Dari Konferensi Berbagi Pengalaman via
Internet Kedelapan bagi Praktisi di China
(Minghui.org)
Salam Guru terhormat!
Salam rekan-rekan praktisi!
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Guru atas kesempatan
yang diberikan kepada praktisi Falun Gong di China untuk berbagi
pemahaman dan pengalaman kultivasi serta meningkatkan kultivasi
kami melalui Internet. Ini adalah keempat kalinya saya menulis
artikel pengalaman kultivasiku, di mana saya mengatasi
kekhawatiranku tidak dapat menulis dengan bagus karena keterbatasan
pendidikan, keterikatan pada nama yang menginginkan artikelku
terpilih, dan keterikatan pada puas diri setelah artikelku
terpilih. Kali ini saya akan menulis dengan pikiran paling murni
untuk mempersembahkan kepada Guru tentang pengalamanku
mengkultivasikan diri dengan gigih melalui belajar Fa dan melakukan
tiga hal.
1. Melakukan Tiga Hal adalah Proses Berkultivasi dengan
Gigih
Setelah Partai Komunis China (PKC) memulai penganiayaan Falun Gong
di China, seorang rekan praktisi, Amanda (nama samaran), antusias
dalam mengklarifikasi fakta. Saya sangat iri hati karena ia berbuat
banyak untuk Falun Gong dan berkultivasi dengan baik. Tapi ia
meninggal karena penyakit. Kami sangat sedih. Saya telah
berulangkali belajar Fa, memancarkan pikiran lurus, berbagi
pemahaman kultivasi dan mencari ke dalam bersamanya. Amanda sering
belajar Fa dan memancarkan pikiran lurus tiap hari sesuai jadwal.
Tetapi ketika urusan mencari ke dalam, ia mengaku tidak paham. Ia
tidak dapat menemukan akar sebab dari kesengsaraan yang
dideritanya, maupun bagaimana meningkatkan Xinxingnya. Ia berkata
sudah terlambat dan meninggal dengan penyesalan.
Itu mengejutkan dan menyadarkan saya. Saya menyadari keseriusan
berkultivasi. Hanya ketika belajar Fa, mencari ke dalam dan
berkultivasi dengan gigih baru dapat maju. Guru berkata,
Belajar Fa mendapatkan Fa,
Banding belajar dan banding kultivasi,
Cocokkan setiap masalah,
Dapat melakukan adalah berkultivasi.
(“Sungguh-sungguh Berkultivasi,” Hong Yin)
Guru berkata, ”...... Fa tingkat tinggi harus dipelajari dengan
saksama, tahu bagaimana menjalani Xiulian,...” (“Apa Saja yang
Telah Diberikan Guru kepada Praktisi,” Ceramah Tiga Zhuan
Falun)
Saya menyadari belajar Fa adalah fundamental bagi kultivasi
seseorang. Saya memutuskan harus belajar Fa, memperoleh Fa dan
mengikuti Fa agar benar-benar mempelajari Fa.
Ketika Guru meminta kita melakukan tiga hal, beliau sudah mengatur
masing-masing jalan kultivasi kita. Kita harus memenuhi tanggung
jawab kita, menyelesaikan misi kita, menyelamatkan makhluk hidup
dan melenyapkan semua keterikatan, konsep manusia dan keinginan
melalui melakukan tiga hal.
Guru berkata, ”Dengan sekali kibasan tangan satu Buddha, lenyaplah
penyakit dari seluruh umat manusia, ini pasti mampu dilaksanakan.”
(“Kemampuan Gong Suming Tong,” Ceramah Dua Zhuan Falun)
Guru adalah pencipta alam semesta baru. Guru dapat menyelesaikan
apapun dengan sebuah pikiran. Mengapa Guru meminta kita melakukan
tiga hal dan menyelamatkan manusia? Karena Guru memberikan
kesempatan kepada kita untuk mencapai sesuatu bagi diri kita
sendiri. Guru memperlihatkan belas kasihnya dan berkat tak
terbatas. Ketika saya mengerti akan pemahaman di atas, saya
memutuskan untuk menghargai kesempatanku untuk berkultivasi. Saya
memutuskan lebih banyak belajar Fa. Saya harus memeriksa titik
awalku - menyelesaikan tiga hal tidak sama dengan mengkultivasi
diri. Selama proses melakukan tiga hal, saya baru dapat
mengkultivasi diriku dengan gigih. Ketika mengklarifikasi fakta,
membagikan materi klarifikasi fakta dan bekerja sama dengan
rekan-rekan praktisi supaya pekerjaan Dafa selesai, saya harus
melenyapkan segala konsep manusia yang muncul dan meluruskan
pikiranku. Proses melakukan tiga hal adalah proses mengkultivasi
diri sendiri.
