Dari Konferensi Berbagi Pengalaman via Internet Kedelapan bagi Praktisi di China


(Minghui.org)

Salam Guru terhormat!
Salam rekan-rekan praktisi!

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Guru atas kesempatan yang diberikan kepada praktisi Falun Gong di China untuk berbagi pemahaman dan pengalaman kultivasi serta meningkatkan kultivasi kami melalui Internet. Ini adalah keempat kalinya saya menulis artikel  pengalaman kultivasiku, di mana saya mengatasi kekhawatiranku tidak dapat menulis dengan bagus karena keterbatasan pendidikan, keterikatan pada nama yang menginginkan artikelku terpilih, dan keterikatan pada puas diri setelah artikelku terpilih. Kali ini saya akan menulis dengan pikiran paling murni untuk mempersembahkan kepada Guru tentang pengalamanku mengkultivasikan diri dengan gigih melalui belajar Fa dan melakukan tiga hal.
1. Melakukan Tiga Hal adalah Proses Berkultivasi dengan Gigih

Setelah Partai Komunis China (PKC) memulai penganiayaan Falun Gong di China, seorang rekan praktisi, Amanda (nama samaran), antusias dalam mengklarifikasi fakta. Saya sangat iri hati karena ia berbuat banyak untuk Falun Gong dan berkultivasi dengan baik. Tapi ia meninggal karena penyakit. Kami sangat sedih. Saya telah berulangkali belajar Fa, memancarkan pikiran lurus, berbagi pemahaman kultivasi dan mencari ke dalam bersamanya. Amanda sering belajar Fa dan memancarkan pikiran lurus tiap hari sesuai jadwal. Tetapi ketika urusan mencari ke dalam, ia mengaku tidak paham. Ia tidak dapat menemukan akar sebab dari kesengsaraan yang dideritanya, maupun bagaimana meningkatkan Xinxingnya. Ia berkata sudah terlambat dan meninggal dengan penyesalan.

Itu mengejutkan dan menyadarkan saya. Saya menyadari keseriusan berkultivasi. Hanya ketika belajar Fa, mencari ke dalam dan berkultivasi dengan gigih baru dapat maju. Guru berkata,

Belajar Fa mendapatkan Fa,
Banding belajar dan banding kultivasi,
Cocokkan setiap masalah,
Dapat melakukan adalah berkultivasi.
(“Sungguh-sungguh Berkultivasi,” Hong Yin)

Guru berkata, ”...... Fa tingkat tinggi harus dipelajari dengan saksama, tahu bagaimana menjalani Xiulian,...” (“Apa Saja yang Telah Diberikan Guru kepada Praktisi,” Ceramah Tiga Zhuan Falun)

Saya menyadari belajar Fa adalah fundamental bagi kultivasi seseorang. Saya memutuskan harus belajar Fa, memperoleh Fa dan mengikuti Fa agar benar-benar mempelajari Fa.

Ketika Guru meminta kita melakukan tiga hal, beliau sudah mengatur masing-masing jalan kultivasi kita. Kita harus memenuhi tanggung jawab kita, menyelesaikan misi kita, menyelamatkan makhluk hidup dan melenyapkan semua keterikatan, konsep manusia dan keinginan melalui melakukan tiga hal.

Guru berkata, ”Dengan sekali kibasan tangan satu Buddha, lenyaplah penyakit dari seluruh umat manusia, ini pasti mampu dilaksanakan.” (“Kemampuan Gong Suming Tong,” Ceramah Dua Zhuan Falun)

Guru adalah pencipta alam semesta baru. Guru dapat menyelesaikan apapun dengan sebuah pikiran. Mengapa Guru meminta kita melakukan tiga hal dan menyelamatkan manusia? Karena Guru memberikan kesempatan kepada kita untuk mencapai sesuatu bagi diri kita sendiri. Guru memperlihatkan belas kasihnya dan berkat tak terbatas. Ketika saya mengerti akan pemahaman di atas, saya memutuskan untuk menghargai kesempatanku untuk berkultivasi. Saya memutuskan lebih banyak belajar Fa. Saya harus memeriksa titik awalku - menyelesaikan tiga hal tidak sama dengan mengkultivasi diri. Selama proses melakukan tiga hal, saya baru dapat mengkultivasi diriku dengan gigih. Ketika mengklarifikasi fakta, membagikan materi klarifikasi fakta dan bekerja sama dengan rekan-rekan praktisi supaya pekerjaan Dafa selesai, saya harus melenyapkan segala konsep manusia yang muncul dan meluruskan pikiranku. Proses melakukan tiga hal adalah proses mengkultivasi diri sendiri.

