Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Fahui China | Profesional Media: Melepaskan Ego dan Sepenuh Hati Menyelamatkan Manusia

27 Nov. 2013 |   Oleh: praktisi Falun Dafa di Beijing


(Minghui.org) Saya beberapa kali mengendur di jalur kultivasi, dan gagal melepaskan ego, tetapi berbagi  pengalaman para praktisi secara online telah mendorong saya untuk meningkat lebih tinggi. Saya berterima kasih kepada Guru, karena telah memberikan proses agung ini melalui berbagi pengalaman kepada kita, di mana kita benar-benar mendapatkan manfaat dan memberikan inspirasi. Bertahun-tahun telah berlalu, dan akhirnya saya menulis tentang pengalaman saya sendiri, berharap ini akan menjadi laporan saya kepada Guru. Rekan-rekan praktisi, mohon tunjukkan jika ada yang tidak tepat.

Mengikuti Guru dan Balik ke Asal Kembali ke Jati Diri yang Asli

Ibu saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1996. Penyakit kronisnya kemudian sembuh, menyelamatkan jiwanya. Beliau sangat gembira karena membeli buku Zhuan Falun untuk semua orang di dalam keluarga kami. Saya adalah seorang mahasiswa yang belajar seni film pada saat itu dan berperan di beberapa sinetron terkenal. Saya sepenuhnya terfokus untuk menjadi terkenal. Pengejaran ketenaran dan kekayaan menyebabkan saya kehilangan kesempatan untuk memulai kultivasi pada saat itu.

Penganiayaan Falun Dafa dimulai pada tahun 1999. Ibu pergi untuk mengajukan permohonan bagi Falun Dafa, tapi ditangkap. Saya pergi ke kantor permohonan untuk mencari tahu di mana ibu ditahan dan meminta pembebasannya. Bilamana saya mendengar orang memfitnah Dafa, saya mengklarifikasi fakta kepada mereka. Guru pasti telah melihat pikiran lurus saya dan memberi kesempatan lain kepada saya.

Ibu dipaksa meninggalkan rumah untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut. Beliau kembali pada tahun 2002, dan bermimpi membujuk saya untuk berkultivasi. Pada saat itu, saya kelelahan karena mengejar tujuan duniawi. Apa yang telah saya peroleh tidak ada yang memberi kebahagiaan sejati. Ketika ibu menceritakan tentang mimpinya dan menyarankan saya untuk berlatih kultivasi, saya menangis karena terharu. Saya sungguh-sungguh menyatakan untuk memulai kultivasi, dan mengikuti Guru untuk kembali ke jati diri yang asli.

Melepaskan Keterikatan Ego, dan Belajar Bersabar

Guru berkata,

“Anda semua masih ingat, saya sering mengatakan kepada kalian sebuah ucapan, pengikut Dafa dalam melakukan hal apa saja haruslah pertama-tama memikirkan orang lain. Setiap kali ketika terjadi sebuah masalah, atau muncul suatu keadaan, sekalipun sebuah masalah kecil, pikiran pertama saya adalah memikirkan orang lain terlebih dahulu, karena sudah menjadi kebiasaan, saya seyogianya memikirkan orang lain terlebih dahulu.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Boston - 27 April 2002”)

Karena kehidupan nyaman dan prestasi sebelumnya, saya menjadi arogan, mau menang sendiri, dan egois. Begitu mulai berlatih kultivasi pada tahun 2002, saya mengalami ujian dan menyaksikan manfaat dari peningkatan Xinxing (watak, kualitas moral) saya.

Pada suatu kali, saya menghabiskan sepanjang hari untuk mengedit beberapa rekaman video. Ketika hampir selesai sekitar jam 8 malam, seorang kolega tanpa sengaja menghapus proyek saya dari server ketika ingin memperbesar kapasitas harddisk. Dia (wanita) merasa panik dan meminta administrator untuk membantu mengembalikannya, tetapi mereka tidak bisa menemukan filenya. Saya sangat frustrasi karena hasil kerja saya sepanjang hari telah hilang. Proyek ini akan digunakan pada keesokan harinya, dan saya harus mengerjakannya dari awal sepanjang malam. Saya berlari kembali ke kantor penuh dengan kemarahan.

