Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Minghui Fahui | Belajar Fa dengan Baik, Mengultivasi Diri, dan dengan Mantap Menjaga Dafa

24 Jan. 2013 |   Oleh pengikut Dafa di Provinsi Heilongjiang


(Minghui.org) Suatu hari, seorang rekan praktisi mengatakan kepada saya ia akan mengambil alih sebagai koordinator umum. Ketika kami mengadakan pertemuan untuk membicarakan masalah koordinasi, ia menjadi tuan rumah pertemuan dan tidak mengizinkan saya untuk mengatakan apa-apa. Saya terdiam dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Hati saya serasa diserang dan saya sangat marah. Setelah pulang ke rumah, saya bertanya-tanya mengapa saya merasa demikian bergolak. Jawabannya adalah karena saya merasa telah kehilangan muka di depan rekan-rekan praktisi lainnya. Bukankah itu keterikatan mengejar nama dan kepentingan? Setelah seseorang berkultivasi, dia harus mencoba untuk menyingkirkan semua keterikatan hati. Setiap orang harus menempatkan Fa sebagai prioritas pertama dan bertanggung jawab untuk Fa. Meskipun saya masih merasa sedikit tidak nyaman, pikiran lurus saya mulai mendominasi. Saya seharusnya mencoba yang terbaik untuk bekerja sama dengan koordinator umum yang baru ...

- Oleh penulis

Sebelum memperoleh Fa, saya adalah penggemar Qigong dan olahraga. Saya juga punya minat yang besar pada misteri dunia, eksplorasi ruang angkasa, kemampuan khusus, dan lain-lain. Selama puncak ketertarikan pada Qigong, saya berlatih beberapa jenis Qigong. Tapi saya merasa mereka bukanlah apa yang saya cari. Anehnya, saya berpikir tentang pergi ke Changchun untuk mencari seorang guru.

Pada tahun 1996, saya memiliki dorongan yang kuat saya untuk pergi ke toko buku setempat, di mana saya membeli buku Zhuan Falun. Kebijaksanaan buku ini telah membuka mata saya. Ini menyelesaikan rasa ingin tahu saya tentang alam semesta, bumi, tubuh manusia, dan esensi kehidupan. Kemudian saya membeli beberapa buku Dafa lainnya. Sejak itu, saya telah memiliki tujuan dan motivasi bagi hidup saya. Saya merasa bahwa saya sekarang benar-benar memahami misteri alam. Saya tidak lagi memiliki minat dalam meneliti mereka dan menjelajahi alam semesta. Saya berhenti mengunjungi toko buku dan perpustakaan, karena Dafa membuka segalanya bagi saya. Saya menghabiskan sebagian besar waktu luang saya belajar Fa dan melakukan latihan. Sisa waktu, saya benar-benar mengikuti prinsip-prinsip Dafa. Tanpa disadari, Xinxing (kualitas moral) saya meningkat. Kesehatan saya menjadi lebih baik dan lebih baik. Saya merasa seolah tengah melayang saat berjalan. Saya ingin melaporkan kepada Guru kultivasi saya selama lebih dari selusin tahun dan berbagi pengalaman kultivasi saya dengan rekan-rekan praktisi.

I. Berkultivasi hati, bersikap baik, dan menolak korupsi

Sebelum penganiayaan dimulai pada 20 Juli 1999, saya adalah kepala departemen keamanan bersenjata suatu unit kerja. Setiap kali ada periode perekrutan, orang-orang muda yang perlu pekerjaan untuk bertahan hidup serta orang tua mereka mencoba segala macam cara untuk menyuap saya dengan memberikan saya hadiah atau mengundang saya makan malam dengan mereka. Saya berpikir, "Saya adalah seorang praktisi Dafa yang berkultivasi Xinxing dan ingin menjadi orang baik. Saya harus mempertimbangkan orang lain dalam situasi apa pun. Saya ingin mengultivasi diri untuk menjadi orang yang tidak mementingkan diri sendiri. Saya menyingkirkan keterikatan pada kepentingan pribadi. Sementara itu saya harus selalu ingat prinsip universal 'yang tidak kehilangan, tidak akan memperoleh' (Zhuan Falun). Saya harus menjaga alam pikiran yang baik." Jika mereka memberi saya uang tunai sebagai hadiah, saya akan menolak menerimanya. Kadang-kadang jika saya tidak bisa mengembalikan hadiah, saya akan mengganti dengan uang tunai dan mengembalikan uang kepada pemilik. Selama periode perekrutan, setiap hari orang akan berbaris untuk mengundang saya dan anggota staf lain untuk makan bersama mereka. Saya dengan halus menolak undangan mereka.

