena praktisi di luar memancarkan pikiran lurus dan mengekspos penganiayaan di Internet tepat waktu, kelas cuci otak segera ditutup dan praktisi dikirim kembali. Sayangnya, beberapa dari mereka dikirim ke kamp kerja paksa. Kakak sulung saya tidak dibebaskan dan ditahan di pusat penahanan.

6. Guru Memberi Saya Kekuatan untuk Membuka Pintu Pusat Penahanan dengan Pikiran Lurus

Beberapa hari kemudian, departemen kepolisian menelepon dan meminta saya untuk membawa pulang keluarga saya. Saya menelepon taksi dan pergi ke pusat penahanan, memancarkan pikiran lurus sepanjang jalan. Kakak sulung saya dan saya mengemasi barang-barangnya. Saya melangkah ke luar dari pintu, wakil kepala mengunci pintu dan mengunci kakak sulung saya di dalam. Dia memerintahkannya untuk menulis sebuah pernyataan janji untuk melepaskan latihan Falun Gong atau dia tidak akan diijinkan pulang.

Saya bisa merasakan Guru memberikan saya kekuatan yang luar biasa dan saya berteriak dengan nada memerintah: "Apa yang Anda lakukan? Buka pintu dan biarkan dia pergi!" Mereka terkejut. Saya melangkah maju, menarik kunci, melemparkannya ke lantai, menarik kakak sulung saya dan berjalan keluar. Kepala pusat penahanan tertawa, mengatakan: "Buka pintu dan biarkan mereka pergi." Maka saya membawa pulang saudari saya dari pusat penahanan.

Dua bulan pertempuran antara kebaikan dan kejahatan. Melalui belas kasih Guru, saya melewatinya dengan pikiran dan perbuatan lurus.

Chinese version click here
English version click here