Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Saya Mengenal Falun Gong Ketika Saya Sedang Sekarat

12 Mei 2012 |   Oleh: praktisi Falun Gong di Provinsi Hebei, China


(Minghui.org) Saya bersaudara lima orang. Saya memiliki dua kakak laki-laki, satu kakak perempuan dan satu adik perempuan. Pada tahun 1997 ketika saya berusia 52 tahun, keempat saudara saya meninggal. Tiga diantaranya meninggal karena penyakit hepatitis B. Mereka meninggal di usia 50, 40, 30 dan bahkan 20-an. Seseorang menyarankan agar saya melakukan pemeriksaan kesehatan untuk berjaga-jaga. Saya pergi ke sebuah rumah sakit epidemi di kota dimana saya juga didiagnosa menderita hepatitis B, walaupun saya tidak merasakan gejala apapun pada saat itu. Ketika saya menanyakan tentang cara pengobatannya, dokter mengatakan bahwa penyakit itu adalah salah satu dari enam penyakit yang paling tidak dapat disembuhkan di dunia. Sejak itu saya memulai sebuah pencarian panjang dan sulit untuk mendapatkan kesembuhan.

Selain meminum obat yang telah diresepkan, saya juga mencari informasi pada sebuah iklan program radio tentang penyakit hepatitis B. Dari semua obat yang diiklankan, saya memutuskan untuk menggunakan salah satu merek yang saya anggap lebih mujarab. Saya pergi ke toko obat yang menyalurkan obat tersebut dan kebetulan saya bertemu dengan orang yang mengiklankan obat tersebut di radio. Saya sangat senang dan berpikir bahwa saya benar-benar menemukan obatnya. Ternyata saya telah menyia-nyiakan ribuan yuan dan waktu berharga saya. Selain itu, sakit yang saya derita semakin parah. Saya memutuskan untuk mencari rumah terapi. Saya mencoba hampir semua rumah terapi yang saya dengar.

Saya terus membuang-buang uang untuk mencari terapi yang lain, tetapi hasil pemeriksaan menunjukan bahwa kesehatan saya semakin buruk. Saya merasakan perut saya seolah-olah kembung dan tidak bisa makan apapun. Saya merasa seperti mengenakan sabuk ketat di sekitar perut, yang membuat perasaan saya tidak nyaman. Berat badan saya terus menurun dan semakin susah berjalan. Akhirnya saya hanya bisa terbaring di tempat tidur. Jika sudah tidak nyaman berbaring telentang, saya berbaring miring. Ketika tidak nyaman berbaring miring, saya tiarap. Tubuh saya mengelupas di banyak bagian. Saya bergulingan di tempat tidur karena kesakitan. Bila anak-anak saya memanggil, saya berusaha untuk berbicara, namun setelah berusaha keras akhirnya saya menyerah untuk berbicara atau membuka mata. Itu sangat melelahkan. Saya tahu jika saya telah sulit bernapas, maka akan tiba waktunya bagi saya untuk pergi. Pada saat itu saya bisa melihat mendiang  saudara-saudara saya begitu memejamkan mata – siang dan malam. Saya sangat takut. Saya mohon pada suami untuk memeluk kepala saya sambil menjaga mata saya agar tidak terkatup ketika berbaring dengan saya di tempat tidur.

Kemudian saya pindah ke sebuah villa di tepi desa. Saya berbaring di atas selimut listrik dan di bawah beberapa selimut tebal. Saya terbaring siang dan malam.

Di pergantian bulan Oktober dan November 1998, keponakan saya memberikan saya dua buah buku dan meminta saya untuk mempelajari buku tersebut untuk berlatih qigong. "Qigong aliran apakah itu?" Tanya saya. Dia menjawab, "Ini adalah Falun Gong." Saat itulah saya pertama kalinya mendengar tentang Falun Gong. Tetapi setidaknya saya sudah tahu bahwa qigong merupakan latihan China kuno untuk meningkatkan kesehatan fisik seseorang. Saya segera menyetujuinya. Setelah beberapa hari keponakan saya menelpon, dia menyadari bahwa kondisi saya tidak memungkinkan untuk membaca. Dia kemudian membawakan saya sebuah tape stereo kecil dan sebuah kaset ceramah Fa Guru di Jinan sehingga saya bisa mendengarkan ceramah Fa dari tempat tidur. Saya takjub mendengar ceramah tersebut, yang memberikan jawaban tentang banyak misteri di dunia, makna sesungguhnya dari kehidupan dan banyak pertanyaan tentang kehidupan. Saya mendengarkan ceramah tersebut siang dan malam, setiap kali saya terjaga. Akhirnya saya menghela nafas dengan dalam. Saya tidak lagi takut pada kematian. Saya menjalani hidup tidak dengan sia-sia, sekarang saya tahu arti sebenarnya dari kehidupan. Saya merasa beruntung telah mengenal Falun Gong.

