(Minghui.org) Sekitar pukul 4 sore, 28 Maret 2012, Kantor 610 Kabupaten Jintang, Kota Chengdu, Provinsi Sichuan bekerjasama dengan Kantor Polisi Xinhuaxilu, Distrik Qingyang, Kota Chengdu; tujuh atau delapan polisi mengelabui praktisi Falun Gong Fu Liqiong (wanita) dan membawanya ke Pusat Cuci Otak Xinjin, Kota Chengdu. Saat ini, keluarga Fu tidak dapat menemui ataupun melihatnya.

Fu berumur 43 tahun dan bekerja di Departemen Konstruksi dari Pabrik Ketel Uap Provinsi Sichuan, Kabupatem Jintang. Pada tahun 1996, Fu melihat perubahan pada suaminya, Zhang Cheng, setelah suaminya berlatih Falun Gong. Jadi dia juga mulai berlatih dan segera mengalami perubahan positif.

Mereka mencoba mengikuti permintaan Dafa dan menjadi orang baik, baik di tempat kerja maupun di rumah. Mereka bekerja di tempat yang paling rumit dan sulit, yaitu merancang pipa ketel uap. Kebanyakan pekerja lain akan menolak untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Mereka berdua seringkali dipuji oleh pihak manajemen dan rekan kerja mereka. Mereka juga memiliki hubungan yang sangat baik dengan tetangga.

Pada tahun 1999, rejim Komunis China mulai menganiaya praktisi Falun Gong. Orang-orang di kantor keamanan perusahaan seringkali mengganggu dan mengawasi aktivitas mereka, mencoba memaksa mereka untuk melepas keyakinan mereka. Pada November 1999, mereka pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan untuk menentang penganiayaan dan meninggalkan anak-anak bersama kakek-neneknya. Mereka dibawa kembali oleh Polisi Kabupaten Jintang dan kantor keamanan perusahaan, serta dibawa ke Pusat Penahanan Jintang. Setelah itu, mereka ditahan beberapa kali dalam kurun waktu lima atau bulan. Ketika kembali ke rumah, mereka selalu diawasi oleh kantor pengawasan.

Pada November 2000, orang-orang dari kantor keamanan menerobos rumah mereka untuk menangkap Fu. Fu melompat dari lantai 3 untuk melarikan diri dan tulang punggungnya retak. Dia yakin bahwa Dafa akan melindunginya dan keadaannya segera membaik. Bahkan para dokter terkejut bagaimana dia bisa dengan cepat pulih sepenuhnya. Namun di awal tahun 2011, setelah memperoleh kesehatannya kembali, polisi menangkap dia dan membawanya ke pusat penahanan. Dia kemudian dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Nanmusi di Zizhong, Provinsi Sichuan, dimana dia disiksa dengan kejam.


Peragaan penyiksaan: Diikat

Di kamp kerja paksa, Fu seringkali diikat, dipaksa untuk minum air asin, dipukuli dengan kejam, dan dipermalukan. Karena tetap teguh berlatih Falun Gong, dia beberapa kali dipukuli dengan kejam oleh banyak polisi dan narapidana. Dia seringkali mengalami luka di sekujur tubuhnya dan organ dalamnya juga rusak, yang membuatnya sakit selama beberapa bulan.

Dia juga dimasukkan ke dalam sel kecil dimana dia tidak diperbolehkan mandi, tidur, ataupun menggunakan WC. Beberapa kali dia buang air di celana. Polisi kamp kerja paksa membuka mulutnya dengan paksa untuk minum air asin. Mereka juga mencopot celananya untuk digunakan membersihkan lantai.


Tang yang digunakan untuk membuka mulut dengan paksa

Suatu ketika, untuk memaksa Fu melepas keyakinannya pada Sejati-Baik-Sabar, petugas polisi Zhang Xiaofang memerintahkan beberapa kriminal untuk mengangkat kaki Fu dengan posisi sila ganda, mengikat tangannya ke belakang, mengikat kaki dan tangan dengan tali setebal 2 cm. Fu ditinggal di WC selama beberapa hari sementara para tahanan kriminal mengawasi dari luar untuk mencegah siapapun mendekat. Fu sangat kesakitan hingga pingsan. Mereka akhirnya melepas ikatannya, namun siapapun tetap tidak boleh menjumpainya. Lengan dan kakinya diliputi dengan lepuhan besar. Ketika saudaranya mengunjungi dia, saudaranya bingung mengapa dia mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya termasuk jari-jarinya di cuaca yang sepanas itu, jadi dia mengangkat lengan bajunya dan melihat lepuhan dimana-mana. Saudaranya menangis dan bertanya pada polisi. Polisi mengatakan mereka tidak mengetahuinya dan segera membawanya masuk, tidak membolehkan keluarga mengunjunginya lagi. Ini hanya puncak dari gunung es. Mungkin ada lebih banyak penyiksaan yang disembunyikan.

Selama masa ini, suami Fu, Zhang Cheng ditangkap dan dibawa ke Kamp Kerja Paksa Xinhua. Setelah mereka kembali ke rumah pada 2004, mereka berulang kali ditekan oleh atasan di tempat kerja untuk menulis pernyataan melepas keyakinan. Akhirnya, mereka meninggalkan perusahaan dan pergi ke Chengdu untuk hidup. Mereka bekerja sangat keras dan membuka sebuah usaha kecil, namun ketika usaha tersebut mulai membaik, Fu ditangkap lagi.

Orang-orang dan organisasi yang terlibat dalam penganiayaan:
Komite Urusan Politik dan Legislatif Kabupaten Jintang, “Kantor 610”
Kepala: Fan Yuankui, +86-13980638256(selular), +86-28-84921610(kantor)
Sekretaris Zhong Siyong, kepala departemen He: +86-13981750686(selular)
Kepala Kantor Polisi Kabupaten Jintang: Xiao Gangji: +86-13808033312(selular), +86-28-84920666(kantor)

Untuk informasi lebih lanjut mengenai nama dan nomor telepon, silakan mengacu pada artikel aslinya berbahasa Mandarin

Chinese version click here
English version click here