Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Xie Xiugai dari Kabupaten Anping, Provinsi Hebei, Mengalami Penyiksaan Kejam

21 Mei 2012 |   Oleh: koresponden Minghui dari Provinsi Hebei, China


Nama: Xie Xiugai (谢秀改)
Jenis Kelamin: Wanita
Usia: Di atas 50 tahun
Alamat: Kabupaten Anping, Provinsi Hebei
Tanggal Penangkapan Terakhir: Oktober 2012
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Wanita Luquan (鹿泉女子监狱)
Kota: Luquan
Provinsi: Hebei
Penganiayaan yang Diderita: Disetrum dengan listrik, pengurangan tidur, kerja paksa, pencucian otak, vonis ilegal, disuntik/diberikan obat secara paksa, pemukulan, digantung, pemenjaraan, dikurung isolasi, penganiayaan, diinterogasi secara kasar, penahanan

(Minghui.org) Xie Xiugai, berusia 50 tahun lebih, adalah seorang praktisi Falun Dafa asal Kabupaten Anping, Provinsi Hebei. Dia mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar sejak mulai berlatih Falun Dafa pada 1996. Sebagai seorang yang telah mendapatkan manfaat baik secara jiwa dan raga, dia memahami dengan sangat jelas mengenai pentingnya sambutan Falun Dafa di seluruh dunia. Sejak Juli 1999, ketika rejim Jiang Zemin dari Partai Komunis China (PKC) memulaikan penganiayaan brutal terhadap praktisi Falun Gong, Xie pun ditangkap sebanyak lima kali dan dijatuhi hukuman penjara sembilan tahun. Selama masa ini, dia mengalami penyiksaan brutal baik mental maupun raga. Dia dibebaskan dan kembali ke rumah pada musim gugur 2011.

Sekitar pukul 20.00, 23 Februari 2012, para pejabat pemerintahan dari Kotapraja Liangwa dan petugas dari Kantor Polisi Kotapraja Liangwa --- berjumlah lebih dari 10 orang – mendobrak masuk rumah Xie. Mereka menggeledah dan merobek lukisan kaligrafinya yang menuliskan kata “Cahaya Buddha Menerangi Seluruh Penjuru dan Menegakkan Kebenaran.” Xie menasehati mereka agar tidak melakukan dosa dan menentang Fa Buddha, tetapi didesak ke pinggir. Para petugas menyita beberapa barang Dafa dan uang tunai. Sejak pertengahan Februari, Kantor 610 Hebei Henghsui telah memerintahkan petugas dari kotapraja, kabupaten, pedesaan, dan beberapa tempat kerja di Kabupaten Anping untuk mengganggu praktisi Falun Gong dengan berbagai cara. Banyak praktisi yang ditangkap.

Xie mengalami penyiksaan selama 12 tahun ini. Berikut ini adalah sebagian catatan dari apa yang dialaminya.

Untuk membuktikan kebenaran Dafa dan membantu orang-orang memahami fakta sebenarnya mengenai Falun Gong, Xie mengajukan permohonan kepada pemerintah dan mengklarifikasi fakta kepada pejabat pemerintah. Dari tahun 1999 hingga 2002, dia ditangkap sebanyak empat kali dan ditahan lebih dari empat bulan di Pusat Penahanan Anping dan Pusat Penahanan  Raoyang. Hou Dajian, Wu Zhenxiang, dan Zhao Bingqiang dari Divisi Keamanan Domestik Kabupaten Anping, dan petugas polisi dari Pusat Penahanan Kabupaten Anping memeras 15.000 yuan (sekitar $ 2.380 US) dari keluarganya. Pada Oktober 2002, Xie ditangkap untuk kelima kalinya karena dia menjelaskan fakta mengenai Falun Dafa dan menyingkap insiden bakar diri di Lapangan Tiananmen yang direkayasa oleh PKC. Dia ditangkap oleh Yang Youzeng, komandan Departemen Kepolisian Kriminal Xushui. Mereka menggeledah rumahnya dan menyita sepeda motor, mobil, dan uang tunia sekitar 10.000 yuan, peralatan dapur, pakaian, serta barang-barang pribadi lainnya.