Melakukan hal ini bukanlah untuk mendapatkan pujian dari atasan atau untuk pamer di depan orang lain. Itu adalah hal terhormat untuk dilakukan secara alami setelah saya berlatih Falun Dafa. Tentu saja, dalam masyarakat PKC yang materialistis dan korup, tidaklah mudah untuk menjadi orang yang baik. Atasan akan menekan Anda jika Anda tidak mengirimi mereka beberapa hadiah. Kolega dan bawahan akan merasa tidak puas karena tidak mendapatkan bagian jika Anda terlalu jujur dan tidak menerima suap. Para kerabat tidak akan bahagia jika Anda tidak bisa membantu mereka. Kadang-kadang saya mendengar orang berbicara di belakang saya, mengatakan tidak ada arti dalam hidup jika saya tidak minum, merokok, atau menerima suap. Percuma saja bagi orang seperti saya berada dalam posisi pemimpin. Ketika saya menemukan hal-hal seperti itu, saya merasa tidak nyaman pada awalnya. Perlahan-lahan saya merasakan perasaan damai.

II. Tegas menjaga Dafa selama lima tahun di kamp kerja paksa

Pada 20 Juli 1999, rezim kriminal Jiang Zemin memulai penganiayaan terhadap Falun Gong. Maka dimulailah perjalanan sulit untuk menjaga Fa dan memprotes penganiayaan.

A. Tegas menjaga Fa dan melepaskan keterikatan akan nama, perasaan, dan kepentingan materi.

Karena saya adalah seorang pemimpin departemen keamanan yang dikenal baik di daerah kami, saya menjadi koordinator lokal tempat latihan Falun Dafa. Pada bulan September 1999, komite Partai lokal mendirikan kelas khusus berfokus pada "mengubah pendirian" saya. Setiap hari mereka mengatur dua orang untuk "berbicara" pada saya. Mereka menekan saya untuk melepaskan Falun Gong, mengkritik Falun Gong dan Guru kita, dan harus konsisten dengan PKC jahat. Saya berbicara dengan mereka dan mengatakan kepada mereka Falun Gong menuntut seseorang untuk mengultivasi hatinya dan menjadi orang yang baik. Saya juga menceritakan keajaiban yang dialami serta manfaat kesehatan dari latihan. Mereka tidak mau mendengarkan saya, tapi mereka tak dapat berkata-kata lagi karena alasan saya yang masuk akal berdasarkan fakta. Mereka terus membaca artikel surat kabar yang memfitnah Falun Gong. Melihat bahwa saya teguh berlatih Falun Gong dan tidak akan "berubah," mereka berkata bahwa pemerintah memiliki aturan dan anggota Partai tidak diperbolehkan untuk berlatih Falun Gong. Saya mengatakan kepada mereka bahwa berlatih Falun Gong membuat saya menjadi orang yang baik dan membuat saya lebih memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan saya. Mereka mengatakan saya harus memilih partai atau Falun Gong. Saya mengatakan jika saya harus memilih salah satu, maka saya akan mengundurkan diri dari PKC dan mundur dari posisi saya sebagai kepala departemen keamanan. Saya ingin terus berlatih Falun Gong. Keesokan harinya, setelah pertimbangan serius dan pilihan berat, saya menulis surat untuk mundur dari PKC dan menyampaikan surat pengunduran diri dari pekerjaan (saya tidak menyangkal penganiayaan saat itu).

Keputusan saya mengejutkan instansi pemerintah daerah, menyebabkan kegemparan dan menjadi topik diskusi. Beberapa hari kemudian, mereka mengadakan rapat pleno. Mereka bahkan mengundang semua anggota pensiunan veteran Partai untuk hadir. Pada kenyataannya, mereka adalah orang-orang yang punya hubungan pribadi yang cukup baik dengan saya selama bertahun-tahun. Mereka secara tulus mendorong saya untuk  melepas Falun Gong dan mengingatkan bahwa saya tengah menghancurkan masa depan saya. Mereka menyatakan penyesalan dan kemarahan mereka. Beberapa meneteskan air mata dan mencoba membujuk saya dan bahkan tersedak karena menangis. Beberapa orang menjadi begitu marah sehingga mereka memukul meja dan mengkritik saya. Tapi saya telah memantapkan pikiran dan saya akan berlatih Dafa hingga akhir.

B. Teguh Melindungi Fa dan melepaskan keterikatan hidup dan mati

Pada tanggal 27 Januari 2000, sekretaris Partai yang bertugas menganiaya Falun Gong memberikan perintah untuk mengirim saya ke pusat penahanan. Sementara itu, istri saya (seorang rekan praktisi) juga ditahan di pusat penahanan. Beberapa hari kemudian, sekelompok besar praktisi yang pergi ke Beijing untuk membela Dafa dikirim ke pusat penahanan. Kami saling menyemangati satu sama lain.

Suatu malam, petugas dari kantor polisi setempat memborgol saya dan dua praktisi lainnya, memasangkan kerudung hitam di atas kepala kami, mengikatnya di leher, dan diam-diam bergegas membawa kami pergi ke dalam mobil. Pada saat itu kami pikir kami akan mati. Saya berulang kali melafalkan puisi "Tidak Tersisa" dari Hong Yin:

“Hidup dengan tidak ada yang dicari.
Meninggal pun tidak menyesali yang ditinggalkan.
Padamkan semua pikiran yang berlebihan
Tidak sulit berkultivasi Buddha.”

dan artikel-artikel lain yang ditulis oleh Guru kita. Kami ditahan di tempat yang tidak diketahui. Mereka tidak memberi kami apa-apa untuk makan selama dua hari pertama. Setelah itu, setiap hari mereka hanya memberi kami sepotong roti kukus tanpa sayuran, sekedar menjaga kami tetap hidup.

