Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Saya Datang ke Dunia untuk Dafa: Pengalaman Kultivasi Saya di dalam Membuktikan Dafa Selama Lima Tahun Terakhir

22 Sep. 2012 |   Oleh: seorang praktisi Falun Dafa di Provinsi Jilin


(Minghui.org)

"... Di dalam hari-hari yang terus berlangsung, isteri saya bangun lebih awal dan tidur lebih malam  untuk belajar Fa dan berlatih latihan gerakan. Di dalam waktu tiga bulan, suatu keajaiban yang tidak diduga telah terjadi, kulit yang dulunya pucat menjadi berwarna merah. Dia telah berhenti untuk mengonsumsi obat-obatan yang telah menjadi sandarannya selama bertahun-tahun. Dia nampak lebih kuat, dan dia dapat membantu saya menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah tangga setiap hari. Perubahan maha besar yang terjadi pada isteri saya membuat saya ingin tahu latihan seperti apa yang dapat mengembalikan  hidup istri saya yang sekarat? Apakah itu hanya merupakan suatu efek psikologis atau merupakan latihan yang benar-benar luar biasa?"

- Dikutip dari artikel ini

* * * * * * * * *

Salam kepada Guru yang terhormat dan para teman praktisi!

Nama saya adalah Ming Duo (alias), saya berumur 39 tahun. Saya lulusan dari sekolah medis di Provinsi Jilin. Saya mulai berlatih Falun Dafa pada 1998, dan sejak saat itu saya melangkah di jalur yang lurus untuk kembali ke jati diri saya yang asli.

1. Tantangan yang Saya Hadapi Sebelum Mendapatkan Dafa

Saya lulus dari perguruan tinggi pada tahun 1989, dan telah direkrut oleh sebuah perusahaan farmasi, untuk bekerja di bagian administrasi.

Pada waktu itu, saya hanya berkeinginan untuk dipromosikan, mencari uang, menonjol diantara kawan sebaya saya, dan membawa kehormatan bagi keluarga saya. Dengan pola pikir seperti ini, saya bekerja dengan rajin tanpa mengeluh. Oleh karena bakat dan kemampuan saya yang sangat baik, saya segera dipromosikan pada posisi pimpinan tingkat menengah. Di tahun yang sama, saya menikah dengan Nona Yu, yang seumuran dengan saya. Dia lulusan di bidang ekonomi pada sebuah universitas, dia sangat berbakat, dan dipekerjakan di suatu organisasi pemerintah kotapraja.

Semua rekan kerja dan teman sekelas berpikir bahwa kami adalah yang paling menonjol diantara teman sebaya kami. Saya, bagaimanapun juga merasa puas. Kehidupan keluarga dan karier saya semuanya berjalan dengan lancar, dan saya mengharapkan segala di dalam hidup saya berhasil seperti apa yang saya inginkan. Tetapi, saya tidak mengetahui mengapa saya kadang-kadang merasa kosong dan kesepian di atas kepuasan ini.

Sejak masih muda, saya sering menatap langit di malam hari, melihat bintang yang tak terbilang, dan bertanya pada diri sendiri, "Mengapa kita hidup? Dari mana kehidupan itu datang, dan kapan hidup kita berakhir?"

Pada 1992, pendapatan perusahaan menurun drastis, dan saya juga sangat terpukul oleh hubungan antar pribadi yang rumit di tempat kerja. Setelah dipertimbangkan dengan saksama, saya memutuskan untuk memulai bisnis sendiri. Tidaklah mudah untuk memulai suatu bisnis, tetapi, oleh karena pengetahuan khusus saya di bidang yang berkenaan dengan farmasi, serta keahlian saya di bidang pemasaran dan penjualan, saya bisa mengembangkan bisnis saya di bidang penjualan farmasi dalam jangka waktu yang singkat. Bisnis saya menjadi sangat menguntungkan, tetapi saya tidak mengetahui bahwa di saat saya sedang merasakan keberuntungan karena dapat mencari uang pada waktu depresi ekonomi, suatu bencana besar sedang menanti saya.

Isteri saya berusia 25 tahun. Dia telah menderita karena kesehatannya yang buruk semenjak dia masih muda. Dia kesulitan dalam menghadapi hubungan yang rumit dengan orang-orang di tempat kerja, dan karena sifat bersaingnya dia selalu bekerja keras untuk menjadi unggul dan berjuang untuk menjadi nomor satu di setiap aspek hidupnya. Bekerja di bawah tekanan yang besar, kesehatannya menjadi semakin buruk. Selain psychasthenia (gangguan ansietas), rematik, radang lambung, pergeseran lambung, radang usus dua belas jari, dan penyakit jantung yang telah dia derita sebelumnya, dia sekarang menderita arthritis rheumatoid, radang umbai uterus, radang perut bagian bawah, radang selaput perut, peradangan dinding otot jantung, denyut jantung tidak teratur, dan lain-lain penyakit. Dia sedang menghadapi penderitan yang sangat berat di dalam hidupnya. Isteri saya pergi ke mana-mana untuk mencari doktor dan mencari pengobatan, dan diopname selama delapan bulan dalam setahun adalah hal biasa. Para manajer di tempat kerjanya seringkali berbicara dengannya, dan menyarankannya untuk pensiun lebih awal. Setiap tahun, perusahaan mengeluarkan puluhan ribu yuan untuk biaya kesehatannya, dan kami juga mengeluarkan hampir sepuluh ribu yuan dari uang kami sendiri. Keluarga kami dulunya dipenuhi dengan kebahagiaan dan canda tawa, tetapi secara berangsur-angsur hidup kami dipenuhi dengan keluh kesah isteri saya, rintihan yang menyakitkan, dan diliputi dengan kesedihan serta keputusasaannya setiap hari.