2. Mengkultivasi Diri melalui Pembagian Materi Klarifikasi Fakta


Satu hari, kami membentuk dua tim terdiri dari dua orang untuk membagikan DVD Shen Yun di empat desa besar. Saya berpasangan dengan praktisi manula. Semua desa yang kami kunjungi hanya punya dua lajur, satu dibeton dan lainnya tanah. Lebih sulit berjalan di tanah. Di dua desa, saya dengan tenang berjalan di jalan tanah. Adalah Guru yang mendirikan langsung Shen Yun. Itu adalah alat Fa untuk menyelamatkan manusia. Saya merasa terhormat dapat membagikan DVD. Pada saat kami sampai di desa ketiga, saya mulai merasa tidak adil. Kami tidak lagi muda. Mengapa dia tidak menyarankan berganti lajur? Saya mulai mengeluh dan mengkritiknya.

Hari berikutnya ia memanggilku keluar. Ia berkata, ”Berhenti rewel. Kamu telah menyelesaikan tugas. Mengapa kamu masih mengeluh tentang kemarin? Haruskah kamu menunjukkan pengorbananmu ke semua orang?” Pada saat itu saya memberitahunya bahwa saya senang ia menunjukkan kekuranganku, tetapi saya masih merasa kesal. Kenyataanya saya makin kesal setelah ia pergi: ”’Saya’ berjalan di jalan tanah, ‘saya’ membayar taksi. Sekarang ‘kamu’ mengkritikku???”  Saya sangat kesal, tetapi saya teringat kata-kata Guru:

“Kita punya sasaran yang dituju, benar-benar ditujukan pada keterikatan itu, dan menyingkirkan keterikatan itu, sehingga dapat berkultivasi sangat cepat.” (“Kaiguang,” Ceramah Lima Zhuan Falun)

Kata-kata Guru membangunkanku. Guru melihat keterikatanku dan menggunakan perjalanan ini untuk membuat mereka muncul ke permukaan. Beliau sedang menunjukkannya keluar melalui komentar praktisi lain. Saya mencari ke dalam dan menemukan banyak konsep manusia biasa, seperti kebencian, keserakahan, kenyamanan, penolakan kritik dan melindungi kepentingan pribadi. Itu bukan diriku yang sejati dimana merasa kesal. Keterikatan-keterikatan inilah yang menyebabkan saya merasa kesal. Mengapa saya melindungi mereka? Mengapa saya tidak melenyapkan mereka dengan cepat?

Saya juga merenungkan komenter keduanya tentang memamerkan diri betapa saya telah berkorban. Saya mencari ke dalam dan menyadari hatiku tidak berada pada Fa. Apakah saya sedang pamer diri? Kita hanya utusan Guru untuk membagikan DVD Shen Yun. Kita seharusnya tidak egois demi menyelamatkan manusia. Saya percaya tujuan awalku lurus. Tetapi, ia merasa saya bertingkah semauku. Meski saya tidak melakukannya dengan sengaja, Guru pasti telah melihat bahwa saya sedang pamer diri dan terikat pada nama dan pengakuan. Guru melalui dia menunjukkannya keluar supaya saya dapat melenyapkan keterikatan-keterikatan ini. Guru telah menghabiskan banyak waktu dan upaya untukku! Hanya ketika saya melenyapkan konsep manusia saya dan unsur jahat serta meningkatkan Xinxingku baru saya dapat melakukan hal yang paling sakral.

Mengapa saya sensitif terhadap pendapat orang lain tentang saya? Mengapa saya begitu sensitif terhadap perasaanku? Kenyataanya adalah saya egosentis. Saya mementingkan diri sendiri. Saya gagal melarutkan diriku ke dalam Fa. Sementara itu, kekuatan lama menggunakan keegoisanku untuk menciptakan celah antara praktisi guna menghentikan kita membagikan DVD Shen Yun. Saya teringat janji yang pernah kuucapkan kepada Guru: ”Bagaimanapun rekan-rekan praktisi memperlakukanku, saya akan melepaskan diriku supaya tidak menciptakan ketidakharmonisan antara saya dengan praktisi lain, tidak mengecewakan Guru atau memuaskan kekuatan lama.”

