Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

[Artikel Pilihan] Seorang Praktisi Taichi Menjadi Praktisi Dafa

25 Juni 2012 |   Oleh: Praktisi Dafa di China


(Minghui.org)

1. Saya Mulai Berlatih Dafa

Saya dulu berlatih Taichi sebelum berlatih Falun Dafa. Seorang pemuda, Xiao Qiang berlatih bela diri tidak jauh dari tempat kami berlatih Taichi di suatu taman. Kami senang melihat dia berlatih. Suatu hari, Xiao Qiang tidak datang berlatih. Kami pikir dia pulang kampung.

Suatu hari di tahun 1993 ketika saya sedang bekerja, Xiao Qiang datang mencari saya. Dia mengatakan telah mulai latihan Falun Gong, praktisi Falun Gong mengkultivasikan xinxing mereka, hidup dengan standard  Sejati-Baik-Sabar. Dilengkapi dengan lima perangkat gerakan latihan, dapat mencapai tingkatan yang sangat tinggi. Ia juga mengatakan kalau bela diri yang kita latih ini tak dapat dibandingkan dengan Falun Gong. Xiao Qiang berusaha membujuk saya agar ikut berlatih Falun Gong. Ia hampir meyakinkan saya. Ketika ia mengatakan saya harus berhenti latihan Taichi, tiba-tiba saya berubah pikiran; saya mengatakan tak akan pernah meninggalkan Taichi. Saya tidak mengerti arti kultivasi tingkat tinggi, juga tidak mengerti mengapa ia berhenti latihan bela diri.

Pada bulan Juli tahun yang sama Xiao Qiang mengunjungi saya lagi, menceritakan kalau Guru Li akan datang ke kota kami untuk memberikan ceramah. Ia menyarankan saya untuk pergi. Saya pikir, saya tidak akan meninggalkan Taichi, jadi apa gunanya mendengarkan ceramah. Xiao Qiang sangat kecewa. Beberapa hari kemudian dia datang lagi ke tempat kerja saya membawa bahan-bahan bacaan Falun Gong. Saya mengundangnya masuk ke dalam, dan teman-teman sekerja saya mendengarkan Xiao Qiang, yang mengharapkan kami semua pergi mendengarkan ceramah Guru Li. Teman-teman tertawa setelah Xiao Qiang pergi, menganggap ia itu sangat percaya takhayul. Saya merasa sungguh sedih teringat hal itu, karena Xiao Qiang bermaksud baik. Saya masih teringat raut mukanya ketika meninggalkan ruangan.

Saya kehilangan kesempatan mendengarkan langsung dari Guru Li. Kalau diingat, saya akan menyesal seumur hidup. Saat itulah saya terakhir kali melihat Xiao Qiang.

Ada dua orang yang berlatih bela diri yang suka melihat kami berlatih Taichi, walau mereka tidak pernah mengatakan suatu apapun. Akhirnya suatu hari, mereka berkata kepada saya: “Kamu berlatih dengan keras, tetapi kamu tidak berlatih dengan benar; kamu perlu bimbingan dari seseorang yang bertingkat tinggi.” Saya menanyakan dimana saya dapat menemukan orang semacam itu. Mereka mengatakan bahwa guru mereka itu dari tingkat tinggi, dan berpenampilan seperti orang biasa-biasa saja, tetapi mempunyai kekuatan super normal. Dia tidak akan memandang orang biasa seperti saya, kecuali jika saya telah mencapai suatu tingkat tertentu; kelompok latihan mereka mempunyai peraturan yang ketat.

Setelah itu saya berlatih lebih keras. Namun suatu hari dia mengatakan kepada saya kalau mereka telah pindah berlatih Falun Gong. Saya benar-benar heran, --- bagaimana mereka bisa melepaskan bela diri dan pindah berlatih qigong? Saya teringat kembali Xiao Qiang. Ketika mereka mengatakan bahwa guru mereka juga berlatih Falun Gong, saya betul-betul terperanjat. Benarkah Falun Gong itu sebegitu baik? Saya menanyakan mereka apa sesungguhnya yang terjadi.