2. Mengkultivasi Diri melalui Pembagian Materi Klarifikasi
Fakta
Satu hari, kami membentuk dua tim terdiri dari dua orang untuk
membagikan DVD Shen Yun di empat desa besar. Saya berpasangan
dengan praktisi manula. Semua desa yang kami kunjungi hanya punya
dua lajur, satu dibeton dan lainnya tanah. Lebih sulit berjalan di
tanah. Di dua desa, saya dengan tenang berjalan di jalan tanah.
Adalah Guru yang mendirikan langsung Shen Yun. Itu adalah alat Fa
untuk menyelamatkan manusia. Saya merasa terhormat dapat membagikan
DVD. Pada saat kami sampai di desa ketiga, saya mulai merasa tidak
adil. Kami tidak lagi muda. Mengapa dia tidak menyarankan berganti
lajur? Saya mulai mengeluh dan mengkritiknya.
Hari berikutnya ia memanggilku keluar. Ia berkata, ”Berhenti rewel.
Kamu telah menyelesaikan tugas. Mengapa kamu masih mengeluh tentang
kemarin? Haruskah kamu menunjukkan pengorbananmu ke semua orang?”
Pada saat itu saya memberitahunya bahwa saya senang ia menunjukkan
kekuranganku, tetapi saya masih merasa kesal. Kenyataanya saya
makin kesal setelah ia pergi: ”’Saya’ berjalan di jalan tanah,
‘saya’ membayar taksi. Sekarang ‘kamu’ mengkritikku???” Saya
sangat kesal, tetapi saya teringat kata-kata Guru:
“Kita punya sasaran yang dituju, benar-benar ditujukan pada
keterikatan itu, dan menyingkirkan keterikatan itu, sehingga dapat
berkultivasi sangat cepat.” (“Kaiguang,” Ceramah Lima Zhuan
Falun)
Kata-kata Guru membangunkanku. Guru melihat keterikatanku dan
menggunakan perjalanan ini untuk membuat mereka muncul ke
permukaan. Beliau sedang menunjukkannya keluar melalui komentar
praktisi lain. Saya mencari ke dalam dan menemukan banyak konsep
manusia biasa, seperti kebencian, keserakahan, kenyamanan,
penolakan kritik dan melindungi kepentingan pribadi. Itu bukan
diriku yang sejati dimana merasa kesal. Keterikatan-keterikatan
inilah yang menyebabkan saya merasa kesal. Mengapa saya melindungi
mereka? Mengapa saya tidak melenyapkan mereka dengan cepat?
Saya juga merenungkan komenter keduanya tentang memamerkan diri
betapa saya telah berkorban. Saya mencari ke dalam dan menyadari
hatiku tidak berada pada Fa. Apakah saya sedang pamer diri? Kita
hanya utusan Guru untuk membagikan DVD Shen Yun. Kita seharusnya
tidak egois demi menyelamatkan manusia. Saya percaya tujuan awalku
lurus. Tetapi, ia merasa saya bertingkah semauku. Meski saya tidak
melakukannya dengan sengaja, Guru pasti telah melihat bahwa saya
sedang pamer diri dan terikat pada nama dan pengakuan. Guru melalui
dia menunjukkannya keluar supaya saya dapat melenyapkan
keterikatan-keterikatan ini. Guru telah menghabiskan banyak waktu
dan upaya untukku! Hanya ketika saya melenyapkan konsep manusia
saya dan unsur jahat serta meningkatkan Xinxingku baru saya dapat
melakukan hal yang paling sakral.
Mengapa saya sensitif terhadap pendapat orang lain tentang saya?
Mengapa saya begitu sensitif terhadap perasaanku? Kenyataanya
adalah saya egosentis. Saya mementingkan diri sendiri. Saya gagal
melarutkan diriku ke dalam Fa. Sementara itu, kekuatan lama
menggunakan keegoisanku untuk menciptakan celah antara praktisi
guna menghentikan kita membagikan DVD Shen Yun. Saya teringat janji
yang pernah kuucapkan kepada Guru: ”Bagaimanapun rekan-rekan
praktisi memperlakukanku, saya akan melepaskan diriku supaya tidak
menciptakan ketidakharmonisan antara saya dengan praktisi lain,
tidak mengecewakan Guru atau memuaskan kekuatan lama.”