Setelah ditahan di sana selama tujuh bulan, saya dijatuhi hukuman satu tahun kerja paksa. Di kamp kerja paksa, setiap hari saya harus melalui sesi cuci otak, tanpa henti mendengarkan dan menonton video dan membaca buku-buku yang memfitnah Falun Gong. Kutukan dari para penjaga dan hinaan dari narapidana berandal membuat sangat sulit untuk melewati setiap hari. Kami terus menjaga sikap sebagai praktisi dan melakukan segala yang kami bisa untuk menentang pencucian otak paksa dan mengklarifikasi fakta kepada mereka. Ketika hukuman kami berakhir, mereka tidak melepaskan kami dan mengatakan bahwa jika kami tidak "berubah," mereka tidak akan membiarkan kami pulang. Mereka mengancam kami dengan mengatakan bahwa jika kami menolak untuk "berubah," mereka akan menghukum kami lagi. Mereka mengatakan kepada kami bahwa sebuah penjara besar untuk menahan para praktisi Falun Gong telah didirikan di padang pasir  Xinjiang. Mereka yang menolak untuk "berubah" akan ditahan di sana sampai mereka mati. Banyak praktisi "berubah." Kadang-kadang saya adalah satu-satunya yang tersisa di satu tim, tapi saya masih sangat yakin bahwa Falun Dafa adalah Fa yang lurus, Fa Buddha. Tidak ada yang bisa mencegah saya berlatih dan yakin bahwa ini akhirnya akan dapat diatasi.

Pada awal Juli 2001, ketika hukuman saya di kamp itu telah lebih hampir setengah tahun, dua polisi penjaga kamp membawa saya ke kampung halaman saya. Setengah jalan, saat masih di jalan, mereka mengancam saya, "Percaya atau tidak, tak seorang pun akan tahu jika kami mengubur Anda di suatu tempat." Saya tidak takut atau marah pada perilaku tidak manusiawi mereka. Mereka mencaci-maki. Kantor 610 dari Komite Urusan Politik dan Hukum melihat saya masih bersikeras berlatih Falun Gong. Mereka takut bahwa saya akan memengaruhi lingkungan yang lebih besar, sehingga mereka menahan saya di sebuah hotel, sebuah desa terpencil, atau pusat penahanan. Saya tidak dibebaskan sampai 25 Desember 2001.

Pada awal Januari 2002, saya pergi ke rumah seorang praktisi untuk menemui dua praktisi lainnya yang juga baru saja dibebaskan dari kamp kerja paksa. Kami tidak tahu bahwa telepon rumah praktisi pertama disadap. Sepuluh menit setelah kami memasuki rumah, lebih dari selusin polisi mendobrak masuk dan menangkap kami. Mereka mengatakan kami memiliki rencana melanggar hukum dan kami dihukum tiga tahun kerja paksa. Tiga dari kami dibawa ke kamp kerja paksa yang sama di mana saya ditahan sebelumnya.

Pada tahun itu kamp kerja bahkan menjadi semakin keji. Dalam rangka untuk "mengubah" kami, para penjaga menggunakan tongkat listrik untuk menyetrum beberapa dari kami sampai mereka kehabisan tenaga. Atau beberapa penjaga akan memukuli kami sampai kami pingsan. Beberapa praktisi  pingsan beberapa kali. Mereka menggunakan tongkat kayu untuk memukul kami, rokok untuk membakar, menuangkan air dingin, ditahan dalam sel isolasi, memaksa kami duduk di bangku harimau kecil, dan larangan tidur untuk waktu yang lama. Beberapa praktisi menjadi cacat mental atau cacat tubuh. Beberapa dianiaya hingga meninggal.

Saya tidak ingat tahun saat kamp kerja paksa memulai "pertempuran keras" untuk "mengubah" praktisi Falun Gong. Setiap petugas akan berurusan dengan dua praktisi khusus. Mereka tidak bisa pulang ke rumah jika mereka tidak menyelesaikan tugas mereka. Tiba-tiba kami bisa merasakan kamp kerja paksa dipenuhi dengan teror. Praktisi disiksa sampai mereka berteriak dengan jeritan menyayat. Suara petugas yang tengah memukuli praktisi sungguh mengerikan. Salah satu petugas, yang sangat kejam, diatur untuk "mengubah" saya dan praktisi lain. Suatu malam, praktisi lainnya dibawa ke luar  pada tengah malam, ia dikatakan telah "berubah." Giliran saya. Semburan teror mendera saya berulang-ulang. Tekanan  tidak terlihat membuat sulit bagi saya untuk tidur. Saya merasa sangat tidak keruan. Tapi saya berpikir bahwa saya tidak akan pernah mengkhianati Guru saya dan Dafa, meskipun saya akan mati. Adapun orang tua saya dan anak-anak mungkin tengah memikirkan diri saya, saya tidak ingin berpikir terlalu banyak. Berpikir seperti itu, saya tidak bisa menahan diri dari perasaan duka dan kesedihan.

