Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pengalaman Kultivasi Dafa sebagai Praktisi Baru

27 Okt. 2013

(Minghui.org) Salam hormat kepada Guru dan teman-teman praktisi.

Nama saya Bambang, pensiunan BUMN yang mulai berlatih Falun Dafa pada 11 November 2012. Saya di sini guna menyampaikan pengalaman yang saya dapat sejak berkultivasi dan berlatih Falun Dafa.

Awal pertemuan dengan Dafa, saya membuka-buka internet tentang taichi dan qigong, namun yang terasa cocok dengan saya rupanya hanya Falun Dafa. Pada minggu kedua merupakan perjumpaan pertama saya dengan buku Zhuan Falun melalui seorang rekan praktisi. Sungguh asyik, ternyata buku ini cocok dengan saya, sehingga dengan hati-hati saya membacanya. Oo… ternyata ini merupakan rahasia tentang jati diri manusia, lebih tepatnya rahasia kehidupan manusia, belakangan saya pahami bahwa manusia adalah Alam Semesta Kecil yang identik dengan Alam Semesta Raya jadi kesimpulan saya, buku Zhuan Falun adalah juga Fa atau prinsip hukum Alam Semesta Raya. Sembilan Ceramah dari buku Zhuan Falun ini saya baca dalam waktu empat bulan, cukup lama, dan terasa berat buat saya.

Bulan Februari  2013 saya kena stroke ketiga, pendarahan otak 2 cm di sebelah kanan, saya sama sekali tidak dapat bergerak, dokter menyuruh masuk ICU namun ruang ICU penuh, jadi saya hanya dirawat di ruangan biasa. Pada saat saya putus asa, muncul pikiran-pikiran tak keruan: WAH MATI AKU, CACAT dan lain-lain. Dua minggu saya hanya terdiam dan selalu tidur, begitu dapat bangun, saya teringat metode kelima, saya berusaha duduk tegak lalu berlatih metode kelima, lima menit saja kemudian tidur lagi, saat bangun saya ulang hal yang sama. Besoknya saya diijinkan pulang, di rumah dengan berdiri sempoyongan saya mencoba latihan perangkat kesatu hingga kelima, tanpa musik, sehari bisa sampai empat kali namun tidak mengikuti standar waktunya, terasa berat dan sungguh berat. Setiap hari istri menyiapkan obat dan menyuruh saya menelannya, kebetulan istri kerja pulang selalu malam jadi saya beruntung hanya pagi saja saya minum obat di depannya. Saya tahu dia khawatir sekali, tapi pada saat saya tidak minum obat saya tidak pernah cerita. Buku Zhuan Falun semakin rajin saya baca.

“Fa Melatih Manusia”

Pada saat mulai dapat latihan di luar lagi, ketemu teman-teman praktisi saya amat senang. Saya berlatih di Taman Kota BSD Tangerang  Selatan. Seorang praktisi nyeletuk setelah saya sharing tentang stroke ketiga saya, katanya: ”Nanti stroke keempat kamu mampus.” Saya sebagai praktisi baru kaget mendengar ucapannya, namun saya diam dan senyum saja, saya ingat dalam buku Zhuan Falun (Ceramah 1), Guru berkata: “Fa melatih manusia.” Untung saya sudah baca Fa jadi dapat menahan diri.

Pada suatu hari ada informasi dari praktisi A, dia bilang ada belajar Fa di Yogyakarta. “Itu penting mas,” ujarnya. Saya pun bersemangat dan daftar mau berangkat bersama praktisi B yang juga dari tempat latihan yang sama.  Berangkat dengan bus sewaan, di perjalanan praktisi lama mengajak baca Zhuan Falun bersama, bagi saya ini hal luar biasa. Dari Yogya ke Ungaran yang dingin itu, hari pertama belajar Fa mulai sore, baru masuk kamar sekitar jam 10 malam. Jam 3 pagi saya terbangun, mandi namun aneh tidak kedinginan, jam 4.55 memancarkan pikiran lurus kemudian turun ke lapangan bawah untuk latihan Gong. Sehabis sarapan  pagi langsung belajar Fa. Saat belajar Fa kaki dan badan semua terasa sakit luar biasa. Pada saat sharing banyak praktisi menyampaikan hal yang sama yaitu seperti yang saya rasakan. Itulah rupanya yang dinamakan pemurnian, saya malah jadi bersemangat. Pada saat pulang para praktisi lama mengajak baca Lunyu dan memancarkan pikiran lurus di dalam bus, dan saya diajak ikut FZN di depan kedutaan China, saya pun tanpa banyak pemikiran - bilang pasti nanti bergabung di depan kedutaan China.

Sampai di Jakarta semangatku lebih kuat. Saya semakin banyak latihan Gong dan baca buku Zhuan Falun serta ceramah Guru yang lainnya, banyak rahasia yang diungkapkan oleh Guru, saya jadi secara tulus hormat dan sayang pada beliau. Beliau membuat mata hatiku terbuka luas.