Saya kemudian minta maaf padanya. Kami telah bekerja sama dengan baik. Saya sungguh berterima kasih atas ketidakegoisan dan keterusterangannya. Ia sangat membantu dalam kultivasiku.

3. Berkultivasi Sambil Mengklarifikasi Fakta

Ketika mengklarifikasi fakta, saya telah melenyapkan banyak konsep manusia. Saya menemui berbagai macam orang ketika menjelaskan fakta. Satu hari saya mengklarifikasi fakta kepada ibu dan putrinya di depan rumah sakit kota. Putrinya, yang mengurus ibunya, tidak lama kemudian mulai berteriak memaki saya. Ia meneriakkan makian kotor padakku. Seorang pejalan kaki memutuskan untuk terlibat, berkata, ”Kamu tidak harus mendengarkannya, tetapi tidak perlu menghinanya.” Saya sangat kecewa. Saya merasa sedh tidak dapat menyelamatkannya dan tidak punya cukup belas kasih. Saya juga tertekan dihina begitu rupa.

Saya mencari ke dalam setelahnya. Sebelum berlatih Falun Gong, saya memiliki ego yang kuat dan sombong. Apa yang terjadi bukan kebetulan. Itu ditujukan pada konsep manusia saya. Saya minta Guru untuk memperkuat pikiran lurusku agar membantu saya melenyapkan keterikatan ini. Sejak itu, pengalaman mengklarifikasi fakta berjalan lancar.

Suatu hari, tiga praktisi dan saya pergi ke desa pertanian untuk mengklarifikasi fakta secara langsung dan membagikan DVD Shen Yun. Seorang praktisi manula dan saya menangani dua jalan di desa besar ini. Di jalan satunya sangat bagus. Hampir semua orang yang kami ajak bicara mundur dari PKC dan dua organisasi pelajar di mana mereka pernah menjadi anggotanya. Ketika kami tiba di jalan kedua, banyak penduduk desa keluar. Banyak yang mengutarakan hati mereka dan ada yang negatif. Kami terus memancarkan pikiran lurus dan meminta Guru memperkuat sehingga mereka tidak melakukan kejahatan terhadap Fa. Praktisi lainnya bertanya, ”Kita lanjutkan?” Kami berkata, ”Mari lanjutkan!” Lagipula, kami datang untuk menyelamatkan manusia. Ketika kami sampai di rumah terakhir, hanya seorang pria yang ada di rumah. Ia sangat menerima dan memutuskan untuk mundur menggunakan nama aslinya. Tetapi, saya lupa namanya setelah kami pergi. Praktisi lain bertanya, ”Bagaimana kamu bisa lupa namanya?” Saya pikir, ”Kamu juga lupa. Saya mengklarifikasi fakta, seharusnya kamu yang mengingat nama pria itu.” Tapi segera saya menyadari pikiran itu adalah salah. Saya seharusnya tidak pernah mengeluh. Saya menjawab dengan tulus, ”Lain kali saya akan mengingat nama dengan baik.”

Ketika kembali ke rumah, saya mencari ke dalam setelah belajar Fa. Saya mengenali keterikatanku yang muncul dalam perjalanan. Saya telah mengatasi puas diri setelah menangani jalan pertama. Tetapi saya kehilangan pengendalian diri ketika banyak orang keluar dari rumah di jalan kedua. Saya tidak berani ke toko manapun karena takut. Saya menyalahkan praktisi lain ketika kami lupa nama pria itu. Keterikatan ini menciptakan gunung yang akan menghalangi jalur kultivasiku jika saya tidak menyingkirkannya.

4. Mengkultivasi Setiap Pikiran

Baru-baru ini saya memasang sistem operasi pada beberapa komputer dan mengalami masalah. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Saya tidak dapat menyelesaikan beberapa masalah untuk waktu lama.