Suatu malam, ada salah seorang murid tidak datang berlatih. Guru mereka memerintahkan salah seorang murid untuk memanggilnya datang dan menanyakannya. Murid itu berkata bahwa ia pergi berlatih Falun Gong. Guru itu memarahi muridnya. Waktu itu si murid membawa sebuah buku Zhuan Falun. Guru itu membuka bukunya dan terpesona sebentar. Kemudian berkata: “Tidak ada latihan hari ini, kalian semua pulanglah. Pinjamkan saya buka ini semalam.” Malam itu ia membacanya hingga selesai. Pada keesokan harinya, dengan khidmat mengatakan kepada murid-muridnya, “Mulai sekarang jangan mengikuti ajaran saya lagi. Lupakan segala yang telah kau pelajari sebelumnya. Marilah kita berlatih Falun Gong. Ini benar-benar Hukum Langit yang sejati.” Begitulah guru dan murid-muridnya mulai berlatih Dafa.

Setelah mendengar cerita ini, saya katakan kepada mereka kalau saya ingin membaca buku Zhuan Falun itu juga. Dengan segera mereka meminjamkan saya sebuah. Saya mengambil buku itu dan pergi bekerja. Pada saat pertama kali melihat foto Guru, sepertinya saya sudah kenal dengan Guru, namun tak bisa ingat kapan pernah bertemu. Waktu membaca Lunyu pada halaman pertama, saya menyadari kalau buku ini bukan buku sembarangan. Saya memanggil teman-teman sekerja dan memperlihatkan buku itu. Tetapi mungkin karena saya sangat bergairah dan bersikap sedikit tidak wajar, teman-teman saya tidak mengerti apanya yang istimewa dari buku itu. Saya mencoba menyuruh mereka membaca buku itu, tetapi semua menghindar. Saya sangat kecewa, berpikir, mengapa mereka tidak mau melihat buku itu, kamu akan mengerti segalanya dan mungkin nanti tak akan mau meletakkannya. Ini semuanya adalah takdir.

Saya mengerti arti kehidupan sebenarnya dan betapa berharganya kehidupan. Kemudian saya melihat kultivasi Dafa adalah tujuan hidup saya. Itu terjadi pada tahun 1996

2. Menyaksikan Keajaiban-keajaiban

Pada hari pertama berlatih bersama dengan kelompok latihan, saya merasakan seluruh badan saya berdenyut. Saya dapat merasakan aliran darah, dan bahkan aliran darah yang di ujung jari kaki pun terasa jelas; sejak latihan Dafa semua meridian kita terbuka. Ketika gerakan memegang roda latihan seri kedua, dengan jelas saya merasakan gerakan putaran Falun. Perasaan-perasan itu hilang setelah beberapa hari. Saya pikir Guru sedang menyemangati saya. Penyelenggara tempat latihan merencanakan menonton bersama video ceramah Guru. Banyak praktisi yang mata ketiganya telah terbuka --- mereka melihat tubuh Fa Guru, seperti citra Buddha, memakai jubah kuning dengan rambut biru ikal. Batin saya menjadi jernih dan tanpa gangguan sewaktu menyaksikan video. Meskipun mata ketiga saya belum bisa melihat apapun, saya tidak ragu-ragu tentang Fa Guru. Saya merasakan Fa Guru sangat indah. Dalam waktu beberapa hari, semua penyakit saya telah hilang, dan semua kebingungan yang berkenaan dengan kehidupan lenyap. Perubahan besar yang terjadi pada jiwa dan raga, membuat saya merasa seperti seorang yang lain. Saya menyesal telah kehilangan kesempatan mendengarkan ceramah Guru secara langsung, tetapi sebaliknya merasa beruntung, karena jika saya berkultivasi dengan sungguh-sungguh, Guru akan memperlakukan saya sebagai pengikutnya. Berkultivasi Maha Hukum alam semesta membuat saya menjadi orang yang paling bahagia di dunia ini!