Isteri saya mencoba berbagai macam perawatan serta banyak mengonsumsi obat-obatan dan obat herbal yang mahal. Dia pergi mencari banyak tenaga ahli dan spesialis, tetapi tidak dapat menemukan penyembuhan. Setelah berhenti ke dokter, dia mulai percaya dengan suatu agama. Dia telah berlatih melalui jalan pintas yang menyimpang dan patuh pada rubah, samur kuning, hantu, dan ular, dan mencoba metode pengobatan alternatif tingkat rendah lainnya, tetapi hanya berefek sedikit. Dia juga mencoba berbagai macam metode qigong, yang kadang-kadang dapat membantu dan kadang-kadang dapat memperburuk keadaannya. Tidak ada yang benar-benar dapat menyembuhkan penyakitnya. Pada mulanya, saya sangat menentang dia untuk belajar metode qigong tersebut, sebab saya mempunyai latar belakang medis dan saya sangat yakin dengan campur tangan ilmu pengetahuan medis. Tetapi, disaat saya melihatnya begitu menderita, saya berpikir, "Baiklah, apa pun yang ingin ia coba, saya akan mendukungnya sepanjang itu dapat membantu memenuhi harapannya."

Suatu hari di bulan Agustus 1997, isteri saya menghadiri suatu pertemuan yang diselenggarakan di sebuah taman di Kota Jilin. Dia dipenuhi dengan kegembiraan saat kembali ke rumah. Dia bercerita kepada saya, "Saya membaca buku Falun Gong. Adalah suatu latihan dari aliran Buddha." Saya telah sering melihat hal seperti ini, maka saya hanya menanggapinya biasa saja, "Apapun yang ingin kau coba, lakukan saja. Saya tidak akan menentangnya, sepanjang itu dapat meringankan penyakitmu."

Pada hari berikutnya, isteri saya bangun lebih awal dan tidur lebih malam untuk belajar Fa dan berlatih Gong. Dalam waktu tiga bulan, suatu keajaiban yang tidak terduga telah terjadi, kulitnya yang pucat menjadi kemerahan. Dia telah berhenti mengonsumsi obat-obatan yang telah menjadi sandarannya selama bertahun-tahun. Dia nampak lebih kuat, dan dia dapat membantu saya menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah tangga.

Perubahan maha besar yang terjadi pada isteri saya membuat saya ingin tahu latihan seperti apa yang dapat mengembalikan hidup istri saya yang sekarat? Apakah itu hanya merupakan suatu efek psikologis atau latihan ini memang benar-benar luar biasa? Dua orang praktisi yang sering berlatih dengan isteri saya datang ke rumah kami untuk belajar Fa dengannya. Saya ingat dengan jelas pada suatu hari di tahun 1998, di saat kedua wanita tersebut datang ke rumah kami dan mengusulkan agar saya juga berlatih Falun Gong. Isteri saya sering berbagi pengalaman dengan mereka tentang pemahaman mereka terhadap Fa. Pada waktu itu, saya tidak mengetahui apapun tentang kultivasi, tetapi suatu hari saya tiba-tiba berkata kepada mereka, "Saya ingin berkultivasi, dan saya ingin berkultivasi untuk menjadi Tathagata." Mereka terkejut dan bertanya kepada saya, "Mengapa menjadi Tathagata?" Saya menjawab, "Sebab Tathagata dapat menyelamatkan manusia." Saya terkejut sendiri karena telah mengatakan ini, sebab saya tidak mengetahui apa itu Tathagata. Kemudian, setelah saya mulai berkultivasi, saya menyadari bahwa apa yang telah saya katakan mungkin berasal dari pikiran yang lebih tinggi di dalam diri saya. Mungkin itu merupakan harapan saya dari ribuan tahun yang lalu.

Di bulan Agustus 1998, saya mulai berlatih Falun Gong. Isteri dan saya beserta putri kami yang berusia lima tahun belajar Fa, berlatih Gong, dan berbagi pengalaman bersama-sama setiap hari. Keluarga kami hidup harmonis. Di dalam keseharian hidup kami, kami bertiga dengan ketat mematut diri dan mengikuti tuntutan dari Dafa, termasuk putri kami. Walaupun situasi keuangan kami secara relatif cukup baik, kami tidak pernah mengeluarkan uang seperti biasanya. Kami bahkan menyimpan uang di saat membeli pakaian baru atau makanan ringan untuk putri kami dan membeli buku Dafa yang kemudian diberikan kepada orang-orang yang membutuhkannya. Pada waktu yang sama, saya dapat membaca salah satu dari ceramah Guru di luar negeri dan ditambah lagi sedikitnya tiga ceramah di buku Zhuan Falun setiap hari. Saya sangat bersemangat belajar Fa setiap hari. Hanya di dalam satu tahun, saya telah membaca Zhuan Falun lebih dari seratus kali, dan saya hampir dapat menghafal setiap pertanyaan yang ada di dalam audio dan videotape ceramah Guru di luar negeri. Setiap hari rata-rata menghabiskan waktu berjam-jam untuk belajar Fa dan latihan gerakan, dan ini membangun suatu pondasi yang kuat bagi jalur saya di masa yang akan datang di dalam kultivasi di masa Pelurusan Fa.