Itu tidak wajar; bahkan sewaktu saya masih pemula, saya tidak mengalami begitu banyak masalah. Semua komputer yang kami beli adalah alat Fa. Bagaimana mereka dapat mengalami masalah jika mereka dipilih untuk digunakan bagi Fa?

Saya mencari ke luar dan mengecek apakah pemilik komputer berkultivasi dengan baik. Saya kadang mencari ke dalam dan hanya di permukaan. Akibatnya, tidak ada yang berubah. Akhirnya saya harus meminta dukungan teknis kami. Setelah begitu banyak masalah, praktisi lain melakukan hal yang sama dan kami berdua frustasi.

Suatu pagi, rekan praktisi dan saya belajar Fa bersama di mana membantuku untuk melihat kebenaran. Guru berkata,

“Walau mengerjakan suatu proyek apapun, suatu pekerjaan apapun, anda tidak ingin lakukan maka janganlah dilakukan, jika ingin lakukan harus dilakukan dengan baik, ada awal ada akhir. Jika tidak demikian, bagaimana membuat catatan untuk anda di dalam sejarah atas waktu yang anda hamburkan itu? Hal manapun belum berhasil dilakukan, berarti hal itu gagal. Namun bukan berarti hal ini harus dilakukan menurut pemikiran anda, setelah berhasil anda baru dapat membangun keagungan De, melainkan dalam menghadapi kerja sama tersebut bagaimana pikiran anda bergerak, dalam kerja sama melakukan suatu hal, bagaimana hal itu dilakukan, ini barulah terhitung proses Xiulian.”(“Ceramah Fa pada Konferensi Fa New York Tahun 2010”)

Setelah menyelesaikan bagian Fa itu, saya menyadari bahwa salah satu pikiran tidak lurusku yang menjadi akar masalahnya.

Dukungan teknis sering mengingatkan kami berdua untuk membaca artikel mengenai teknologi komputer. Saya tidak tertarik. Saya mengantuk ketika membacanya. Sebenarnya tidak adanya perhatian adalah penyebabnya. Saya bahkan memberitahu praktisi lain bahwa saya tidak mau mempelajari teknologi komputer lagi karena apa yang kuketahui sudah cukup. Ketika kami mendapat masalah, saya akan menghubungi bagian teknis. Pikiran tidak lurusku itu yang menyebabkan gangguan ini dan membuang waktu banyak orang. Saya sungguh menyesalinya. Guru berkata,

“...oleh karena konsep pikiran manusia sendiri yang tidak benar, hati tidak tulus sehingga mengundang kesulitan.” (“Futi,” Ceramah Tiga Zhuan Falun)

Dari mana pikiran tidak benar ini datang? Saya mencari ke dalam dan menemukan: Pertama, saya begitu sibuk melakukan tiga hal sehingga tidak belajar Fa atau memancarkan pikiran lurus sepenuh hati. Saya telah melakukan tiga hal seperti non-praktisi. Kedua, hatiku tidak dalam Fa. Akibatnya, kekuatan lama yang egois membuatku membiarkan pekerjaan sulit dikerjakan orang lain. Saya tidak mau berusaha karena mencari kenyamanan. Ketiga, saya menjadi puas dengan apa yang sudah kuketahui. Saya tidak mengikuti kata-kata Guru, ”Melakukan hal apapun harus ada permulaan ada kesudahan, lakukanlah dengan baik, menyelamatkan manusia harus berhasil menyelamatkannya.” (“Apa yang Disebut Sebagai Pengikut Dafa”)

Keempat, saya malas dan tidak mau menggunakan pikiranku. Saya melakukan sesuatu menggunakan pikiran manusia dan tidak punya pikiran lurus. Kejahatan mengambil kesempatan dari celah itu dengan membuatku terlalu sibuk melakukan tiga hal.

Mencari ke dalam sungguh adalah alat bagi kultivator. Jika saya tidak menemukan keterikatan ini dan meluruskan diriku secepatnya, saya menempatkan diriku dalam keadaan sangat berbahaya. Saya sangat sibuk di permukaan adalah sebuah tanda bahwa saya telah menyimpang dari Fa. Saya telah memasang piranti lunak seperti non-praktisi. Saya menempuh jalan yang diatur oleh kekuatan lama. Itu karena saya egois. Tidak peduli berapa banyak yang telah kulakukan, saya masih belum mengkultvasikan diriku. Guru berkata,

“Kami mengatakan, baik atau buruk yang akan terjadi berasal dari pikiran sekilas seseorang, beda pikiran sekilas ini juga akan membawa konsekuensi yang berbeda.” (Zhuan Falun)

Adalah penting mengawasi setiap pikiran kita.