Dipukul oleh Lebih dari 20 Petugas Polisi

Yan Yongzeng, Sun, dan petugas lainnya menginterogasi Xie dengan cara menyiksa. Ketika dia pertama kali melihat Xie, Yan Yongzeng membuat tiga pernyataan. Pertama: “Dengar, Jiang Zemin memberikan perintah yang menyatakan bahwa bukanlah sebuah kejahatan jika memukul praktisi Falun Gong hingga meninggal dunia, dan anggap saja itu sebagai bunuh diri.” Kedua: “Marga saya adalah Yan, yaitu karakter yang sama dengan Raja Neraka (yang dibaca Yan Wang). Jadi hari ini, bertemu dengan saya berarti bertemu dengan Raja Neraka.” Ketiga: “Untuk mencari kamu, saya tidak pulang rumah selama satu bulan.” Dia lalu mulai memukul Xie secara brutal dan mengutuknya. Dia memukuli wajahnya sampai kelelahan. Dia menjambak rambut dan membenturkan kepalanya ke dinding.

Peragaan penyiksaan: Menjambak rambut dan membenturkan kepala ke dinding

Kemudian, Yan Yongzeng memborgol Xie pada kursi harimau dan berusaha untuk memaksa dia menyebutkan nama rekan-rekan praktisinya. Lebih dari 20 petugas secara bergantian memukulinya dengan tongkat listrik. Mereka memukul kaki bagian bawah, tempurung lutut, pergelangan kaki, dan kaki. Lebih dari sejam kemudian, para petugas mengutuknya, “Kami terlalu lelah untuk memukulimu lagi. Jika kamu tidak memberitahu siapa teman-teman kamu, kami akan membakarmu hidup-hidup.”

Disetrum dengan Listrik dan Dibakar dengan Rokok

Ketika para petugas menyadari bahwa Xie tidak mau berbicara, mereka menarik paksa tangannya sampai ke kaki, lalu menyiksanya dengan disetrum listrik. Rasa sakitnya tak terungkapkan. Jantungnya berdetak dengan kencang, dan dia memberitahu kami kemudian bahwa rasa sakitnya tak bisa digambarkan.

Peragaan penyiksaan: Dibakar dengan rokok

Mereka membakar kuku dan kulit Xie dengan rokok. Pertama-tama, mereka mengisap rokok untuk membuat rokoknya menyala, lalu membakar kukunya. Jika seluruh kukunya tidak berubah warna menjadi hitam, mereka kembali melakukannya sampai kukunya benar-benar hangus. Tubuhnya dipenuhi oleh luka-luka bekas luka bakar rokok.

Akibat dari penyiksaan ini, Xie menjadi buta dan tuli, kepalanya menjadi bengkak. Petugas polisi gagal untuk mendapatkan informasi apapun mengenai praktisi lain dari dirinya. Mereka lalu membawanya ke Pusat Penahanan Xushui.

Diborgol dan Digantung

Suatu hari, Xie dan praktisi lain dipukul dengan kasar karena mereka melakukan latihan Falun Gong bersama-sama. Dua praktisi diikat satu sama lain dengan rantai anjing. Penyiksaan semacam ini membuat orang harus berjongkok selama tujuh hari. Ketika rantai anjing itu dilonggarkan tujuh hari kemudian, salah seorang praktisi, Niu Minjie, menjadi lumpuh dan terpaksa harus menggunakan kursi roda, dan hingga kini masih dipenjara selama delapan tahun. Xie lalu melakukan aksi mogok makan. Pada hari kesembilan, dia memuntahkan darah dan dilarikan ke rumah sakit.