Saya ingin melayangkan keluhan, tetapi panggilan telepon pertama saya tidak berhasil, dan panggilan telepon kedua tidak dijawab. Ini membuat saya mempertimbangkan kembali masalah tersebut, dan saya bertanya-tanya apakah seorang praktisi kultivasi seharusnya mengadukan keluhan. Saya menelepon ibu, dan beliau berkata, "Mereka tidak bermaksud melakukannya. Tidak ada yang terjadi tanpa alasan. Bukankah ini adalah ujian untuk kamu? Lagipula, praktisi Dafa seharusnya menjadi orang baik dalam kondisi apapun.  Pikirkan orang lain terlebih dulu." Kata-kata ibu membantu saya untuk menenangkan diri. Saya kemudian menerima sebuah telepon dari bagian dukungan teknis. Dia telah bekerja sepanjang hari dan baru saja tertidur sebelum saya menelepon dia. Saya merasa kasihan karena mengganggu tidurnya. Saya benar-benar telah mengatasi kemarahan saya dan tidak mengeluh tentang kerugian saya.

Saya menyadari bahwa kolega saya seharusnya menjadi cemas, dan kembali ke ruang komputer. Saat itu musim dingin, dan dia dengan cemas mondar-mandir di ruangan yang dingin. Saya berkata, "Jangan khawatir! Saya tahu kamu tidak bermaksud untuk menghapus proyek saya. Saya akan mengerjakannya lagi. Ini adalah pelajaran buat saya juga." Dia sangat tersentuh hingga menangis, dan terus menerus berkata "maaf."

Saya masuk ke ruang komputer, dan kemudian sesuatu yang menakjubkan terjadi. Administrator server mengatakan bahwa proyek tersebut telah ditemukan. Tidak ada yang hilang! Semua pekerjaan saya tertata rapi pada layar komputer. Saya sangat gembira, dan berulang-ulang berterima kasih kepada Guru. Ini adalah pertama kalinya saya mengalami perasaan yang baik dalam melewati ujian Xinxing, dan merasakan bahagia telah memaafkan orang lain. Sebuah dunia baru terbuka di depan saya. Memikirkan orang lain adalah manifestasi dari belas kasih!

Kultivasi terus menerus membawa saya untuk melihat keindahan alam yang lebih tinggi. Mereka yang baru mengenal saya setelah tahun 2002 berpikir bahwa saya adalah orang yang lembut hati dan pribadi toleran yang bersedia membantu orang lain – berbeda jauh dengan "saya" yang sebelumnya arogan dan mau menang sendiri.

Melepaskan Ego dan Menawarkan Penyelamatan Belas Kasih

Pertama kali mencoba untuk klarifikasi fakta dengan membagikan brosur, saya tidak tahu tentang memancarkan pikiran lurus. Dengan hati berdebar-debar dan perasaan takut, saya  membuat brosur di tempat kerja. Kertas macet di dalam printer dan saya tidak bisa mengeluarkannya, tidak peduli seberapa keras saya mencobanya.

Salah seorang kolega membantu saya untuk mengeluarkan kertas itu dan melihat brosur dengan ekspresi kebingungan. Ketakutan saya menyebabkan jantung hampir meledak. Saya sebelumnya adalah orang yang tegas dan tidak pernah gugup ketika tampil di depan ribuan orang. Mengapa tangan saya gemetaran sekarang? Kemudian saya menemukan melalui belajar Fa bahwa faktor kejahatan yang menyebabkan gangguan ini. Saya selalu merasakan tekanan berat di dalam hati selama masa-masa itu.

Saya bertekad untuk menerobos ketakutan saya. Saya memanfaatkan setiap kesempatan untuk klarifikasi fakta Falun Gong kepada peserta lain di program TV ini. Awalnya saya merasa takut, tidak peduli seberapa pelan saya mengucapkan kata "Falun Gong." Mereka yang mendengar kata-kata ini memandang sekeliling dengan cemas. Saya kemudian belajar bagaimana cara memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan unsur-unsur jahat yang menghalangi mereka mendengar fakta kebenaran.

Saya memeriksa penggunaan bahasa dan isi dari topik klarifikasi fakta saya. Saya menjelaskan penganiayaan yang dialami oleh ibu saya dan praktisi lainnya. Karena saya mengerti cara kerja di dalam stasiun TV, banyak orang tertarik mendengar fakta kebenaran di balik liputan TV tentang bakar diri di Lapangan Tiananmen dan mereka memercayai saya.

Untuk mengklarifikasi fakta Falun Gong kepada lebih banyak orang, saya sering menawarkan diri untuk berbicara kepada anak-anak dan teman-teman dari kolega tentang peluang karir. Saya mulai dengan berbicara tentang tujuan karir saya di industri TV, dan mengatakan kepada mereka bagaimana stasiun TV diminta untuk membantu Partai Komunis dan menyebarkan informasi palsu. Saya lebih lanjut menjelaskan mengapa Partai Komunis menganiaya Falun Gong, dan watak PKC.