5. Menghargai Umpan Balik Rekan Praktisi

Sebelum berlatih Falun Gong, saya sangat bangga dan tidak menerima kritikan dengan baik. Jika berbuat kesalahan, saya tidak dapat makan atau tidur dengan tenang. Saya punya keterikatan kuat pada nama, angkuh dan pamer. Saya tidak akan senang kecuali dapat bekerja dengan baik, mendapat penghormatan dari manajerku dan dipuji oleh orang lain. Beberapa tahun lalu, ada ketidak-sambungan antara belajar Fa dan latihan kultivasiku. Saya tidak tahu bagaimana mengikuti Fa. Saya pikir telah mengkultivasi diri ketika melakukan sesuatu untuk mengklarifikasi fakta. Belajar Fa adalah satu hal, tetapi berkultivasi adalah hal lain. Saya tidak tahu bagaimana menggunakan Fa sebagai panduan kultivasiku. Ketika rekan praktisi menunjukkan keterikatanku, saya merasa putus asa, terutama setelah merasa telah berkontribusi banyak untuk klarifikasi fakta. Saya akan berusaha mengatasi perasaan tidak adil dan sedih. Saya bahkan membentuk pendapat negatif terhadap rekan praktisi yang menunjukkan keterikatanku.

Dengan belajar Fa lebih banyak, terutama ketika berusaha menghafalkan Fa, saya menyadari bahwa saya bukan seorang kultivator jika hanya belajar Fa tetapi tidak memperoleh Fa atau jika hanya melakukan tiga hal tetapi tidak mengkultivasi diri. Saya terbangun ketika belajar “Ceramah Fa di Kanada, 2006”. Saya tahu Guru sedang membicarakan saya, jadi saya menghafal semua paragraf yang berkaitan dalam ceramah tersebut. Itu membantuku untuk menghilangkan banyak keterikatan yang terkait dengan kebencian terhadap umpan balik negatif dan mengejar pujian. Saya pelan-pelan belajar mendengarkan dan bahkan menghargai umpan balik rekan praktisi. Ini sungguh sebuah proses mengkultivasi diri dengan gigih.

Satu hari, di dalam mobil saya memberi saran ketika seorang rekan praktisi dan saya sedang mengantar materi kepada praktisi lain yang tinggal di pinggir kota. Praktisi itu berkata, ”Kamu seharusnya tidak gampang dimanipulasi oleh proposal “gerakan’ atau ‘anjuran’ apapun. Kesadaran utamamu tidak cukup kuat.” Saya tidak menjawabnya, tetapi merasa sedikit tersinggung. Kemudian saya segera menyadari itu adalah keterikatanku menolak umpan balik sedang bekerja. Itu adalah keterikatan yang tersinggung, bukan saya. Saya mulai membaca Fa Guru berkaitan dengan menolak kritik. Saya menyadari itu juga terkait dengan keterikatan pada nama, puas diri, pamer dan ego. Saya mencari ke dalam dan menyadari saya memang mudah  dipengaruhi. Kadang, kesadaran utamaku tidak cukup kuat. Saya punya banyak ketakutan dan kekhawatiran. Keterikatan ini mengganggu upayaku untuk melakukan tiga hal. Saya sepenuhnya berterima kasih kepada Guru karena menunjukkan keterikatanku melalui rekan praktisi, juga kepada praktisi atas ketidakegoisan dan keterusterangannya.

Satu hari saya menghadiri kelompok belajar Fa. Sebelum mulai, saya menyimpulkan bagaimana saya mencari ke dalam ketika menemui masalah baru-baru ini. Sebelum selesai, rekan praktisi menyela, “Kamu masih dalam kultivasi pribadi. Kamu seharusnya melepaskan dirimu untuk mengharmoniskan satu tubuh dan menyelesaikan tujuan Guru.” Saya merasa ia telah salah paham padaku dan terlalu cepat menilai, tetapi saya tidak membela diri.