Pada tahun 2004, komandan skuadron dari Batalion 2 yang secara khusus berfokus pada penganiayaan terhadap Falun Gong dan seorang polisi memerintahkan saya ke kantor mereka dan mencoba memaksa saya untuk "berubah". Saya bersikeras pada keyakinan saya. Dia kemudian mulai menyerang, menendang saya di perut, dan membuat saya jatuh ke lantai. Saya berdiri. Dia menendang saya jatuh lagi. Ketika saya berdiri ketiga kalinya, ia mencengkeram kerah dan menampar wajah saya. Kemudian ia mencengkeram kerah dan rambut saya dan membenturkan kepala saya ke dinding. Saya tidak tahu berapa kali ia membenturkan kepala saya ke dinding. Lalu ia bertanya apakah saya masih ingin berlatih Falun Gong. Saya menjawab, "Ya." Dia berkata betapa buruknya Falun Gong. Lalu saya bertanya, "Bisakah Anda ceritakan apakah Anda yang memukul saya atau saya memukul Anda? Bukankah sudah jelas yang baik hati dengan yang buruk dan jahat?" Anehnya, dia berkata kepada dirinya sendiri, "Saya memang bukan orang baik." Saya terkejut sejenak. Dia juga terkejut. Kemudian, ia menarik kembali tangannya, menekan kepala saya, lalu bergegas pergi. Setelah itu, dia tidak pernah berbicara kepada saya. Ketika ia memukul saya, ia memukul sangat keras, tapi saya tidak merasakan sakit. Saya tahu bahwa Guru kita telah menanggung rasa sakit bagi saya lagi.

III. Saat menderita penganiayaan, saya mengklarifikasi fakta kepada orang-orang dengan belas kasih.

Selama lima tahun penahanan saya, termasuk dua hukuman di kamp kerja paksa, dari Januari 2000 sampai Maret 2005, saya mengklarifikasi fakta kepada petugas kepolisian, para napi, dan orang-orang dalam masyarakat selama saya bisa berhubungan dengan mereka.

A. Klarifikasi fakta kebenaran kepada orang-orang di pusat penahanan.

Orang-orang yang ditahan di pusat penahanan tertekan dan kesepian. Sebagian besar dari mereka suka mendengar saya mengklarifikasi fakta, dan beberapa dari mereka ditakdirkan. Satu orang mengatakan ia bermimpi bahwa ia dan saya terbang dalam gelap. Kami terbang ke ruang terang dan melihat kolam berkabut. Tiga kata di atas kolam berbunyi, Kolam Pemurnian. Ia meminta orang-orang dekat kolam untuk memberinya beberapa sabun. Seseorang mengatakan kepadanya tidak perlu menggunakan sabun. Jadi dia melompat masuk dan merasakan hal-hal buruk pada tubuhnya menjauh, dan ia merasa sangat baik. Setelah mandi, orang yang dekat kolam mengatakan kepadanya bahwa ada ruang pertobatan di sisi lain. Dia ingin terbang lebih tinggi. Pada saat itu dia bangun. Saya mengatakan kepadanya bahwa Guru kami mencoba untuk memberinya semangat. Dia merasa sangat istimewa.

B. Klarifikasi fakta kebenaran kepada direktur departemen propaganda kantor kamp kerja paksa provinsi

Pada akhir tahun 2000, direktur departemen propaganda Biro Kamp kerja Paksa Provinsi Heilongjiang  membawa beberapa praktisi yang telah "diubah" ke kamp kerja paksa untuk memulai penganiayaan dengan "transformasi." paksa. Pada waktu itu, mereka menyelenggarakan pertemuan besar dan mengatakan kepada para pengubah untuk membuat pidato yang menyesatkan. Pada malam hari, mereka memerintahkan untuk berbicara dengan praktisi, untuk bebicara dari "hati-ke hati" dengan kami. Direktur departemen propaganda datang dan berbicara dengan saya secara langsung. Saya mencoba yang terbaik untuk menekan perasaan gelisah dan emosi. Saya berbicara dengan dia menggunakan pola pikir penuh damai, dan kami berbicara tentang beragam hal seperti sejarah, ilmu pengetahuan, filsafat, dan kultivasi. Saya menggunakan semua aspek untuk membuktikan bahwa Falun Gong adalah Fa yang lurus. Saya juga bercerita tentang peningkatan Xinxing setelah saya berlatih Falun Dafa dan kesehatan fisik saya membaik. Saya juga mengatakan kepadanya tentang beberapa keajaiban yang saya alami dalam kultivasi saya. Pembicaraan dua jam bersamanya berjalan lancar. Pada pertemuan hari berikutnya, dia tidak merasa tidak senang karena tidak mampu untuk "mengubah" diri saya. Sebaliknya, ia mengatakan pembicaraan berjalan sangat baik dan dia berkata kami telah berbicara tentang segala aspek.