Setiap pembicaraan berlangsung lebih dari dua jam dan meliputi banyak permasalahan, termasuk kebijaksanaan hidup dan prinsip-prinsip kultivasi aliran Buddha. Proses ini ternyata sangat efektif. Orang-orang muda sungguh-sungguh merasa beruntung berbicara dengan saya tentang masalah ini. Saya berterima kasih kepada Guru karena telah memberi kesempatan dan kebijaksanaan ini kepada saya. Bekerja keras untuk makhluk hidup dan menginspirasi sifat ke-Buddha-an mereka adalah sukacita!

Kasus lainnya membuat saya menyadari bahwa saya mampu menawarkan keselamatan kepada lebih banyak makhluk hidup hanya jika saya melepaskan ego. Sebelum penerbangan dari Shanghai ke Kunming, saya meminta Guru untuk mengatur seseorang yang mempunyai takdir pertemuan dengan Dafa agar duduk di sebelah saya. Saya cukup pandai berbicara dengan wanita-wanita muda, akan tetapi, seorang pria setengah baya dengan tanda lahir besar di wajahnya duduk di samping saya. Saya terganggu oleh tanda lahir besarnya dan merasa tidak ingin berbicara dengannya. Saya kemudian menyadari bahwa seharusnya tidak bersikap diskriminasi di antara makhluk hidup. Saya memutuskan untuk berbicara dengannya, mulai memancarkan pikiran lurus, dan meminta Guru untuk memberi kesempatan kepada saya.

Pramugari segera mulai melayani minuman, tetapi pesawat kemudian bergoncang keras akibat turbulensi. Minuman saya tumpah pada orang sebelah, dan saya bergegas untuk memberinya handuk serta membantu untuk menyeka pakaiannya, kemudian secara alami memulai percakapan. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya bekerja di sebuah stasiun TV, dan dia menjadi penasaran tentang pekerjaan saya.

Saya mulai memberi tahu dia bagaimana kami menerima daftar topik setiap minggu di mana kami tidak diperbolehkan untuk melapor ataupun menyebutnya. Ini bertujuan untuk berpropaganda dan bagaimana orang-orang China telah ditipu oleh Partai Komunis China. Saya menjelaskan bagaimana program TV tentang bakar diri di Lapangan Tiananmen dan "mengepung" Komplek Zhongnanhai untuk menghasilkan bukti palsu terhadap Falun Dafa. Dia menunjukkan minat yang besar dan terus bertanya. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia adalah seorang pengusaha, dan sedang menuju ke Wuxi untuk menyembah patung Buddha besar. Saya kemudian menjelaskan perbedaan antara ibadah, dan kultivasi di dalam aliran Buddha. Saya mengatakan kepadanya bahwa Buddha tidak memuaskan keinginan bagi kepentingan dan keselamatan pribadi. Kultivasi ortodoks adalah jalan terbaik untuk diikuti.

Sebelum kami turun dari pesawat, dia berkata dengan tulus, "Terima kasih telah bercerita tentang semua ini. Saya ditipu oleh PKC tentang Falun Gong, sampai bertemu dengan Anda hari ini. Saya akan berpikir tentang apa yang Anda katakan tentang Fa Buddha. Saya belajar banyak dari Anda!" Saya berterima kasih kepada Guru dari lubuk hati karena memberi kesempatan ini. Saya merasa pentingnya melepaskan ego. Ketika saya menolak untuk mengikuti mentalitas manusia pada saat-saat penting, belas kasih saya bangkit, memungkinkan saya untuk menawarkan penyelamatan kepada makhluk hidup.

Saya tahu bahwa saya masih banyak kekurangan. Saya memiliki keterikatan akan kenyamanan, dan kadang-kadang gagal memanfaatkan waktu untuk melakukan tiga hal. Keterikatan saya pada kesenangan duniawi terus-menerus menghambar selama tahun-tahun ini. Saya merasa sangat bahagia setiap kali mengklarifikasi fakta kepada seseorang atau membantu dia mundur dari Partai Komunis, juga ketika saya menyadari prinsip-prinsip Dafa, melewati ujian, membuat kemajuan lebih lanjut dalam kultivasi, dan ketika saya merasa Guru sedang bersama saya. Rekan-rekan praktisi, lepaskan ego dan lakukan tiga hal dengan baik!

Chinese version click here
English version click here