Saya kemudian minta maaf padanya. Kami telah bekerja sama dengan
baik. Saya sungguh berterima kasih atas ketidakegoisan dan
keterusterangannya. Ia sangat membantu dalam kultivasiku.
3. Berkultivasi Sambil Mengklarifikasi Fakta
Ketika mengklarifikasi fakta, saya telah melenyapkan banyak konsep
manusia. Saya menemui berbagai macam orang ketika menjelaskan
fakta. Satu hari saya mengklarifikasi fakta kepada ibu dan putrinya
di depan rumah sakit kota. Putrinya, yang mengurus ibunya, tidak
lama kemudian mulai berteriak memaki saya. Ia meneriakkan makian
kotor padakku. Seorang pejalan kaki memutuskan untuk terlibat,
berkata, ”Kamu tidak harus mendengarkannya, tetapi tidak perlu
menghinanya.” Saya sangat kecewa. Saya merasa sedh tidak dapat
menyelamatkannya dan tidak punya cukup belas kasih. Saya juga
tertekan dihina begitu rupa.
Saya mencari ke dalam setelahnya. Sebelum berlatih Falun Gong, saya
memiliki ego yang kuat dan sombong. Apa yang terjadi bukan
kebetulan. Itu ditujukan pada konsep manusia saya. Saya minta Guru
untuk memperkuat pikiran lurusku agar membantu saya melenyapkan
keterikatan ini. Sejak itu, pengalaman mengklarifikasi fakta
berjalan lancar.
Suatu hari, tiga praktisi dan saya pergi ke desa pertanian untuk
mengklarifikasi fakta secara langsung dan membagikan DVD Shen Yun.
Seorang praktisi manula dan saya menangani dua jalan di desa besar
ini. Di jalan satunya sangat bagus. Hampir semua orang yang kami
ajak bicara mundur dari PKC dan dua organisasi pelajar di mana
mereka pernah menjadi anggotanya. Ketika kami tiba di jalan kedua,
banyak penduduk desa keluar. Banyak yang mengutarakan hati mereka
dan ada yang negatif. Kami terus memancarkan pikiran lurus dan
meminta Guru memperkuat sehingga mereka tidak melakukan kejahatan
terhadap Fa. Praktisi lainnya bertanya, ”Kita lanjutkan?” Kami
berkata, ”Mari lanjutkan!” Lagipula, kami datang untuk
menyelamatkan manusia. Ketika kami sampai di rumah terakhir, hanya
seorang pria yang ada di rumah. Ia sangat menerima dan memutuskan
untuk mundur menggunakan nama aslinya. Tetapi, saya lupa namanya
setelah kami pergi. Praktisi lain bertanya, ”Bagaimana kamu bisa
lupa namanya?” Saya pikir, ”Kamu juga lupa. Saya mengklarifikasi
fakta, seharusnya kamu yang mengingat nama pria itu.” Tapi segera
saya menyadari pikiran itu adalah salah. Saya seharusnya tidak
pernah mengeluh. Saya menjawab dengan tulus, ”Lain kali saya akan
mengingat nama dengan baik.”
Ketika kembali ke rumah, saya mencari ke dalam setelah belajar Fa.
Saya mengenali keterikatanku yang muncul dalam perjalanan. Saya
telah mengatasi puas diri setelah menangani jalan pertama. Tetapi
saya kehilangan pengendalian diri ketika banyak orang keluar dari
rumah di jalan kedua. Saya tidak berani ke toko manapun karena
takut. Saya menyalahkan praktisi lain ketika kami lupa nama pria
itu. Keterikatan ini menciptakan gunung yang akan menghalangi jalur
kultivasiku jika saya tidak menyingkirkannya.
4. Mengkultivasi Setiap Pikiran
Baru-baru ini saya memasang sistem operasi pada beberapa komputer
dan mengalami masalah. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Saya
tidak dapat menyelesaikan beberapa masalah untuk waktu lama.