Suatu hari, ketika saya menambah angin ban sepeda saya di suatu bengkel, mendengar omongan seorang montir, dia pernah melihat kecelakaan. Seorang pengendara sepeda tertabrak mobil, dan sepeda itu ringsek, tetapi pengendaranya tidak apa-apa. Pengendara itu mengatakan ia (wanita) praktisi Falun Gong dan Guru melindunginya. Montir itu memuji Falun Gong, percayalah ia mempunyai kekuatan ajaib. Saya katakan kepada dia bahwa saya praktisi Falun Gong juga dan Guru melindungi kita dalam segala macam kecelakaan seperti itu, jadi tidak akan ada bahaya.

Pada kelompok latihan kami sering terjadi keajaiban. Ada seorang nenek berumur 70 tahun yang buta huruf, bahkan membaca namanya sendiri pun tidak bisa, tetapi dia dapat membaca buku Zhuan Falun. Namun jika dia mengambil koran, tak satu kata pun dapat dibaca. Saya tidak akan mempercayainya jika saya tidak menyaksikannya sendiri.

Suatu malam, ketika kami sedang membaca Fa, ada seorang wanita berumur enampuluhan dating, menanyakan: “Apakah kalian latihan Falun Gong?” Wanita ini seorang pengikut Buddha awam. Sebuah Falun berputar-putar di rumahnya dalam beberapa hari. Pada hari ketiga ia mulai mengerti. Ia berkata kepada Falun itu: “Kamu menginginkan saya mengerjakan sesuatu, jadi tuntunlah saya. Saya akan pergi ke mana kamu menuntun saya.” Falun itu lalu terbang keluar, dan si wanita mengikutinya yang akhirnya sampai ke tempat kami berlatih. Kemudian Falun itu lenyap. Setelah kejadian itu ia pergi ke tempat latihan setiap hari. Beberapa hari kemudian wanita itu bermimpi. Ia bermimpi tentang pengikut Dafa yang sudah mencapai pencerahan. Guru sedang duduk di atas sebuah bunga lotus, dan para pengikut berada dibelakangnya, mereka juga duduk di atas bunga lotus tetapi ukurannya lebih kecil.

Banyak praktisi berpenyakit sebelum berkultivasi. Falun Gong mempunyai kekuatan penyembuh yang belum pernah ada sebelumnya. Suatu pagi, ketika sedang duduk bermeditasi terdengar seseorang menangis. Ia seorang pria berumur sekitar 40 tahun. Ia menderita nekrosis (kebekuan) tulang panggul dan jika berjalan harus menggunakan tongkat, jadi tidak dapat duduk bersila ganda. Pada hari itu, tiba-tiba ia dapat bersila ganda dengan mudah. Ia begitu gembira hingga menangis. Kami semua ikut merasa bahagia. Sejak itu ia dapat berjalan layaknya orang sehat.

Suatu hari, seorang ibu yang sudah tua ikut berlatih di tempat kami. Roman dan warna kulitnya kusam, pendengarannya sangat kurang. Meskipun oleh pembina ia di tempatkan di depan stereo, ia tetap tidak dapat mendengar, ia harus melihat Pembina, mengikuti gerakannya selama latihan. Begitu mulai berlatih, ia mulai mengomel, “Kamu masih berlatih. Akhirnya saya dapat menetap dalam diri kamu, tetapi kamu ingin mengusir saya, jadi saya tidak latihan lagi!” Itu adalah suara hewan yang menguasai ibu itu. Pembina membujuknya agar berlatih terus dan jangan merasa takut. Pada hari kedua, omelan itu berhenti --- hewan itu telah dibersihkan oleh Fashen Guru. Beberapa hari kemudian, mukanya mulai bercahaya menunjukkan penampilan orang sehat. Suatu hari ketika latihan gerakan kedua memegang roda, tiba-tiba ia berteriak “Saya mendengarnya! Saya mendengarnya!” Ia dapat mendengarkan musik latihan

3. Mengubah Hati Manusia Saya

Yang lebih mengagumkan lagi Dafa dapat dengan cepat mengubah hati manusia. Praktisi Dafa mengkultivasi hati, --- mereka adalah orang-orang yang baik di masyarakat, di rumah dan di tempat kerja. Sekarang ini, moralitas sedang meluncur turun dengan cepat, praktisi-praktisi Falun Gong telah membuka medan yang murni. Mereka mengembalikan moralitas, membantu orang untuk lebih berbelas kasih. Hasilnya, masyarakat menjadi lebih stabil dan dapat melihat harapan baru.

