(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa bersama ibu sejak usia 12 tahun. Delapan tahun telah berlalu. Selama 8 tahun ini, saya tidak mengalami ujian Xinxing (watak, kualitas moral) seperti yang dialami para praktisi dewasa. Sesungguhnya, selama beberapa tahun pertama, saya tidak benar-benar mengerti apa itu Dafa. Saya juga tidak bertanya. Saya hanya berusaha mencontoh ibu. Saya tetap belajar Fa dan pergi ke tempat latihan untuk berlatih Dafa setiap hari. Latihan saya berjalan mulus saat itu.
Setelah penganiayaan Dafa pada 20
Juli 1999, kami melihat laporan palsu mengenai Dafa di TV. Ibu
memutuskan pergi ke Beijing untuk mengklarifikasi fakta tentang
Dafa. Saya juga ingin pergi, namun ibu tidak mengijinkan.
Katanya, “Kamu tetap di rumah untuk menjaga materi-materi
Dafa. Lakukanlah dengan baik.” Saya berjanji untuk menjaga
materi-materi Dafa dengan hidup saya dan tidak seorang pun dapat
menyentuhnya. Saya berkata pada diri sendiri: “Saya memiliki Shifu
dan Dafa. Saya tidak takut apapun.” Shifu mengatakan kepada
kita didalam Zhuan Falun:
"Akar saya sudah terpancang pada alam semesta, siapa yang dapat
menggoyahkan anda, berarti dapat menggoyahkan saya, terus terang,
dia dapat menggoyahkan alam semesta ini."
Karena pikiran lurus, kami tidak mengalami masalah apapun. Bahkan
ayah bertahan, walaupun dia takut penganiayaan dan khawatir, karena
dia tidak berlatih Dafa. Ayah khawatir karena meluasnya
penganiayaan terhadap praktisi Dafa. Saya berusaha menenangkannya
dan berkata, “Saya adalah praktisi yang bermartabat. Para
penganiaya bukanlah apa-apa.”
Selama waktu itu, selain bersekolah, saya tinggal di rumah
untuk melindungi "tempat" ini. Saya juga bahkan "melindungi" ayah
karena ia bukan seorang praktisi. Saya merasa bahwa saya tidak
dapat mempercayai manusia biasa. Ini dikarenakan setelah ibu pergi
ke Beijing, saya berjanji di depan foto Shifu: "Jika saya
mengkhianati Shifu dan Dafa, raga dan jiwa saya akan dimusnahkan
seluruhnya. Tidak seorang pun dapat menggoyahkan keyakinan saya
kepada Dafa." Setelah ibu kembali dari Beijing, dia berkata banyak
praktisi yang pergi ke Beijing untuk mengklarifikasi fakta mengenai
Dafa, dan mereka semua secara illegal ditangkap dan dipukuli oleh
polisi.
Mendengar hal ini, saya benar-benar membenci polisi-polisi tersebut
dan menganggap mereka orang jahat. Lalu saya sadar bahwa ini adalah
pikiran manusia biasa dan tidak sesuai dengan standar seorang
praktisi. Namun ketika saya melihat polisi-polisi tersebut
bertindak layaknya kriminal, saya merasa tidak seharusnya
duduk saja dan tidak melakukan apa-apa. Tiba-tiba saya mempunyai
pikiran untuk membinasakan iblis-iblis dan membuat para pelaku
mendapat ganjaran karma. Pada waktu itu, Shifu belum mengeluarkan
artikel mengenai pemancaran pikiran lurus. Jadi saya tidak tahu apa
yang harus dilakukan. Namun saya tahu untuk terus yakin dalam
pikiran lurus. Melalui ini, saya sadar bahwa setiap praktisi
seharusnya berpikir dan bertindak secara lurus.
Selanjutnya saya memutuskan menyalin Zhuan Falun dengan tangan.
Saya berpikir pada diri sendiri: tidak peduli buruknya kejahatan,
setelah saya belajar Dafa lebih banyak dan membenamkan diri dalam
Dafa, saya akan membinasakan kejahatan. Saya terus menyalin Zhuan
Falun selama masa liburan, namun saat kembali ke sekolah, saya
mulai kendur. Saya merasa tidak mudah untuk menjalankan pekerjaan
sekolah dan menyalin buku-buku Dafa. Saya memutuskan untuk menunggu
sampai memiliki waktu senggang. Saya menunggu hingga tiga tahun!
Rasanya malu untuk mengungkapkannya. Butuh tiga tahun bagi saya
untuk selesai menyalin Zhuan Falun. Tidak memiliki waktu hanyalah
alasan saja. Alasan sesungguhnya adalah kemalasan sendiri. Sebagai
seorang praktisi, keterikatan apapun merupakan rintangan untuk
kemajuan. Seandainya kita mengenali hal tidak baik yang kita
lakukan, maka perlu segera mengambil tindakan yang lurus. Kita
tidak seharusnya menunggu dan melihat apa yang dilakukan praktisi
lain. Seorang praktisi dapat terus memperbaiki melalui usaha mereka
sendiri. Setelah saya selesai menyalin Zhuan Falun pertama kali,
saya menyalinnya untuk kedua kali. Saya juga menyalin Ceramah Dua
dua kali dan Hong Yin tiga kali. Hanya butuh dua bulan lebih bagi
saya untuk menyelesaikan semuanya.
Dengan menyalin buku-buku Dafa, saya semakin lama semakin
mengerti Dafa. Saya menyadari betapa berharganya menjadi seorang
praktisi Dafa. Shifu mengajarkan kita Dafa dan memberikan kita hal
yang paling berharga di alam semesta ini. Banyak orang membicarakan
tentang kebaikan apa yang harus dilakukan, namun mereka selalu
menyalahkan orang lain karena tidak menjalankannya. Setiap hari
seseorang dapat membuat banyak resolusi, namun tidak akan
membantu jika hal tersebut tidak diterapkan. Dalam Zhuan
Falun Shifu mengatakan:
"Kendati mampu bertahan untuk berlatih terus, juga masih harus
dilihat apakah anda dapat berhasil berkultivasi, masih harus
dilihat apakah anda mampu membulatkan tekad berkultivasi"
Apakah kita dapat terus berlatih Dafa tergantung pada bagaimana
baiknya kita belajar Dafa.
Menengok lima tahun ke belakang periode Pelurusan Fa, saya mengakui
bahwa seluruh aktivitas, termasuk memasang spanduk Dafa,
menyebarkan materi Dafa, membuat brosur Dafa, melindungi materi
Dafa, menulis surat kepada surat kabar dan pejabat pemerintahan,
tidak akan sukses tanpa Dafa. Sebagai praktisi Dafa pada masa
Pelurusan Fa, marilah kita menyingkirkan keterikatan-keterikatan
kita dan melakukan tiga hal yang diminta Shifu.
Sumber: Buku “Compassion Overcomes Evil” (Belas Kasih Mengalahkan
Kejahatan)