Saya mendengarkan ceramah Guru berkali-kali. Kemudian saya mulai bisa makan sedikit dan turun dari tempat tidur. Kemudian saya mampu mengambil buku-buku Falun Gong dan membacanya sekilas. Saya menatap foto peragaan latihan Falun Gong kemudian mempelajari latihan yang paling mudah. Saya mencoba latihan gerakan kedua. Dalam waktu kurang dari satu menit, saya merasakan sensasi luar biasa di tangan saya. Saya sangat takut sehingga menghentikan latihan. Sekarang saya tahu itu adalah perasaan energi yang mengalir melalui lengan saya. Ketika saya mencobanya lagi, saya merasakan perasaan yang sama lagi, jadi saya tidak berani berlatih lagi. Ada isu bahwa orang mungkin menempuh jalan menyimpang ketika berlatih qigong. Meskipun saya telah mendengarkan ceramah Guru, mitos tersebut membuat kesan mendalam pada diri saya. Saya memutuskan untuk mencari sebuah tempat latihan kelompok Falun Gong sehingga bisa mendapatkan instruksi yang tepat. Dengan sepedanya suami saya mengajak untuk mencari tempat latihan Falun Gong, tetapi kami tidak menemukannya. Akhirnya kami mendapat informasi bahwa ada seorang praktisi Falun Gong di desa kami, sehingga kami memutuskan untuk kembali ke desa. Sambil terus mendengarkan ceramah Guru, saya sangat-sangat ingin menemukan tempat latihan Falun Gong.

Pada tanggal 2 Januari 1999, saya dipapah suami berjalan ke rumah seorang praktisi Falun Gong untuk menanyakan tentang lokasi dan jadwal latihan kelompok Falun Gong. Kemudian keesokan harinya dia membantu saya pergi ke tempat latihan. Ketika tiba di sana, saya sudah tidak mampu lagi berdiri. Saya ambruk di bangku sambil menyaksikan semua orang berlatih Falun Gong. Kemudian saya  berjalan pulang dengan bantuan suami. Saat tiba di rumah, saya merasa seolah-olah semua persendian saya lepas. Sangat menyakitkan sehingga saya harus terbaring di tempat tidur sehari penuh. Sebelum makan malam, saya khawatir apakah saya akan mampu datang ke tempat kelompok belajar Fa, tetapi saya merasa lebih baik setelah makan malam jadi dengan sangat memaksakan diri saya tetap datang. Saya tiba tepat waktu di kelompok belajar Fa. Lalu saya mulai berlatih Falun Gong secara resmi.

Keesokan harinya saya menghadiri kelompok latihan Falun Gong, setelah pulang kemudian ambruk di tempat tidur. Ketika baru saja terlelap tidur, saya melihat kilatan cahaya di depan mata beberapa kali. Saya tahu mata ketiga saya pasti sudah terbuka. Saya memutuskan untuk mengabaikannya karena Guru mengatakan kepada kita tentang gejala tersebut pada ceramah Fa-Nya. Setelah itu saya sering melihat kilatan cahaya di depan mata setiap kali melakukan latihan Falun Gong di pagi hari. Meskipun tidak melihat apapun dengan mata ketiga saya, saya tahu Guru sedang membuka mata ketiga saya. Suatu hari ketika sedang berlatih latihan gerakan ketiga, saya memutar Gong lima kali di depan perut yang mana biasanya memutar empat kali. Saya merasa sakit perut. Saat itulah saya merasa Guru sebenarnya telah memasang Falun di perut saya.

Suatu hari setelah pulang dari sebuah tempat latihan kelompok Falun Gong, saya langsung tidur dan memakai selimut karena saya tahu suami saya lupa menyalakan api di bawah tempat tidur. (Di beberapa daerah di utara China pedalaman, orang tidur di "ranjang kompor" di mana tempat tidur bisa dipanaskan dengan api di bawahnya.) Saya baru saja akan khawatir bagaimana saya bisa tidur di tempat tidur tanpa pemanas ketika saya merasakan sebuah titik hangat di perut kanan meluas dan menjalar hingga pipi kemudian ke seluruh tubuh. Saya merasa hangat walaupun tempat tidur itu tidak dipanaskan.

Seiring lebih banyak belajar Fa dan berlatih gerakan Falun Gong, kesehatan saya membaik secara signifikan. Sekitar dua minggu kemudian, saya merasa sakit yang saya derita hilang. Pada perjalanan pulang dari tempat latihan kelompok, saya berjalan berloncatan dengan sesama praktisi Falun Gong seperti seorang remaja yang penuh dengan sukacita dan energi.

Saya telah berlatih Falun Gong selama kurang dari 8 minggu, saya sudah mampu menaiki sepeda untuk pergi ke pasar terdekat dan kuil-kuil untuk menyebarkan Falun Gong. Terkadang kami menempuh perjalanan beberapa mil dan dilain waktu kami menempuh perjalanan lebih dari 20 mil. Ketika orang-orang desa dan kerabat menyaksikan transformasi kesehatan saya yang luar biasa, mereka ingin belajar Falun Gong. Saya mendirikan Kelompok belajar Falun Gong di rumah yang diikuti lebih dari 200 orang sehingga halaman depan rumah dan jalan-jalan dipenuhi orang. Pada malam hari kami memutar ceramah Fa Guru. Pagi hari kami membimbing orang untuk melakukan latihan gerakan Falun Gong.

Karena semakin banyak orang yang belajar Falun Gong, Partai Komunis China (PKC) mulai melarang Falun Gong. Saya tidak punya waktu untuk menjelaskan kepada setiap praktisi Falun Gong di daerah saya karena saya harus buru-buru ke Beijing untuk mengajukan permohonan damai bagi Falun Gong.

Sudah 13 tahun sejak saya mulai berlatih Falun Gong. Meskipun Falun Gong disiksa dengan kejam, saya teguh mengikuti ajaran Guru untuk melakukan tiga hal dengan baik. Saya menjadi semakin sehat. Saya memiliki kulit yang halus dan sehat. Seorang teman lama berjalan mengelilingi saya kemudian memandangi saya dari atas ke bawah dan kemudian berkata, "Kesehatan Anda sungguh-sungguh luar biasa baik!" Saya menjawab, "Itu karena saya berlatih Falun Gong."

Chinese version click here
English version click here