Pada awal saya berkultivasi, atasan dan teman-teman sekerja saya tidak dapat mengerti. Mereka dapat disebut kelompok intelek, dipengaruhi oleh ajaran atheis dari Partai Komunis China dengan sangat mendalam. Mereka melihat saya sebagai seorang yang baru setelah berlatih Falun Gong, dengan semangat tinggi dan sangat pemaaf. Saya tidak peduli meskipun dipersalahkan, berbeda dengan sikap saya dahulu. Suatu saat pandangan mereka terhadap Falun Gong berubah.

Perpustakaan kami terbuka untuk umum, dan sering ada buku yang dicuri. Banyak orang tidak sadar mengambil buku itu mencuri. Para pustakawan marah, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa, karena mereka sibuk mengawasi dan melayani pengunjung. Suatu hari saya mendengar teman-teman membicarakan tentang seorang wanita mengembalikan setumpuk buku ke perpustakaan. Orang ini telah mulai berlatih Falun Gong. Ia ingin hidup sesuai dengan standard Sejati-Baik-Sabar, jadi ia mengembalikan buku-buku yang pernah dicuri dan meminta agar ia dikenai hukuman. Hal ini mengejutkan para supervisor dan teman-teman – mereka kagum akan keberaniannya dan memuji kwalitas praktisi-praktisi Falun Gong. Banyak teman-teman saya mulai membaca Zhuan Falun dan mulai berkultivas Dafa.

Praktisi Dafa di tempat kerja tepat seperti yang dikatakan oleh  Guru

"Setelah para karyawan ini mempelajari Falun Dafa anda, mereka datang bekerja lebih awal dan pulang lebih lambat, dan dengan sungguh-sungguh melakukan pekerjaan, tidak pernah memilih-milih tugas apa saja yang diberikan oleh pimpinan, serta sudah tidak saling berebut kepentingan.” (Zhuan Falun)

Setelah terjadi bencana banjir di China tahun 1998, praktisi Dafa di tempat kerja saya dengan antusias menyumbang uang. Dikemudian hari, ketika PKC merekayasa kabar angin bahwa Guru melarang praktisi Dafa menyumbang uang, semua teman-teman menanyakan kabar angin itu karena praktisi Dafa di tempat kerja saya itu yang paling banyak menyumbang. Kebanyakan supervisor dan teman-teman dengan rahasia melindungi para praktisi Dafa. Mereka telah memilih jalan yang benar untuk masa depan mereka sendiri.

Kami menyewa satu ruangan besar di Pusat Kebudayaan untuk tempat berlatih. Selalu saja ada beberapa orang praktisi yang dengan suka rela membersihkan tempat latihan – tidak hanya lantai ruangan, juga jendela-jendela dan ruangan lainnya. Supervisor Pusat Kebudayaan itu menjadi senang kepada kami dan sangat senang menyewakan fasilitas lainnya kepada kami. Tempat latihan kami sekarang adalah yang terbesar di kota kami. Beberapa ratus orang datang ke tempat latihan. Kami melakukan latihan gerakan bersama-sama, dan dibagi menjadi beberapa kelompok kecil jika belajar Fa. Para praktisi keluar masuk dengan tenang dan tertib. Beberapa ratus orang memancarkan energi yang sangat kuat jika kami membaca Lunyu bersama-sama.