2. Pergi ke Beijing untuk Memohon - Hidup Kami Tiba-tiba Berubah

Pada tanggal 19 Juli 1999, kami bertiga, bersama dengan enam praktisi lainnya, mendengar berita bahwa beberapa orang jahat di dalam pemerintah pusat telah memutuskan untuk melarang Falun Gong. Sebagai seorang praktisi Dafa, kami sangat prihatin, dan kami berharap mempunyai sayap untuk terbang ke Beijing untuk menjelaskan kebenaran kepada para pemimpin yang ada di dalam pemerintah pusat.

Sembilan dari kami (enam orang dewasa dan tiga anak-anak) merundingkan masalah ini, dan memutuskan untuk segera pergi ke Beijing untuk melindungi Dafa. Kami menghabiskan 4.000 yuan untuk menyewa dua mobil, dan mengemudi dalam waktu yang lama untuk tiba di Beijing. Kami mengemudi 1.200 km (750 mil) selama satu setengah hari dan tiba di Lapangan Tiananmen di Beijing pada pukul 23.00, 21 Juli 1999. Setelah itu kami kembali ke rumah dengan selamat.

Setelah kembali, kami mempunyai beberapa kesempatan untuk berbagi pengalaman dengan praktisi setempat. Banyak praktisi pergi ke Beijing, satu per satu untuk membuktikan kebenaran Dafa. Pada tanggal 6 September 1999, tiga praktisi, saat itu telah disiksa sampai mati, dan saya sekali lagi pergi ke Beijing untuk memohon keadilan. Pada tanggal 11 Oktober, kami ditangkap dan dikembalikan ke Kota Jilin oleh Polisi Jilin yang ditugaskan di Beijing. Isteri dan saya dituduh menjadi "Pemimpin" Falun Gong oleh surat kabar lokal dan stasiun radio. Kami ditahan tiga hari di Pusat Tahanan Kota Jilin, dan kemudian dipindahkan ke Penjara Ketiga dan dipenjara secara ilegal di sana. Di dalam penjara, saya diperlakukan dengan kejam. Saya belum pernah masuk penjara, dan orang-orang di sekitar saya adalah para penjahat dan sampah masyarakat. Satu hari bagaikan setahun. Ketika saya berada di penjara kota, keluarga saya mengeluarkan uang sekitar empat puluh sampai lima puluh ribu yuan untuk membujuk seseorang untuk "menjamin" saya keluar, dengan syarat saya harus menyatakan untuk melepaskan kultivasi secara verbal dan tertulis. Saya tidak sabar untuk pulang, sehingga saya menuruti permintaan tersebut, melawan hati nurani saya.

3. Melipatgandakan Upaya Saya untuk Menebus Kesalahan dengan Terbuka  Membuktikan Kebenaran Dafa

Ketika saya kembali ke rumah, isteri saya masih dipenjara di Penjara Pertama, dan putri kami tinggal bersama ibu mertua saya. Saya bekerja di perusahaan milik seorang famili, dan bekerja sebagai seorang manajer di bagian penjualan grosir obat-obatan. Setelah saya dibebaskan dari penjara, saya mulai menyadari keseriusan kultivasi.

Isteri saya menulis beberapa surat dari penjara untuk saya, dan mendukung saya untuk mengoreksi kesalahan saya yang telah menandatangani surat jaminan. Setelah saya memahami bahwa apa yang telah saya lakukan adalah salah, saya memulai untuk membaca buku-buku Dafa lagi.

Saya sangat menyesal dengan perbuatan saya, dan ingin menebusnya dengan melipatgandakan upaya. Maka saya berkultivasi lebih rajin dan bekerja lebih keras. Saya memperlakukan setiap karyawan dengan kebaikan. Saya tidak hanya membantu mereka dalam hal pekerjaan dan di dalam kehidupan pribadi mereka, tetapi juga mengintegrasikan kebenaran Dafa pada perkataan dan perbuatan saya setiap hari. Segera, karyawan di bagian penjualan grosir yang saya pimpin sikapnya mengalami perbaikan dari sebelumnya yang egois, dan keuntungan terus meningkat setiap bulan. Yang lebih penting lagi, semua orang di bagian penjualan grosir saling memperlakukan satu dengan yang lain dengan kebaikan, dan seperti keluarga. Para pekerja di bagian lain mengetahui tentang watak moral yang mulia dan kemampuan profesional para praktisi Dafa yang luar biasa. Kemudian, tiga orang di perusahaan mulai berlatih Falun Dafa.