Pada suatu hari praktisi A memberi tahu lagi akan ada belajar Fa di puncak. Saya berangkat dengan praktisi B dan C. Sayang hanya satu hari, namun saya mengalami hal yang sama yaitu pemurnian tubuh dan penambahan semangat seperti di Yogyakarta. Ketika tiba di Jakarta, besok sorenya ada kegiatan malam lilin di depan kedutaan China. Pemancaran pikiran lurus pertama saya lakukan di sebelah pembimbing saya, tiba-tiba tubuh belakang saya dari kepala sampai pantat mengalir arus panas, Saya ceritakan ke pembimbing saya, dia hanya tersenyum. Saya belakangan mengerti  itu adalah fenomena Guanding seperti yang ada di buku. Guru berkata, “Pengikut Falun Dafa juga sama seperti pengikut aliran Fa Buddha yang lain, adalah guru sesepuh yang berkali-kali memberikan Guanding, namun di luar pengetahuan anda. Bagi orang yang memiliki kemampuan Gong mungkin dapat mengetahui, orang yang sensitif mungkin juga merasakan, ketika tidur atau pada suatu saat mungkin tiba-tiba merasakan suatu arus panas mengalir dari atas ubun-ubun terus ke bawah menembus seluruh tubuh.” (Zhuan Falun, Ceramah 4)

Besoknya  saya mulai memancarkan pikiran lurus di depan kedutaan China. Dan seterusnya saya rutin melakukan fa zhen nian di depan kedutaan China sampai saat menulis tulisan ini, mengapa saya mantap melakukannya? Selain arahan Guru yang membenarkan kegiatan tersebut dalam ceramah-ceramah beliau, saya juga dimurnikan terus-menerus dalam proses tersebut, memang sakitnya luar biasa buat saya yang pernah stroke tiga kali - namun di sini saya sadari harus menderita sedikit saat bayar utang karma dan saya jadi lebih jelas dengan prinsip-prinsip FA. Klarifikasi fakta dan bagi brosur juga saya lakukan di depan kedubes, juga di tempat-tempat lain. Saya sadari pula setiap hari ketemu dengan orang yang lalu lalang kita saling bertegur sapa dengan senyum. Di rumah, hubungan dengan anak-anak dan istri jadi lebih harmonis dan penuh kasih, melepaskan nafsu dan qing jadi cepat, ini benar dan saya tidak asal omong. Sebenarnya masih banyak lagi kebaikan dari berkultivasi Dafa, mudah-mudahan teman-teman praktisi lain dapat karunia lebih lainnya dari Guru.

Kesehatan saya, setiap hari semakin total sehat misalnya ambein saya sudah bersih dan hilang, gula darah normal, tekanan darah normal, tapi yang paling penting saya semakin memahami FA, rupa-rupanya stroke ketiga adalah pemurnian yang merupakan lintasan besar buat saya, namun juga mengingatkan saya kembali untuk menemukan jalan kultivasi.

Pada saat kegiatan Hari Falun Dafa di Surabaya, saya bersama beberapa rekan satu tempat latihan berangkat dengan kereta api, di perjalanan saya melakukan klarifikasi  fakta  dan  membagi  brosur. Di Surabaya ini kami tinggal sekitar 5 hari, hari  pertama belajar Fa di tempat praktisi Surabaya dan hari kedua belajar Fa di asrama haji, Pulang malam jam 10, dua teman saya ajak cepat pulang ke rumah praktisi dengan taksi, salah satu teman praktisi marah pada saya, saya dianggap tidak menghargai orang yang mau jemput, saya tidak diberi tahu kalau ada yang mau jemput dan ternyata orang yang mau jemput masih ada pertemuan. Akhirnya pulang dengan taksi karena jam 04.55 ada fa zhen nian dan latihan gong. Besok paginya praktisi yang marah tersebut saya sapa seperti yang lain, dianya diam saja,  saya jadi ingat lagi rupanya saya perlu meningkat, saya bertanya ke dalam hati, saya sadar mungkin saya tengah bayar utang ke dia. Setiap hari rekan ini saya sapa namun diam saja, saya tidak ambil di hati. Di Jakarta praktisi ini setiap ketemu saya sapa dan saya ajak bicara namun saya dicuekin saja sampai satu bulan lebih. Akhirnya saya juga diam saja, saya juga tidak ada rasa dendam atau benci, ya biasa-biasa saja, dalam hati, saya berterima kasih diberi banyak kesempatan untuk meningkat.

Tanggal 20 Juli 2013, saya bergabung dalam kegiatan yang menyerukan penghentian penganiayaan terhadap Falun Dafa di China, baik di depan  kedutaan China ataupun di bundaran Hotel Indonesia, tubuh saya  terasa diliputi materi energi tinggi. Diguyur hujan yang sangat deras selama beberapa jam, saya  tidak merasa kedinginan namun malah terasa hangat-hangat, pulangnya dengan baju basah kuyup saya masih bisa minum es kelapa.

Memang pertemuan dengan Dafa adalah hal yang luar biasa buat saya. Kegiatan-kegiatan pembuktikan Dafa seperti yang disampaikan Guru baiknya diikuti, sangat  disayangkan apabila saya tidak melangkah keluar, karena  kesempatan  tidak  terulang  lagi, dalam setiap kegiatan ada kesempatan memurnikan pikiran dan tubuh, meningkatkan Xinxing dan membangun keagungan De kita.

Pada saat di depan kedutaan China saya merasa kita ini, para praktisi sungguh diberi kesempatan istimewa oleh Guru. Pada saat pasang  spanduk klarifikasi yang  besar-besar itu saja sudah dapat keagungan De, membagikan brosur dan melakukan klarifikasi dapat menyelamatkan orang dan meningkatkan Xinxing kita. Demikian sharing mengapa saya semakin rajin mengikuti kegiatan-kegiatan pembuktian Dafa. Saya ini manusia yang sebelumnya sudah memupuk banyak karma, terima kasih pada Guru yang dengan belas kasih terus memurnikan saya, lapis demi lapis.

Pemahaman saya terbatas, mohon koreksi jika ada yang keliru. Terima kasih kepada Guru dan teman-teman semua.