Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Praktisi Disiksa Sampai Menderita Gangguan Mental di Penjara Wanita Tianjin

14 Nov. 2013 |   Oleh: koresponden Minghui dari Tianjin, China


(Minghui.org) Menggunakan cara menjijikan dan kejam untuk memaksa praktisi Falun Gong melepaskan keyakinan damai bukan hal baru bagi para kader rejim komunis China. Penganiayaan di Penjara Wanita Tianjin adalah salah satunya. Tak terhitung banyaknya praktisi yang disiksa hingga hampir gila. Di bawah ini adalah beberapa contoh.

Xu Xueli Menjadi Ketakutan Setelah Dipenjara

Xu Xueli, praktisi Falun Gong dari Tianjin, dibebaskan setelah 8 tahun dipenjara pada 25 September 2013. Keluarganya terkejut ketika melihatnya, ia menderita gangguan mental.

Xu, secara ilegal ditangkap pada 2005 dan divonis 8 tahun penjara. Ia ditahan di Penjara Wanita Tianjin, di mana ia disiksa hampir meninggal beberapa kali. Suaminya menceraikan dia karena ditekan oleh pihak berwenang. Orangtuanya, berusia 70-an, menunggu pembebasannya dari penjara.

Begitu dibebaskan, orangtuanya terkejut melihat perubahannya. Xu tidak dapat berbicara secara rasional dan mengamuk sendiri. Ia menjadi sangat ketakutan dan ketika mendengar kata polisi, ia bersembunyi di sudut rumah.

Yang Jian Masuk Rumah Sakit Akibat Penyiksaan di Penjara

Praktisi Yang Jian, 40-an, disiksa hingga menderita gangguan mental pada awal tahun ini di penjara yang sama.

Polisi menangkap Yang pada 15 September 2010. Ia divonis 5 tahun pejara dan ditahan di Penjara Wanita Tianjin.

Penjaga memanggil keluarga Yang pada sore hari, 10 Januari 2013, memberi tahu mereka bahwa Yang telah dipindahkan ke rumah sakit karena keruntuhan mental.

Petugas penjara menolak kunjungan keluarga untuknya pada keesokan pagi, mengatakan bahwa ia telah pulih dan sudah keluar dari rumah sakit.

Penyiksaan Terhadap Praktisi di Penjara Wanita Tianjin

Penjaga penjara di Penjara Wanita Tianjin memerintahkan tahanan untuk mengawasi dan menyiksa praktisi guna membuat mereka melepaskan Falun Gong. Praktisi dipukuli, dikutuk, tidak diperkenankan membersihkan diri dan tidak diberi makan, air dan tidur.

Menurut laporan sebelumnya, tahanan memaksa praktisi minum obat tidur, menyebabkan banyak dari mereka menjadi pusing dan linglung. Mereka menderita kehilangan ingatan dan mati rasa terhadap hal-hal di sekitar mereka. Pihak berwenang juga memaksa suami praktisi untuk menceraikan mereka.

Tahanan kriminal yang baru-baru ini dibebaskan dari penjara melaporkan bahwa penganiayaan terhadap praktisi makin memburuk dan metode yang digunakan untuk menyiksa mereka makin mengerikan.

Tahanan yang mengawasi praktisi menyiksa praktisi dan mengancam keluarga praktisi akan dilukai oleh bandit jika mereka menolak untuk melepaskan Falun Gong.

Li Yanxia adalah salah satu praktisi yang secara brutal disiksa di Penjara Wanita Tianjin. Ia pernah dipukuli dengan bangku.

Penjara Wanita Tianjin dianugrahi oleh Departemen Hukum atas “upaya luar biasa” dalam menganiaya Falun Gong.

Chinese version click here

English version click here