Setelah pulang, saya mencari ke dalam dan bertanya apakah saya terlalu terikat pada diriku, gagal bekerja sama dengan rekan praktisi atau memenuhi keinginan Guru. Saya terkejut atas apa yang kutemukan ketika mencari ke dalam.

Tahun ini saya sering bepergian ke pinggiran kota untuk berbagi pemahaman kultivasi dengan praktisi di situ. Ada 37 kampung dan kota, tetapi tidak ada begitu banyak praktisi dan lebih sedikit yang melangkah keluar untuk mengklarifikasi fakta. Di banyak kampung, para praktisi gagal membentuk satu kelompok. Saya berbagi wawasan kultivasi dengan mereka tentang melakukuan tiga hal dan bahkan menangani komputer mereka. Saya sering mengingatkan diriku untuk memperlakukan Fa seperti Guru ketika berbagi wawasanku dengan mereka. Tetapi, saya merasa cemas bagi mereka. Ketika berbicara dengan mereka, saya meremehkan dan pamer pemahaman pribadiku. Saya merasa unggul ketika membetulkan komputer mereka. Saya pamer keahlianku, yang adalah diberikan oleh Guru. Keahlian tersebut diciptakan untuk digunakan bagi Fa. Jika saya tidak melakukan dengan baik, saya tidak akan bisa menyelesaikan misiku. Bagaimana saya dapat pamer keahlian itu? Itu merupakan keterikatan pamer yang sedang bekerja. Saya setulusnya berterima kasih kepada Guru atas pengaturan kerjasama praktisi yang indah dengan saya. Praktisi sering menunjukkan keterikatanku. Guru! Saya telah membuang banyak waktumu karena saya punya banyak keterikatan.

Saya menyadari bahwa saya akan dapat melenyapkan keterikatan yang dikaitkan dengan menerima kritik selama saya melepaskan ego dan menjaga Fa di dalam hati. Saya merenungkan baik pendapat positif dan negatif serta menemukan banyak masalah yang tidak kusadari. Selama saya terus berkultivasi, saya akan terus meningkatkan Xinxing. Saya harus menghargai pendapat negatif.

6. Berkultivasi Melenyapkan Rasa Takut

Saya menemukan bahwa halangan terbesarku untuk berkultivasi adalah rasa takut. Pikiranku kosong, lututku lemah dan hatiku melompat keluar ketika ketakutan. Rasa takut itu tidak terkontrol. Sebelum melakukan sesuatu, saya memikirkan yang terburuk karena takut. Saya merasa bahaya sudah dekat. Saya tahu itu merupakan ujian terbesarku dalam mengatasi rasa takut.

Ketika membagikan materi klarifikasi fakta pertama kalinya, saya hanya membawa tiga materi. Saya bersepeda dan mengelilingi kota. Saya merasa mata sedang mengawasiku ke mana-mana. Akhirnya saya bisa membagikan dua materi – dengan berkeringat. Saya berpikir, ”Saya mungkin tidak pergi jauh. Satu per satu. Mari lihat seberapa jauh saya dapat pergi.”

Dengan lebih banyak belajar Fa, terutama ketika mulai menghafal Fa, saya menyadari bahwa saya tidak dapat mengatur jalur kultivasiku dan harus melepaskan diri sendiri. Saya harus mengikuti kata-kata Guru dan jalur yang diatur beliau untukku. Saya harus tetap di jalur dan berjalan dengan baik. Saya harus mengatasi ujian ketakutan. Ketika tercerahkan oleh Fa, saya meleburkan diri menjadi satu tubuh dan mulai membagikan Sembilan Komentar Mengenai  Partai Komunis dan DVD Shen Yun. Guru telah mengatur kesempatan bagi saya untuk melenyapkan rasa takut. Memang, saya telah melenyapkan banyak ketakutan melalui mencari ke dalam dan gigih berkultivasi. Takut dilaporkan, taku bertemu mobil patroli polisi, takut anjing, takut serangga, takut kesusahan, dan lain-lain, saya telah mengatasinya. Saya bisa melakukan tiga hal dengan tenang. Itu adalah proses yang menantang, tapi proses itu memanifestasikan perlindungan Guru dan kekuatan supernormal Falun Gong.

