Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Mao Kun Melakukan Mogok Makan untuk Memprotes Perpanjangan Hukuman di Kota Chengdu

26 Maret 2012 |   Oleh: koresponden Clearwisdom dari Provinsi Sichuan, China


Nama: Mao Kun (毛坤)
Jenis Kelamin: Perempuan
Usia: Tidak Diketahui
Alamat: Wulitun, Distrik Jinniu, Kota Chengdu (成都市金牛区五里墩)
Pekerjaan: Akuntan Publik (会计师)
Tanggal Penangkapan Terakhir: September 2007
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Wanita Sichuan (四川女子监狱)
Kota: Jianyang
Provinsi: Sichuan
Penganiayaan yang Diderita: Pencucian otak, penahanan, hukuman ilegal, pemenjaraan, digantung dengan diborgol, mengurangi jam tidur, kerja paksa, kurungan isolasi, dicekok makan, dijemur untuk waktu yang panjang, tidak boleh mandi dan mengganti pakaian yang kotor, setrum dengan listrik, penyiksaan

(Minghui.org) Praktisi Falun Gong Mao Cui ditangkap secara ilegal oleh otoritas PKC (Partai Komunis China) pada tahun 2007. Dia dihukum lima setengah tahun penjara pada 2008. Dia sangat teguh pada Falun Gong di Penjara Wanita Sichuan. Petugas penjara mengancamnya jika dia tidak melepaskan keyakinannya, dia tidak akan dibebaskan bahkan saat masa hukumannya telah berakhir. Karena mendapat ancaman ini, dia pun melakukan mogok makan untuk memrpotes penganiayaan tersebut. Dia melakukan mogok makan selama dua bulan lebih, dan anggota-anggota keluarganya sangat cemas atas kondisi fisiknya.

Hukuman Ilegal Menarik Perhatian dari Dalam Negeri dan Luar Negeri

Sebelum ditangkap, Mao adalah seorang akuntan yang sangat dihormati di mana bekerja di Kota Chengdu. Dia bekerja dengan sangat rajin dan dianggap sebagai seorang karyawan yang sangat kompeten. Kepribadiannya yang baik mendapatkan kepercayaan dan popularitas dari atasan dan koleganya.

Antara Agustus dan September 2007, lebih dari 30 praktisi Falun Gong ditangkap di rumah dan tempat kerja. Semuanya ditahan di Pusat Penahanan Kota Chengdu. Pusat penahanan ini terkenal dengan penyiksaan kejam terhadap praktisi Falun Gong. Praktisi Zhou Huimin disiksa hingga meninggal dunia di pusat penahanan ini.

Pada September 2007, Mao ditangkap di tempat kerja oleh petugas polisi dari Divisi Keamanan Domestik Distrik Jinniu dan dibawa ke Pusat Pencucian Otak Distrik Jinniu untuk “dirubah.” Dua bulan kemudian, dia dipindahkan ke Pusat Penahanan Kota Chengdu.   

Pada 10 Oktober 2008, petugas dari Pengadilan Distrik Wuhou membawa Mao dan 12 praktisi lainnya ke persidangan. Ada delapan pengacara dari Beijing dan Kota Chengdu yang membelanya. Para pengacara menyatakan bahwa materi-materi informasi mengenai Falun Gong, begitu juga dengan hak para praktisi Falun Gong untuk berkumpul bersama, adalah dilindungi di bawah Konstitusi China, dan tindakan-tindakan para praktisi sudah sesuai dengan hukum. Para pengacara juga mengemukakan bahwa petugas polisi telah menggunakan siksaan kejam terhadap praktisi ini untuk memaksa mereka melepaskan keyakinannya, dimana dengan jelas memberikan gambaran bagaimana polisi melanggar hak asasi manusia.

Demi untuk mendiskredikan para pengacara, pejabat dari Pengadilan Wuhou pun menentang peraturan dari pengadilan dan tidak membiarkan anggota keluarga dari praktisi ataupun warga sipil untuk duduk di dalam ruang persidangan. Ketika pengacara sedang melakukan pembelaan terhadap praktisi, Hakim Shui Changbin dan jaksa penuntut umum menghentikan mereka berbicara dan tidak memberikan mereka kesempatan untuk mempresentasikan bukti untuk kasus tersebut. Pengacara juga tidak diizinkan untuk mengacu pada Konstitusi China di dalam persidangan.