Walaupun saya sangat sibuk dengan pekerjaan pada tahun 2000, saya menggunakan setiap menit yang terluang untuk belajar Fa. Bahkan saat berjalan, saya mendengar ceramah Fa Guru melalui walkman. Kadang-kadang, ketika terlalu sibuk, saya hanya tidur 1-2 jam semalam, hal ini terjadi sampai sebulan. Hari-hari berlalu dengan cepat, dan walaupun saya merasa puas di dalam kehidupan saya, saya selalu bertanya-tanya, "Akankah saya dapat mencapai kesempurnaan sedangkan saya tidak membuktikan kebenaran Dafa pada saat yang krusial ini?" Pertanyaan ini terus mengganggu saya dalam waktu yang lama.

Suatu pagi sekitar pukul 03.00, ketika saya sedang bermeditasi, ruang gelap tiba-tiba menjadi terang dengan cahaya keemasan. Saya membuka mata saya dan melihat diri saya. Saya telah diliputi dengan cahaya keemasan dan bermeditasi di dalam sebuah bola terang bercahaya yang sama. Saya pikir mungkin mata saya telah dibutakan, tetapi ketika saya melihat lagi, tetap saja sama. Ini berlangsung lebih dari sepuluh menit. Ketika saya menyelesaikan meditasi, saya tidak merasa gembira sedikit pun. Sebagai gantinya hati saya merasa khidmat, dan saya tidak bisa menghentikan air mata yang mengalir ke wajah saya. Saya mengetahui bahwa Guru kita yang belas kasih sedang berkata kepada saya bahwa saya masih dapat mencapai kesempurnaan sepanjang saya tetap berada di dalam jalur kultivasi mulai dari sekarang.

Pada bulan Juli 2000, saya ditangkap secara ilegal dan dikirim lagi ke penjara karena berbagi pengalaman dengan beberapa praktisi Dafa lainnya. Saat ini saya menentang unsur kejahatan dan membuktikan kebenaran Dafa di dalam segala situasi. Saya dipukul tanpa ampun, dan pinggul saya terluka sangat parah, saya tidak bisa berjalan. Dua puluh delapan hari kemudian, saya dibebaskan.

4) Saya Pergi ke Beijing Lagi untuk Membuktikan Kebenaran Dafa dan Dipenjara

Pada bulan September 2000, saya pergi ke Beijing lagi untuk membuktikan kebenaran Dafa. Pada tanggal 29 September, setelah ditangkap selama lebih dari dua puluh hari di Pusat Penahanan Kabupaten Daxing di Beijing, lalu saya dipindahkan kembali ke Kota Jilin, Provinsi Jilin. Polisi dari Kantor Polisi Zhihe membawa saya ke Kelompok Empat dari divisi kejahatan Kantor Polisi Chuanying. Polisi mengikat saya pada Bangku Harimau selama delapan belas jam dan berusaha untuk memaksa saya memberikan informasi mengenai praktisi lainnya. Saya menentang penyiksaan mereka. Kemudian kantor polisi lokal mengirim saya ke Pusat Penahanana Ketiga. Setelah ditahan selama lebih dari satu bulan, saya dijatuhi hukuman dua tahun di Kamp Kerja Paksa Huanxiling di Kota Jilin.

Waktu itu, saya telah baca ceramah Guru "Ceramah Fa di Amerika Bagian Barat. (Dao Hang)." Guru berkata, "Apa yang disebut Buddha? 'Tathagata' artinya berjalan di atas kebenaran, datang sesuai dengan yang diinginkan, demikian sebuah sebutan oleh orang awam, sedang Buddha yang sejati Dia adalah pelindung alam semesta, Dia akan bertanggung jawab atas faktor positif dalam alam semesta."

Saya menyadari bahwa saya harus mengoreksi segala fenomena yang tidak baik pada setiap lingkungan penyiksaan.

Di Kamp Kerja Paksa Huanxiling, saya menentang penyiksaan dengan pikirin lurus. Dengan belas kasih saya mengajarkan hukum Dafa kepada polisi dan bagaimana bertindak sebagai seorang manusia. Akhirnya, salah satu polisi yang paling jahat di Brigade Keempat yang bernama Wang, mengatakan di dalam sebuah pertemuan yang dihadiri oleh delapan belas praktisi Falun Gong bahwa ia menghormati praktisi. Di Brigade Keempat, pernah ada praktisi yang mencuci pakaian untuk narapidana, dan narapidana sering memukul serta mengganggu praktisi. Ketika saya melihat situasi ini, saya berbagi pemahaman saya dengan praktisi lain bahwa kita semestinya tidak boleh bekerja sama dengan penindasan tersebut. Ketika praktisi lain dipukul atau diganggu, saya berani tampil ke depan untuk menghentikan unsur kejahatan tersebut. Saya berkata kepada mereka dengan ramah dan meluruskan cara berpikir mereka yang salah.

Dalam dua bulan, melalui usaha dari semua praktisi, Brigade Keempat yang paling jahat di Kamp Kerja Paksa Huanxiling, berubah menjadi paling lunak. Salah satu pemimpin narapidana yang jahat, yang tadinya paling jahat dan juga sering memukuli praktisi, mulai berubah dan akhirnya melihat perilaku praktisi Dafa merasakan bahwa Dafa adalah suci dan merupakan spiritual tingkat tinggi. Ketika ibunya datang untuk mengunjunginya, ia secara pribadi mengatakan kepada ibunya untuk berlatih Falun Gong di rumah. Kemudian, dalam usaha meningkatkan lingkungan kami lebih lanjut, delapan belas praktisi di Brigade Keempat membentuk kelompok latihan Falun Gong di dalam penjara pada siang hari yang cerah. Pihak otoritas menjadi sangat terkejut.