Itu tidak wajar; bahkan sewaktu saya masih pemula, saya tidak
mengalami begitu banyak masalah. Semua komputer yang kami beli
adalah alat Fa. Bagaimana mereka dapat mengalami masalah jika
mereka dipilih untuk digunakan bagi Fa?
Saya mencari ke luar dan mengecek apakah pemilik komputer
berkultivasi dengan baik. Saya kadang mencari ke dalam dan hanya di
permukaan. Akibatnya, tidak ada yang berubah. Akhirnya saya harus
meminta dukungan teknis kami. Setelah begitu banyak masalah,
praktisi lain melakukan hal yang sama dan kami berdua
frustasi.
Suatu pagi, rekan praktisi dan saya belajar Fa bersama di mana
membantuku untuk melihat kebenaran. Guru berkata,
“Walau mengerjakan suatu proyek apapun, suatu pekerjaan apapun,
anda tidak ingin lakukan maka janganlah dilakukan, jika ingin
lakukan harus dilakukan dengan baik, ada awal ada akhir. Jika tidak
demikian, bagaimana membuat catatan untuk anda di dalam sejarah
atas waktu yang anda hamburkan itu? Hal manapun belum berhasil
dilakukan, berarti hal itu gagal. Namun bukan berarti hal ini harus
dilakukan menurut pemikiran anda, setelah berhasil anda baru dapat
membangun keagungan De, melainkan dalam menghadapi kerja sama
tersebut bagaimana pikiran anda bergerak, dalam kerja sama
melakukan suatu hal, bagaimana hal itu dilakukan, ini barulah
terhitung proses Xiulian.”(“Ceramah Fa pada Konferensi Fa New York
Tahun 2010”)
Setelah menyelesaikan bagian Fa itu, saya menyadari bahwa salah
satu pikiran tidak lurusku yang menjadi akar masalahnya.
Dukungan teknis sering mengingatkan kami berdua untuk membaca
artikel mengenai teknologi komputer. Saya tidak tertarik. Saya
mengantuk ketika membacanya. Sebenarnya tidak adanya perhatian
adalah penyebabnya. Saya bahkan memberitahu praktisi lain bahwa
saya tidak mau mempelajari teknologi komputer lagi karena apa yang
kuketahui sudah cukup. Ketika kami mendapat masalah, saya akan
menghubungi bagian teknis. Pikiran tidak lurusku itu yang
menyebabkan gangguan ini dan membuang waktu banyak orang. Saya
sungguh menyesalinya. Guru berkata,
“...oleh karena konsep pikiran manusia sendiri yang tidak benar,
hati tidak tulus sehingga mengundang kesulitan.” (“Futi,” Ceramah
Tiga Zhuan Falun)
Dari mana pikiran tidak benar ini datang? Saya mencari ke dalam dan
menemukan: Pertama, saya begitu sibuk melakukan tiga hal sehingga
tidak belajar Fa atau memancarkan pikiran lurus sepenuh hati. Saya
telah melakukan tiga hal seperti non-praktisi. Kedua, hatiku tidak
dalam Fa. Akibatnya, kekuatan lama yang egois membuatku membiarkan
pekerjaan sulit dikerjakan orang lain. Saya tidak mau berusaha
karena mencari kenyamanan. Ketiga, saya menjadi puas dengan apa
yang sudah kuketahui. Saya tidak mengikuti kata-kata Guru,
”Melakukan hal apapun harus ada permulaan ada kesudahan, lakukanlah
dengan baik, menyelamatkan manusia harus berhasil
menyelamatkannya.” (“Apa yang Disebut Sebagai Pengikut Dafa”)
Keempat, saya malas dan tidak mau menggunakan pikiranku. Saya
melakukan sesuatu menggunakan pikiran manusia dan tidak punya
pikiran lurus. Kejahatan mengambil kesempatan dari celah itu dengan
membuatku terlalu sibuk melakukan tiga hal.
Mencari ke dalam sungguh adalah alat bagi kultivator. Jika saya
tidak menemukan keterikatan ini dan meluruskan diriku secepatnya,
saya menempatkan diriku dalam keadaan sangat berbahaya. Saya sangat
sibuk di permukaan adalah sebuah tanda bahwa saya telah menyimpang
dari Fa. Saya telah memasang piranti lunak seperti non-praktisi.