Setelah Mao dijatuhi hukuman, dia dan praktisi lain mengajukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi. Di persidangan kali ini terdapat 15 pengacara yang membela praktisi. Media utama di luar China, seperti stasium radio FOA (Freedom of Asia), memberikan perhatian penuh pada kasus ini. Pada laporan tahunan U.S. Congress Human Rights 2009, kasus ini dianggap sebagai kasus dimana” persidangan terhadap praktisi Falun Gong yang dilakukan secara tidak adil dalam proses juridisial yang diciptakan oleh pejabat pengadilan dan hakim yang secara langsung tidak tunduk pada prosedur juridisial, sehingga memutarbalikkan perlindungan hukum yang sebenarnya.”

Mao Disiksa; Mogok Makan untuk Memprotes Penganiayaan

Setelah dia ditahan di Penjara Wanita Sichuan, Mao menyatakan bahwa dia tidak akan pernah melepaskan keyakinannya pada Sejati-Baik-Sabar (tiga prinsip utama dari Falun Gong), dan dia tidak melakukan kejahatan apapun. Akibatnya, dia mengalami penyiksaan yang kejam. Seseorang dari dalam membocorkan bahwa Mao pernah diborgol pada jemuran pakaian di luar selama untuk beberapa hari dan malam.

Pada Desember 2011, petugas dari penjara mengatakan bahwa jika dia tidak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong saat hukumannya berakhir, dia tidak akan dibebaskan, dan mereka akan memindahkannya ke “Kelas Penegakkan Hukum” yang dijalankan oleh Kantor 610, berarti masa tahanannya akan diperpanjang.

Untuk mendapatkan kembali kebebasannya, Mao menolak untuk membawa makanan atau minuman apapun dari penjara, selain air dan sedikit susu kacang untuk bertahan hidup. Dia  melakukan mogok makan lebih dari dua bulan, dan kondisi fisiknya kian memburuk. Ketika anggota keluarga dating untuk mengunjunginya, mereka melihat bahwa dia mengalami kesulitan berjalan, dan dia memerlukan dua orang untuk membantunya berjalan.

Sebelum pengurungan ini, Mao pernah dihukum kerja paksa dua kali. Di pusat penahanan dan kamp kerja paksa, dia jam tidurnya dikurangi selama tujuh hari tujuh malam berturut-turut, dipaksa untuk melakukan kerja paksa intensif, diborgol di belakang, dan dimasukkan ke kurungan isolasi untuk waktu yang sangat lama. Dia juga dicekok makan. Pada musim panas, dia tidak diizinkan untuk  mandi atau mencuci pakaiannya untuk lebih dari sebulan lamanya, dipaksa berdiri di bawah sinar matahari yang terik untuk waktu yang panjang, dan dipaksa jongkok 1.000 kali. Mao juga disetrum dengan tongkat listirk di seluruh badan, muka, tangan, dan mulut, yang membuat kulitnya menjadi terluka. Dia pernah disiksa dengan sangat buruk sehingga nyawanya berada dalam bahaya.

Penjara Wanita Sichuan:


Alamat: Penjara Wanita Kota Yangma, Kota Jiangyang, Provinsi Sichuan, China.
Kode Pos 641402
Telepon penjara:+86-832-7722652, +86-832-7722930
Kepala penjara: Wanita dengan nama panggilan Guo
Deputi Kepala Penjara: Marganya Zhu
Sekretaris Komite PKC: Marganya Duan
Deputi Sekretaris Komite PKC: Marganya Luo
Orang Yang Bertanggung jawab di Bangsal No 1: Marganya Luo
Orang Yang Bertanggung jawab di Bangsal No 4. Marganya Luo
Orang Yang Bertanggung jawab di Bangsal No.5 Ketua Tim Yuang Chang: +86-832-7722951(Kantor), Ketua Tim Fang Rong: +86-832-7722951 (Kantor)
Orang yang bertanggung jawab di Bangsal No 6: Ketua Tim Xiong Chuanyan:  +86-13508043519 (Seluler), Ketua Tim Chen Jiahong: +86-13568552581 (Seluler)
Bangsal No.7: Petugas Yu Zhifang, Huang Yunhui
Kantor 610 Distrik Jinniu, Kota Chengdu: Deputi Sekretaris Li Yong: +86-13668292609 (Seluler), +86-28-87526973 (Rumah), +86-28-87705681 (Kantor).

Nama-nama dan nomor-nomor telepon tambahan tersedia pada artikel bahasa Mandarin.

Artikel Terkait:
“Penganiayaan Mao Kun di Kota Chengdu”
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/3/8/105384.html

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2012/2/19/冤狱期满不能回家-成都女会计师拒吃牢饭抗议-253269.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2012/3/11/132020.html