Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Praktisi Falun Gong Tan Jinhui dari Provinsi Sichuan Meninggal Dunia Akibat Dianiaya

9 Mei 2012 |   Oleh: koresponden Minghui di Provinsi Sichuan, China


Nama: Tan Jinhui (谭金会)
Jenis Kelamin: Perempuan
Usia: 67 tahun
Alamat: Kotapraja Xinhua, Kota Guanghan, Provinsi Sichuan
Pekerjaan: Tidak diketahui
Tanggal Kematian: 25 September 2011
Tanggal Penangkapan Terakhir: 14 September 2006
Tanggal Penahanan Terakhir: Penjara Wanita Provinsi Sichuan (四川省女子监狱)
Kota: Jiangyang
Provinsi: Sichuan
Penganiayaan yang Diderita: Penahanan, dihukum secara tidak sah, pemenjaraan, interogasi, pencucian otak, digantung, disuntik secara paksa, pemukulan, penyiksaan, tidur  dikurangi, dipaksa berdiri dalam waktu yang panjang, kerja paksa, penggeledahan rumah


(Minghui.org) Lebih dari sepuluh tahun ini, praktisi Falun Gong Tan Jinhui dari  Provinsi Sichuan secara terus menerus dianiaya oleh Partai Komunis China (PKC) karena keyakinannya. Rumahnya digeledah, dia ditahan secara tidak sah, dikirim ke kamp kerja paksa, ke tempat pencucian otak dan penjara. Tan meninggal dunia pada 25 September 2011, akibat kondisi kesehatannya merosot dalam masa yang panjang yang disebabkan oleh penganiayaan di tempat penahanan. Dia berusia 67 tahun saat itu.

Pada Oktober 2000, Tan ditangkap oleh Kepolisian Kotapraja  Xinhua, Kota Guanghan, Provinsi Sichuan, karena dia kepergok sedang membagikan brosur Falun Gong. Jiang Tianxing memukulnya secara brutal dengan penggaris besi di kantor polisi. Tan akhirnya ditahan di Pusat Penahanan Guanghan selama 27 hari.

Pada 13 Oktober 20o1, tanpa alasan yang sah, petugas dari Kantor Polisi Kotapraja Xinhua menangkap Tan di rumahnya. Dia dihukum kerja paksa selama satu setengah tahun, dan dikirim ke Kamp Kerja Paksa Tingkat Provinsi Khusus Wanita di Kabupaten Zizhong. Masa hukumannya diperpanjang 87 hari tanpa prosedur legal apapun.

Pada Maret 2004, petugas polisi Li Wei, Jiao Zongjun, Chen Shaoyong bersama lainnya dari  Kantor Polisi Xinhua menggeledah rumah Tan dengan surat penangkapan dan tinggal di luar rumahnya selama delapan hari. Maka itu, Tan tidak dapat kembali ke rumah dan menjadi tuna wisma selama enam bulan lamanya.

Pada Agustus 2005, Tan kembali ditangkap. Dia dikirm ke Pusat Pencucian Otak Hexing di Guanghan. Pusat pencucian otak ini khusus untuk menganiaya praktisi Falun Gong.

Pada 14 September 2006, Tan ditangkap di Pasar Xinglong oleh enam petugas antara lain Jiao Zongjun dan Li Wei dari Kantor Polisi Xinhua, Yang Bing, Jou Jinming dan lainnya dari Divisi Keamanan Domestik Departemen Kepolisian Guanghan. Mereka memelintir kedua lengan Tan ke belakang punggungnya, di mana menyebabkan tangan kirinya terluka. Tangan kirinya tidak pernah lagi memiliki tenaga. Dia dikirim ke Pusat Penahanan Guanghan dan lalu dihukum tiga tahun penjara oleh Pengadilan Kota Guanghan pada 25 Juni 2007. Dia dikirim ke Penjara tingkat provinsi khusus wanita di Kotapraja Yangma, Kabupaten Jiangyang.

Tan dikurung di bangsal 5 saat tiba di penjara itu. Seorang petugas penjara wanita dengan marga Deng menginterogasi Tan. Tan menggunakan haknya untuk membela keyakinan spiritualnya. Deng mengutuk Tan karena keras kepala dan memindahkannya ke bangsal 9 sore hari itu. Karena Tan menolak untuk “dirubah” pada akhir Januari 2008, dia dipindahkan dari bangsal 9 ke bangsal 1 (bangsal dengan “manajemen ketat”). Pada suatu kali, Tan digantung dengan tangan diborgol selama satu jam lebih, hal itu membuat sirkulasi darahnya terhambat dan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa sekali.

Tan juga mencerita kembali, “Pada suatu hari di bulan Agustus 2008, saya merasa lemas di sekujur badan dan perlu untuk tidur. Seorang petugas penjara dari bangsal 1 memberitahu dua tahanan untuk membawaku ke rumah sakit penjara. Karena saya tidak ingin jalan, petugas itu meminta kedua tahanan itu menyeretku ke sana dengan menarik kedua lenganku. Mereka melakukan segala macam pemeriksaan terhadap saya, seperti EKG, dan lain-lain. Saya hampir kehilangan kesadaran akibat penganiayaan. Lalu, mereka menyuntik saya dengan paksa.”

Kantor 610 Kotapraja Xiaohan membawa Tan pulang ke rumah pada 13 September 2009. Pada Januari 2010, dia merasa kondisi fisiknya sangat tidak nyaman dan lemah, yang kemudian menjadi semakin memburuk, sampai tidak dapat membalikkan badan di atas ranjang. Putranya harus membantunya dalam segala hal, dari membersihkan wajah hingga memakai pakaian. Tan tidak memiliki tenaga sedikitpun, dia sulit untuk makan dan menelan makanan, dan tidak dapat berjalan. Dia mengalami gejala keracunan bahan kimia seperti mengeluarkan air liur yang berlebihan dan sekresi nasal. Kondisinya kian memburuk, dan dia meninggal dunia pada 25 September 2011.

Artikel Terkait:
http://en.minghui.org/html/articles/2010/12/14/121938.html#.T56bEO0cgrU
http://en.minghui.org/html/articles/2009/11/17/112422.html#.T56bLe0cgrU
http://www.minghui.org/mh/articles/2006/9/20/138251.html#2006-9-19-ch-9

Chinese
English: http://en.minghui.org/html/articles/2012/5/5/133095.html