Saya menempuh jalan yang diatur oleh kekuatan lama. Itu karena saya
egois. Tidak peduli berapa banyak yang telah kulakukan, saya masih
belum mengkultvasikan diriku. Guru berkata,
“Kami mengatakan, baik atau buruk yang akan terjadi berasal dari
pikiran sekilas seseorang, beda pikiran sekilas ini juga akan
membawa konsekuensi yang berbeda.” (Zhuan Falun)
Adalah penting mengawasi setiap pikiran kita.
5. Menghargai Umpan Balik Rekan Praktisi
Sebelum berlatih Falun Gong, saya sangat bangga dan tidak menerima
kritikan dengan baik. Jika berbuat kesalahan, saya tidak dapat
makan atau tidur dengan tenang. Saya punya keterikatan kuat pada
nama, angkuh dan pamer. Saya tidak akan senang kecuali dapat
bekerja dengan baik, mendapat penghormatan dari manajerku dan
dipuji oleh orang lain. Beberapa tahun lalu, ada ketidak-sambungan
antara belajar Fa dan latihan kultivasiku. Saya tidak tahu
bagaimana mengikuti Fa. Saya pikir telah mengkultivasi diri ketika
melakukan sesuatu untuk mengklarifikasi fakta. Belajar Fa adalah
satu hal, tetapi berkultivasi adalah hal lain. Saya tidak tahu
bagaimana menggunakan Fa sebagai panduan kultivasiku. Ketika rekan
praktisi menunjukkan keterikatanku, saya merasa putus asa, terutama
setelah merasa telah berkontribusi banyak untuk klarifikasi fakta.
Saya akan berusaha mengatasi perasaan tidak adil dan sedih. Saya
bahkan membentuk pendapat negatif terhadap rekan praktisi yang
menunjukkan keterikatanku.
Dengan belajar Fa lebih banyak, terutama ketika berusaha
menghafalkan Fa, saya menyadari bahwa saya bukan seorang kultivator
jika hanya belajar Fa tetapi tidak memperoleh Fa atau jika hanya
melakukan tiga hal tetapi tidak mengkultivasi diri. Saya terbangun
ketika belajar “Ceramah Fa di Kanada, 2006”. Saya tahu Guru sedang
membicarakan saya, jadi saya menghafal semua paragraf yang
berkaitan dalam ceramah tersebut. Itu membantuku untuk
menghilangkan banyak keterikatan yang terkait dengan kebencian
terhadap umpan balik negatif dan mengejar pujian. Saya pelan-pelan
belajar mendengarkan dan bahkan menghargai umpan balik rekan
praktisi. Ini sungguh sebuah proses mengkultivasi diri dengan
gigih.
Satu hari, di dalam mobil saya memberi saran ketika seorang rekan
praktisi dan saya sedang mengantar materi kepada praktisi lain yang
tinggal di pinggir kota. Praktisi itu berkata, ”Kamu seharusnya
tidak gampang dimanipulasi oleh proposal “gerakan’ atau ‘anjuran’
apapun. Kesadaran utamamu tidak cukup kuat.” Saya tidak
menjawabnya, tetapi merasa sedikit tersinggung. Kemudian saya
segera menyadari itu adalah keterikatanku menolak umpan balik
sedang bekerja. Itu adalah keterikatan yang tersinggung, bukan
saya. Saya mulai membaca Fa Guru berkaitan dengan menolak kritik.
Saya menyadari itu juga terkait dengan keterikatan pada nama, puas
diri, pamer dan ego. Saya mencari ke dalam dan menyadari saya
memang mudah dipengaruhi. Kadang, kesadaran utamaku tidak
cukup kuat. Saya punya banyak ketakutan dan kekhawatiran.
Keterikatan ini mengganggu upayaku untuk melakukan tiga hal. Saya
sepenuhnya berterima kasih kepada Guru karena menunjukkan
keterikatanku melalui rekan praktisi, juga kepada praktisi atas
ketidakegoisan dan keterusterangannya.
Satu hari saya menghadiri kelompok belajar Fa. Sebelum mulai, saya
menyimpulkan bagaimana saya mencari ke dalam ketika menemui masalah
baru-baru ini. Sebelum selesai, rekan praktisi menyela, “Kamu masih
dalam kultivasi pribadi. Kamu seharusnya melepaskan dirimu untuk
mengharmoniskan satu tubuh dan menyelesaikan tujuan Guru.” Saya
merasa ia telah salah paham padaku dan terlalu cepat menilai,
tetapi saya tidak membela diri.