Kemudian tujuh praktisi di Brigade Keempat bertemu dengan para pemimpin penjara meminta semua praktisi dibebaskan tanpa syarat. Para penjaga dan narapidana terkejut. Saya dikurung di sel tersendiri di sebuah sel yang kecil selama tujuh hari dengan tuduhan "mengorganisir aktivitas dan menghasut pemberontakan."

Pada tanggal 27 Maret 2001, empat puluh praktisi Dafa yang teguh dan saya dipindahkan. Saya dikirim ke Kamp Kerja Paksa Kota Tonghua di Provinsi Jilin. Pada waktu itu, Kamp Kerja Paksa Tonghua mengklaim 100% "tingkat perubahan" (semua orang dipaksa untuk melepaskan kultivasi dengan mengabaikan keinginan sejati mereka). Saya ingat saat saya baru tiba di kamp kerja paksa,. Sun Jianfu, pimpinan Kantor Pendidikan datang menyerang saya saat ia mabuk. Ia dikawal oleh salah satu pengawalnya yang paling jahat. Ia mengangkat tongkat listrik untuk mengancam saya. Saya berkata padanya dengan tenang dan ramah, "Harap anda memperhatikan penampilan anda sebagai seorang pejabat pemerintah." Di bawah efek dari medan lurus saya, Sun Jianfu berjalan pergi dengan malu. Ia tidak pernah berani lagi untuk menganiaya saya secara langsung. Di dalam lingkungan jahat ini, sekitar belasan praktisi yang telah dipindahkan bersama-sama dengan saya secara konsisten memancarkan pikiran lurus dan belajar Fa untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. Dalam beberapa bulan, 90% praktisi yang sebelumnya telah melepaskan latihan Falun Dafa mereka di bawah tekanan siksaan, menulis pernyataan khidmat bahwa mereka akan berkultivasi lagi dan memperbaiki diri mereka.

Kami juga sedang berusaha untuk menerapkan sistem "mengawasi diri sendiri" di dalam kamp kerja paksa, yang sebelumnya diawasi oleh para narapidana. Kami sesungguhnya, menjadi contoh pertama dari penerapan sistem "pengawasan diri sendiri" di dalam sistem kamp kerja paksa di China.

Pada tanggal 27 Desember 2001, lebih dari seratus praktisi yang gigih dari tiga kamp kerja paksa Tonghua, Baishan dan Liaoyuan telah dipindahkan ke tempat yang disebut "pangkalan pendidikan" di Provinsi Jilin - Kamp Kerja Paksa Chaoyanggou yang paling jahat di Kota Changchun. Di dalam Kamp Kerja Paksa Chaoyanggou, saya mengalami berbagai macam siksaan brutal. Saya disiksa dengan metode yang disebut "papan duduk" dalam jangka waktu lama. Empat atau lima orang polisi menyetrum saya dengan beberapa tongkat listrik secara terus menerus untuk periode waktu yang lama. Mereka dengan brutal memukul saya dengan tangkai sekop. Mereka menyetrum dubur dan tempat sensitif lainnya, menggunakan berbagai macam hukuman badan pada diri saya.

Ketika pemimpin brigade yang jahat memaki saya, dengan tenang tapi tegas saya berunding dengannya. Ketika narapidana memukul, mengganggu atau menyerang saya tanpa alasan, saya memperingatkan mereka dengan keras tentang hubungan sebab dan akibat dari "Kebaikan dan kejahatan" dan itu selalu mempunyai konsekwensi. Saya melaporkan tindakan ilegal tersebut kepada pemimpin brigade dan penjara sesuai dengan hukum yang berlaku. Akhirnya, polisi yang paling jahat dan narapidana yang paling mengancam tidak lagi ganas ketika berada di dekat saya. Mereka diam-diam mengatakan bahwa apa yang saya katakan kepada mereka masuk akal. Di dalam Kamp Kerja Paksa Chaoyanggou, saya menolak untuk melakukan kerja paksa. Biasanya hal ini akan mengakibatkan hukuman, tetapi karena pikiran lurus, saya bisa terhindar dari hukuman. Polisi menggunakan segala cara yang dapat dilakukan, pada akhirnya mereka hanya membiarkan saya begitu saja.

Saya telah mengalami banyak ujian hidup dan mati di lingkungan yang paling jahat. Saya memperkuat jalur Pelurusan Fa saya dengan kesadaran lurus ketika dihadapkan pada hidup dan mati. Setelah mengalami berbagai macam kesengsaraan, saya meninggalkan kamp kerja paksa dengan penuh martabat pada tanggal 11 Desember  2002.

Saya tidak mengetahui bahwa ada berita yang mengejutkan telah menunggu saya ketika saya pulang ke rumah. Istri saya telah dianiaya sampai meninggal dunia lebih dari tujuh bulan sebelumnya di dalam Penjara Wanita Heizuizi, Provinsi Jilin setelah dijatuhi lima tahun penjara karena berlatih Falun Dafa.