Ada seorang laki-laki muda di tempat latihan kami, mempunyai bekas luka di mukanya. Ia dulu sering berkelahi, dia mendapat luka dimukanya akibat perkelahian yang seru. Setelah berkultivasi Falun Gong, dia berhenti berkelahi, bahkan jika orang lain mengusiknya sekalipun. Waktu sharing ia mengatakan praktisi Dafa tidak membalas jika dipukul atau dimaki. Dia terbiasa memukul orang dan itu menciptakan banyak karma, tetapi sekarang ia membiarkan orang lain memukulnya dan karma akan terlempar balik. Setelah itu tak seorang pun mencarinya untuk berkelahi

Ada seorang praktisi (wanita) yang mempunyai perselisihan dengan keluarganya sebelum berkultivasi, termasuk tidak berbicara dengan ipar perempuannya selama enam tahun. Setelah berkultivasi Dafa, dia mengerti kalau hubungan antara manusia itu sudah ditakdirkan, jadi ia mengakhiri perselisihan dengan iparnya, dengan begitu keluarganya diharmoniskan. Mertua perempuannya menceritakan kepada setiap orang Dafa itu baik.

Sebagai tambahan, ada cerita tentang seorang guru yang menawarkan les gratis kepada murid, petugas pajak yang menolak suap dari pemilik perusahaan, dokter yang menolak tip dari pasien, dan pegawai yang mengembalikan anggaran publik yang pernah ia ambil untuk keperluan pribadi sambil minta dikenai hukuman. Ada banyak contoh semacam ini.

Beberapa pabrik berada di ambang kebangkrutan dengan menanggung banyak pekerja yang belum menerima gaji beberapa bulan. Hasilnya, beberapa kelompok pekerja mengorganisir demonstrasi di depan gedung-gedung pemerintahan dan persimpangan jalan yang besar. Mereka ingin dibayar. Beberapa di antara mereka mengajak praktisi Dafa untuk bergabung. Namun, tak seorang pun dari praktisi Dafa ikut demonstrasi.

Banyak contoh-contoh tentang pengembalian barang berharga. Ibu saya menemukan sebuah jam emas di jalan. Dia tidak dapat menemukan pemiliknya, maka diserahkan ke kantor polisi. Polisi yang bertugas berkata: “Kami sering kedatangan praktisi Falun Gong menyerahkan barang hilang: uang, kalung emas, dan banyak lagi. Praktisi Falun Gong sungguh baik; jika semua orang berlatih Falun Gong, pekerjaan kami akan menjadi lebih mudah.”

Suatu hari saya pergi ke supermarket, dan setelah pulang saya mendapatkan kasir telah salah menempatkan barang milik orang lain ke kantong saya. Saya membayangkan siapapun yang kehilangan barang di kantongnya, pasti akan kembali ke supermarket untuk mencarinya, jadi dengan bergegas saya kembali ke supermarket, dan mengatakan hal yang terjadi. Kasir itu tersentuh. Mereka merasa heran masih ada orang yang baik dalam masyarakat seperti sekarang ini. Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya praktisi Falun Gong, kami berlatih menjadi orang baik yang mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Dan kami tidak akan mengambil keuntungan dari orang lain. Saya menceritakan kalau bakar diri di lapangan Tiananmen adalah palsu (saya pada waktu itu belum berbicara mengenai keluar dari PKC). Saya selalu mengembalikan ke kasir jika uang kembalian berkelebihan. Hal-hal semacam ini bagi praktisi Dafa adalah biasa, tetapi banyak orang merasa kagum, “Sekarang ini orang baik seperti mereka sangat sedikit.”

Setelah sepuluh tahun lebih saya berkultivasi, secara pribadi saya menyaksikan belas kasih Guru dan keagungan Dafa. Di atas hanyalah sebagian kecil pengalaman saya. Saya menulisnya untuk memberikan bukti bahwa Dafa adalah ilmu pengetahuan sejati, bukan takhayul atau pun idealis. Dafa mengajarkan belas kasih kepada manusia. Guru datang ke sini untuk menyelamatkan manusia. Tidak mudah mendapatkan tubuh manusia, kesempatan belajar Fa tak ternilai harganya. Harapan saya semua teman-teman praktisi, berkultivasilah dengan rajin dan dapat menyelesaikan kultivasi dengan segera. Saya harap orang-orang biasa dapat mengetahui kebenaran mengenai penganiayaan dan masuk ke masa depan yang indah.

Dari Permintaan Tulisan untuk memperingati dua puluh Tahun Pengenalan Falun Dafa ke Publik

Chinese version click here
English version click here