Setelah pulang, saya mencari ke dalam dan bertanya apakah saya
terlalu terikat pada diriku, gagal bekerja sama dengan rekan
praktisi atau memenuhi keinginan Guru. Saya terkejut atas apa yang
kutemukan ketika mencari ke dalam.
Tahun ini saya sering bepergian ke pinggiran kota untuk berbagi
pemahaman kultivasi dengan praktisi di situ. Ada 37 kampung dan
kota, tetapi tidak ada begitu banyak praktisi dan lebih sedikit
yang melangkah keluar untuk mengklarifikasi fakta. Di banyak
kampung, para praktisi gagal membentuk satu kelompok. Saya berbagi
wawasan kultivasi dengan mereka tentang melakukuan tiga hal dan
bahkan menangani komputer mereka. Saya sering mengingatkan diriku
untuk memperlakukan Fa seperti Guru ketika berbagi wawasanku dengan
mereka. Tetapi, saya merasa cemas bagi mereka. Ketika berbicara
dengan mereka, saya meremehkan dan pamer pemahaman pribadiku. Saya
merasa unggul ketika membetulkan komputer mereka. Saya pamer
keahlianku, yang adalah diberikan oleh Guru. Keahlian tersebut
diciptakan untuk digunakan bagi Fa. Jika saya tidak melakukan
dengan baik, saya tidak akan bisa menyelesaikan misiku. Bagaimana
saya dapat pamer keahlian itu? Itu merupakan keterikatan pamer yang
sedang bekerja. Saya setulusnya berterima kasih kepada Guru atas
pengaturan kerjasama praktisi yang indah dengan saya. Praktisi
sering menunjukkan keterikatanku. Guru! Saya telah membuang banyak
waktumu karena saya punya banyak keterikatan.
Saya menyadari bahwa saya akan dapat melenyapkan keterikatan yang
dikaitkan dengan menerima kritik selama saya melepaskan ego dan
menjaga Fa di dalam hati. Saya merenungkan baik pendapat positif
dan negatif serta menemukan banyak masalah yang tidak kusadari.
Selama saya terus berkultivasi, saya akan terus meningkatkan
Xinxing. Saya harus menghargai pendapat negatif.
6. Berkultivasi Melenyapkan Rasa Takut
Saya menemukan bahwa halangan terbesarku untuk berkultivasi adalah
rasa takut. Pikiranku kosong, lututku lemah dan hatiku melompat
keluar ketika ketakutan. Rasa takut itu tidak terkontrol. Sebelum
melakukan sesuatu, saya memikirkan yang terburuk karena takut. Saya
merasa bahaya sudah dekat. Saya tahu itu merupakan ujian terbesarku
dalam mengatasi rasa takut.
Ketika membagikan materi klarifikasi fakta pertama kalinya, saya
hanya membawa tiga materi. Saya bersepeda dan mengelilingi kota.
Saya merasa mata sedang mengawasiku ke mana-mana. Akhirnya saya
bisa membagikan dua materi – dengan berkeringat. Saya berpikir,
”Saya mungkin tidak pergi jauh. Satu per satu. Mari lihat seberapa
jauh saya dapat pergi.”
Dengan lebih banyak belajar Fa, terutama ketika mulai menghafal Fa,
saya menyadari bahwa saya tidak dapat mengatur jalur kultivasiku
dan harus melepaskan diri sendiri. Saya harus mengikuti kata-kata
Guru dan jalur yang diatur beliau untukku. Saya harus tetap di
jalur dan berjalan dengan baik. Saya harus mengatasi ujian
ketakutan. Ketika tercerahkan oleh Fa, saya meleburkan diri menjadi
satu tubuh dan mulai membagikan Sembilan Komentar Mengenai
Partai Komunis dan DVD Shen Yun. Guru telah mengatur kesempatan
bagi saya untuk melenyapkan rasa takut. Memang, saya telah
melenyapkan banyak ketakutan melalui mencari ke dalam dan gigih
berkultivasi. Takut dilaporkan, taku bertemu mobil patroli polisi,
takut anjing, takut serangga, takut kesusahan, dan lain-lain, saya
telah mengatasinya. Saya bisa melakukan tiga hal dengan tenang. Itu
adalah proses yang menantang, tapi proses itu memanifestasikan
perlindungan Guru dan kekuatan supernormal Falun Gong.
Pada Juni 2011, Kantor 610 setempat mendirikan fasilitas cuci otak.