Saya sangat sedih setelah mendengar berita yang sangat menyakitkan ini. Walaupun saya kehilangan istri dan keluarga saya hancur, saya sangat memahami misi dan tanggung jawab sebagai seorang praktisi Dafa selama masa Pelurusan Fa. Yaitu mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan semua makhluk hidup. Maka saya menghapus semua air mata dan kembali melibatkan diri di dalam arus dahsyat Pelurusan Fa.

5) Melepaskan "Ego" dan Melebur ke dalam Fa

Pekerjaan Pelurusan Fa di area saya lumpuh separuh sejak awal tahun 2002 ketika lokasi pembuatan materi klarifikasi fakta dihancurkan dan lebih dari dua puluh praktisi dihukum dengan hukuman penjara yang sangat berat. Ketika saya telah siap sepenuh hati untuk memulai pekerjaan Pelurusan Fa, desas desus tiba-tiba menyebar di antara sesama praktisi bahwa saya adalah seorang "mata-mata."

Saya bingung ketika menghadapi "serangan" yang mendadak ini. Saya bersedia melindungi Dafa dengan jiwa dan raga. Bagaimana saya bisa dianggap sebagai seorang "mata-mata”? Saya menenangkan diri dan melihat ke dalam dengan pikiran yang jernih. Saya mengevaluasi diri sendiri dan situasinya dari sudut pandang Fa, kemudian mendapatkan kesimpulan bahwa desas desus tersebut bukanlah disebabkan oleh permasalahan yang ada dalam diri saya, tetapi hal itu kemungkinan besar disebabkan oleh unsur kejahatan yang takut jika praktisi Dafa membentuk satu kesatuan tubuh, sehingga mereka menyebarkan desas desus yang menipu beberapa praktisi yang tidak mengetahui kebenaran. Tujuannya adalah untuk menciptakan perselisihan diantara para praktisi Dafa setempat dalam rangka memperlemah upaya kami.

Setelah saya memahami ini, saya tidak lagi mengeluhkan orang-orang yang membantu menyebarkan desas desus tersebut. Bahkan sebaliknya, saya melihat ke dalam untuk mencari segala kekurangan dan keterikatan hati, dan berusaha keras untuk menyelesaikan ketidakpercayaan praktisi lain terhadap saya. Saya mulai berbagi pengalaman dengan setiap praktisi yang saya jumpai, belajar Fa, meningkatkan diri, dan bekerja sama dengan mereka di dalam pekerjaan Pelurusan Fa. Kemudian, beberapa praktisi yang mengoordinir pekerjaan Dafa dengan saya telah ditangkap sehingga saya harus mengambil tanggung-jawab yang lebih banyak untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dari waktu ke waktu, desas desus tersebut pelan-pelan memudar seiring bertambahnya praktisi yang mulai percayai pada saya. Saya telah melelehkan "batu karang" yang menghalangi mereka membentuk satu tubuh di dalam jalur Pelurusan Fa dengan kata-kata dan perbuatan saya.

Dalam proses kegiatan berkoordinasi dengan lebih banyak praktisi, saya berangsur-angsur menyadari pentingnya untuk merangkul dan berasimilasi seluruh kelompok. Jika anda tidak percaya dengan saya, saya akan percaya dengan anda terlebih dahulu. Jika anda tidak berkoordinasi dengan saya, saya akan berkoordinasi dengan anda terlebih dahulu. Jika anda tidak melihat ke dalam, saya akan melihat ke dalam terlebih dahulu. Sepanjang itu bermanfaat bagi Pelurusan Fa, saya sepenuhnya dapat mengabaikan gagasan-gagasan pribadi saya untuk mendukung keseluruhan. Setelah saya menyadari prinsip ini, saya berbagi dengan lebih banyak praktisi. Setelah lebih dari tiga puluh konferensi berbagi pengalaman Fa lokal, masing-masing praktisi dapat melihat ke dalam dan, di bagian mana mereka tidak setuju dengan orang lain, dengan baik dan ramah menunjukkan permasalahan tersebut kepada orang lain. Konferensi berbagi pengalaman Fa lokal menjadi lebih murni dan lebih murni. Di dalam medan yang lurus ini, lebih banyak praktisi keluar untuk membuktikan kebenaran Dafa dan mengklarifikasi fakta. Pekerjaan Pelurusan Fa di daerah kami berubah ke jalur yang murni.

6) "Belas Kasih Mampu Mencairkan Langit dan Bumi untuk Mendatangkan Musim Semi"

(Hong Yin II)

Saya punya keinginan untuk berbagi dengan semua orang. Di saat anda melihat kekurangan dan keterikatan praktisi lain, anda harus dengan baik dan ramah menunjukan kepadanya bukan sebaliknya mempertahankan apa yang disebut dengan sikap "selalu rukun" diantara para praktisi. Tetapi dasar pemikirannya adalah anda harus benar-benar mempertimbangkan situasi orang lain, dan anda tidak berketerikatan untuk mengubah orang lain. Di saat kita melihat masalah praktisi lain, kita harus melihat ke dalam diri kita sendiri terlebih dahulu. Setelah kita memurnikan diri kita, baru kemudian kita membantu praktisi lain dan meningkatkan diri bersama-sama. Hanya dengan cara inilah kita dapat membentuk satu kesatuan tubuh yang sempurna dan tidak terhancurkan.