C. Klarifikasi fakta kepada kepala tim propaganda tingkat kota

Pada tahun 2002, dalam rangka untuk "mengubah" praktisi Falun Gong, kamp kerja paksa mengundang seorang kepala propaganda kota untuk datang memberi kami pelajaran. Sebelum "kelas" dimulai, dia ingin mengetahui lebih banyak tentang situasi Falun Gong. Mereka mengaturnya untuk berbicara dengan saya. Saya bercerita tentang keindahan Falun Dafa. Saya membantah fitnahan rezim Jiang tentang Falun Gong dengan bukti dan mengatakan kepadanya konsekuensi serius menganiaya Falun Gong. Saya biarkan dia melihat bahwa kita tidak seperti apa yang telah diberitakan PKC, bahwa praktisi Falun Gong memiliki hati baik dan rasional. Lebih dari satu jam kami berbicara dan berakhir dalam suasana damai dan ramah. Keesokan harinya, dalam pertemuan besar lebih dari beberapa ratus orang penghuni kamp kerja paksa, dia tidak mengatakan fitnahan apa-apa tentang Falun Gong.

D. Mengklarifikasi fakta kepada para psikolog provinsi

Pada awal musim dingin 2003, polisi di kamp kerja paksa menyuruh saya untuk pergi ke kantor dan mengatakan dua psikolog provinsi ingin berbicara dengan saya. Saya berpikir bahwa ahli dalam psikologi mungkin ingin memahami kondisi psikologis para praktisi Falun Gong. Saya harus membiarkan mereka memahami bahwa pengikut Dafa baik, rasional, sadar, dan cerdas. Saya harus tetap tenang dan berbicara dengan baik dan nada damai. Saya masuk ke kantor dan melihat ruangan itu dipenuhi petugas yang pernah menganiaya kami. Para psikolog, satu laki-laki dan satu perempuan, duduk di sebelah meja, di tempat saya duduk. Mereka memberi saya pertanyaan dan saya menjawabnya. Saya mengatakan kepada mereka mengapa saya berlatih Falun Gong dan apa manfaat Falun Gong yang telah diberikan kepada saya. Saya menjawab semua pertanyaan mereka. Pembicaraan kami sangat damai dan tenang. Tak seperti biasanya, para petugas tidak mengganggu, dan mereka semua mendengarkan dengan tenang. Setengah jam kemudian, saya meninggalkan kantor. Dua pemimpin skuadron setelah pertemuan itu mengikuti saya. Mereka menatap saya dan berkata, "Anda telah berubah. Anda telah berubah." Saya pikir pola pikir damai saya telah menahan sisi jahat dari para petugas itu.

Sesungguhnya, saya biasanya tidak memiliki kondisi pikiran demikian baik. Saya memiliki kebencian, keluhan, dan keterikatan takut yang kuat. Saya tidak bisa mengutarakan pendapat saya dengan baik. Kadang-kadang saya bahkan tergagap. Saya rentan ketika berbicara dengan mereka. Namun, segera setelah bertekad akan melindungi Dafa, pikiran lurus saya menjadi lebih kuat. Saya tahu bahwa Guru tengah memperkuat dan melindungi saya.

E. Berbicara kepada polisi dan benar-benar menyangkal pikiran jahat

Seorang instruktur politik, yang munafik, licik, busuk, dan pandai berbohong, sangat terampil dalam menipu praktisi Falun Gong dan kemudian mengganggu keseimbangan dan ketenangan pikiran. Dengan ide-ide palsu yang instruktur kombinasikan dengan siksaan brutal, mereka telah berhasil "mengubah" banyak praktisi. Ia kemudian diberi penghargaan "Pejabat Polisi Teladan Provinsi Heilongjiang". Dia menghadiri pertemuan nasional untuk menganiaya Falun Gong. Ia sering menyatakan bahwa ia bisa "mengubah" siapa pun yang dia inginkan. Banyak praktisi takut padanya. Suatu hari, ia membawa seorang pemimpin skuadron yang bertubuh jangkung, kuat, dan sangat garang memukul orang, ke ruang isolasi di mana saya ditahan. Setelah beberapa ucapan munafik, ia mulai mencoba untuk "mengubah" saya. Saya mencoba yang terbaik untuk menekan keterikatan, kebencian, dan ketakutan saya. Saya memperkuat pikiran lurus saya dan pola pikir damai. Dengan Dafa lurus dan prinsip-prinsip Fa, saya membantah ucapan sesat dan mengekspos kebohongannya. Saya menunjukkan bahwa penganiayaan adalah kejahatan dan mereka yang melakukan penganiayaan harus menanggung perbuatan mereka. Setelah dua jam, ia menjadi tidak bersahabat. Dia tidak mau gagal dan mulai berkata tak keruan. Saya berseru, "Kamu bajingan. Seorang bajingan." Setelah terucap, saya sedikit khawatir. Saya melihat dia terkesima beberapa detik. Pemimpin skuadron garang tiba-tiba berdiri, menunjuk pada instruktur, dan berkata sambil tertawa, "Kamu bajingan. Seorang bajingan!" Setelah berkata ia pergi. Setelah itu instruktur pergi bersama-sama, dia mengigau seperti anak kecil, berkata, "Kamu bajingan. Seorang bajingan." Lalu ia bergegas pergi. Hasil yang dramatis itu di luar dugaan saya.