Peragaan penyiksaan: Diborgol dan digantung

Xie dibawa ke rumah sakit di Pusat Penahanan Mancheng, dimana dia ditahan untuk selama tiga bulan. Selama ditahan, dia diborgol dan digantung karena dia berlatih Falun Gong. Tahanan lain berlinang air mata ketika mereka melihat dirinya disiksa seperti itu. Mereka melihat pergelangan tangannya berdarah dan terluka parah. Mereka berteriak, “Seseorang telah menyayat pergelangan tangannya!” Sang petugas datang, dan melonggarkan borgol tangannya, dan membaringkannya.

Karena penglihatannya kabur, petugas di Pusat Penahanan Mancheng merasa dia adalah beban bagi mereka. Mereka beberapa kali meminta Pusat Penahan Xushui untuk mengajukan pemindahan terhadap dirinya.

Dihukum Sembilan Tahun Penjara

Tidak lama setelah Xie dibawa pulang ke Pusat Penahanan Xushui, dia dijatuhi hukuman sembilan tahun penajra. 15 praktisi lainnya dijatuhi hukuman penjara pada waktu itu.

Pada Oktober 2003, Xie dibawa ke Penjara Taihan Baoding, dimana staf di sana mencoba untuk mencuci otak dan “merubah” dirinya. Dia dipindahkan ke Grup 2 di Penjara Wanita Shijiazhuang pada hari berikutnya. Dua tahun kemudian, dia dipindahkan ke Bangsal 9, Penjara Wanita Luquan. Karena dia menolak pencucian otak oleh PKC, menolak untuk “dirubah,” dan terus-menerus mengungkap kejahatan yang dilakukan oleh rejim Jiang Zemin, dia pun dikurung di sel isolasi selama 40 hari. Selama waktu itu, dia hanya diberi dua potong kue kukus yang tersisa dan sepotong kecil asinan setiap harinya.

Xie ditahan di Bangsal 9 selama lima tahun, lalu dipindahkan ke Sub 11, yang sebetulnya adalah sebuah bangsal untuk orang sakit jiwa. Para praktisi menolak proses “transformasi” dan ditahan di Bangsal 11. Dua tahanan, Zheng Xiaoyu dan seorang lagi bernama Li, menjelaskan kepada Xie, “tranformasi aja” segera. Jika kamu tidak mau, komandan memberitahu saya bahwa dia akan menambahkan obat-obatan ke makanan Anda. Saya tanya obat apakah itu, dan dia berkata, ‘Itu adalah rahasia. Jangan sampai dia tahu.’”

Diberikan Obat-obatan

Staf menambahkan obat-obatan ke makanan Xie. Selama berada di penjara, dia berkali-kali merasa kepalanya berat dan menderita hilang ingatan. Dia menjadi sangat pendiam setelah kehilangan ingatannya. Zhang Luhua, kepala dari Bangsal 11, menyiksanya dengan berat demi mendapatkan promosi. Pasien-pasien sakit jiwa diperbolehkan tidur setelah minum obat, tetapi Xie diganggu saat tidur. Zhang Luhua memerintah para tahanan untuk bergiliran mengamatinya. Bilamana dia memejamkan matanya, mereka memukul secara kasar dan menikammnya dengan tongkat bambu. Dia diganggu saat tidur selama lebih dari 10 hari. Akhirnya, Zhang Luhua mengancam Xie, “Jika kamu tidak mau ‘dirubah,’ kami akan membawa kamu ke bangsal 13. Kamu juga akan mati, atau paling tidak kamu akan menderita sekali.”

Dia lalu dipindahkan ke Bangsal 13, tempat dimana dia berada selama tujuh bulan, sampai masa hukumanya berakhir. Setelah kembali ke rumah, dia segera menyingkap tindakan-tindakan jahat Zhang Luhua kepada komandan dan memberitahu mereka bahwa dia akan menyinkap lebih jauh lagi mengenai perbuatan mereka itu setelah dibebaskan, jika mereka terus menyiksa praktisi Falun Gong. Sejak itu, mereka pun berhenti menyiksanya.

Chinese version click here
English version click here