Mereka berusaha memasukkan saya ke sana, tetapi gagal. Tetapi,
ketakutan mulai menguasaiku lagi. Pikiran tidak lurus terus
bermunculan. Saya belajar Fa dan memancarkan pikiran lurus lebih
sering, tetapi ketakutan tidak hilang. Saya dikuasai oleh berbagai
pikiran buruk. Apa akar masalahnya?
Sejak kecil, saya rapuh dan gampang sakit. Saya pemalu. Kakak kedua
saya tiga tahun lebih tua. Ia selalu mengancamku. Saya tidak ingin
pulang ke rumah setelah sekolah karena dia. Karena diancam dalam
jangka waktu panjang, saya menjadi tertutup dan malu serta kurang
percaya diri. Saya punya banyak ide dalam pikiranku tetapi hanya
menggunakan beberapa. Mencari ke dalam mengungkapkan bahwa itu
adalah karma pikiran. Kekuatan lama menggunakannya untuk mengganggu
kultivasiku. Karma pikiran akan bekerja ketika saya belajar Fa,
memancarkan pikiran lurus atau berlatih Gong. Akibatnya, saya tidak
dapat hening. Ketika akan melakukan tiga hal, karma pikiran akan
keluar dan menakutiku. Untuk waktu yang lama, saya tidak menyadari
bahwa kekuatan lama telah menggunakannya untuk menganiaya saya.
Saya pikir itu murni karma pikiran. Kali ini Guru mengungkapkannya
untuk memberi kesempatan kepada saya untuk menyadarinya. Kekuatan
lama telah menggunakan takdir pertemuan dengan kakakku untuk
menyeretku jatuh dan menghancurkan kultivasiku.
Guru berkata, ” Tentu saja kita tidak mengakui segala sesuatu yang
diatur oleh kekuatan lama, saya sebagai Shifu tidak mengakui,
pengikut Dafa semua tentu saja tidak mengakui.” (“Ceramah Fa pada
Konferensi Fa Chicago tahun 2004”)
Berkata adalah satu hal, melakukannya adalah hal lain. Saya
menyadari harus melepaskan ego dan berjalan di jalur yang
diatur oleh Guru. Ketika saya memutuskan untuk mengklarifikasi
fakta dan menyebarkan DVD Shen Yun, Guru mendorongku. Ketika saya
sampai di “Siapa Berlatih Gong Dialah yang Memperoleh Gong,”
Ceramah Delapan Zhuan Falun, Guru menunjukkan keadaan supernormal
padaku. Kepalaku kosong waktu itu. Saya merasa dilingkupi energi
kuat seperti telah meninggalkan ruang dimensi ini. Kagetnya tidak
terbayangkan. Guru berkata,
“Lu Dongbin pernah berkata: ‘Lebih baik menyelamatkan hewan
daripada menyelamatkan manusia.’ Manusia memang terlalu sulit untuk
menyadari, karena manusia biasa terobsesi oleh masyarakat manusia
biasa,...” (“Siapa Berlatih Gong Dialah yang Memperoleh Gong,”
Ceramah Delapan Zhuan Falun)
Saya merasakan belas kasih maha besar Guru dari lubuk hatiku. Guru
telah membuat pengorbanan luar biasa bagi kita makhluk hidup yang
tersesat. Kata-kata tidak dapat mengungkap perasaan dan rasa
syukurku. Saya tidak dapat berhenti menangis sampai telah
menyelesaikan bagian dari Fa itu. Sejak itu saya tidak pernah takut
lagi. Saya merasa Guru telah menyingkirkan ketakutan. Selagi saya
menulis paragraf ini, air mana mengalir di wajahku. Saya hendak
berterima kasih kepada Guru atas belas kasih maha besarnya!
Saya masih memiliki banyak keterikatan yang belum dilenyapkan. Saya
merasa dapat berbuat lebih baik dalam membantu Guru menyelamatkan
manusia, tetapi saya akan berusaha lebih keras. Saya akan belajar
Fa dan melakukan tiga hal sepenuh hati sehingga Guru tidak usah
khawati pada saya. Saya akan pulang ke rumah asalku bersama Guru.
Guru, Anda telah berulang kali menyelamatkan jiwaku dari bahaya.
Terima kasih!
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2011/11/29/明慧法会--做三件事中实修心性-249201.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/12/10/130013.html