Jika saya mempunyai suatu perbedaan pendapat ketika sedang melakukan pekerjaan Pelurusan Fa dengan praktisi lain, saya dapat sepenuhnya membuang pendapat saya untuk mendukung mereka sepanjang itu bermanfaat bagi Pelurusan Fa. Perkataan dan perilaku saya mempengaruhi mereka. Kita semua ditempa di dalam Dafa. Ini adalah bagian dari kultivasi kita pada masa Pelurusan Fa. Kami bertiga berkoordinasi lebih baik dan lebih baik, dan membentuk satu tubuh yang sempurna di tempat itu.

Saya menyadari bahwa ini adalah kualitas yang harus dimiliki oleh seorang praktisi Dafa. Kita harus menghargai praktisi yang lain, menghargai kehidupan orang lain, dan memahami orang lain sesuai dengan situasi mereka. Setiap partikel Dafa memainkan peran yang sangat krusial dalam membentuk satu kesatuan tubuh yang sempurna. Hanya jika kita secara terus menerus membuang "ego" kita dan berpegangan serta berasimilasi dalam satu kesatuan tubuh, kekuatan Dafa yang lebih agung dapat terwujud.

Selama lima tahun terakhir Pelurusan Fa, setiap praktisi telah menyadari prinsip-prinsip tertentu. Walaupun prinsip ini mungkin menyadarkan praktisi dalam petunjuk umum yang sama, ada perbedaan pada detail cara menangani suatu permasalahan spesifik, atau cara memikirkan masalah tersebut. Setiap orang mempunyai keterikatan yang berbeda, setiap kehidupan mempunyai karakteristik yang berbeda, jadi praktisi Dafa harus merangkul satu sama lain, memahami satu sama lain, lebih fokus pada kelebihan orang lain, dan menjadikan klarifikasi fakta dan penyelamatan semua makhluk hidup sebagai prioritas utama mereka.

Alasan utama yang menyebabkan penindasan menjadi sangat serius di berbagai daerah pada umumnya adalah karena para praktisi lebih menekankan pada pentingnya "diri mereka sendiri" dan melalaikan peningkatan sebagai satu kesatuan tubuh. Praktisi yang sangat rajin dan mereka yang berada di garis terdepan di dalam Pelurusan Fa seharusnya jangan terlalu memikirkan keuntungan mereka sendiri. Bahkan sebaliknya, mereka harus lebih banyak berusaha membantu praktisi lain untuk keluar dan ikut ambil bagian di dalam proses Pelurusan Fa. Yang Guru kehendaki adalah untuk semua praktisi, tidak hanya untuk beberapa praktisi yang rajin saja, untuk dapat pulang kembali ke rumah, tanpa ada seseorang pun yang tertinggal. Guru menganggap semua kehidupan adalah sama, tanpa memihak. Akan tetapi, sebagian dari kita dengan sengaja membagi praktisi ke dalam kelas-kelas yang berbeda, seperti rajin dengan yang tidak rajin, tidak melangkah keluar dengan yang melangkah keluar, dapat dipercaya dengan yang tidak dapat dipercaya, cakap dengan yang tidak cakap....sehingga membuat satu kesatuan tubuh jadi terpecah belah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap Fa Guru.

Seiring para praktisi di daerah setempat dan saya meningkatkan pemahaman kami tentang merangkul satu sama lain sebagai satu kesatuan tubuh, kami tidak lagi menekankan perasaan dan pemahaman diri sendiri. Bahkan sebaliknya, kami menganggap Fa sebagai guru kami, dan memperhatikan perasaan praktisi lain. Kami berusaha mengajak semua praktisi untuk terlibat di dalam Pelurusan Fa. Setiap praktisi memainkan peran mereka sebagai sebuah partikel Fa di dalam suatu lingkungan yang sederajat dan harmonis dimana tidak ada kelas atau tingkatan di antara para praktisi. Keseluruhan lingkungan pembuktian kebenaran Fa di daerah kami telah menjadi lebih baik dan lebih baik.

7) Saya Datang ke Dunia untuk Dafa, dan untuk Memenuhi Harapan Hidup Saya di dalam Kehidupan Sekarang Ini

Saya telah melalui berbagai macam tantangan sebelum memperoleh Falun Dafa dan akhirnya memahami tentang arti kehidupan. Segala hal yang telah saya alami sepanjang hidup semuanya adalah untuk mempersiapkan saya untuk memperoleh Fa. Maka setiap hari saya selalu mempunyai pikiran yang tenang dan memperlakukan segala yang ada di sekeliling saya dengan kemurahan hati dan belas kasih. Saya selalu dapat menjaga diri agar tetap gembira ketika dihadapkan dengan penderitaan yang cukup berat, bahkan di dalam lingkungan kamp kerja paksa yang jahat saat saya harus menghadapi orang-orang yang sangat jahat.

