Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Seorang Praktisi Berusia 60 Tahunan Disiksa di Kamp Kerja Paksa Masanjia

3 Okt. 2013 |   Oleh: koresponden Minghui di Provinsi Liaoning


(Minghui.org) Praktisi Falun Gong Wang Shulan yang berusia enam puluh empat tahun dibawa ke Kamp Kerja Paksa Wanita Masanjia pada 25 Mei 2012, untuk menjalani hukuman satu tahun. Staf penjara mencoba untuk memaksanya melepaskan keyakinan dengan menyiksanya melalui sesi pencucian otak dan metode kejam lainnya.

Tiga hari setelah Wang dibawa ke kamp kerja paksa, pemimpin tim penjara Zhang Lili bertanya, “Apakah kamu sudah berubah keyakinan?” Wang membalas, “Belum”. Zhang mengutuk, memukul wajahnya sebanyak lebih dari 20 kali, lalu memukul dadanya dengan telepon seluler. Muka Wang menjadi lebam karena dipukuli; dia menjadi sulit makan setelah itu. Dua bulan kemudian, tiga gigi depannya tanggal.

Praktek mengubah-keyakinan yang intensif terhadap praktisi Falun Gong dijalankan di dalam Kamp Kerja Paksa Wanita Masanjia pada akhir Juni 2012. Wang dibawa ke kantor Zhang Lili pada 27 Juni setelah dia menolak memfitnah Falun Dafa, dan wajahnya dipukuli dan disetrum dengan tongkat listrik. Wang menangis meminta bantuan, tetapi Zhang Lili dan petugas Yu Xiaochuan menutup mulutnya dengan topeng lalu menutupnya dengan lakban.

Wang menolak untuk menyerah, jadi para petugas memindahkannya ke Donggang, sebuah lokasi di Masanjia yang dipergunakan untuk menyiksa praktisi Falun Gong. Petugas dan juga pemimpin tim Zhang Huan menarik tangannya sekuat mungkin, lalu memborgolnya ke dua ranjang besi. Wang dipaksa untuk tetap dalam posisi yang menyakitkan ini, tidak dapat bergerak. Setelah tiga atau empat jam, kedua tangannya mulai berdarah dan kehilangan rasa.

Peragaan penyiksaan: Ditarik dan diborgol

Setelah borgol Wang dibuka, petugas Zhang bertanya, “Bukankah Falun Gong dilarang?” Wang membalas, “Falun Gong adalah ajaran lurus. Saya percaya pada Falun Gong.” Zhang berkata, “Jika kamu percaya padanya, saya akan menarik kamu semakin kuat.” Dia menggantung Wang dengan kedua tangan ditarik sekuat mungkin, kedua kakinya diikat dan sebuah tiang ranjang menekan langsung pada dadanya. Dia disiksa dalam posisi ini selama tiga jam. Petugas Zhang Xiurong menendangnya ketika dia sedang bergantung dalam posisi ini.

Peragaan penyiksaan: Tubuh ditarik dengan ekstrim

Wang disiksa dengan metode-metode ini sebanyak dua kali antara 27 Juni dan 1 Juli. Dia tidak dapat menggenggam tangan karena rasa sakit, dan lebam di jari-jarinya. Dia juga sulit berjalan. Selama satu tahun lebih, dia tidak dapat melakukan pekerjaan apapun. Tetapi, para petugas tetap memaksanya membersihkan kamar mandi.

Staf penjara mengatakan bahwa pejabat provinsi mengunjungi kamp ini untuk pemeriksaan pada 4 Desember 2012. Beberapa petinggi dengan seragam polisi bertanya pada Wang, “Apakah guru kamu adalah seorang Dewa?” Wang membalas, “Sejak kecil, saya percaya adanya dewa-dewa dan Buddha.” Para pejabat ini pun tidak senang dengan jawaban ini, dan memaksanya berjongkok di atas ubin selama 10 jam. Bilamana dia membuat gerakan kecil, dia akan ditendang dan dikutuk. Dia diberi sebuah kue kering yang berwana gelap dan dua potong labu sebagai makan malam, tetapi dia tidak memakannya. Seorang petugas berkata, “Kamu akan dipaksa makan jika tidak memakannya besok. Ini adalah sejenis makanan yang akan kamu makan sejak sekarang.”

Kamp Kerja Paksa Wanita Masanjia terkenal akan penganiayaannya terhadap praktisi Falun Gong. Berbagai metode penyiksaan digunakan terhadap praktisi untuk memaksa mereka agar melepaskan keyakinan mereka, termasuk berdiri atau jongkok untuk masa waktu yang sangat lama, ditarik dan diborgol, tubuh ditarik secara ekstrim, menyetrum dengan tongkat listrik, dicekoki, ditampar, ditendang, tubuhnya didorong ke tembok, dipukul, kepala ditutup dengan kantong plastik, dikurangi tidur, tidak diizinkan menggunakan kamar mandi, hak mendapatkan kunjungan ditolak, dipaksa untuk makan makanan buruk atau minum obat-obatan yang tidak dikenal.

Karena sistem kerja paksa “pendidikan ulang” sekarang kini sudah runtuh, Kamp Kerja Paksa Wanita Masanjia juga runtuh. Staf yang terlibat dalam penganiayaan terhadap para praktisi antara lain Zhang Lei, Zhang Huan, Zhang Zhuohuo (instruktur), Reng Hongzan, Zhang Jun (Direktor Divisi Wanita), Zhou (Komisaris Politik), Zhang Lili, Zhang Xiurong dan Wang Huijing. Staf laki-laki antara lain Ma Jishang, Fan, Yu dan Zhang.

Chinese version click here
English version click here