Setelah mengalami penganiayaan lebih dari lima tahun di kamp kerja paksa, saya dengan teguh bertahan. Perasaan pribadi saya adalah titik paling mendasar adalah percaya pada Guru dan Fa. Tidak peduli kapan atau di bawah kondisi apa, seseorang harus bersikeras belajar Fa karena

"Fa dapat menjebol segala keterikatan, Fa dapat menghancurkan segala kejahatan, Fa dapat menangkal segala kebohongan dan Fa dapat memperteguh pikiran lurus." ("Menyingkirkan Gangguan" - Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)

Tentu saja, belajar Fa tidak diizinkan di kamp kerja paksa. Buku sakral yang kami bawa disita, jadi kami harus menghafal Fa. Selain itu, mereka mengatur para napi untuk memonitor kami 24 jam sehari. Kadang-kadang mereka memaksa kami untuk mendengarkan rekaman atau menonton video yang memfitnah Falun Gong. Sipir mengancam kami. Mereka mengatur kolaborator untuk datang dan berbicara untuk "mengubah" keyakinan kami. Setelah sehari penyiksaan tersebut, saya sangat dibahayakan baik secara fisik maupun mental. Ketika saya berpikir saya ingin bersantai sedikit, karma pikiran mulai muncul. Ketika pikiran curiga terhadap Fa menjadi kuat, saya menjadi sangat gugup. Saya kemudian membaca Fa sampai larut malam.

Setelah bertahun-tahun ditahan, saya tidak bisa tetap berhubungan dengan Fa. Saya lupa banyak Fa sakral yang pernah saya hafal sebelumnya. Saya berulang kali mengucapkan "Fa Buddha." Setiap kali saya punya waktu, saya akan mengucapkannya. Saya akan mengucapkannya puluhan kali atau puluhan kali sehari. Kadang-kadang saya akan mengucapkannya 40 sampai 50 kali sehari. Dafa yang memberi saya kekuatan dan kebijaksanaan dan menyingkirkan banyak kelemahan saya serta hal-hal buruk yang ditimpakan oleh kejahatan. Saya mampu menahan dengan teguh lima tahun penganiayaan jahat di pusat-pusat penahanan dan kamp-kamp kerja paksa.

IV. Mencari ke dalam dan benar-benar mengultivasi diri

Saya memperdalam belajar Fa saya dan sering membaca artikel berbagi pengalaman di Mingguan Minghui. Saya menyadari bahwa saya tidak benar-benar mengultivasi diri sendiri dalam banyak aspek. Saya pikir berkultivasi dapat digantikan dengan melakukan banyak hal. Saya tidak bisa mencari ke dalam ketika menghadapi beberapa masalah. Saya masih memiliki banyak keterikatan hati yang kuat. Mentalitas manusia mempengaruhi koordinasi secara keseluruhan, pembuktian Fa, dan penyelamatan makhluk hidup. Saya berpikir bahwa pengikut Dafa tidak memiliki alternatif: kita harus sungguh-sungguh berkultivasi.

A. Menyingkirkan keterikatan memandang rendah orang lain, meningkatkan toleransi, mengultivasi belas kasih

Selama proses menghubungi dan bekerja sama dengan rekan-rekan praktisi, saya mencatat bahwa saya memiliki keterikatan memandang rendah orang lain, termasuk rekan-rekan praktisi. Saya sering menuduh, menyalahkan dan berbicara tentang kekurangan mereka. Dari belajar Fa, saya menyadari bahwa ini bukan hal baik, bukan belas kasih, dan saya harus menyingkirkan keterikatan tersebut. Guru berkata,

"Lalu bagaimana kondisi hati mereka? Adalah toleransi, toleransi yang mahabesar, dapat menerima kehidupan lain, dapat benar-benar memikirkan kehidupan lain dengan mengumpamakan diri sendiri berada pada posisi orang lain." ("Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Philadelphia 2002")

Saya menyadari bahwa saya harus melihat lebih sisi baik mereka dan tidak fokus pada kekurangan mereka.

“Kalian sewaktu saling bekerja sama, dikarenakan sifat hati manusia barulah timbul gesekan di antara kalian, itu adalah kondisi dan proses orang Xiulian, mutlak bukan orang tersebut di antara kalian benar-benar tidak baik. Sisi yang baik dari dia sudah tidak tampak, sudah dipisahkan, yang terlihat oleh kalian selamanya adalah sisi yang belum dikultivasi dengan baik, tetapi kalian jangan menyikapinya tanpa hati yang belas kasih, jangan memandang seseorang secara tetap tak berubah.”