Pada Juni 2011, Kantor 610 setempat mendirikan fasilitas cuci otak. Mereka berusaha memasukkan saya ke sana, tetapi gagal. Tetapi, ketakutan mulai menguasaiku lagi. Pikiran tidak lurus terus bermunculan. Saya belajar Fa dan memancarkan pikiran lurus lebih sering, tetapi ketakutan tidak hilang. Saya dikuasai oleh berbagai pikiran buruk. Apa akar masalahnya?

Sejak kecil, saya rapuh dan gampang sakit. Saya pemalu. Kakak kedua saya tiga tahun lebih tua. Ia selalu mengancamku. Saya tidak ingin pulang ke rumah setelah sekolah karena dia. Karena diancam dalam jangka waktu panjang, saya menjadi tertutup dan malu serta kurang percaya diri. Saya punya banyak ide dalam pikiranku tetapi hanya menggunakan beberapa. Mencari ke dalam mengungkapkan bahwa itu adalah karma pikiran. Kekuatan lama menggunakannya untuk mengganggu kultivasiku. Karma pikiran akan bekerja ketika saya belajar Fa, memancarkan pikiran lurus atau berlatih Gong. Akibatnya, saya tidak dapat hening. Ketika akan melakukan tiga hal, karma pikiran akan keluar dan menakutiku. Untuk waktu yang lama, saya tidak menyadari bahwa kekuatan lama telah menggunakannya untuk menganiaya saya. Saya pikir itu murni karma pikiran. Kali ini Guru mengungkapkannya untuk memberi kesempatan kepada saya untuk menyadarinya. Kekuatan lama telah menggunakan takdir pertemuan dengan kakakku untuk menyeretku jatuh dan menghancurkan kultivasiku.

Guru berkata, ” Tentu saja kita tidak mengakui segala sesuatu yang diatur oleh kekuatan lama, saya sebagai Shifu tidak mengakui, pengikut Dafa semua tentu saja tidak mengakui.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Chicago tahun 2004”)

Berkata adalah satu hal, melakukannya adalah hal lain. Saya menyadari harus melepaskan ego  dan berjalan di jalur yang diatur oleh Guru. Ketika saya memutuskan untuk mengklarifikasi fakta dan menyebarkan DVD Shen Yun, Guru mendorongku. Ketika saya sampai di “Siapa Berlatih Gong Dialah yang Memperoleh Gong,” Ceramah Delapan Zhuan Falun, Guru menunjukkan keadaan supernormal padaku. Kepalaku kosong waktu itu. Saya merasa dilingkupi energi kuat seperti telah meninggalkan ruang dimensi ini. Kagetnya tidak terbayangkan. Guru berkata,

“Lu Dongbin pernah berkata: ‘Lebih baik menyelamatkan hewan daripada menyelamatkan manusia.’ Manusia memang terlalu sulit untuk menyadari, karena manusia biasa terobsesi oleh masyarakat manusia biasa,...” (“Siapa Berlatih Gong Dialah yang Memperoleh Gong,” Ceramah Delapan Zhuan Falun)

Saya merasakan belas kasih maha besar Guru dari lubuk hatiku. Guru telah membuat pengorbanan luar biasa bagi kita makhluk hidup yang tersesat. Kata-kata tidak dapat mengungkap perasaan dan rasa syukurku. Saya tidak dapat berhenti menangis sampai telah menyelesaikan bagian dari Fa itu. Sejak itu saya tidak pernah takut lagi. Saya merasa Guru telah menyingkirkan ketakutan. Selagi saya menulis paragraf ini, air mana mengalir di wajahku. Saya hendak berterima kasih kepada Guru atas belas kasih maha besarnya!

Saya masih memiliki banyak keterikatan yang belum dilenyapkan. Saya merasa dapat berbuat lebih baik dalam membantu Guru menyelamatkan manusia, tetapi saya akan berusaha lebih keras. Saya akan belajar Fa dan melakukan tiga hal sepenuh hati sehingga Guru tidak usah khawati pada saya. Saya akan pulang ke rumah asalku bersama Guru. Guru, Anda telah berulang kali menyelamatkan jiwaku dari bahaya. Terima kasih!

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/11/29/明慧法会--做三件事中实修心性-249201.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/12/10/130013.html