Beberapa narapidana dan polisi pernah bertanya kepada saya, "Bagaimana mungkin anda bisa sangat optimis di dalam keadaan yang begitu menderita di dalam pusat tahanan dan di dalam kamp kerja paksa? Anda pasti berpura-pura!"  Saya menanggapinya dengan ramah, "Tidak, saya tidak berpura-pua." Ketika saya benar-benar memahami bahwa arti kehidupan saya adalah untuk kembali ke jati diri saya yang asli, dan saya sungguh beruntung dapat berkultivasi Falun Dafa dan memahami alasan saya terlahir ke dunia sebagai manusia adalah untuk menjelaskan kebenaran, dan menyelamatkan semua makhluk hidup, saya juga menyadari bahwa tujuan hidup saya adalah untuk membantu Guru di dalam Pelurusan Fa dan kehidupan abadi saya ditakdirkan menjadi yang paling agung -- semua penderitaan atau kekhawatiran yang ada di dalam pikiran saya lenyap, dan digantikan dengan bayangan makhluk hidup. Apa yang ada di dalam pikiran saya bukanlah diri saya lagi. Malahan saya sangat prihatin terhadap penderitaan makhluk hidup yang tidak terhitung jumlahnya. Bilamana saya merasa tertekan dan cemas di dalam membuktikan kebenaran Fa, bilaman saya tidak ingin melangkah maju di dalam situasi yang sulit, saya teringat dengan belas kasih Guru yang tanpa batas dan kemurahan hati Guru serta penyelamatannya yang sangat sulit terhadap jutaan praktisi, serta penyelamatan Guru terhadap semua makhluk di alam semesta. Seketika hati saya tidak lagi dipenuhi dengan kepentingan sendiri. Malahan, saya diingatkan bahwa banyak makhluk hidup yang harus mengetahui kebenaran dan diselamatkan oleh Dafa.

Seiring terus-menerus membuang "ego" dan memusatkan pikiran pada semua makhluk hidup, saya mulai memahami makna dari mengasihi dan belas kasih di tingkatan pemahaman saya. Saya memahami bahwa hidup di alam semesta yang baru dengan aktif dan tanpa syarat berasimilasi dengan Dafa, dan mempunyai kesadaran lurus yang tidak mementingkan diri sendiri serta mendahulukan kepentingan orang lain. Pemahaman saya pada tingkatan kultivasi saya sekarang adalah: Sepanjang saya selalu mengikuti tuntutan Pelurusan Fa Guru, bahkan saya telah mengubah cara saya berpikir. Perasaan orang lain yang pertama kali saya pikirkan sebelum perasaan saya sendiri. Hanya jika kita melepaskan "ego kita" dan dengan aktif berasimilasi dengan Dafa, barulah kita dapat sungguh-sungguh memahami setiap kalimat Guru dan setiap kata yang ada di dalam Zhuan Falun merupakan kebenaran sejati. Saat ini, saya tidak lagi mengeluh tentang lingkungan yang jahat di China. Justru, saya merasa beruntung memilih untuk membantu Guru di dalam Pelurusan Fa dan menyelamatkan semua makhluk hidup.

Sekarang saya penuh semangat setiap hari seolah-olah tenaga saya tiada habisnya. Bilamana saya merasa lelah, saya berpikir tentang betapa besarnya keinginan makhluk hidup mengetahui kebenaran, dan kemudian saya lupa akan diri saya dan memposisiskan diri saya kembali di dalam pekerjaan Pelurusan-Fa. Setelah membuang banyak keterikatan manusia biasa, saya berubah dengan drastis. Pikiran saya menjadi lebih murni dan lebih murni, dan pikiran saya menjadi lebih sederhana dan lebih sederhana. Kadang-kadang, saya merasakan bahwa saya telah menjadi seorang anak yang lugu. Penampilan saya juga telah berubah. Saya kelihatan seperti seorang anak muda berusia dua puluhan, walaupun saya hampir berusia empat puluh tahun.

Baru-baru ini, saya memperagakan penyiksaan yang pernah saya alami di kantor polisi dan mengungkap perbuatan jahat dan kejahatan yang tidak bermoral dari polisi China kepada dunia. Saya juga menuntut Konggres Rakyat tingkat provinsi dan pengawas tingkat provinsi menurut undang-undang dasar China. Tujuan saya adalah untuk mengungkap kejahatan penindasan kepada masyarakat, untuk mengadili polisi dan kekuatan jahat yang melakukan tindak kriminal, dan pada saat yang sama, menyadarkan mereka yang telah dikelabui oleh tipu muslihat Rejim Jiang sehingga mereka dapat mengetahui kebenaran.

Melihat kembali penderitaan yang telah kita lalui dalam meluruskan Dafa selama lima tahun terakhir ini, adalah belas kasih dan kebesaran Guru yang telah memberi kita kebijaksanaan yang tak terhingga. Guru membantu kita untuk berjalan di atas jalan yang lurus dan kembali ke jati diri kita yang asli, sebuah jalan bagi manusia untuk menjadi Dewa. Guru memberi kita penghargaan yang tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kita tidak mempunyai apapun untuk mengembalikannya, kecuali dengan mendengarkan anjuran Guru, untuk melepaskan keterikatan manusia kita dan untuk menyelamatkan lebih banyak orang.

Di atas adalah proses kultivasi saya di dalam membuktikan Fa selama lima tahun terakhir, yang dengan senang hati saya bagikan dengan Guru dan para teman praktisi.

Sumber: “Compassion Overcomes Evil” (Belas Kasih Mengalahkan Kejahatan)