"Hal apa pun yang dijumpai, pikiran pertama adalah terlebih dahulu berpikir pada diri sendiri, inilah yang disebut “mencari ke dalam”. ("Apa yang Disebut Sebagai Pengikut Dafa")

Guru secara eksplisit menjelaskan bagaimana saya harus memandang dan menangani masalah ini, bagaimana mengultivasi diri dengan baik. Saya harus secara ketat mengikuti standar Dafa untuk mengevaluasi diri dan terus-menerus menyingkirkan keterikatan hati. Toleransi saya meningkat. Pada akhir tahun 2011, seorang praktisi setempat ditangkap dan dikirim ke sesi cuci otak. Di bawah tekanan, ia menjadi bingung dan mengatakan informasi tentang tempat produksi materi klarifikasi lokal kami, situasi koordinator, dan bagaimana para pengikut Dafa saling  menghubungi satu sama lain. Anggota staf di pusat pencucian otak membuat pertemuan internal dan mengklaim bahwa mereka tahu segalanya tentang Falun Gong di daerah kami dan mereka berencana untuk menangkap lebih banyak praktisi. Beberapa praktisi khawatir dan menyarankan bahwa kami harus pergi bersembunyi untuk sementara waktu. Saya berkomunikasi dengan rekan-rekan praktisi dan mengingatkan mereka bahwa kita adalah pengikut Guru Li Hongzhi, bahwa kita tidak seharusnya mengakui atau menerima pengaturan lainnya. Hanya perkataan Guru kita yang berlaku.

Pada dasarnya semua orang menenangkan diri dan terus melakukan dengan baik klarifikasi fakta secara langsung, membujuk orang untuk mundur dari PKC dan organisasi afiliasinya, dan membagikan bahan informasi untuk menyelamatkan makhluk hidup.

Namun, praktisi lokal masih memiliki kebencian terhadap praktisi yang telah mengungkapkan informasi. Selama lebih dari sepuluh tahun penganiayaan, tidak ada orang yang mengkhianati orang lain dengan menceritakan segalanya kepada PKC. Saya berpikir meskipun praktisi ini melakukan sesuatu yang salah, karena dia bingung pada waktu itu, kita tidak seharusnya meninggalkannya. Sebaliknya, kita harus memaafkannya. Kita harus menyadarkannya dengan belas kasih. Jika tidak, kita akan mendorongnya ke jurang. Rekan-rekan praktisi berbicara dengannya beberapa kali. Dia sadar dan merasakan penyesalan dan kesedihan yang mendalam. Dia minum obat dalam dosis yang berlebih karena dia tidak ingin hidup lagi. Kami segera berbicara dengannya dan bertukar pemahaman dari Fa dan mendorongnya untuk pulih. Namun, setelah dia dibebaskan, dia punya ilusi parah terkait karma penyakit. Dipengaruhi oleh anak-anaknya, dia pergi ke rumah sakit dan menjalani operasi untuk menyingkirkan kanker dan tiga perempat dari perutnya. Kami merasa kasihan padanya, tapi kami tidak menyalahkan dia. Kami pikir karena rekan praktisi kami telah membuat kesalahan berulang kali, dia membutuhkan bantuan dan dorongan, dan kami berbagi pemahaman dari Fa. Beberapa praktisi dan saya membeli hadiah dan mengunjunginya. Dia sangat tersentuh. Dia mulai memiliki pemahaman yang lebih baik tentang prinsip-prinsip Fa dan memutuskan untuk mengultivasi dirinya dengan baik dan mengikuti Guru untuk kembali ke rumah aslinya. Kondisinya membaik sangat cepat. Anggota keluarganya yang tidak berlatih Falun Gong juga mengubah sikap mereka terhadap Dafa dan sangat baik kepada kami. Sekarang dia sangat rajin dalam xiulian dan melakukan tiga hal dengan baik. Karena kita melakukan hal-hal dengan cara yang lurus sebagai tubuh kesatuan, dengan perlindungan Guru yang belas kasih, meskipun personil Partai memiliki informasi kami, mereka tidak bisa bergerak mengganggu kami.

B. Melepaskan keterikatan memandang tinggi diri sendiri dan secara sukarela bekerja sama dengan rekan-rekan praktisi

Hukuman penjara dan kamp kerja paksa lebih dari lima tahun membuat saya secara fisik lemah. Saya mengalami kesulitan berjalan. Tapi saya tidak tertekan. Saya mengisi waktu dan melewatkan banyak waktu belajar Fa. Saya juga bekerja sama dengan praktisi lokal untuk melakukan tiga hal dengan baik. Rekan-rekan praktisi meminta saya untuk menjadi koordinator lagi.

Dalam rangka membiayai kedua anak saya di perguruan tinggi, dua tahun setelah saya dibebaskan, saya pergi bekerja meskipun saya belum benar-benar pulih. Jam demi jam terasa panjang dan melelahkan secara fisik. Setiap hari sepulang kerja, saya sangat lelah. Saya mengantuk ketika belajar Fa. Ketika memancarkan pikiran lurus, saya tidak bisa menjaga telapak tangan tegak. Rekan-rekan praktisi sangat cemas.

Suatu hari, seorang praktisi yang juga koordinator mengatakan kepada saya, "Anda tidak perlu menjadi koordinator umum. Saya akan bertanggung jawab." Ketika kami mengadakan pertemuan koordinasi berikutnya, ia menjadi tuan rumah pertemuan dan tidak mengizinkan saya untuk mengatakan apa-apa. Saya tidak mengatakan sepatah kata pun, dan tidak mencoba untuk menjelaskan. Hati saya serasa diserang dan saya merasa sangat marah. Setelah pulang ke rumah, saya bertanya-tanya dalam hati mengapa saya merasa begitu sedih. Jawabannya adalah saya merasa bahwa saya telah kehilangan muka di depan orang lain. Bukankah itu keterikatan akan nama dan kepentingan? Saya harus menyingkirkan keterikatan ini setelah berlatih kultivasi. Saya harus meletakkan Dafa pada posisi yang paling penting, bertanggung jawab kepada Dafa. Meskipun saya masih tidak senang, pikiran lurus saya menjadi semakin dominan, dan saya memutuskan untuk bekerja dengan baik bersama rekan praktisi ini. Pada saat yang sama, saya benar-benar mengagumi keberanian rekan praktisi dalam bertanggung jawab kepada Fa. Kemudian saya secara sukarela bekerja sama dengan dia. Kami sering bertukar pemahaman dari sudut pandang Fa, dan kami tidak memiliki konflik. Dia lebih mudah marah. Kadang-kadang dia marah pada saya dan mengeluh tentang saya. Saya tidak punya keluhan. Sebagai seorang praktisi Xiulian, siapa yang tidak memiliki kekurangan? Bersikap toleran terhadap kekurangan orang lain, kita akan mampu untuk berkoordinasi satu sama lain, maka kita akan mampu melakukan pekerjaan pembuktian Dafa dengan baik.

Setelah beberapa saat, saya mulai bertanya-tanya: Mengapa kamu mengikutinya? Saya tahu itu adalah keterikatan manusia, atau kejahatan mendorong sesuatu ke dalam pikiran saya untuk mencoba memisahkan kami. Saya kemudian menolaknya. Para koordinator lokal kami dapat saling melengkapi. Kami tidak memiliki banyak konflik.

C. Memahami prinsip Fa dan mengultivasi diri dengan menyingkirkan keterikatan untuk membuktikan kebenaran diri sendiri

Karena pengaruh budaya partai jahat pada saya ketika saya masih menjadi kader selama bertahun-tahun, saya memiliki keterikatan pamer dan membuktikan diri sendiri yang kuat. Dalam kultivasi saya, keterikatan jenis ini muncul dengan kuat. Beberapa tahun yang lalu, setiap kali saya melakukan sesuatu, saya ingin pamer di depan rekan-rekan praktisi. Saya merasa sulit untuk menahan diri dan tidak pamer. Kadang-kadang saya bahkan melebih-lebihkan fakta. Bahkan saya bisa mengenali keterikatan yang kuat untuk membuktikan kebenaran diri sendiri.

Saya menaruh perhatian khusus untuk mengultivasi diri menyingkirkan keterikatan ini. Terutama dalam beberapa tahun terakhir, saya mulai memiliki pemahaman yang lebih jelas akan prinsip Fa, dan saya bisa menyingkirkan keterikatan lebih cepat. Guru berkata,

"Mentalitas pamer ditambah dengan perasaan puas diri paling mudah diperalat oleh keinginan iblis." ("Memperbincangkan Kembali Kriteria Penilaian" - Petunjuk Penting untuk Gigih Maju)

sambil menunjukkan bahaya dari keterikatan pamer. Guru berkata,

"Ada praktisi ingin agar saya melihat kemampuannya, sesungguhnya saya pikir, semua ini adalah saya yang berikan, tidak perlu dilihat." ("Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Amerika Serikat Barat saat Hari Yuansiao Tahun 2003")

Rekan-rekan praktisi dan saya menyadari, pada kenyataannya adalah Guru kita yang melakukan segala sesuatu dalam proses pelurusan Fa. Guru telah mengatur segalanya dengan hati-hati dalam pelurusan Fa. Ketika Anda melakukan hal-hal sesuai dengan kebutuhan Fa dan berasimilasi dengan permintaan Guru, Anda akan berhasil melakukannya. Anda akan melihat beberapa keajaiban. Mencoba memamerkan diri benar-benar sebuah pertunjukan yang terlalu percaya diri dan akan membuat Anda menjadi bahan tertawaan. Saya melihat bahwa beberapa praktisi lokal, meskipun mereka tidak berpendidikan dan tidak  pandai berbicara, ketika mereka melakukan hal-hal pembuktian Dafa dan menyelamatkan makhluk hidup, mereka menciptakan keajaiban yang luar biasa. Itu adalah Fa yang memberi mereka kekuatan dan kebijaksanaan. Pengikut Dafa hanya perlu membuktikan Fa, dan mereka tidak memiliki alasan untuk pamer. Sebaliknya, menatap kembali perjalanan sendiri, banyak kali saya tidak mencapai kriteria Fa dalam membuktikan Fa dan menyelamatkan makhluk hidup, yang meninggalkan banyak penyesalan. Saya telah belajar untuk rendah hati.

Mohon tunjukkan yang tidak tepat dan tidak sesuai dengan Fa.

Chinese version click here
English version click here